Fungsi keuangan
BAB 12
Fungsi
keuangan
Bertujuan
untuk mengatur pencarian sumber – sumber dana yang dibutuhkan bagi
perusahaan
dan kemudian mengatur penggunaan dari dana yang telah diperoleh nyaitu. Sumber
dana
yang dibutuhkan dapat diperoleh dari berbagai sumber, baiksumber dana intern
yang
berasal
dari dalam perusahaan itu sendiri maupun sumber dana ekstern yang berasal dari
luar
perusahaan
itu sendiri. Sumber dana internitu sendiri adalah merupakan dana yang telah
dihasilkan
oleh bagian pemasaran sebagai akibat dari transaksi penjualan yang telah
dilakukan
dalam
proses pemasaran. Sedangkan sumber dana ekstern adalah berasal dari masyarakat
umumyang
dalam hal ini berupa pembelian saham oleh masyarakat kepada saham-sahamyang
telah
dikeluarkan atau diemisi oleh perusahaan tersebut. Perusahaan yangtelah
mengeluarkan
sahamnya
dan menjualnya kepada masyarakat umum sering disebut perusahaan yang “Go
Public”.
Sumber dana ekstern yang lain dapat berupakredit dari bank atau pun kredit atau
utang
dari
perusahaan lain baik utangdagang yang bersifat jangka pendek maupun utang
obligasi serta
hipotek
yangberjangka waktu panjang. Dalam hal ini kredit jangka panjang ini perusahaan
mengeluarkan
surat pernyataan utang kepada pihak lain baik dari bank maupun orang atau
perusahaan
lain atas sejumlah uang tertentu untuk jangka waktu tertentu serta dengan
tingkat
bunga
tertentu pula.
Sumber
dana yang berasal dari kredit memerlukan beban financial tertentu yangberupa
beban
yang
besar tetap pada tiap bulan atau tahun yaitu yang berupabeban bunga terhadap
kreditnya
itu.
Dengan ditentukan besarnya bunga terhadapkreditnya maka perusahaan memiliki
beban tetap
sebesar
persentase bunga kredit tersebut dikalikan dengan nilai nominal kreditnya. Lain
halnya
dengan
sumberdana yang berasal dari penjualan saham. Modal saham yang dimiliki oleh
perusahaan
sebagai hasil emisinya itu akan membawa konsekwensi financial yangberupa beban
pembayaran
deviden kepada para pemegang sahamnya itu. Oleh karenaiti, pada umumnya
sumber
dana jangka pendek itu juga dipergunakan untuk membelanjai kebutuhan-kebutuhan
yang
bersifat jangka pendek pula. Selanjutnya sumberdana jangka panjang seperti
utang jangka
panjang,
modal saham serta sumber dana intern dari laba usaha dapat digunakan untuk
membelanjai
kebutuhan jangkapanjang.
Setelah
sumber dana dapat diperoleh, maka tugas selanjutnya dari bagiankeuangan adalah
untuk
mengatur
penggunaan bagi dana yang telah diperoleh baikdari sumber intern maupun ekstern
tersebut.
Dana yang telah diperoleh itu dapat dipergunakan untuk kebutuhan-kebutuhannya.
Penggunaan
sumber dana adalah merupakan persoalan sisi debit dari neraca.Sedangkan
pencarian
sumber dana merupakan persoalan mengenai sisi kredit darineraca. Sisi debet
neraca
adalah
berupa aktiva sedangkan sisi kredit darineraca berupa pasiva. Jadi dengan kata
lain kita
dapat
menyebutkan bahwa aktivaadalah merupakan penggunaan dana sedangkan pasiva
adalah
sumber
dana kita.
KEBUTUHAN
FINANSIAL
Kebutuhan
financial sebenarnya dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
1.
Kebutuhan Operasional
2.
Kebutuhan Sumber Dana
KEBUTUHAN
OPERASIONAL
Kebutuhan
operasional merupakan kebutuhan terhadap barang – barang modal yang
dipergunakan
untuk menjalankan kegiatan operasional sehari – hari. Jdi secarar ingkas
kebutuhan
operasional perusahaan terdiri dari :
a.
Kebutuhan Modal Kerja
b.
Kebutuhan Modal Tetap
c.
Kebutuhan Nama Baik (Goodwill)
KEBUTUHAN
SUMBER DANA
Dalam
hal ini kita dapat mengambil atau menarik dana dari sumber dana yangberupa
utang
(modal
asing) ataupun modal sendiri. Baik modal asing ataupunmodal sendiri tersebut
adalah
merupakan
sumber dana yang akan dipergunakan dalam membelanjai kebutuhan modal kerja
tersebut.
Di
tinjau dari segi alasannya maka sumber dana dapat dibagi menjadi 2 macamyaitu :
a.
Sumber Dana Ekstern
b.
Sumber Dana Intern
Kalau
ditinjau dari segi pemiliknya maka dapat dikelompokkan menjadi :
a. Modal
Asing
b. Modal
Sendiri
Pembagian
yang lain adalah atas dasar waktu yang tercakup dalam sumber danatersebut maka
dapat
dibagi menjadi :
a.
Sumber Dana Jangka Pendek
b.
Sumber Dana Jangka Panjang
Sumber
dana asing adalah sumber dana yang mana pemilik dari sumber danatersebut
adalahmerupakan
pihak luar dari perusahaan itu. Sumber dana macam inipada kongkritnya
adalah
berupa hutang kepada pihak luar, baik utang jangka pendek maupun utang jangka
panjang.
Sebagai contoh dari modal asing ini dapatdisebut sebagai berikut :
- Utang
Dagang
- Utang
Obligasi
- Utang
Hipotek
- Kredit
dari Bank
- KMKP
(Kredit Modal Kerja Permanen)
- KIK
(Kredit Investasi Kecil)
- KI
(Kredit Investasi) dan sebagainya
Sumber
dana sendiri yaitu sumber dana dimana pemilik dan itu adalah merupakan pemilik
perusahaan
itu sendiri. Sumber dana ini sering disebut Modal Sendiriatau Owner’s Equty,
sebagai
contohnya sebagai berikut :
- Modal
Saham Biasa (Common Stock)
- Modal
Saham Preferen (Preffered Stock)
- Modal
Statuta
- Modal
Sendiri
- Laba
Yang Ditahan (Retained Earning)
Sumber
dana ekstern adalah sumber dana yang berasal dari luar perusahaan atau berasal
dari
masyarakat
umum di luar perusahaan. Dalam hal ini maka modal asingmaupun modal saham
adalah
merupakan sumber dana yang berasal dari luar perusahaan karena keduanya adalah
berasal
berasal dari masyarakat umum di luar perusahaan.
Sumber
dana intern adalah sumber dana yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri.
Sumber
tersebut muncul dari adanya hasil yang diperoleh dari jalannyausaha yang
dilakukan
oleh
perusahaan tersebut. Dari usaha itulah maka perusahaan akan memperoleh hasil
serta laba
atau
profit.
LIKUIDITAS
Likuiditas
adalah merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk membayarkewajiban-
kewajiban
financial yang segera harus dilunasi (yang bersifat jangkapendek).
Kewajiban
financial jangka pendek yang harus segera dipenuhinya itu dapatberupa utang
yang
sudah
akan jatuh tempo dalam jangka dekat, upah tenaga kerja,utang bahan yang
dibelinya,
pembayaran
rekening listrik, air minum yangdeperlukan dalam proses produksinya dan
sebagainya.
Kewajiban tersebut dapat ditutup dari alat-alat likuid yang dimiliki
perusahaan.
Adapun
alat likuidnya yang paling likuid adalah uang kas.
CURRENT
RATIO
Suatu
ukuran likuiditas dapat dinyatakan dalam bentuk ratio atau perbandinganantara
alat-alat
likuid
yang dimiliki utang-utangnya baik yang berupa utangpajak, utang dagang serta
kewajiban
financial
yang lain yang segera harusdilunasi. Alat likuid tersebut adalah berupa aktiva
lancer
(Current
Asset)sedangkan kewajiban financial berupa utang jangka pendek (Current
Liabilities).Oleh
karena itu likuiditas dapat dinyatakan dalam bentuk ratio antara CurrentAsset
dengan
Current Liabilitiesnya. Ratio macam ini disebut ratio likuiditas atau “CURRENT
RATIO”.
Dengan demikian maka ratio likuiditas dapat kita tunjukandalam rusmus sebagai
berikut
:
Keterangan
:
CR =
Current Ratio (ratio likuiditas)
CA =
Current Asset (Aktiva Lancar)
CL =
Current Liability (Utang Lancar)
Aktiva
lancer adalah merupakan alat likuid, jadi yang termasuk alat likuidadalah :
1. Uang
Kas
2.
Piutang (Account Recievable)
3.
Persediaan Barang Dagangan (Inventory)
4.
Surat-surat berharga yang mudah untuk diperjual belikan (MarketableSecurities)
Uang kas
adalah merupakan alat likuid yang paling likuid, artinya sangat mudah untuk
digunakan
guna membayar kewajiban financial. Kewajiban financial dapat berupa utang,
bunga
pinjaman,
dividen, upah buruh, rekening listrik, bayar pajak dan sebagainya.
QUICK
RATIO (ACID TEST RATIO)
Dalam
hal quick ratio ini kita membandingkan antara alat likuid yang mempunyaitingkat
likuiditas
tinggi yaitu uang kas dan piutang di satu pihak dengan kewajiban finansialnya.
Jadi
dalam
hal ini kita membandingkan antara kas danpiutang dibandingkan dengan
utang-utang
jangka
pendek. Oleh karena itu acidtest ratio atau quick ratio (QR) ini dapat
dinyatakan sebagai
berikut
:
CASH
RATIO
Dalam
hal cash ratio ini likuiditas diperhitungkan dengan membandingkan alat-alat
likuid yang
paling
likuid yaitu uang kas dengan utang-utang jangka pendeknya, sehingga cash ratio
(ChR) itu
dapat
kita nyatakan dalam bentuksebagai berikut :
7.3.
RENTABILITAS
Rentabilitas
adalah merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba
ataukeuntungan
dari seluruh modal yang dimiliki. Ratio ini sering juga disebut rentabilitas
ekonomis
yang disingkat RE. dengan demikian maka ratiorentabilitas ekonomis ini dapat
dinyatakan
dalam bentuk persamaan sebagaiberikut :
Disamping
rentabilitas ekonomis kita juga mengenal rentabilitas modal sendiriyang sering
disingkat
RMS. RMS dapat dinyatakan sebagai berikut :
Laba
yang menjadi bagian dari modal sendiri itu adalah bukan seluruh laba akantetapi
total laba
atau
laba bruto dikurangi dengan beban bunga dan pajak penghasilan. Laba sesudah
dikurangi
bunga
dan pajak ini sering disebut laba neto atau Earning After Tax yang disingkat
EAT. Dalam
hal
rentabilitas Ekonomismaka laba yang diperhitungkan adalah laba bruto yang
merupakan laba
sebelum
dikurangi bunga dan pajak sehingga sering disebut Earning Before Interest
andTax yang
disingkat
RBIT. Bagian laba yang dihasilkan oleh modal sendiri tidak termasuk bagian laba
yang
dihasilkan
oleh modal asing. Adapun bagian laba yang dihasilkan oleh modal asing tidak
lain
adalah
berupa bunga atau interest.
Pajak
penghasilan adalah merupakan bagia laba yang harus disetor kepada Negaracq
Jawatan
Pajak
sebagai imbalan kepada Negara yang telah memberikan fasilitasbagi perusahaan
untuk
mencari
keuntungan di Negara yang bersangkutan.
Rentabilitas
Ekonomis sering juga disebut sebagai Earning Power, sedangkanEarning Power ini
dapat
ditingkatkan dengan meningkatkan factor-faktor yangmempengaruhi besar kecilnya
Earning
Power itu. Adapun factor-faktor yang mempengaruhinya adalah sebagai berikut :
1.
Profit Margin
Profit
Margin adalah bagian laba yang dihasilkan oleh penjualan yang dapat
direalisasikan oleh
perusahaan
dalam periode tertentu. Perhitungan profit margin per unit adalah laba per unit
dibandingkan
dengan harga jual per unit produk. Oleh karena itu maka :
2. Asset
Turnover atau Tingkat Perputaran Aktiva
Tingkat
perputaran aktiva atau asset turnover adalah suatu angka yang menunjukan
tingkat
kecepatan
perputaran dari aktiva tersebut didalam opersi perusahaan. Tingkat perputaran
aktiva
atau
asset turnover (A.TO.) itu dapatkita perhitungkan sebagai berikut :
USAHA
UNTUK MENINGKATKAN RENTABILITAS EKONOMIS
a.
Peningkatan Profit Margin
Peningkatan
provit margin ini dapat dilaksanakan dengan beberapa cara yaitu :
1.
Meningkatkan harga jual
2.
Meningkatkan Efisiensi
b.
Peningkatan Asset Turnover
Tingkat
perputaran aktiva dapat ditingkatkan dengan berbagai cara yaitu :
1.
Meningkatkan volume penjulan
2.
Mengurangi aktiva atau kekayaan yang tidak efektif
LIKUIDITAS
VERSUS RENTABILITAS
Apabila
kita ingin menjaga likuiditas yang tinggi maka kita haruslah
meyediakanalat-alat likuid
terutama
uang kas yang cukup besar, agar setiap saat kita bias membayar kewajiban
financial
tersebut.
