MODEL EKONOMI
Pertemuan 2
BAB II
MODEL
EKONOMI
Dalam suatu perekonomian, hubungan antara variable-variabel
ekonomi yang satu dengan lainnya sangat komplek. Untuk memudahkan hubungan
antar variable ini, maka cara yang terbaik adalah memilih sekian banyak
variable ekonomi yang sesuai dengan permasalahan ekonomi, kemudian
menghubungkannya sedemikian rupa sehingga bentuk hubungan antar variabel
ekonomi menjadi sederhana dan relevan dengan keadaan ekonomi yang ada. Penyederhanakan
hubungan antar variabel ini disebut model ekonomi. Model ekonomi ini dapat
berbentuk model matematika. Model ekonomi berbentuk model matematika ini
terdiri dari sejumlah variabel, konstanta, koefisien, dan/atau parameter.
A. VARIABEL, KONSTANTA, KOEFISIEN, DAN PARAMETER
Variabel adalah sesuatu yang nilainya dapat berubah-ubah dalam suatu masalah tertentu. Variabel dilambangkan dengan huruf. Variabel dalam model ekonomi terdiri dari dua jenis:
variabel endogen dan variabel eksogen. Variabel endogen adalah suatu variabel yang nilai penyelesaiannya diperoleh dari dalam model, sedangkan variabel eksogen adalah suatu variabel yang nilai- nilainya diperoleh dari luar model, atau sudah ditentukan berdasarkan data yang ada. Untuk membedakannya penulisan variabel endogen tidak diberi simbol subscript 0, tetapi untuk variabel eksogen diberi simbol subscript 0. Konstanta adalah suatu bilangan nyata yang nilainya tidak berubah-ubah dalam suatu model tertentu. Koefisien adalah angka pengali konstan terhadap variabelnya. Parameter didefinisikan sebagai suatu nilai tertentu dalam suatu masalah tertentu dan mungkin akan menjadi nilai yang lain pada suatu masalah lainnya.
Variabel adalah sesuatu yang nilainya dapat berubah-ubah dalam suatu masalah tertentu. Variabel dilambangkan dengan huruf. Variabel dalam model ekonomi terdiri dari dua jenis:
variabel endogen dan variabel eksogen. Variabel endogen adalah suatu variabel yang nilai penyelesaiannya diperoleh dari dalam model, sedangkan variabel eksogen adalah suatu variabel yang nilai- nilainya diperoleh dari luar model, atau sudah ditentukan berdasarkan data yang ada. Untuk membedakannya penulisan variabel endogen tidak diberi simbol subscript 0, tetapi untuk variabel eksogen diberi simbol subscript 0. Konstanta adalah suatu bilangan nyata yang nilainya tidak berubah-ubah dalam suatu model tertentu. Koefisien adalah angka pengali konstan terhadap variabelnya. Parameter didefinisikan sebagai suatu nilai tertentu dalam suatu masalah tertentu dan mungkin akan menjadi nilai yang lain pada suatu masalah lainnya.
B. PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN
Model-model matematika sering mencakup satu pernyataan atau sekelompok pernyataan (statement) yang meliputi berbagai simbol dari variabel-variabel dan konstanta-konstanta. Pernyataan-pernyataan dalam bentuk matematika dianggap sebagai lambang (expresions). Jika suatu lambang mempunyai bagian-bagian yang dipisahkan tanda positif dan/atau negatif, maka bagian-bagian ini secara individu disebut suku (terms). Faktor- faktor sering disajikan dalam setiap suku. Suatu faktor adalah satu dari pengali-pengali yang dipisahkan dalam suatu hasil kali. Persamaan adalah suatu pernyataan bahwa dua lambang adalah sama, sedangkan pertidaksamaan adalah suatu pernyataan yang menyatakan bahwa dua lambang adalah tidak sama. Persamaan disimbolkan dengan tanda = (sama dengan), sedangkan pertidaksamaan disimbolkan dengan tanda < (lebih kecil dari) atau > (lebih besar dari).
Model-model matematika sering mencakup satu pernyataan atau sekelompok pernyataan (statement) yang meliputi berbagai simbol dari variabel-variabel dan konstanta-konstanta. Pernyataan-pernyataan dalam bentuk matematika dianggap sebagai lambang (expresions). Jika suatu lambang mempunyai bagian-bagian yang dipisahkan tanda positif dan/atau negatif, maka bagian-bagian ini secara individu disebut suku (terms). Faktor- faktor sering disajikan dalam setiap suku. Suatu faktor adalah satu dari pengali-pengali yang dipisahkan dalam suatu hasil kali. Persamaan adalah suatu pernyataan bahwa dua lambang adalah sama, sedangkan pertidaksamaan adalah suatu pernyataan yang menyatakan bahwa dua lambang adalah tidak sama. Persamaan disimbolkan dengan tanda = (sama dengan), sedangkan pertidaksamaan disimbolkan dengan tanda < (lebih kecil dari) atau > (lebih besar dari).
Persamaan
dalam Matematika Ekonomi dan Bisnis terdiri dari 3 (Tiga) Macam, yaitu:
1. Persamaan Definisi
(Identity, =) adalah suatu bentuk kesamaan diantara diantara dua pernyataan
pernyataan yang mempunyai mempunyai arti yang sama. Contoh : π = R – C (Total
Laba adalah selisih antara total pendapatan dan total biaya).
2. Persamaan Perilaku
(behavioral equation) adalah suatu persamaan yg menunjukkan bahwa perubahan
perilaku suatu variabel seba gai akibat dari perubahan variabel lainn y a yg
ada hubungannya. Contoh : C = 75 + 10Q , C = 110 + Q 2
3. Persamaan
Bersyarat (conditional equation) adalah suatu persamaan yang menggambarkan
persyaratan untuk pencapaian keseimbangan (equilibrium). Misalnya; Q d = Q s
(jumlah yang diminta = jumlah yang ditawarkan) dan S = I (ta bungan yang dih k arap
kan = i i nvestasi yang dih k arap kan)
C.
SISTEM BILANGAN NYATA
Bil.
Rasional
Bil. Irrasional
Bil. Bulat
Bil. Pecahan
Bil.
Negatif
Nol
Bil. Positif
D.
KONSEP DAN TEORI HIMPUNAN
• Konsep Himpunan
Himpunan adalah suatu konsep yang paling mendasar bagi ilmu matematika modern
pada umumnya umumnya dan dibidang dibidang ilmu ekonomi dan bisnis pada
khususnya. Karena dalam hal pembentukan pembentukan model kita harus
menggunakan himpunan/sekelompok data observasi dari lapangan
a.
Pengertian Himpunan
• Himpunan adalah
kumpulan benda atau objek y g an didefinisikan (diterangkan) dengan jelas.
• Yang dimaksud
diterangkan dengan jelas adalah benda atau objeknya objeknya jelas mana yang merupakan
merupakan anggota anggota dan mana yang bukan anggota dari himpunan itu
• Himpunan
dilambangkan dengan huruf kapital misalnya A, B, C, D, …,Z dan objek‐objek dari himpunan itu ditulis
diantara dua kurung kurawal dan dipisahkan dengan tanda koma
• Contoh : A adalah
himpunan bilangan asli kurang dari 10 8,9 }
Himpunan Kosong
• Himpunan Kosong
adalah himpunan yang tidak memiliki anggota dan dilambangkan dengan { } atau ∅
• D = { x | x orang
yang tingginya lebih dari 5 m}
• F = { x | x
bilangan prima antara 7 dan 11 }
• Pada contoh di atas
adakah saat ini orang yang tingginya lebih dari 5 meter dan adakah bilangan
prima diantara 7 dan 11 ? (coba p
Himpunan
Lepas Dua himpunan y g an tidak kosong dikatakan saling lepas jika kedua
himpunan itu tidak mempunyai satupun anggota yang sama Contoh:L = { 1, 3, 5, 7,
9, 11, 13, 15 }, G = { 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16 }
• C bo a k li a an
perh tik a an, adkh a a anggota himpunan L dan G yang sama ?
• Karena tidak ada
anggota anggota himpunan himpunan L dan G yang sama maka himpunan L dan G
adalah dua himpunan yang saling lepas. Himpunan Tidak Saling Lepas Dua himpunan
himpunan yang tidak kosong dikatakan dikatakan tidak saling lepas (berpotongan)
jika kedua himpunan itu mempunyai anggota yang sama. Contoh : P = { 1, 2, 3, 4,
5, 6, 7, 8 } Q={ 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16 } Himpunan Himpunan P dan himpunan
himpunan Q tidak saling lepas karena mempunyai anggota yang sama (persekutuan
persekutuan) yaitu 2, 4, 6, dan 8.
Himpunan
Bagian A adalah himpunan bagian dari himpunan B apabila setiap anggota himpunan
A juga menjadi anggota himpunan B dilambangkan dengan A ⊂ B. C th on o : • S = { 0, 1, 2,
3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 }
• A = { 0, 1, 2, 3,
4, 5, 6, 7 } ; B = { 1, 2, 3, 4 } ; C = { 6, 7, 8, 9 } a. Apakah himpunan B
merupakan himpunan bagian dari himpunan A ? b. Apakah himpunan C merupakan
himpunan bagian dari himpunan A ?
• Karena setiap
anggota anggota himpunan himpunan B juga merupakan anggota himpunan A maka
himpunan himpunan B merupakan merupakan himpunan himpunan bagian dari himpunan
A, jadi B ⊂ A
• Karena ada anggota
anggota himpunan himpunan C yaitu 8 dan 9 tidak terdapat di dalam himpunan A
maka himpunan himpunan C bukan himpunan himpunan bagian dari himpunan A, jadi C
⊄ A
Rumus Banyaknya Himpunan Bagian Jika suatu himpunan mempunyai anggota sebanyak
n(A) maka b k hi b i d i A dlh b k 2n(A) banyaknya himpunan bagian dari A
adalah sebanyak 2nE.
E.
ATURAN PEMANGKATAN
DAN PEMFAKTORAN
1. PEMANGKATAN
Sering suatu variabel, konstanta, atau suku dapat dipangkatkan
dengan suatu bilangan nyata. Misalnya, X3 atau 52 atau (X2 + Y2). Bilangannyata
yang menjadi pangkat tersebut adalah bilangan nyata yang terdiri dari: bilangan
bulat positif atau negatif; bilangan pecah positif atau negatif; dan bilangan
nol. Aturan dalam operasi pemangkatan berbeda dengan aturan operasi dalam
matematika lainnya (misalnya,penjumlahan atau pengurangan; perkalian atau
pembagian). Oleh karena itu, disini akan dibahas mengenai definisi dan
cara-cara perhitungnnya serta aturan pemangkatan.Pangkat dalam aljabar
digunakan untuk menunjukkan bahwa suatu variabel atau konstanta dikalikan
dengan variabel atau konstanta itu sendiri dan perkaliannyatergantung pada
bilangan yang menjadi pangkatnya. Jika Variabel X adalah bilangannyata yang
akan dipangkatkan, dan n adalah
bilangan bulat positif sebagai pemangkat, Xn = X harus dikalikan dengan X itu
sendiri secara berturut-turut sebanyak n kali.
1. Aturan Perkalian Bilangan Berpangkat dengan Bilangan Pokok Yang Sama
2. Aturan Pembagian Pada
Bilangan Berpangkat dengan Bilangan Pokoknya Sama
3. Aturan Pemangkatan Pada Bilangan Berpangkat
4. Aturan
Pemangkatan dari Perkalian Dua Bilangan
5. Aturan Pemangkatan dari Pembagian Dua Bilangan
6. Aturan Bilangan Berpangkat Negatif
Ada
tiga cara menyatakan bilangan pecahan atau angka pecahan yaitu bilangan pecahan
biasa, bilangan pecahan desimal dan bilangan persen. Bilangan pecahan biasa
dapat dibah menjadi bilangn pecahan desimal dan bilangan persen. Berikut
ini akan dibahas cara mengubah angka pehan biasa menjadi angka pecahan desimal
dan angka persen.
v
BilanganPecahanBiasa
Bilangan pecahan biasa atau angka pecahan biasa adalah angka yang menujukkan perbandingan dalam bentuk a/b (dibaca a/b) dalam hal ini a disebut pembilang dan b disebut pembagi. Contoh angka pecahan biasa adalah 1/3 (angka 1 adalah pembilang dan angka 3 adalah penyebut)
Bilangan pecahan biasa atau angka pecahan biasa adalah angka yang menujukkan perbandingan dalam bentuk a/b (dibaca a/b) dalam hal ini a disebut pembilang dan b disebut pembagi. Contoh angka pecahan biasa adalah 1/3 (angka 1 adalah pembilang dan angka 3 adalah penyebut)
v
Bilangan Pecahan Desimal
Bilangan pecahan desimal atau angka pecahan desimal adalah bilangan pecahan dalam bentuk persepuluh, perseratus, perseribu, persepuluh ribu, dan seterusnya.
Bilangan pecahan desimal atau angka pecahan desimal adalah bilangan pecahan dalam bentuk persepuluh, perseratus, perseribu, persepuluh ribu, dan seterusnya.
Misalnya
bilangan1/2 jika dinyatakan dalam bentuk bilangan desimal adalah sebagai
berkut:
Dalam bentuk persepuluh (5/10) adalah 0,5
·
Dalam bentuk perseratus (50/100) adalah 0,50
·
Dalam bentuk perseribu (500/1.000) adalah 0,500
·
Dalam bentuk persepuluh ribu (5.000/10.000) adalah
0,5000 Dan
seterusnya
v BilanganPersen
Bilangan
persen atau angka persen adalah bilangan dalam bentuk per seratus. Angka persen
ditulis sebagai angka diikuti dengan tanda (simbol) %. Angka 15% dibaca 15
persen artinya 15 perseratus (15/100).
Cara Mengubah Bilangan Pecahan Biasa Menjadi Pecahan
Desimal
Jika kita menggunakan kalkulator maka bentuk pecahan biasa akan langsung diubah menjadi bilangan desimal. Pada dasarnya bilangan desimal merupakan bilangan hasil pembagian dari pembilang dengan penyebut.
Jika kita menggunakan kalkulator maka bentuk pecahan biasa akan langsung diubah menjadi bilangan desimal. Pada dasarnya bilangan desimal merupakan bilangan hasil pembagian dari pembilang dengan penyebut.
Cara mengubah bilangan pecahan biasa a/b menjadi
pecahan desimal adalah dengan membuat operasi pembagian a:b (a dibagi b)
Catatan:
Bilangan
desimal biasanya dinyatakan dalam bentuk yang paling sederhana, kecuali jika
ditentukan seberapa banyak angka di belakang koma. Contohnya angka desimal dari
pecahan 1/2 yang paling sederhana adalah 0,5. Jika diinginkan dua angka di
belakang koma maka angka desimal dari pecahan 1/2 adalah 0,50.
Ada
pecahan biasa yang jika diubah menjadi pecahan desimal, maka menjadi angka yang
tidak terbatas karena tidak pernah habis dibagi dengan bilangan 10, 100, 100,
10.000, dst. Contohnya angka 1/3 jika diubah menjadi pecahan desimal menjadi
0,33333333….. Dalam hal ini perlu ditentukan banyaknya angka dibelakang koma
misalnya 1/3 ditulis dua angka di belakang koma adalah 0,33.
Di
beberapa negara terutama di Amerika dan Eropa, penanda batas angka desimal
pecahan adalah tanda titik (.) dan bukan tanda koma (,). Perhatikan saat
menggunakan atau membaca kalkulator atau tampilan angka pada layar digital
(misalnya alat ukur).
0 komentar:
Posting Komentar