Selasa, 12 Maret 2019

Penawaran Uang dan ekonomi Negara




Pertemuan 9

BAB 9
Penawaran Uang dan ekonomi Negara

2.1 Penawaran Uang dan Harga (Pandangan Klasik)
Ahli-ahli ekonomi sebelum Keynes, terutama ahli-ahli ekonomi klasik, keynes menumpukkan analisis mereka kepada efek dari perubahan-perubahan penawaran uang ke atas tingkat harga. Teori keuangan ini boleh dibedakan dalam dua bentuk, yaitu: teori kuantitas (quantity theory of money) dan teori sisa tunai (cash balance theory).
Dalam uraian yang akan dibuat, dengan nyata akan dapat dilihat bahwa kedua-dua teori tersebut mempunyai bentuk yang berbeda. Akan tetapi pandangan pokok teori tersebut adalah sama, keluar yaitu:, perubahan dalam penawaran uang akan menimbulkan perubahan yang sama presentasinya dengan tingkat yang sama dengan tingkat harga. Kenaikan penawaran uang akan menaikan harga pada tingkat yang sama dan penurunan penawaran uang akan menurunkan harga juga pada tingkat yang sama.
2.1.1. Persamaan Pertukaran
Teori kuantitas uang biasanya diterangkan dengan menggunakan persamaan pertukaran. Persamaan pertukaran dapat dinyatakan sebagai berikut :
MV=PT
Dimana M adalah penawaran uang, V adalah laju peredaran uang, P adalah tingkat harga dan T adalah jumlah barang dan jasa yang diperjualbelikan dalam perekonomian.
Dalam persamaan sederhana di atas yang diperhatikan hanya indeks harga. Perubahan ini menggambarkan perusahaan rata-rata tingkat harga dalam perekonomian.
Jumlah barang dalam ekonomi, yaitu T mempunyai arti sebagai berikut :
Ia adalah nilai fisikal dan bukan nilai uang
Ia meliputi barang jadi dan barang setengah jadi
Oleh karena itu PT tidak sama dengan pendapatan nasional. Nilai PT lebih besar dari pendapatan nasional karena ia meliputi nilai barang-barang setengah jadi.
Teori kuantitas uang adakalanya dinyatakan menggunakan persamaan berikut :
MVY=Y
Dimana M adalah penawaran uang dan V adalah laju peredaran uang yang dibelanjakan untuk membeli barang-barang jadi, Y adalah pendapatan nasional.
2.1.2 Teori Kuantitas Uang
Perubahan dalam penawaran uang akan menimbulkan perubahan yang sama tingkatannya dengan harga-harga, dan perubahan kedua variable tersebut adalah kearah yang sama.
Asumsi dan pandangan teori kuantitas. Pandangan teori kuantitas didasarkan kepada dua asumsi berikut:
Laju peredaran uang atau V, adalah tetap,
Kesempatan kerja penuh selalu tercapai dalam ekonomi.
2.1.3 Teori Sisa Tunai
Teori ini juga menerangkan sifat hubungan diantara penawaran uang dan tingkat harga. Teori sisa Tunai  diterangkan dengan persamaan sebagai berikut:
M=kPT
Dimana M,P,T mempunyai arti yang sama dengan persamaan dari MV=PT, k adalah bagian dari pendapatan masyarakat yang tetap dipegang dalam bentuk tunai.

2.1.4 Kritik-Kritik Keatas Teori Kuantitas Uang.
Ahli –ahli ekonomi modern yang menyokong teori ini dikenal sebagai golongan monetaris. Mereka berpendapat bahwa pemerintah perlu mengatur penawaran uang agar inflasi dapat dihindari dan perekonomian dapat berkembang dengan teguh. Sedangkan ahli-ahli yang menolak, yang dinamakan keynesian, teori ini berpendapat teori kuantitas mengandung beberapa kelemahan dan tidak dapat memberikan penjelasan yang baik mengenai sifat- sifat perhubungan diantara penawaran uang dan tingkat harga dan kegiatan ekonomi Negara.
Kritik-kritiknya adalah:
Pemisalan bahwa T=tetap adalah kurang tepat,
Laju peradaran uang tidak selalu tetap dalam jangka pendek dan jangka panjang,
Perhubungan diantara penawaran uang dan harga adalah lebih rumit dari yang di terangkan oleh teori kuantitas,
Teori kuantitas hanya memperhatikan fungsi uang sebagai alat untuk melicinkan kegiatan tukar-menukar dan transaksi dengan menggunakan uang,
Teori kuantitas mengabaikan efek perubahan penawaran uang keatas suku bunga.
2.2 Teori Keuangan Keynes.
Teori keuangan Keynes terutama menerangkan tiga hal, yaitu:
Tujuan – tujuan masyarakat untuk meminta uang
Faktor-faktor yang menentukan tingkat harga,
Efek perubahan uang keatas kegiatan ekonomi Negara.
Dalam ketiga hal tersebut, Keynes juga menjelaskan yang akan dihadapi apabila dalam perekonomian wujud keadaan yang dinamakan perangkap kecairan.
2.2.1 Tujuan–tujuan memegang uang
Permintaan uang untuk transaksi,
Memegang uang untuk membayar transaksi merupakan tujuan memegang uang yang paling penting. Didalam perekonomian modern dimana tingkat spesialisasinya tinggi, uang sangat penting peranannya untutk melancarkan kegiatan ekonomi.
Permintaan uang untuk berjaga-jaga,
Disamping untuk membiayai transaksi, uang diminta pula oleh masyarakat untuk menghadapi keadaan kesusahan atau masalah penting lain di masa depan. Uang yang disisihkan untuk tujuan ini dinamakan permintaan uang untuk berjaga-jaga. Masa depan adalah keadaan yang tidak bisa diprediksi.
Permintaan uang untuk spekulasi,
Dalam ekonomi modern masyarakat menggunakan uangnya untuk tujuan spekulasi, yaitu disimpan atau digunakan untuk membeli surat-surat berharga seperti obligasi pemerintah, saham perusahaan dan treasury bill. Dalam menggunakan uang dalam tujuan spekulasi ini suku bunga atau dividen yang diperoleh dari memiliki surat-surat berharga tersebut sangat penting dalam menentukan besarnya jumlah permintaan uang.
2.2.2 Permintaan Uang Dalam Grafik.
Permintaan uang adalah jumlah uang yang diminta masyarakat untuk ketiga-tiga tujuan meminta uang, yaitu tujuan transaksi, tujuan berjaga-jaga dan tujuan spekulasi.
Permintaan uang untuk tujuan transaksi dan berjaga-jaga mempunyai sifat yang berbeda dengan permintaan uang untuk tujuan spekulasi. Permintaan uang untuk tujuan transaksi dan berjaga-jaga ditentukan oleh pendapatan nasional. Sedangkan permintaan uang untuk tujuan spekulasi ditentukan oleh suku bunga.
2.2.3 Grafik Penentuan Suku Bunga.
Suku bunga dalam ekonomi ditentukan oleh keseimbangan dalam permintaan dan penawaran uang. Perubahan-perubahan dalam penawaran uang akan mempengaruhi suku bunga.
2.3 Uang dan Kegiatan Ekonomi dalam Pandangan Keynes.
Perubahan dalam penawaran uang akan menimbulkan perubahan tingkat harga, tetapi perubahan ini tidak tidak menimbulkan efek keatas tingkat produksi dan kegiatan ekonomi negara. Perekonomian akan tetap mencapai tingkat kesempatan kerja penuh.

2.3.1 Mekanisme Transmisi.
Analisis Keynes berkeyakinan bahwa pengangguran selalu wujud dan menyebabkan kegiatan dalam ekonomi belum mencapai tingkat yang maksimum. Keadaan ini dapat diperbaiki melalui dua pendekatan atau kebijakan, yaitu :
Menaikkan pengeluaran agregat melalui perubahan pengeluaran pemerintah dan komponen pengeluaran agregat lain (seperti ekspor dan investasi) dan membuat perubahan dalam sistem pajak pemerintah.
Menambah penawaran uang.
Analisis Keynes menunjukkan bahwa pertambahan penawaran uang akan menambah pendapatan nasional. Teori Keynes tidak menunjukkan bagaimana perubahan penawaran uang akan mempengaruhi tingkat harga.
Efek perubahan penawaran uang ke atas kegiatan ekonomi negara dapat dibedakan kepada tiga tahap perubahan yang berikut:
Perubahan dalam penawaran uang akan menimbulkan perubahan ke atas suku bunga.
Selanjutnya perubahan suku bunga akan mengubah jumlah investasi.
Perubahan investasi mengubah pengeluaran dan akhirnya pendapatan nasional.
2.3.2 Rangkaian Peristiwa yang Berlaku.
Rangkaian peristiwa-peristiwa yang dinyatakan di atas dinamakan mekanisme transmisi atau transmission mechanism, yaitu suatu rangkaian peristiwa yang mmenggambarkan efek perubahan penawaran uang ke atas kegiatan ekonomi negara.
Perubahan-perubahan dalam penawaran uang akan menambah pendapatan nasional dan kesempatan kerja, sedangkan pengurangan penawaran uang akan menurunkan pendapatan nasional dan kesempatan kerja.
2.3.3 Teori Keuangan Keynes dan Tingkat Harga.
Teori keuangan Keynes sama sekali tidak memperhatikan efek perubahan penawaran uang kepada tingkat harga. Oleh karena masih terdapat pengangguran, kenaikan penawaran uang dianggap hanya akan menaikkan pendapatan nasional dan kesempatan kerja. Tingkat harga diasumsikan tidak akan mengalami perubahan.

