Sabtu, 02 Maret 2019

Fungsi keuangan


BAB 12
Fungsi keuangan

Bertujuan untuk mengatur pencarian sumber – sumber dana yang dibutuhkan bagi
perusahaan dan kemudian mengatur penggunaan dari dana yang telah diperoleh nyaitu. Sumber
dana yang dibutuhkan dapat diperoleh dari berbagai sumber, baiksumber dana intern yang
berasal dari dalam perusahaan itu sendiri maupun sumber dana ekstern yang berasal dari luar
perusahaan itu sendiri. Sumber dana internitu sendiri adalah merupakan dana yang telah
dihasilkan oleh bagian pemasaran sebagai akibat dari transaksi penjualan yang telah dilakukan
dalam proses pemasaran. Sedangkan sumber dana ekstern adalah berasal dari masyarakat
umumyang dalam hal ini berupa pembelian saham oleh masyarakat kepada saham-sahamyang
telah dikeluarkan atau diemisi oleh perusahaan tersebut. Perusahaan yangtelah mengeluarkan
sahamnya dan menjualnya kepada masyarakat umum sering disebut perusahaan yang “Go
Public”. Sumber dana ekstern yang lain dapat berupakredit dari bank atau pun kredit atau utang
dari perusahaan lain baik utangdagang yang bersifat jangka pendek maupun utang obligasi serta
hipotek yangberjangka waktu panjang. Dalam hal ini kredit jangka panjang ini perusahaan
mengeluarkan surat pernyataan utang kepada pihak lain baik dari bank maupun orang atau
perusahaan lain atas sejumlah uang tertentu untuk jangka waktu tertentu serta dengan tingkat
bunga tertentu pula.

Sumber dana yang berasal dari kredit memerlukan beban financial tertentu yangberupa beban
yang besar tetap pada tiap bulan atau tahun yaitu yang berupabeban bunga terhadap kreditnya
itu. Dengan ditentukan besarnya bunga terhadapkreditnya maka perusahaan memiliki beban tetap
sebesar persentase bunga kredit tersebut dikalikan dengan nilai nominal kreditnya. Lain halnya
dengan sumberdana yang berasal dari penjualan saham. Modal saham yang dimiliki oleh
perusahaan sebagai hasil emisinya itu akan membawa konsekwensi financial yangberupa beban
pembayaran deviden kepada para pemegang sahamnya itu. Oleh karenaiti, pada umumnya
sumber dana jangka pendek itu juga dipergunakan untuk membelanjai kebutuhan-kebutuhan
yang bersifat jangka pendek pula. Selanjutnya sumberdana jangka panjang seperti utang jangka
panjang, modal saham serta sumber dana intern dari laba usaha dapat digunakan untuk
membelanjai kebutuhan jangkapanjang.

Setelah sumber dana dapat diperoleh, maka tugas selanjutnya dari bagiankeuangan adalah untuk
mengatur penggunaan bagi dana yang telah diperoleh baikdari sumber intern maupun ekstern
tersebut. Dana yang telah diperoleh itu dapat dipergunakan untuk kebutuhan-kebutuhannya.

Penggunaan sumber dana adalah merupakan persoalan sisi debit dari neraca.Sedangkan
pencarian sumber dana merupakan persoalan mengenai sisi kredit darineraca. Sisi debet neraca
adalah berupa aktiva sedangkan sisi kredit darineraca berupa pasiva. Jadi dengan kata lain kita
dapat menyebutkan bahwa aktivaadalah merupakan penggunaan dana sedangkan pasiva adalah
sumber dana kita.

KEBUTUHAN FINANSIAL
Kebutuhan financial sebenarnya dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Kebutuhan Operasional
2. Kebutuhan Sumber Dana

KEBUTUHAN OPERASIONAL
Kebutuhan operasional merupakan kebutuhan terhadap barang – barang modal yang
dipergunakan untuk menjalankan kegiatan operasional sehari – hari. Jdi secarar ingkas
kebutuhan operasional perusahaan terdiri dari :
a. Kebutuhan Modal Kerja
b. Kebutuhan Modal Tetap
c. Kebutuhan Nama Baik (Goodwill)

KEBUTUHAN SUMBER DANA
Dalam hal ini kita dapat mengambil atau menarik dana dari sumber dana yangberupa utang
(modal asing) ataupun modal sendiri. Baik modal asing ataupunmodal sendiri tersebut adalah
merupakan sumber dana yang akan dipergunakan dalam membelanjai kebutuhan modal kerja
tersebut.
Di tinjau dari segi alasannya maka sumber dana dapat dibagi menjadi 2 macamyaitu :
a. Sumber Dana Ekstern
b. Sumber Dana Intern

