Etika, Moral dan Akhlak
BAB 8 ETIKA, MORAL DAN AKHLAK
Dalam
pandangan islam, akhlak merupakan cermin dari apa yang ada dalam jiwa
seseorang.
Karena
itu akhlak yang baik merupakan dorongan dari keimanan seseorang, sebab keimanan
harus
ditampilkan dalam perilaku nyata sehari-hari.
Pada
saat ini, kehidupan semakin sulit di mana kebutuhan semakin kompleks namun
sarana
pemenuhan
kenutuhan terbatas. Ada sebagian orang yang belum dapat memenuhi kebutuhanya,
sehingga
menyebabkan beberapa dari mereka menghalalkan segala cara untuk bisa memenuhi
kebutuhanya.
Terutama pada saat ini banyak orang beranggapan bahwa harta adalah prioritas
utama
Akhlak
tercela tidak hanya terjadi pada orang dewasa saja namun juga terjadi pada
sebagian
besar
para remaja. Remaja sering dikaitkan dengan masalah. Banyak pengaruh serta
tekanan dari
luar
yang kebanyakan menjerumuskan kepada hal-hal yang negatif. Apabila sudah
terpedaya
pada
hal-hal yang negatif, akhlak remaja mudah rusak sehingga menimbulkan berbagai
masalah.
Padahal
pemuda adalah generasi penerus bangsa, namun pada kenyatanya sebagian besar
remaja
pada
saat ini sudah terjerumus dalam hal negatif, seperti seks bebas, narkoba, dan
lain-lain.
Pengertian
Etika, Moral,dan Akhluk
Etika
adalah sebuah tatanan perilaku berdasarkan suatu sistem tata nilai suatu
masyarakat
tertentu,
Etika lebih banyak dikaitkan dengan ilmu atau filsafat, karena itu yang menjadi
standar
baik
dan buruk itu adalah akal manusia. Jika dibandingkan dengan moral, maka etika
lebih
bersifat
teoritis sedangkan moral bersifat praktis. Moral bersifat lokal atau khusus dan
etika
bersifat
umum.
Moral
berasal dari bahasa Latin mores yang berarti adat kebiasaan. Moral
selalu dikaitkan
dengan
ajaran baik buruk yang diterima umum atau masyarakat. Karena itu adat istiadat
masyarakat
menjadi standar dalam menentukan baik dan buruknya suatu perbuatan.
Akhlak
berasal dari kata “khuluq” yang artinya perang atau tabiat. Dan dalam kamus
besar
bahasa
Indonesia, kata akhlak di artikan sebagai budi pekerti atau kelakuan. Dapat di
definisikan
bahwa
akhlak adalah daya kekuatan jiwa yang mendorong perbuatan dengan mudah, spontan
tanpa
di pikirkan dan di renungkan lagi. Dengan demikian akhlak pada dasarnya adalah
sikap
yang
melekat pada diri seseorang secara spontan diwujudkan dalam tingkah laku atau
perbuatan.
Apabila
perbuatan spontan itu baik menurut akal dan agama, maka tindakan itu disebut
akhlak
yang
baik atau akhlakul karimah (akhlak mahmudah). Misalnya jujur, adil, rendah
hati, pemurah,
santun
dan sebagainya. Sebaliknya apabila buruk disebut akhlak yang buruk
atau akhlakul
mazmumah.
Misalnya kikir, zalim, dengki, iri hati, dusta dan sebagainya. Baik dan buruk
akhlak
didasarkan
kepada sumber nilai, yaitu Al Qur’an dan Sunnah Rasul
Perbedaan
antara akhlak, moral dan etika
Perbedaan
antara akhlak dengan moral dan etika dapat dilihat dari dasar penentuan atau
standar
ukuran
baik dan buruk yang digunakannya. Standar baik dan buruk akhlak berdasarkan Al
Qur’an
dan Sunnah Rasul, sedangkan moral dan etika berdasarkan adat istiadat atau
kesepakatan
yang
dibuat olehsuatu masyarakat jika masyarakat menganggap suatu perbuatan itu baik
maka
baik
pulalah nilai perbuatan itu.
Dengan
demikian standar nilai moral dan etika bersifat lokal dan temporal, sedangkan
standar
akhlak
bersifat universal dan abadi. Dalam pandangan Islam, akhlak merupakan cermin
dari apa
yang
ada dalam jiwa seseorang. Karena itu akhlak yang baik merupakan dorongan dari
keimanan
seseorang,
sebab keimanan harus ditampilkan dalam prilaku nyata sehari-hari. Inilah yang
menjadi
misi diutusnya Rasul sebagaimana disabdakannya :“ Aku hanya diutus untuk
menyempurnakan
akhlak manusia.”(Hadits riwayat Ahmad).
Secara
umum dapat dikatakan bahwa akhlak yang baik pada dasarnya adalah akumulasi dari
aqidah
dan syari’at yang bersatu secara utuh dalam diri seseorang. Apabila aqidah
telah
mendorong
pelaksanaan syari’at akan lahir akhlak yang baik, atau dengan kata lain akhlak
merupakan
perilaku yang tampak apabila syari’at Islam telah dilaksanakan berdasarkan
aqidah.
Akhlak
kepada Allah, Sesama manusia, dan Lingkungan.
1.
1.
Akhlak kepada Allah
1)
Beribadah kepada Allah, yaitu melaksanakan perintah Allah untuk menyembah-Nya
sesuai
dengan
perintah-Nya. Seorang muslim beribadah membuktikan ketundukkan terhadap
perintah
Allah.
2)
Berzikir kepada Allah, yaitu mengingat Allah dalam berbagai situasi dan
kondisi, baik
diucapkan
dengan mulut maupun dalam hati. Berzikir kepada Allah melahirkan ketenangan dan
ketentraman
hati.
3)
Berdo’a kepada Allah, yaitu memohon apa saja kepada Allah. Do’a merupakan inti
ibadah,
karena
ia merupakan pengakuan akan keterbatasan dan ketidakmampuan manusia, sekaligus
pengakuan
akan kemahakuasaan Allah terhadap segala sesuatu. Kekuatan do’a dalam ajaran
Islam
sangat luar biasa, karena ia mampu menembus kekuatan akal manusia. Oleh karena
itu
berusaha
dan berdo’a merupakan dua sisi tugas hidup manusia yang bersatu secara utuh
dalam
aktifitas
hidup setiap muslim.Orang yang tidak pernah berdo’a adalah orang yang
tidak
menerima
keterbatasan dirinya sebagai manusia karena itu dipandang sebagai orang yang
sombong
; suatu perilaku yang tidak disukai Allah.
4)
Tawakal kepada Allah, yaitu berserah diri sepenuhnya kepada Allah dan menunggu
hasil
pekerjaan
atau menanti akibat dari suatu keadaan.
5)
Tawaduk kepada Allah, yaitu rendah hati di hadapan Allah. Mengakui bahwa
dirinya
rendah
dan hina di hadapan Allah Yang Maha Kuasa, oleh karena itu tidak layak kalau
hidup
dengan
angkuh dan sombong, tidak mau memaafkan orang lain, dan pamrih dalam
melaksanakan
ibadah
kepada Allah.
1.
Akhlak kepada sesama manusia
a) Akhlak
kepada diri sendiri
1)
Sabar, yaitu prilaku seseorang terhadap dirinya sendiri sebagai hasil dari
pengendalian
nafsu
dan penerimaan terhadap apa yang menimpanya.Sabardiungkapkan ketika
melaksanakan
perintah,
menjauhi larangan dan ketika ditimpa musibah.
2)
Syukur, yaitu sikap berterima kasih atas pemberian nikmat Allah yang tidak bisa
terhitung
banyaknya.
Syukur diungkapkan dalam bentuk ucapan dan perbuatan. Syukur dengan ucapan
adalah
memuji Allah dengan bacaan alhamdulillah, sedangkan syukur dengan perbuatan
dilakukan
dengan menggunakan dan memanfaatkan nikmat Allah sesuai dengan aturan-Nya.
3)
Tawaduk, yaitu rendah hati, selalu menghargai siapa saja yang dihadapinya,
orang tua,
muda,
kaya atau miskin. Sikap tawaduk melahirkan ketenangan jiwa, menjauhkan dari
sifat iri
dan
dengki yang menyiksa diri sendiri dan tidak menyenangkan orang lain
.
b) Akhlak
kepada ibu bapak
Akhlak
kepada ibu bapak adalah berbuat baik kepada keduanya dengan ucapan dan
perbuatan.
Berbuat
baik kepada ibu bapak dibuktikan dalam bentuk-bentuk perbuatan antara lain :
menyayangi
dan mencintai ibu bapak sebagai bentuk terima kasih dengan cara bertutur kata
sopan
dan lemah lembut, mentaati perintah, meringankan beban, serta menyantuni mereka
jika
sudah
tua dan tidak mampu lagi berusaha.
c) Akhlak
kepada keluargA
Akhlak
terhadap keluarga adalah mengembangkann kasih sayang di antara anggota keluarga
yang
diungkapkan dalam bentuk komuniksai.
Komunikasi
yang didorong oleh rasa kasih sayang yang tulus akan dirasakan oleh seluruh
anggota
keluarga. Apabila kasih sayang telah mendasari komunikasi orang tua dengan
anak,
maka
akan lahir wibawa pada orang tua. Demikian sebaliknya, akan lahir kepercayaan
orang tua
pada
anak oleh karena itu kasih sayang harus menjadi muatan utama dalam
komunikasisemua
pihak
dalam keluarga.
Dari
komunikasi semacam itu akan lahir saling keterikatan batin,keakraban, dan
keterbukaan di
antara
anggota keluarga dan menghapuskan kesenjangan di antara mereka. Dengan demikian
rumah
bukan hanya menjadi tempat menginap, tetapi betul-betul menjadi tempat tinggal
yang
damai
dan menyenangkan, menjadi surga bagi penghuninya. Melalui komunikasi seperti
itu pula
dilakukan
pendidikan dalam keluarga, yaitu menanamkan nilai-nilai moral kepada anak-anak
sebagai
landasan bagi pendidikan yang akan mereka terima pada masa-masa selanjutnya.
d) Akhlak
kepada lingkungan
Misi
agama Islam adalah mengembangkan rahmat bukan hanya kepada manusia tetapi juga
kepada
alam dan lingkungan hidup. Misi tersebut tidak terlepas dari tujuan
Karakteristik
Etika Islam (Akhlak)
Berbeda
dengan etika filsafat, etika Islam mempunyai karakteristik sebagai berikut:
1.
Etika Islam mengajarkan dan menuntun manusia kepada tingkah laku yang baik
dan
menjauhkan diri dari tingkah laku yang buruk.
2.
Etika Islam menetapkan bahwa yang menjadi sumber moral, ukuran baik
buruknya
perbuatan, didasarkan kepada ajaran Allah Swt.
3.
Etika Islam bersifat universal dan komprehensif, dapat diterima dan dijadikan
pedoman
oleh seluruh umat manusia disegala waktu dan tempat.
4.
Etika Islam mengatur dan mengarahkan fitrah manusia ke jenjang akhlak yang
luhur
dan meluruskan perbuatan manusia.
Hubungan
Tasawuf dengan Akhlak
Tasawuf
adalah proses pendekatan diri kepada Tuhan dengan cara mensucikan hati sesuci-
sucinya.
Tuhan yang maha suci tidak dapat didekati kecuali oleh orang yang suci hatinya.
Cara
bagaimana
mensucikan hati dijelaskan dalam ilmu tasawuf. Dalam pengamalannya tasawuf
tidak
dapat
lepas dari fikih, sebab fikih merupakan aspek zhahir ajaran Islam sementara
tasawuf
merupakan
aspek bathinnya. Islam yang sebenarnya adalah paduan aspek zhahir dan bathin
secara
seimbang.
Orang
yang suci hatinya akan tercermin dalam air muka dan perilakunya yang baik
(akhlak
mahmudah).
Akhlak yang baik sebenarnya merupakan gambaran dari hati yang suci, sebaiknya
akhlak
yang buruk merupakan gambaran dari hati yang busuk. Dengan demikian, agar
seorang
mukmin
memiliki akhlak yang baik (akhlak mahmudah) adalah dengan mengamalkan tasawuf
secara
sistematis. Yaitu ada Al-wajibaat (melaksanakan semua kewajiban)
ada Al-
naafilaat (melaksanakan
yang sunat-sunat) dan Al-riyaadlooh (latihan spiritual). Inti riyadoh
dalam
tasawuf adalah zikir
0 komentar:
Posting Komentar