Keadaan itu akan membawa konsekuensi bahwa kekayaan kita akan menjadi
menganggur.
Sedangkan pengaruh kekayaan iniakan mengakibatkan kurang efektifnya kekayaan
tersebut,
sehingga tingkat perputaran aktiva (asset turnover)kita akan menjadi rendah.
Aseet
Turnover
yang rendah ini akan dapat mengakibatkan turunya rentabilitas ekonomis.
Perusahaan
yang
mengalami keadaan semacam ini disebut perusahaan yang likuid tetapi tidak
rendabel.
Sebaliknya
apabila kita mementingkan kepentingan rentabilitas maka hal ini berarti bahwa
semua
kekayaan atau aktiva yang kita miliki haruslah kita putarkan terus dan jangan
sampai ada
aktiva
yang menganggur atau idle.
SOLVABILITAS
Solvabilitas
merupakan perbandingan antara total kekayaan dengan total utang yang dimiliki
perusahaan.
Jadi hal ini akan menunjukkan kemampuan perusahaan untuk mengembalikan
seluruh
hutangnya baik jangka pendek maupun jangka panjang dengan seluruh kekayaan yang
ada
padanya. Oleh karena itu maka untuk mengukur besar kecilnya solvabilitas dapat
diukur dari
ratio
antar total aktiva dengan totalutang
LEVERAGE
Pengertian
leverage sebenarnya cukup luas yaitu merupakan usaha untukmenggunakan sesuatu
yang
akan membawa konsekuensi beban tetap. Terdapat 2 macamleverage yaitu :
1.
Operating Leverage
Operating
leverage adalah penggunaan suatu kekayaan atau aktiva tertentu
yangakanmengakibatkan
beban tetap bagi perusahaan seperti mesin-mesin, gedung dan
sebagainya.
Dalam hal ini beban tetapnya akan berupa biaya depresiasi.
2.
Financial Leverage
Financial
leverage adalah peggunaan sumber dana tertentu yang akan mengakibatkan beban
tetap
yang
berupa biaya bunga. Sumber dana ini dapat berupautang obligasi, kredit dari
bank dan
sebagainya.
LEVERAGE
FAGTOR
Factor
leverage adalah merupakan angka (prosentase) yang menunjukan perbandingan
besarnya
kekayaan
atau sumber dana yang mengakibatkan beban tetap dengan seluruh kekayaan atau
sumber
dana yang dipergunakan oleh perusahaan dalam menjalankan usahanya. Pengertian
leverage
ini pada umumnya selalu dikaitkan dengan masalah financial leverage dan bukan
operating
leverage.
KESEHATAN
FINANCIAL
Kesehatan
perusahaan itu dapat diukur dari beberapa ukuran seperti ratio –ratio
likuiditas,
solvabilitas,
rentabilitas serta aktivitasnya. Berdasarkanatas criteria atau ukuran – ukuran
kesehatan
finangial yang ditentukan oleh pemerintah bagi badan – badan usaha milik Negara
(BUMN)
yang ada di Indonesia kita dapat mengetahui sehat tidaknya suatu perusahaan
tertentu.
KREDIT
MODAL KERJA
Dalam
pembelanjaan modal kerja kita sering mendengar istilah – istilah KMKP yaitu
singkatan
dari
Kredit Modal Kerja Permanen. Modal kerja itu dapat dibedakan menjadi 2 macam
yaituModal
Kerja Variabel dan Modal Kerja Tetap atauPermanen. Istilak KMKP ini erat
hubungannya
dengan kedua jenis modal kerjatersebut, khususnyatentang bagaimana cara kita
untuk
membelanjainya apabilakita akan membelanjainya dengan sumber dana ekstern atau
kredit.
Sumber danayang cocok dan yang pada umumnya dipergunakan adalah berupa kredit
baik
KreditJangka Pendek maupun Kredit Jangka Panjang.
Dalam
tinjauan atas beban financial terhadap cara pembelanjaan ini kita akan
berhubungan
dengan
beberapa konsep seperti :
1. Modal
Optimum dan Optimum Modal
Modal
optimum adalah merupakan jumlah modal (Modal Kerja) yang sebaliknyadibelanjai
dengan
Kredit Jangka Panjang. Pengertian optimum modal merupakanmasalah untuk
menentukan
atau memperhitungkan seberapa besar jumlah modal optimum yang sebaiknya harus
dibenjai
dengan Kredit Jangka Panjang tersebut.Bgaimana cara menentukan modal optimum
atau
bagaimana
cara kita memecahkan masalahoptimum modal itu, hal ini menyagkut konsep
berikutnya
yaitu konep “JangkaWaktu Kritis” atau disingkat “Jangka Kritis”.
2.
Jangka Waktu Kritis
Jangka
kritis adalah jangka waktu yang menunjukan bahwa jumlah kebutuhan modalkerja
yang
dibutuhkan
selama jangka waktu tertentu (jangka waktu kritis)apabila dipenihi dengan
Kredit
Jangka
Panjang (tahunan) akan memakan biaya yang sama besarnya dengan apabila
kebutuhan
tersebut
dibelanjai dengan kredit jangka pendek (bulanan). Jangka kritis ini dapat
diperhitungkan
dengan
rumus sebagaiberikut :
Keterangan
:
JK =
Jangka Kritis
BKJP =
Bunga Kredit Jangka Panjang
BKJD =
Bunga Kredit Jangka Pendek
BD =
Bunga Deposito
Untuk
memperhitungkan jangka kritisnya maka kita dapat menggunakan pedoman
pembelanjaan
sebagai
berikut :
a.
Jumlah kebutuhan yang memiliki jangka waktu kebutuhan lebih panjang daripada
jangka kritis
harus
dibelanjai dengan kredit jangka panjang, karenabiayanya akan lebih murah.
b.
Jumlah kebutuhan yang berjangka waktu kurang dari jangka kritis harusdibelanjai
dengan
kredit
jangka pendek.
c.
Sedangkan jumlah kebutuhan yang jangka waktu dibutuhkannya adalah samadengan
jangka
kritis
maka untuk itu dibelanjai dengan kredit jangka panjang ataupun kredit jangka
pendek
biayanya
akn sama.
INVESTASI
Yang
dimaksud criteria investasi adalah alat Bantu manajemen perusahaan untukmenilai
usulan
proyek
investasi yang digunakan dalam pengambilan keputusan investasi. Pada dasarnya
criteria
investasi
dapat digolongkan menjadi duagolongan yaitu :
a.
Kriteria investasi yang mendasarkan pada konsep keuntungan / income
adalahAverage Rate
Of
Return atau sering juga disebut Accounting Rate of Return.
b.
Kriteria investasi yang mendasar pada konsep Cash Flow, dapat dirinci :
1.
Konsep Cash Flow yang tidak memperhatikan nilai waktu terhadap uang ataufactor
yang tidak
didiskontokan
(Undiscounted cash flow) yaitu metode PaybackPeriode.
2.
Konsep Cash Flow yang memperhatikan nilai waktu terhadap uang atau factor
diskonto
(discounted
cash flow) antara lain adalah :
- Net
Present Value (NPV)
-
Profitability Index (PI)
-
Internal Rate of Return (IRR)
METODE
PAYBACK PERIODE
Payback
Periode adalah suatu periode yang diperlukan untuk dapat menutup kembali
pengeluaran
investasi dengan menggunakan “proceed” atau aliran kas neto(net Cash Flow). Hal
ini
dapat dirumuskan sebagai berikut :
Metode
payback periode ini memiliki beberapa kelemahan seperti :
1.
Mengabaikan time of money
2. Lebih
mementingkan pada pengembalian investasi dari pada aspek laba dalam waktuumur
investasi
sehungga cash flow sesudah umur payback periode tidak diperhatikan
Adapun
keunggulan dari metode ini adalah metode ini sangat sederhana sehingga mudah
memperhitungkannya.
METODE
NET PRESENT VALUE
Metode
ini memperhatikan nilai waktu dari uang, maka proceed atau cash flow maupun
investasi
harus
didiskontokan atas dasar factor diskonto yang berlakupada saat itu. Dalam hal
ini kita
mendasarkan
diri pada present value of moneyatau nilai waktu terhadap uang, yaitu suatu
pandangan
bahwa nilai uang padasaat ini tidak sama dengan nilai uang dikemudian hari.
Nilai
uang
sekarang akandinilai lebih tinggi dari pada nilai uang dikemudia hari.
Sebaliknya nilai uang
pada
tahun yang akan dating dikemudian hari tentu saja akan dinilai lebih redahdari
nilai uang
sekarang.
METODE
INTERNAL RATE OF RETURN
Internal
rate of return ini dapat diartikan sebagai tingkat bunga yang akanmenjadi nilai
sekarang
dari
proceed yag diharap akan diterima (PV of futureproceeds) sama dengan jumlah
nilai
sekarang
dari keseluruhan modal (PV ofCapital Outlays) atau nilai investasinya.
0 komentar:
Posting Komentar