Kalau ditinjau dari segi pemiliknya maka dapat dikelompokkan menjadi :
a. Modal Asing
b. Modal Sendiri

Pembagian yang lain adalah atas dasar waktu yang tercakup dalam sumber danatersebut maka
dapat dibagi menjadi :
a. Sumber Dana Jangka Pendek
b. Sumber Dana Jangka Panjang

Sumber dana asing adalah sumber dana yang mana pemilik dari sumber danatersebut
adalahmerupakan pihak luar dari perusahaan itu. Sumber dana macam inipada kongkritnya
adalah berupa hutang kepada pihak luar, baik utang jangka pendek maupun utang jangka
panjang. Sebagai contoh dari modal asing ini dapatdisebut sebagai berikut :
- Utang Dagang
- Utang Obligasi
- Utang Hipotek
- Kredit dari Bank
- KMKP (Kredit Modal Kerja Permanen)
- KIK (Kredit Investasi Kecil)
- KI (Kredit Investasi) dan sebagainya

Sumber dana sendiri yaitu sumber dana dimana pemilik dan itu adalah merupakan pemilik
perusahaan itu sendiri. Sumber dana ini sering disebut Modal Sendiriatau Owner’s Equty,
sebagai contohnya sebagai berikut :
- Modal Saham Biasa (Common Stock)
- Modal Saham Preferen (Preffered Stock)
- Modal Statuta
- Modal Sendiri
- Laba Yang Ditahan (Retained Earning)

Sumber dana ekstern adalah sumber dana yang berasal dari luar perusahaan atau berasal dari
masyarakat umum di luar perusahaan. Dalam hal ini maka modal asingmaupun modal saham
adalah merupakan sumber dana yang berasal dari luar perusahaan karena keduanya adalah
berasal berasal dari masyarakat umum di luar perusahaan.

Sumber dana intern adalah sumber dana yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri.
Sumber tersebut muncul dari adanya hasil yang diperoleh dari jalannyausaha yang dilakukan
oleh perusahaan tersebut. Dari usaha itulah maka perusahaan akan memperoleh hasil serta laba
atau profit.

LIKUIDITAS
Likuiditas adalah merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk membayarkewajiban-
kewajiban financial yang segera harus dilunasi (yang bersifat jangkapendek).
Kewajiban financial jangka pendek yang harus segera dipenuhinya itu dapatberupa utang yang
sudah akan jatuh tempo dalam jangka dekat, upah tenaga kerja,utang bahan yang dibelinya,
pembayaran rekening listrik, air minum yangdeperlukan dalam proses produksinya dan
sebagainya. Kewajiban tersebut dapat ditutup dari alat-alat likuid yang dimiliki perusahaan.
Adapun alat likuidnya yang paling likuid adalah uang kas.

CURRENT RATIO
Suatu ukuran likuiditas dapat dinyatakan dalam bentuk ratio atau perbandinganantara alat-alat
likuid yang dimiliki utang-utangnya baik yang berupa utangpajak, utang dagang serta kewajiban
financial yang lain yang segera harusdilunasi. Alat likuid tersebut adalah berupa aktiva lancer
(Current Asset)sedangkan kewajiban financial berupa utang jangka pendek (Current
Liabilities).Oleh karena itu likuiditas dapat dinyatakan dalam bentuk ratio antara CurrentAsset
dengan Current Liabilitiesnya. Ratio macam ini disebut ratio likuiditas atau “CURRENT
RATIO”. Dengan demikian maka ratio likuiditas dapat kita tunjukandalam rusmus sebagai
berikut :
Keterangan :
CR = Current Ratio (ratio likuiditas)
CA = Current Asset (Aktiva Lancar)

CL = Current Liability (Utang Lancar)
Aktiva lancer adalah merupakan alat likuid, jadi yang termasuk alat likuidadalah :
1. Uang Kas
2. Piutang (Account Recievable)
3. Persediaan Barang Dagangan (Inventory)
4. Surat-surat berharga yang mudah untuk diperjual belikan (MarketableSecurities)
Uang kas adalah merupakan alat likuid yang paling likuid, artinya sangat mudah untuk
digunakan guna membayar kewajiban financial. Kewajiban financial dapat berupa utang, bunga
pinjaman, dividen, upah buruh, rekening listrik, bayar pajak dan sebagainya.