2.3.4 Perangkap Likuiduitas.
Perangkap likuiduitas adalah suatu keadaan di mana suku bunga dalam perekonomian mencapai tingkat yang sangat rendah dan menyebabkan permintaan uang untuk tujuan spekulasi menjadi elastis sempurna. Oleh karena ciri ini maka pada suku bunga yang rendah tersebut permintaan uang dalam perekonomian juga akan menjadi elastis sempurna.
2.4 Kebijakan Moneter dan Kegiatan Ekonomi.
Kebijakan moneter adalah semua kebijakan pemerintah ( Bank Sentral ) yang  mengatur jumlah uang yang beredar di masyarakat untuk menjaga kestabilan nilai uang yang ada.  Secara umum, kebijakan moneter adalah tindakan pemerintah untuk mempengaruhi situasi makro melalui pasar uang. Sedangkan secara khusus, kebijakan moneter adalah tindakan makro pemerintah dengan cara mempengaruhi proses penciptaan uang.  ( Mankiw, 2007 ).
Menurut Sadono Sukirno, kebijakan moneter dibagi menjadi dua golongan yaitu kebijakan moneter kuantitatif dan kebijakan moneter kualitatif.
Kebijakan moneter Kuantitatif.
Kebijakan moneter kuantitatif adalah kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah ( Bank Sentral ) untuk mempengaruhi jumlah penawaran uang dan suku bunga dalam perekonomian.  Langkah penawaran uang yang ditambah akan menurunkan suku bunga dan akibatnya terjadi perkembangan kegiatan ekonomi sehingga tingkat kesempatan kerja menjadi lebih tinggi dan penganggguran pun akan berkurang. Selain penawaran uang yang perlu ditambah, pengeluaran agregat perlulah dikurangi sehingga terdapat keseimbangan antara pengeluaran dalam ekonomi dengan jumlah penawaran barang-barang.
Kebijakan moneter kuantitatif dibedakan menjadi tiga tindakan, yaitu:
Operasi Pasar Terbuka
Operasi pasar terbuka adalah cara mengendalikan uang yang beredar dengan menjual atau membeli surat berharga pemerintah (government securities). Agar operasi terbuka ini menjadi sukses, haruslah ada dua keadaan dalam perekonomian. 
Keadaan-keadaan tersebut adalah:
Bank-bank perdagangan tidak memiliki kelebihan cadangan.
Tersedia cukup banyak surat-surat berharga yang dapat diperjualbelikan.
Fasilitas Diskonto (Discount Rate)
Fasilitas diskonto adalah pengaturan jumlah uang yang beredar dengan memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank umum. Bank umum kadang-kadang mengalami kekurangan uang sehingga harus meminjam ke bank sentral. Untuk membuat jumlah uang bertambah, pemerintah menurunkan tingkat bunga bank sentral, serta sebaliknya menaikkan tingkat bunga demi membuat uang yang beredar berkurang.
Rasio Cadangan Wajib (Reserve Requirement Ratio)
Rasio cadangan wajib adalah mengatur jumlah uang yang beredar dengan memainkan jumlah dana cadangan perbankan yang harus disimpan pada pemerintah.  Jadi, apabila bank sentral melihat jumlah uang yang beredar sudah terlalu banyak, bank sentral akan menaikkan ketentuan cadangan wajib.  Akibatnya, dana yang akan dipinjamkan berjurang sehingga jumlah uang beredar berkurang.
Kebijakan Moneter Kualitatif.
Kebijakan moneter kualitatif adalah kebijakan pemerintah (Bank Sentral) yang bertujuan mengawasi bentuk-bentuk pinjaman dan investasi yang dilakukan oleh bank-bank perdagangan. Tujuan utama kebijakan ini bukanlah untuk mengawasi perkembangan penawaran uang, tetapi untuk mempengaruhi jenis-jenis pinjaman yang diberikan institusi keuangan. Ini memungkinkan bank sentral menggalakan pertumbuhan ekonomi ke arah yang diharapkan.
Kebijakan moneter kualitatif biasanya dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
Pengawasan Pinjaman Secara Terpilih
Bank sentral melakukan pengawasan agar pinjaman dan investasi yang dilakukan sesuai dengan ketentuan dan keinginan pemerintah. Hal ini dilakukan terutama untuk mengendalikan dan mengawasi corak pinjaman dan investasi yang dilakukan oleh bank-bank.
Imbauan Moral
Imbauan moral yang dilakukan oleh bank sentral adalah dengan menganjurkan bank-bank untuk melakukan penyesuaian dalam mengalokasikan dananya.  Dengan demikian, keadaan yang diharapkan pemerintah dapat tercapai.
2.4.1 Efek Kebijakan Moneter Dalam Grafik
Untuk melengkapi uraian mengenai kebijakan moneter, ada baiknya apabila ditunjukkan bagaimana kebijakan moneter yang bersifat kuantitatif akan mempengaruhi tingkat kegiatan ekonomi. Pada mulanya dimisalkan perekonomian menghadapi masalah kemunduran ekonomi dan pengangguran meningkat. Untuk mengatasi masalah ini bank sentral berusaha menambah penawaran uang dan menurunkan suku bunga. Telah diterangkan apabila penawaran uang bertambah, tingkat bunga akan turun, investasi akan meningkat, dan sebagai akibatnya pengeluaran agregat juga akan meningkat. Perubahan ini akan memindahkan kurva AE ke atas dan kurva AD ke kanan. Efek dari perubahan ini kegiatan ekonomi, pendapatan nasional dan tingkat harga akan meningkat.


0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Recent Posts

Unordered List

Text Widget

Blog Archive

LATEST POSTS

CB Blogger Lab

JASA SEO CB

jam ayam

CONTOH BLOG

JASA SEO CB

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *