Penawaran Uang dan ekonomi Negara
BAB 9
Penawaran Uang dan ekonomi Negara
2.1
Penawaran Uang dan Harga (Pandangan Klasik)
Ahli-ahli ekonomi sebelum Keynes, terutama ahli-ahli ekonomi klasik,
keynes menumpukkan analisis mereka kepada efek dari perubahan-perubahan
penawaran uang ke atas tingkat harga. Teori keuangan ini boleh dibedakan dalam
dua bentuk, yaitu: teori kuantitas (quantity theory of money) dan teori sisa
tunai (cash balance theory).
Dalam uraian yang akan dibuat, dengan nyata akan dapat dilihat bahwa
kedua-dua teori tersebut mempunyai bentuk yang berbeda. Akan tetapi pandangan
pokok teori tersebut adalah sama, keluar yaitu:, perubahan dalam penawaran uang
akan menimbulkan perubahan yang sama presentasinya dengan tingkat yang sama
dengan tingkat harga. Kenaikan penawaran uang akan menaikan harga pada tingkat
yang sama dan penurunan penawaran uang akan menurunkan harga juga pada tingkat
yang sama.
2.1.1. Persamaan
Pertukaran
Teori kuantitas
uang biasanya diterangkan dengan menggunakan persamaan pertukaran. Persamaan
pertukaran dapat dinyatakan sebagai berikut :
MV=PT
Dimana M adalah
penawaran uang, V adalah laju peredaran uang, P adalah tingkat harga dan T
adalah jumlah barang dan jasa yang diperjualbelikan dalam perekonomian.
Dalam persamaan sederhana di atas yang diperhatikan hanya indeks harga.
Perubahan ini menggambarkan perusahaan rata-rata tingkat harga dalam
perekonomian.
Jumlah barang dalam ekonomi, yaitu T mempunyai arti sebagai berikut :
Ia adalah nilai
fisikal dan bukan nilai uang
Ia meliputi
barang jadi dan barang setengah jadi
Oleh karena itu
PT tidak sama dengan pendapatan nasional. Nilai PT lebih besar dari pendapatan
nasional karena ia meliputi nilai barang-barang setengah jadi.
Teori kuantitas
uang adakalanya dinyatakan menggunakan persamaan berikut :
MVY=Y
Dimana M adalah
penawaran uang dan V adalah laju peredaran uang yang dibelanjakan untuk membeli
barang-barang jadi, Y adalah pendapatan nasional.
2.1.2 Teori
Kuantitas Uang
Perubahan dalam
penawaran uang akan menimbulkan perubahan yang sama tingkatannya dengan
harga-harga, dan perubahan kedua variable tersebut adalah kearah yang sama.
Asumsi dan pandangan teori kuantitas. Pandangan teori kuantitas
didasarkan kepada dua asumsi berikut:
Laju peredaran
uang atau V, adalah tetap,
Kesempatan kerja
penuh selalu tercapai dalam ekonomi.
2.1.3 Teori Sisa
Tunai
Teori ini juga
menerangkan sifat hubungan diantara penawaran uang dan tingkat harga. Teori
sisa Tunai diterangkan dengan persamaan
sebagai berikut:
M=kPT
Dimana M,P,T
mempunyai arti yang sama dengan persamaan dari MV=PT, k adalah bagian dari
pendapatan masyarakat yang tetap dipegang dalam bentuk tunai.
2.1.4
Kritik-Kritik Keatas Teori Kuantitas Uang.
Ahli –ahli
ekonomi modern yang menyokong teori ini dikenal sebagai golongan monetaris.
Mereka berpendapat bahwa pemerintah perlu mengatur penawaran uang agar inflasi
dapat dihindari dan perekonomian dapat berkembang dengan teguh. Sedangkan
ahli-ahli yang menolak, yang dinamakan keynesian, teori ini berpendapat teori
kuantitas mengandung beberapa kelemahan dan tidak dapat memberikan penjelasan
yang baik mengenai sifat- sifat perhubungan diantara penawaran uang dan tingkat
harga dan kegiatan ekonomi Negara.
Kritik-kritiknya adalah:
Pemisalan bahwa
T=tetap adalah kurang tepat,
Laju peradaran uang tidak selalu tetap dalam jangka pendek dan jangka
panjang,
Perhubungan diantara penawaran uang dan harga adalah lebih rumit dari
yang di terangkan oleh teori kuantitas,
Teori kuantitas
hanya memperhatikan fungsi uang sebagai alat untuk melicinkan kegiatan
tukar-menukar dan transaksi dengan menggunakan uang,
Teori kuantitas
mengabaikan efek perubahan penawaran uang keatas suku bunga.
2.2
Teori Keuangan Keynes.
Teori keuangan
Keynes terutama menerangkan tiga hal, yaitu:
Tujuan – tujuan masyarakat
untuk meminta uang
Faktor-faktor yang
menentukan tingkat harga,
Efek perubahan uang keatas
kegiatan ekonomi Negara.
Dalam ketiga hal
tersebut, Keynes juga menjelaskan yang akan dihadapi apabila dalam perekonomian
wujud keadaan yang dinamakan perangkap kecairan.
2.2.1
Tujuan–tujuan memegang uang
Permintaan uang
untuk transaksi,
Memegang uang
untuk membayar transaksi merupakan tujuan memegang uang yang paling penting.
Didalam perekonomian modern dimana tingkat spesialisasinya tinggi, uang sangat
penting peranannya untutk melancarkan kegiatan ekonomi.
Permintaan uang
untuk berjaga-jaga,
Disamping untuk
membiayai transaksi, uang diminta pula oleh masyarakat untuk menghadapi keadaan
kesusahan atau masalah penting lain di masa depan. Uang yang disisihkan untuk
tujuan ini dinamakan permintaan uang untuk berjaga-jaga. Masa depan adalah
keadaan yang tidak bisa diprediksi.
Permintaan uang
untuk spekulasi,
Dalam ekonomi
modern masyarakat menggunakan uangnya untuk tujuan spekulasi, yaitu disimpan
atau digunakan untuk membeli surat-surat berharga seperti obligasi pemerintah,
saham perusahaan dan treasury bill. Dalam menggunakan uang dalam tujuan
spekulasi ini suku bunga atau dividen yang diperoleh dari memiliki surat-surat
berharga tersebut sangat penting dalam menentukan besarnya jumlah permintaan
uang.
2.2.2 Permintaan
Uang Dalam Grafik.
Permintaan uang
adalah jumlah uang yang diminta masyarakat untuk ketiga-tiga tujuan meminta
uang, yaitu tujuan transaksi, tujuan berjaga-jaga dan tujuan spekulasi.
Permintaan uang untuk tujuan transaksi dan berjaga-jaga mempunyai sifat
yang berbeda dengan permintaan uang untuk tujuan spekulasi. Permintaan uang
untuk tujuan transaksi dan berjaga-jaga ditentukan oleh pendapatan nasional.
Sedangkan permintaan uang untuk tujuan spekulasi ditentukan oleh suku bunga.
2.2.3 Grafik
Penentuan Suku Bunga.
Suku bunga dalam
ekonomi ditentukan oleh keseimbangan dalam permintaan dan penawaran uang.
Perubahan-perubahan dalam penawaran uang akan mempengaruhi suku bunga.
2.3
Uang dan Kegiatan Ekonomi dalam Pandangan Keynes.
Perubahan dalam
penawaran uang akan menimbulkan perubahan tingkat harga, tetapi perubahan ini
tidak tidak menimbulkan efek keatas tingkat produksi dan kegiatan ekonomi
negara. Perekonomian akan tetap mencapai tingkat kesempatan kerja penuh.
2.3.1 Mekanisme
Transmisi.
Analisis Keynes
berkeyakinan bahwa pengangguran selalu wujud dan menyebabkan kegiatan dalam
ekonomi belum mencapai tingkat yang maksimum. Keadaan ini dapat diperbaiki
melalui dua pendekatan atau kebijakan, yaitu :
Menaikkan pengeluaran
agregat melalui perubahan pengeluaran pemerintah dan komponen pengeluaran
agregat lain (seperti ekspor dan investasi) dan membuat perubahan dalam sistem
pajak pemerintah.
Menambah penawaran uang.
Analisis Keynes
menunjukkan bahwa pertambahan penawaran uang akan menambah pendapatan nasional.
Teori Keynes tidak menunjukkan bagaimana perubahan penawaran uang akan
mempengaruhi tingkat harga.
Efek perubahan penawaran uang ke atas kegiatan ekonomi negara dapat dibedakan
kepada tiga tahap perubahan yang berikut:
Perubahan dalam penawaran
uang akan menimbulkan perubahan ke atas suku bunga.
Selanjutnya perubahan suku
bunga akan mengubah jumlah investasi.
Perubahan investasi mengubah
pengeluaran dan akhirnya pendapatan nasional.
2.3.2 Rangkaian
Peristiwa yang Berlaku.
Rangkaian
peristiwa-peristiwa yang dinyatakan di atas dinamakan mekanisme transmisi atau
transmission mechanism, yaitu suatu rangkaian peristiwa yang mmenggambarkan
efek perubahan penawaran uang ke atas kegiatan ekonomi negara.
Perubahan-perubahan dalam penawaran uang akan menambah pendapatan
nasional dan kesempatan kerja, sedangkan pengurangan penawaran uang akan
menurunkan pendapatan nasional dan kesempatan kerja.
2.3.3 Teori
Keuangan Keynes dan Tingkat Harga.
Teori keuangan
Keynes sama sekali tidak memperhatikan efek perubahan penawaran uang kepada
tingkat harga. Oleh karena masih terdapat pengangguran, kenaikan penawaran uang
dianggap hanya akan menaikkan pendapatan nasional dan kesempatan kerja. Tingkat
harga diasumsikan tidak akan mengalami perubahan.
2.3.4 Perangkap
Likuiduitas.
Perangkap
likuiduitas adalah suatu keadaan di mana suku bunga dalam perekonomian mencapai
tingkat yang sangat rendah dan menyebabkan permintaan uang untuk tujuan
spekulasi menjadi elastis sempurna. Oleh karena ciri ini maka pada suku bunga
yang rendah tersebut permintaan uang dalam perekonomian juga akan menjadi
elastis sempurna.
2.4
Kebijakan Moneter dan Kegiatan Ekonomi.
Kebijakan moneter
adalah semua kebijakan pemerintah ( Bank Sentral ) yang mengatur jumlah uang yang beredar di
masyarakat untuk menjaga kestabilan nilai uang yang ada. Secara umum, kebijakan moneter adalah
tindakan pemerintah untuk mempengaruhi situasi makro melalui pasar uang.
Sedangkan secara khusus, kebijakan moneter adalah tindakan makro pemerintah
dengan cara mempengaruhi proses penciptaan uang. ( Mankiw, 2007 ).
Menurut Sadono
Sukirno, kebijakan moneter dibagi menjadi dua golongan yaitu kebijakan moneter
kuantitatif dan kebijakan moneter kualitatif.
Kebijakan moneter
Kuantitatif.
Kebijakan moneter kuantitatif adalah kebijakan yang dilakukan oleh
pemerintah ( Bank Sentral ) untuk mempengaruhi jumlah penawaran uang dan suku
bunga dalam perekonomian. Langkah
penawaran uang yang ditambah akan menurunkan suku bunga dan akibatnya terjadi
perkembangan kegiatan ekonomi sehingga tingkat kesempatan kerja menjadi lebih
tinggi dan penganggguran pun akan berkurang. Selain penawaran uang yang perlu
ditambah, pengeluaran agregat perlulah dikurangi sehingga terdapat keseimbangan
antara pengeluaran dalam ekonomi dengan jumlah penawaran barang-barang.
Kebijakan moneter kuantitatif dibedakan menjadi tiga tindakan, yaitu:
Operasi Pasar
Terbuka
Operasi pasar
terbuka adalah cara mengendalikan uang yang beredar dengan menjual atau membeli
surat berharga pemerintah (government securities). Agar operasi terbuka ini
menjadi sukses, haruslah ada dua keadaan dalam perekonomian.
Keadaan-keadaan tersebut adalah:
Bank-bank
perdagangan tidak memiliki kelebihan cadangan.
Tersedia cukup banyak
surat-surat berharga yang dapat diperjualbelikan.
Fasilitas
Diskonto (Discount Rate)
Fasilitas
diskonto adalah pengaturan jumlah uang yang beredar dengan memainkan tingkat
bunga bank sentral pada bank umum. Bank umum kadang-kadang mengalami kekurangan
uang sehingga harus meminjam ke bank sentral. Untuk membuat jumlah uang
bertambah, pemerintah menurunkan tingkat bunga bank sentral, serta sebaliknya
menaikkan tingkat bunga demi membuat uang yang beredar berkurang.
Rasio Cadangan
Wajib (Reserve Requirement Ratio)
Rasio cadangan
wajib adalah mengatur jumlah uang yang beredar dengan memainkan jumlah dana
cadangan perbankan yang harus disimpan pada pemerintah. Jadi, apabila bank sentral melihat jumlah
uang yang beredar sudah terlalu banyak, bank sentral akan menaikkan ketentuan
cadangan wajib. Akibatnya, dana yang
akan dipinjamkan berjurang sehingga jumlah uang beredar berkurang.
Kebijakan Moneter
Kualitatif.
Kebijakan moneter
kualitatif adalah kebijakan pemerintah (Bank Sentral) yang bertujuan mengawasi bentuk-bentuk
pinjaman dan investasi yang dilakukan oleh bank-bank perdagangan. Tujuan utama
kebijakan ini bukanlah untuk mengawasi perkembangan penawaran uang, tetapi
untuk mempengaruhi jenis-jenis pinjaman yang diberikan institusi keuangan. Ini
memungkinkan bank sentral menggalakan pertumbuhan ekonomi ke arah yang
diharapkan.
Kebijakan moneter
kualitatif biasanya dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
Pengawasan
Pinjaman Secara Terpilih
Bank sentral
melakukan pengawasan agar pinjaman dan investasi yang dilakukan sesuai dengan
ketentuan dan keinginan pemerintah. Hal ini dilakukan terutama untuk
mengendalikan dan mengawasi corak pinjaman dan investasi yang dilakukan oleh
bank-bank.
Imbauan Moral
Imbauan moral
yang dilakukan oleh bank sentral adalah dengan menganjurkan bank-bank untuk
melakukan penyesuaian dalam mengalokasikan dananya. Dengan demikian, keadaan yang diharapkan
pemerintah dapat tercapai.
2.4.1 Efek
Kebijakan Moneter Dalam Grafik
Untuk melengkapi
uraian mengenai kebijakan moneter, ada baiknya apabila ditunjukkan bagaimana
kebijakan moneter yang bersifat kuantitatif akan mempengaruhi tingkat kegiatan
ekonomi. Pada mulanya dimisalkan perekonomian menghadapi masalah kemunduran
ekonomi dan pengangguran meningkat. Untuk mengatasi masalah ini bank sentral
berusaha menambah penawaran uang dan menurunkan suku bunga. Telah diterangkan
apabila penawaran uang bertambah, tingkat bunga akan turun, investasi akan
meningkat, dan sebagai akibatnya pengeluaran agregat juga akan meningkat.
Perubahan ini akan memindahkan kurva AE ke atas dan kurva AD ke kanan. Efek
dari perubahan ini kegiatan ekonomi, pendapatan nasional dan tingkat harga akan
meningkat.
0 komentar:
Posting Komentar