QUICK RATIO (ACID TEST RATIO)
Dalam hal quick ratio ini kita membandingkan antara alat likuid yang mempunyaitingkat
likuiditas tinggi yaitu uang kas dan piutang di satu pihak dengan kewajiban finansialnya. Jadi
dalam hal ini kita membandingkan antara kas danpiutang dibandingkan dengan utang-utang
jangka pendek. Oleh karena itu acidtest ratio atau quick ratio (QR) ini dapat dinyatakan sebagai
berikut :

CASH RATIO
Dalam hal cash ratio ini likuiditas diperhitungkan dengan membandingkan alat-alat likuid yang
paling likuid yaitu uang kas dengan utang-utang jangka pendeknya, sehingga cash ratio (ChR) itu
dapat kita nyatakan dalam bentuksebagai berikut :
7.3. RENTABILITAS
Rentabilitas adalah merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba
ataukeuntungan dari seluruh modal yang dimiliki. Ratio ini sering juga disebut rentabilitas
ekonomis yang disingkat RE. dengan demikian maka ratiorentabilitas ekonomis ini dapat
dinyatakan dalam bentuk persamaan sebagaiberikut :
Disamping rentabilitas ekonomis kita juga mengenal rentabilitas modal sendiriyang sering
disingkat RMS. RMS dapat dinyatakan sebagai berikut :
Laba yang menjadi bagian dari modal sendiri itu adalah bukan seluruh laba akantetapi total laba
atau laba bruto dikurangi dengan beban bunga dan pajak penghasilan. Laba sesudah dikurangi
bunga dan pajak ini sering disebut laba neto atau Earning After Tax yang disingkat EAT. Dalam

hal rentabilitas Ekonomismaka laba yang diperhitungkan adalah laba bruto yang merupakan laba
sebelum dikurangi bunga dan pajak sehingga sering disebut Earning Before Interest andTax yang
disingkat RBIT. Bagian laba yang dihasilkan oleh modal sendiri tidak termasuk bagian laba yang
dihasilkan oleh modal asing. Adapun bagian laba yang dihasilkan oleh modal asing tidak lain
adalah berupa bunga atau interest.
Pajak penghasilan adalah merupakan bagia laba yang harus disetor kepada Negaracq Jawatan
Pajak sebagai imbalan kepada Negara yang telah memberikan fasilitasbagi perusahaan untuk
mencari keuntungan di Negara yang bersangkutan.
Rentabilitas Ekonomis sering juga disebut sebagai Earning Power, sedangkanEarning Power ini
dapat ditingkatkan dengan meningkatkan factor-faktor yangmempengaruhi besar kecilnya
Earning Power itu. Adapun factor-faktor yang mempengaruhinya adalah sebagai berikut :
1. Profit Margin
Profit Margin adalah bagian laba yang dihasilkan oleh penjualan yang dapat direalisasikan oleh
perusahaan dalam periode tertentu. Perhitungan profit margin per unit adalah laba per unit
dibandingkan dengan harga jual per unit produk. Oleh karena itu maka :
2. Asset Turnover atau Tingkat Perputaran Aktiva
Tingkat perputaran aktiva atau asset turnover adalah suatu angka yang menunjukan tingkat
kecepatan perputaran dari aktiva tersebut didalam opersi perusahaan. Tingkat perputaran aktiva
atau asset turnover (A.TO.) itu dapatkita perhitungkan sebagai berikut :

USAHA UNTUK MENINGKATKAN RENTABILITAS EKONOMIS
a. Peningkatan Profit Margin
Peningkatan provit margin ini dapat dilaksanakan dengan beberapa cara yaitu :
1. Meningkatkan harga jual
2. Meningkatkan Efisiensi
b. Peningkatan Asset Turnover
Tingkat perputaran aktiva dapat ditingkatkan dengan berbagai cara yaitu :
1. Meningkatkan volume penjulan
2. Mengurangi aktiva atau kekayaan yang tidak efektif

LIKUIDITAS VERSUS RENTABILITAS

Apabila kita ingin menjaga likuiditas yang tinggi maka kita haruslah meyediakanalat-alat likuid
terutama uang kas yang cukup besar, agar setiap saat kita bias membayar kewajiban financial
tersebut. Keadaan itu akan membawa konsekuensi bahwa kekayaan kita akan menjadi
menganggur. Sedangkan pengaruh kekayaan iniakan mengakibatkan kurang efektifnya kekayaan
tersebut, sehingga tingkat perputaran aktiva (asset turnover)kita akan menjadi rendah. Aseet
Turnover yang rendah ini akan dapat mengakibatkan turunya rentabilitas ekonomis. Perusahaan
yang mengalami keadaan semacam ini disebut perusahaan yang likuid tetapi tidak rendabel.
Sebaliknya apabila kita mementingkan kepentingan rentabilitas maka hal ini berarti bahwa
semua kekayaan atau aktiva yang kita miliki haruslah kita putarkan terus dan jangan sampai ada
aktiva yang menganggur atau idle.

SOLVABILITAS
Solvabilitas merupakan perbandingan antara total kekayaan dengan total utang yang dimiliki
perusahaan. Jadi hal ini akan menunjukkan kemampuan perusahaan untuk mengembalikan
seluruh hutangnya baik jangka pendek maupun jangka panjang dengan seluruh kekayaan yang
ada padanya. Oleh karena itu maka untuk mengukur besar kecilnya solvabilitas dapat diukur dari
ratio antar total aktiva dengan totalutang

LEVERAGE
Pengertian leverage sebenarnya cukup luas yaitu merupakan usaha untukmenggunakan sesuatu
yang akan membawa konsekuensi beban tetap. Terdapat 2 macamleverage yaitu :
1. Operating Leverage
Operating leverage adalah penggunaan suatu kekayaan atau aktiva tertentu
yangakanmengakibatkan beban tetap bagi perusahaan seperti mesin-mesin, gedung dan
sebagainya. Dalam hal ini beban tetapnya akan berupa biaya depresiasi.
2. Financial Leverage
Financial leverage adalah peggunaan sumber dana tertentu yang akan mengakibatkan beban tetap
yang berupa biaya bunga. Sumber dana ini dapat berupautang obligasi, kredit dari bank dan
sebagainya.

LEVERAGE FAGTOR

Factor leverage adalah merupakan angka (prosentase) yang menunjukan perbandingan besarnya
kekayaan atau sumber dana yang mengakibatkan beban tetap dengan seluruh kekayaan atau
sumber dana yang dipergunakan oleh perusahaan dalam menjalankan usahanya. Pengertian
leverage ini pada umumnya selalu dikaitkan dengan masalah financial leverage dan bukan
operating leverage.

KESEHATAN FINANCIAL
Kesehatan perusahaan itu dapat diukur dari beberapa ukuran seperti ratio –ratio likuiditas,
solvabilitas, rentabilitas serta aktivitasnya. Berdasarkanatas criteria atau ukuran – ukuran
kesehatan finangial yang ditentukan oleh pemerintah bagi badan – badan usaha milik Negara
(BUMN) yang ada di Indonesia kita dapat mengetahui sehat tidaknya suatu perusahaan tertentu.

KREDIT MODAL KERJA
Dalam pembelanjaan modal kerja kita sering mendengar istilah – istilah KMKP yaitu singkatan
dari Kredit Modal Kerja Permanen. Modal kerja itu dapat dibedakan menjadi 2 macam
yaituModal Kerja Variabel dan Modal Kerja Tetap atauPermanen. Istilak KMKP ini erat
hubungannya dengan kedua jenis modal kerjatersebut, khususnyatentang bagaimana cara kita
untuk membelanjainya apabilakita akan membelanjainya dengan sumber dana ekstern atau
kredit. Sumber danayang cocok dan yang pada umumnya dipergunakan adalah berupa kredit
baik KreditJangka Pendek maupun Kredit Jangka Panjang.
Dalam tinjauan atas beban financial terhadap cara pembelanjaan ini kita akan berhubungan
dengan beberapa konsep seperti :
1. Modal Optimum dan Optimum Modal
Modal optimum adalah merupakan jumlah modal (Modal Kerja) yang sebaliknyadibelanjai
dengan Kredit Jangka Panjang. Pengertian optimum modal merupakanmasalah untuk
menentukan atau memperhitungkan seberapa besar jumlah modal optimum yang sebaiknya harus
dibenjai dengan Kredit Jangka Panjang tersebut.Bgaimana cara menentukan modal optimum atau
bagaimana cara kita memecahkan masalahoptimum modal itu, hal ini menyagkut konsep
berikutnya yaitu konep “JangkaWaktu Kritis” atau disingkat “Jangka Kritis”.
2. Jangka Waktu Kritis
Jangka kritis adalah jangka waktu yang menunjukan bahwa jumlah kebutuhan modalkerja yang

dibutuhkan selama jangka waktu tertentu (jangka waktu kritis)apabila dipenihi dengan Kredit
Jangka Panjang (tahunan) akan memakan biaya yang sama besarnya dengan apabila kebutuhan
tersebut dibelanjai dengan kredit jangka pendek (bulanan). Jangka kritis ini dapat diperhitungkan
dengan rumus sebagaiberikut :
Keterangan :
JK = Jangka Kritis
BKJP = Bunga Kredit Jangka Panjang
BKJD = Bunga Kredit Jangka Pendek
BD = Bunga Deposito
Untuk memperhitungkan jangka kritisnya maka kita dapat menggunakan pedoman pembelanjaan
sebagai berikut :
a. Jumlah kebutuhan yang memiliki jangka waktu kebutuhan lebih panjang daripada jangka kritis
harus dibelanjai dengan kredit jangka panjang, karenabiayanya akan lebih murah.
b. Jumlah kebutuhan yang berjangka waktu kurang dari jangka kritis harusdibelanjai dengan
kredit jangka pendek.
c. Sedangkan jumlah kebutuhan yang jangka waktu dibutuhkannya adalah samadengan jangka
kritis maka untuk itu dibelanjai dengan kredit jangka panjang ataupun kredit jangka pendek
biayanya akn sama.

INVESTASI
Yang dimaksud criteria investasi adalah alat Bantu manajemen perusahaan untukmenilai usulan
proyek investasi yang digunakan dalam pengambilan keputusan investasi. Pada dasarnya criteria
investasi dapat digolongkan menjadi duagolongan yaitu :
a. Kriteria investasi yang mendasarkan pada konsep keuntungan / income adalahAverage Rate
Of Return atau sering juga disebut Accounting Rate of Return.
b. Kriteria investasi yang mendasar pada konsep Cash Flow, dapat dirinci :
1. Konsep Cash Flow yang tidak memperhatikan nilai waktu terhadap uang ataufactor yang tidak
didiskontokan (Undiscounted cash flow) yaitu metode PaybackPeriode.
2. Konsep Cash Flow yang memperhatikan nilai waktu terhadap uang atau factor diskonto
(discounted cash flow) antara lain adalah :
- Net Present Value (NPV)

- Profitability Index (PI)
- Internal Rate of Return (IRR)

METODE PAYBACK PERIODE
Payback Periode adalah suatu periode yang diperlukan untuk dapat menutup kembali
pengeluaran investasi dengan menggunakan “proceed” atau aliran kas neto(net Cash Flow). Hal
ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
Metode payback periode ini memiliki beberapa kelemahan seperti :
1. Mengabaikan time of money
2. Lebih mementingkan pada pengembalian investasi dari pada aspek laba dalam waktuumur
investasi sehungga cash flow sesudah umur payback periode tidak diperhatikan
Adapun keunggulan dari metode ini adalah metode ini sangat sederhana sehingga mudah
memperhitungkannya.

METODE NET PRESENT VALUE
Metode ini memperhatikan nilai waktu dari uang, maka proceed atau cash flow maupun investasi
harus didiskontokan atas dasar factor diskonto yang berlakupada saat itu. Dalam hal ini kita
mendasarkan diri pada present value of moneyatau nilai waktu terhadap uang, yaitu suatu
pandangan bahwa nilai uang padasaat ini tidak sama dengan nilai uang dikemudian hari. Nilai
uang sekarang akandinilai lebih tinggi dari pada nilai uang dikemudia hari. Sebaliknya nilai uang
pada tahun yang akan dating dikemudian hari tentu saja akan dinilai lebih redahdari nilai uang
sekarang.

METODE INTERNAL RATE OF RETURN
Internal rate of return ini dapat diartikan sebagai tingkat bunga yang akanmenjadi nilai sekarang
dari proceed yag diharap akan diterima (PV of futureproceeds) sama dengan jumlah nilai
sekarang dari keseluruhan modal (PV ofCapital Outlays) atau nilai investasinya.

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Recent Posts

Unordered List

Text Widget

Blog Archive

LATEST POSTS

CB Blogger Lab

JASA SEO CB

jam ayam

CONTOH BLOG

JASA SEO CB

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *