Jumat, 01 Maret 2019

Sistem Ekonomi Islam


BAB 13 SISTEM EKONOMI ISLAM 
1. A.    Pengertian Ekonomi Islam
Sistem ekonomi islam adalah suatu sistem ekonomi yang didasarkan pada ajaran dan nilai-nilai
islam, bersumber dari Al Quran, As-Sunnah, ijma dan qiyas. Ini telah dinyatakan dalam surat al
maidah ayat (3). Sistem ekonomi islam berbeda dengan sistem ekonomi kapitalis maupun
sosialis, sistem ekonomi islam memiliki sifat-sifat baik dari sistem ekonomi sosialis dan
kapitalis, namun terlepas dari sifat buruknya.
Ilmu ekonomi islam merupakan ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-masalah
ekonomi rakyat yang diilhami oleh nilai-nilai islam.
Ada beberapa pengertian Ekonomi Islam dari pakar ekonom muslim dalam buku karya M.B
Hendrie Anto diantaranya adalah :
v  Ekonomi Islam adalah suatu ilmu dan aplikasi petunjuk dan aturan syari’ah yang mencegah
ketidak adilan dalam memperoleh dan menggunakan sumber daya material agar memnuhi
kebutuhan manusia dan agar dapat menjalankan kewajibannya kepada Allah dan masyarakat
(Hasanuzzaman, 1986; h.18)
v  Ekonomi Islam adalah tanggapan pemikir-pemikir muslim terhadap tantangan ekonomi pada
zamannnya. Dalam upaya ini mereka dibantu oleh Al-Qur’an dan Hadist, serta alasan dan
pengalaman. (Shidqi, 1992;h.69)
 B.   Sejarah Tentang System Ekonomi Islam
Dengan hancurnya komunisme dan system ekonomi sosialis pada awal tahun 90-an membuat
system ekonomi kapitalis disanjung sebagai satu-satunya system ekonomi yang sahih, tetapi
ternyata system ekonomi kapitalis membawa akibat negatif dan lebih buruk, karena banyak
Negara miskin bertambah miskin dan Negara kaya yang jumlahnya relative sedikit semakin
bertambah kaya.  Dengan kata lain kapitalis gagal meningkatkan harkat hidup orang banyak
terutama dinegara-negara berkembang, bahkan menurut joseph E. stiglitz (2006) kegagalan
ekonomi amerika decade 90-an karena keserakahan kapitalisme ini, ketidak berhasilan secara
penuh dari system-sistem ekonomi yang ada disebabkan karena masing-masing system ekonomi
mempunyai kelemahan atau kekurangan yang lebih besar dibandingkan dengan kelebihan
masing-masing. Kelemahan atau kekurangan dari masing-masing system ekonomi tersebut lebih
menonjol ketimbang kelebihannya. Itulah yang menyebabkan timbulnya pemikiran baru tentang
system ekonomi islam/syariah terutama dikalangan Negara-negara muslim atau Negara-negara

yang mayoritas penduduknya beragama islam. Negara-negara yang berpendudukkan masyarakat
muslim mencoba untuk mewujudkan suatu system ekonomi yang didasarkan pada Al-quran dan
hadits yaitu system ekonomi syariah.
C. Karaktersitik Ekonomi Islam
1. 1.      Harta  kepunyaan Allah dan Manusia merupakan Khalifah atas harta.
a)             Semua harta baik benda maupun alat-alat produksi adalah milik Allah SWT. Seperti
tercantum dalam QS. Al-Baqarah ayat 284.
b)             Manusia adalah khalifah atas harta miliknya. Seperti tercantum dalam surat al-Hadiid
ayat 7. Terdapat pula sabda Rasulullah yang juga menjelaskan bahwa segala bentuk harta yang
dimiliki manusia pda hakikatnya adalah milik Allah SWT semata dan manusia diciptakan untuk
menjadi khalifah “ Dunia ini hijau dan manis. Allah telah menjadikan kamu khalifah (penguasa)
di dunia. Karena itu hendaklah kamu membahas cara berbuat mengenai harta di dunia ini”.
1. 2.      Ekonomi Terikat dengan akidah, Syariah (Hukum), dan Moral
Bukti-bukti hubungan ekonomi dan moral dalam islam:
a.       Larangan terhadap pemilik dalam penggunaan hartanya yang dapat menimbulkan kerugian
atas harta orang lain atau kepentingan masyarakat. Sabda Rasulullah “ Tidak boleh merugikan
diri sendiri dan juga orang lain” (HR. Ahmad)
b.      Larangan melakukan penipuan dalam transaksi, ditegaskan dalam Sabda Rasulullah
“Orang-orang yang menipu kita bukan termasuk golongan kita”.
c.       Larangan menimbun emas, perak atau sarana moneter lainnya sehingga dapat mencegah
peredaran uang dan menghambat fungsinya dalam memperluas lapangan produksi. Hal ini sperti
tercantum dalam QS 9:34.
d.      Larangan melakukan pemborosan karena dapat menghancurkan individu dalam
masyarakat.
1. 3.      Keseimbangan antara Kerohanian dan Kebendaan
Aktivitas keduniaan yang dilakukan manusia tidak boleh bertentangan atau bahkan
mengorbankan kehidupan akhirat. Apa yang kita lakukan hari ini adalah untuk mencapai tujuan
akhirat kelak. Prinsip ini jelas berbeda dengan ekonomi kapitalis maupun sosialis yang hanya
bertujuan untuk kehidupan duniawi saja. Hal ini jelas ditegaskan oleh surat al-Qashash ayat 77:
 ”Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat,
dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah

(kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu
berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
berbuat kerusakan. “
1. 4.      Ekonomi Islam Menciptakan Keseimbanagan Antara Kepentingan Individu dengan
Kepentingan umum.
Islam tidak mengakui hak mutlak dan atau kebebasan mutlak, tetapi mempunyai batasan-batasan
tertentu termasuk dalam hak milik. Hal ini tercantum dalam surat Al Hasyr ayat 7, al maa’uun
ayat 1-3, serta surat al-Ma’arij ayat 24-25.
1. 5.      Kebebasan individu dijamin dalam islam
Islam memberikan kebebasan tiap individu untuk melakukan kegiatan ekonomi namun tentu saja
tidak bertentangan dengan aturan AlQuran dan AsSunnah, seperti tercantum dalam surat al
Baqarah ayat 188.
1. 6.      Negara diberi kewenangan turut campur dalam perekonomian
Dalam islam, Negara berkeawjiban melindungi kepentingan masyararakat dari keridakadilan
yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang taupun dai negara lain, berkewajiban
memberikan kebebasan dan jaminan sosial agar seluruh masyarakat dapat hidup dengan layak.
Seperi sabda Rasulullah “ Brangsiapa yang meninggalkan beban, hendaklah dia datang kepada-
Ku, karena akulah maula (pelindung)nya” (Al-Mustadrak oelh Al-Hakim)
1. 7.      Bimbingan konsumsi
Dalam hal konsumsi, islam melarang hidup berlebih-lebihan, terlalu hidup kemewahan dan
bersikap angkuh. Hal ini tercermin dalam surat al-A’raaf ayat 31 seta Al-Israa ayat 16.
1. 8.      Petunjuk investasi
Kriteria  yag sesuai daalm melakukan investasi ada 5:
1. proyek yang baik menurut isla
2. memberikan rezeki seluas mungkin pda masyarakat
3. memberantas kekafiran,memperbaiki pendapatan dan kekayaan
4. memelihara dan menumbuhkembangkan harta
5. melindungi kepentingan anggota masyaakat.
1. 9.      Zakat
Adalah karakteristik khusu yang tidak terdapat daalm system ekonomi lainnya manapun,
penggunaannya sangat efektif guna melakukan distribusi kekayaan di masyarakat.

1. 10.  Larangan riba
Islam sangat melarang munculnya riba (bunga) karean itu merupakan salah satu penyelaewangan
uang dari bidangnya. Seperi tercermin dalam surat al-baqarah ayat 275.
1. D.  Hakikat Ekonomi Islam
Dalam Islam hakikat ekonomi adalah untuk dapat kita merasakan bahawa segala harta benda
termasuk segala hal lain yang ada hubungannya dengan ekonomiadalah kepunyaan Allah
samata-mata, bukan kepunyaan kita. Kita hanya diamanahkan oleh Allah supaya kita dapat
mengendalikan dengan sebaik-baiknya. Itulah hakikat ekonomi Islam. Dengan demikian
ekonomi yang diwujudkan di dunia ini adalah ekonomi akhirat dengan tujuan untuk membina
iman dalam diri kita. Ekonomi untuk menginsafkan kita sebagai hamba Allah.
1. E.  Konsep Ekonomi Islam
Setiap sistem ekonomi pasti didasarkan atas ideologi yang memberikan landasan dan tujuannya,
di satu pihak, dan aksioma-aksioma serta prinsip-prinsipnya, di lain pihak. Proses yang diikuti
dengan seperangkat aksioma dan prinsip yang dimaksudkan untuk lebih mendekatkan tujuan
sistem tersebut merupakan landasan sistem tersebut yang bisa diuji. Setiap sistem ekonomi
membuat kerangka di mana suatu komunitas sosio-ekonomik dapat memanfaatkan sumber-
sumber alam dan manusiawi untuk kepentingan produksi dan mendistribusikan hasil-hasil
produksi ini untuk kepentingan konsumsi.
1. F.   Tujuan Ekonomi Islam
Tujuan ekonomi Islam sangat jauh berbeza dengan sistem ekonomi lain. Islam memandang
ekonomi sebagai salah satu aspek perjuangan untuk menegakkan agama Tuhan.
Tujuan-tujuan ekonomi Islam adalah seperti berikut:-
1)             Melahirkan kehidupan Islam dalam bidang ekonomi.
2)             Menjadikan kita memiliki harta yang dengannya dapat menjalankan ibadah seperti
zakat.
3)             Memberikan khidmat kepada masyarakat.
4)             Untuk menghindarkan dosa bersama, sebab sebahagian daripada ekonomi itu adalah
fardhu Kifayah. Ekonomi fardhu kifayah kalau tidak dibangunkan maka semua umat Islam di
tempat tersebut akan jatuh berdosa.
5)             Untuk dapat berdikari sehingga tidak bergantung kepada pihak lain. Dengan demikian
dapat hidup merdeka dengan tidak diatur oleh pihak lain.

6)             Untuk memenafaatkan sumber semulajadi dan hasil bumi supaya tidak membazir dan
berlaku pemborosan.
7)             Menghidarkan supaya bahan-bahan mentah tidak terjatuh ke tangan orang yang
derhaka kepada Tuhan yang pada akhirnya akan menyalahgunakan nikmat-nikmat itu.
8)             Membuka peluang pekerjaan kepada masyarakat dan mengatasi masalah
pengganguran.
9)             Untuk mensyukuri nikmat Tuhan.
Untuk membuat kebaikan sebanyak-banyaknya kepada manusia melalui ekonomi.
Inilah tujuan ekonomi Islam. Kesepuluh perkara ini hendaklah ditanam betul-betul dalam dalam
fikiran dan hati barulah boleh ekonomi Islam dilaksanakan.

EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONAL
            Sistem ekonomi menunjuk pada satu kesatuan mekanisme dan lembaga pengambilan
keputusan yang mengimplementasikan keputusan tersebut terhadap produksi, konsumsi dan
distribusi pendapatan. Karena itu, sistem ekonomi merupakan sesuatu yang penting bagi
perekonomian suatu negara. Sistem ekonomi terbentuk karena berbagai faktor yang kompleks,
misalnya ideologi dan sistem kepercayaan, pandangan hidup, lingkungan geografi, politik, sosial
budaya, dan lain-lain.
Pada saat ini terdapat berbagai macam sistem ekonomi negara-negara di dunia.Meskipun
demikian secara garis besar, sistem ekonomi dapat dikelompokkan pada dua kutub, yaitu
kapitalisme dan sosialisme. Sistem-sistem yang lain seperti welfare state, state capitalism, market
socialisme, democratic sosialism pada dasarnya bekerja pada bingkai kapitalisme dan sosialisme.
Akan tetapi, sejak runtuhnya Uni Soviet, sistem sosialisme dianggap telah tumbang bersama
runtuhnya Uni Soviet tersebut.Dalam konteks tulisan ini, maksud ekonomi konvensional adalah
sistem ekonomi kapitalisme yang hingga kini masih menjadi sistem ekonomi kuat di dunia.
1. A.   PERBEDAAN EKONOMI SYARIAH DENGAN EKONOMI KONVENSIONAL

1. 1.      Ekonomi
Syariah                                                                                                                         

Krisis ekonomi yang sering terjadi ditengarai adalah ulah sistem ekonomi konvensional, yang
mengedepankan sistem bunga sebagai instrumen provitnya. Berbeda dengan apa yang
ditawarkan sistem ekonomi syariah, dengan instrumen provitnya, yaitu sistem bagi hasil.
Sebenarnya Ekonomi Islam adalah satu sistem yang mencerminkan fitrah dan ciri khasnya
sekaligus.Dengan fitrahnya ekonomi Islam merupakan satu sistem yang dapat mewujudkan
keadilan ekonomi bagi seluruh umat. Sedangkan dengan ciri khasnya, ekonomi Islam dapat
menunjukkan jati dirinya  dengan segala kelebihannya, pada setiap sistem yang dimilikinya.
1. 2.      Ekonomi Konvensional
Sistem ekonomi konvensional atau juga dikenal dengan sistem ekonomi kapitalis diawali dengan
terbitnya buku The Wealth of Nation karangan Adam Smith pada tahun 1776.Pemikiran Adam
Smith memberikan inspirasi dan pengaruh besar terhadap pemikiran para ekonom sesudahnya
dan juga pengambil kebijakan negara.
Lahirnya sistem ekonomi kapitalis, sebenarnya merupakan perkembangan lebih lanjut dari
perkembangan pemikiran dan perekonomian benua Eropa pada masa sebelumnya.Pada suatu
masa, di Benua Eropa pernah ada suatu zaman dimana tidak ada pengakuan terhadap hak milik
manusia, melainkan yang ada hanyalah milik Tuhan yang harus dipersembahkan kepada
pemimpin agama sebagai wakil mutlak dari Tuhan.Pada zaman tersebut yang kemudian terkenal
dengan sistem universalisme.Sistem ini ditegakkan atas dasar keyakinan kaum agama “semua
datang dari Tuhan, milik Tuhan dan harus dipulangkan kepada Tuhan”.
1. 3.      Ciri Khas Ekonomi Syariah
     Tidak banyak yang dikemukakan dalam Al Qur’an, dan hanya prinsip-prinsip yang mendasar
saja. Karena alasan -alasan yang sangat tepat, Al Qur’an dan Sunnah banyak sekali membahas
tentang bagaimana seharusnya kaum Muslim berprilaku sebagai produsen, konsumen dan
pemilik modal, tetapi hanya sedikit tentang sistem ekonomi. Sebagaimana diungkapkan dalam
pembahasan diatas, ekonomi dalam Islam harus mampu memberikan kesempatan seluas-luasnya
kepada setiap pelaku usaha.
Selain itu, ekonomi syariah menekankan empat sifat, antara lain:
1.         Kesatuan (unity)
2.         Keseimbangan (equilibrium)
3.         Kebebasan (free will)
4.         Tanggungjawab (responsibility)

1. 4.      Ciri  Khas  Ekonomi Konvensional
Dalam dunia nyata, kapitalisme tidak memiliki bentuk yang tunggal.Ia memiliki ragam yang
tidak selalu sama di antara Negara -negara yang menerapkannya, dan ia seringkali berubah-ubah
dari waktu ke waktu. Hal ini paling tidak disebabkan oleh dua hal, ada banyak ragam pendapat
dari para pemikir, definisi kapitalisme selalu berubah-ubah sesuai dengan situasi dan kondisi dan
modifikasi ini telah berlangsung berabad  – abad.
1. B.  TUJUAN EKONOMI

1. 1.      Ekonomi Islam
Ekonomi Islam mempunyai tujuan untuk memberikan keselarasan bagi kehidupan di dunia. Nilai
Islam bukan semata-semata hanya untuk kehidupan muslim saja, tetapi seluruh mahluk hidup di
muka bumi. Esensi proses Ekonomi Islam adalah pemenuhan kebutuhan manusia yang
berlandaskan nilai-nilai Islam guna mencapai pada tujuan agama (falah).
Tujuan ekonomi Islam dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Kesejahteraan ekonomi adalah tujuan ekonomi yang terpenting. Kesejahteraan ini mencakup
kesejahteraan individu,  masyarakat dan negara.
2. Tercukupinya kebutuhan dasar manusia, meliputi makan, minum, pakaian, tempat tinggal,
kesehatan, pendidikan, keamanan serta sistem negara yang menjamin ter laksananya kecukupan
kebutuhan dasar secara adil.
3. Penggunaan sumber daya secara optimal, efisien, efektif, hemat dan tidak membazir.
4. Distribusi harta,kekayaan,pendapatan dan hasil pembangunan secara adil dan merata
5. Menjamin kebebasan individu. Kesamaman hak, peluang dan keadilan.
1. 2.      Ekonomi Konvensional
Ekonomi konvensional sangat memegang teguh asumsi bahwa tindakan individu adalah rasional.
Rasionality assumption dalam ekonomi menurut Roger LeRoy Miller adalah individuals do not
intentionally make decisions that would leave them worse off.Ini berarti bahwa rasionaliti
didefinisikan sebagai tindakan manusia dalam memenuhi keperluan hidupnya yaitu
memaksimumkan kepuasan atau keuntungan senantiasa berdasarkan pada keperluan (need) dan
keinginan-keinginan (want) yang digerakkan oleh akal yang sehat dan tidak akan bertindak
secara sengaja membuat keputusan yang bisa merugikan kepuasan atau keuntungan mereka.
1. C.  PERMASALAHAN DASAR EKONOMI

Tuhan menciptakan alam dan seisinya untuk manusia, untuk kesejahteraan manusia. Lalu setelah
itu apa yang harus dilakukan manusia. Tentu manusia sepantasnya taat kepada Tuhan,
menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya.Sebuah kalimat yang mudah diucapkan,
namun mudah-mudahan dapat dilaksanakan secara istiqomah.Kembali pada
kebutuhan.Keingingan untuk memenuhi kebutuhan hidup merupakan naluri setiap makhluk yang
hidup di bumi.Kebutuhan dan keinginan merupakan suatu hal yang mirip.Kebutuhan tidak bisa
ditinggalkan sedangkan keinginan bisa di tunda.
1. D.  Konsep Produksi Dalam Ekonomi Islam

1. 1.      Definisi Dan Perilaku Produksi
Produksi merupakan proses untuk menghasilkan suatu barang dan jasa, atau proses peningkatan
utility (nilai) suatu benda. Dalam istilah ekonomi, produksi merupakan suatu proses (siklus)
kegiatan-kegiatan ekonomi untuk menghasilkan barang atau jasa tertentu dengan memanfaatkan
faktor-faktor produksi (amal/kerja, modal, tanah) dalam waktu tertentu.
Beberapa nilai yang dapat dijadikan sandaran oleh produsen sebagai motivasi dalam melakukan
produksi, yaitu:
o Profit sebagai target utama dalam produksi, namun dalam system ekonomi islam perolehan
secara halal dan adil dalam profit merupakan motifasi utama dalam berproduksi.
o Produsen harus memperhatikan dampak social (social return) sebagai akibat atas proses produksi
yang dilakukan. Dampak negative dari proses produksi yang berimbas pada masyarakat  dan
lingkungan, seperti limbah produksi, pencemaran lingkungan, kebisingan, maupun gangguan
lainnya. Produsen muslim tidak akan memproduksi barang dan jasa yang bersifat tersier dan
skunder selama kebutuhan primer masyarkat terhadap barang dan jasa belum terpenuhi.
o Produsen harus memperhatikan nilai-nilai spiritualisme, dimana nilai tersebut harus dijadikan
sebagai penyeimbang dalam melakukan produksi. Dalam menetapkan harga barang dan jasa
harus berdasarkan nilai-nilai keadilan. Upah yang diberikan kepada karyawan harus
mencerminkan daya dan upaya yang telah dilakukan oleh karyawan, sehingga tidak terdapat
pihak yang tereksploitasi. 
Berbagai usaha yang dipandang dari sudut ekonomi mempunyai tujuan yang sama, yaitu mencari
keuntungan maksimum dengan jalan mengatur penggunaan faktor-faktor produksi seefisien

mungkin, sehingga usaha untuk memaksimumkan keuntungan dapat dicapai dengan cara yang
paling efisien. Dalam prakteknya bagi setiap perusahaan pemaksimuman keuntungan belum
tentu merupakan satu-satunya tujuan. Seorang pengusaha muslim terikat dengan beberapa aspek
dalam melakukan produksi, antara lain:
o Berproduksi merupakan ibadah, sehingga seorang muslim berproduksi sama artinya dengan
mengaktualisasikan keberadaan Allah SWT yang telah diberikan kepada manusia.
o Faktor produksi yang digunakan untuk menyelenggarakan proses produksi sifatnya tidak
terbatas, manusia perlu berusaha mengoptimalkan segala kemampuannya yang telah diberikan
Allah SWT. Seorang muslim tidak akan kecil hati bahwa Allah tidak akan memberikan rezeki
kepadanya.
o Seorang muslim yakin bahwa apapun yang diusahakannya sesuai dengan ajaran Islam tidak akan
membuat hidupnya kesulitan.
o Berproduksi bukan semata-mata karena keuntungan yang diperolehnya tetapi uga seberapa
penting manfaat dari keuntungan tersebut untuk kemaslahatan umum. Dalam konsep islam harta
adalah titipan Allah yang dipercayakan untuk diberikan kepada orang-orang yang tertentu, harta
bagi seorang muslim bermakna amanah.
o Seorang muslim menghindari praktek produksi yang mengandung unsur haram atau riba, pasar
gelap dan spekulasi
            Dalam usahanya untuk meproduksi barang-barang yang diperlukan masyarakat dan
memperoleh keuntungan maksimum dari usaha tersebut. Masalah pokok yang harus dipecahkan
oleh produsen adalah bagaimana komposisi dari faktor-faktor produksi yang digunakan, dan
untuk masing-masing faktor produksi tersebut berapakah jumlah yang akan digunakan. Di dalam
memcahkan persoalan ini ada dua aspek yang harus diperhatikan, yaitu:
o Komposisi faktor produksi yang bagaimana bagi seorang muslim untuk menciptakan tingkat
produksi yang tinggi? atau
o Komposisi faktor produksi yang bagaimana seorang muslim untuk meminimumkan biaya
produksi yang dikeluarkan untuk mencapai suatu tingkat produksi tertentu?
            Di dalam memikirkan aspek yang kedua, sebagai seorang muslim harus memperhatikan:
o Besarnya pembayaran kepada faktor produksi tambahan yang akan digunakan dan
o Besarnya pertambahan hasil penjualan yang diwujudkan oleh faktor produksi yang ditambah
tersebut.

1. 2.      Faktor Produksi
Di kalangan para ekonomi Muslim, belum ada kesepakatan tentang faktor-faktor produksi,
karena terdapat perbedaan pendapat dari para ulama. Menurut Al-Maududi dan Abu-Su’ud,
faktor produksi terdiri atas amal/kerja (labor), tanah (land), dan modal (capital). Uraian ini
berbeda dengan M.A. Mannan yang menyatakan bahwa faktor produksi hanya berupa amal/kerja
dan tanah. Menurutnya capital (modal) bukanlah merupakan faktor produksi yang independen,
karena capital (modal) bukanlah merupakan faktor dasar. Menerut An-Najjar, faktor produksi
hanya terdiri dari dua elemen, yaitu amal (labor) dan capital. Abu Sulaiman menyatakan, amal
bukanlah merupakan faktor produksi. Dalam syariah islam, dasar hukum transaksi (muamalah)
adalah ibahah (diperbolehkan) sepanjang tidak ditemukannya larangan dalam nash atau dalil.
1. a.      Amal/Kerja (Labor)
2. b.      Bumi/Tanah (Land)
3. c.       Modal (Capital)
1. a.      Perilaku Produsen
           
Di dalam memproduksi output produsen dapat menggunakan faktor- faktor atau variabel yang
mempengaruhinya. Dalam memproduksi output dapat digunakan hanya satu variabel, namun
juga dapat dilakukan dengan lebih dari satu variabel.
1. b.      Mekanisme Produksi Islami
            Perbedaan ekonomi islam dengan ekonomi konvensional adalah pada filosofi ekonomi
yang dianutnya dan bukan pada ilmu ekonominya. Filosofi ekonomi memberikan ruh pemikiran
dengan nilai- nilai islam dan batasan- batasan syari’ah.
            Gambaran mekanisme produksi islami dapat dilakukan dengan menggunakan analisis
kuva atau garis. Gambaran mekanisme produksi adalah menunjukkan hubungan antara jumlah
barang yang diproduksi dan biaya yang dikeluarkan.
1. a.      Kurva Biaya (Cost)
2. b.      Kurva Penerimaan (Revenue)

1. c.       Dampak Produksi Bagi Seorang Muslim
2. Berproduksi merupakan bagian dari sikap syukur atas nikmat Allah SWT. Anugerah yang
diberikan Allah adalah untuk keharmonisan dalam hidup dan kehidupan ini yang mampu

menjadikan suasan lebih kondusif dalam melakukan usaha. Ada bebrapa dampak yang timbul
bila seorang muslim melakukan usaha sesuai dengan ajaran Islam, yaitu:
3. Menimbulkan sikap syukur yang timbul atas kesadaran bahwa apa pun yang ia temui bisa
dimanfaatkan sebagai input produksi.
4. Ajaran Islam menjadikan manusia untuk tidak mudah putus asa dalm produksi karena suatu
alasan tidak terpenuhi kebutuhan hidupnya sehingga produksi dalam Islam akan mendorong
seorang muslim untuk melakukan usaha yang lebih kreatif.
5. Seorang muslim akan menjauhi praktek produksi yang merugikan orang lain atau kepentingan-
kepentingan sesaat, contohnya riba.
6. Keuntungan dikenakan didasarkan atas keuntungan yang tidak merugikan konsumen maupun
produsen lain.

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Recent Posts

Unordered List

Text Widget

Blog Archive

LATEST POSTS

CB Blogger Lab

JASA SEO CB

jam ayam

CONTOH BLOG

JASA SEO CB

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *