BARISAN DAN DERET
Pertemuan 9
BAB IX
BARISAN DAN DERET
A. BARISAN & DERET
ARITMETIKA
Barisan
adalah kumpulan objek-obejek yang disusun menurut pola tertentu. Objek pertama
dinamakan suku pertama, objek kedua dinamakan suku kedua, objek ketiga
dinamakan suku ketiga dan seterusnya sampai objek ke-n dinamakan suku ke-n atau
Un. Jika objek-objek tersebut berupa bilangan, maka bentuk penjumlahan dari
objek-objek tersebut sampai n suku dinamakan deret.
Barisan aritmatika adalah suatu barisan angka-angka dimana U2 – U1 = U3 – U2 = U4 – U3= … = Un – Un–1 = beda (merupakan angka yang tetap)
Sehingga :
(1) 3, 7, 11, 15, 19, 23, 27, 31, 35 adalah barisan aritmatika dengan beda 4
(2) 63, 58, 53, 48, … , 3 adalah barisan aritmatika dengan beda -5
(3) 5 + 8 + 11 + 14 + 17 + … + 50 adalah deret aritmatika dengan beda 3
(4) 3 + 5 + 7 + 9 + 11 + 13 + … adalah deret aritmatika tak hingga dengan beda 2
Jika suku pertama suatu barisan aritmatika dinamakan a, maka diperoleh:
Jadi suku ke-n barisan aritmatika dirumuskan :
Un = a + (n – 1)b
Sebagai contoh diketahui barisan : 3, 7, 11, 15, 19, 23, …
Maka suku ke-6 dapat ditentukan dengan rumus :
U6 = a + (6 – 1)b = a + (6)b = 3 + (6)4 = 27
Barisan aritmatika adalah suatu barisan angka-angka dimana U2 – U1 = U3 – U2 = U4 – U3= … = Un – Un–1 = beda (merupakan angka yang tetap)
Sehingga :
(1) 3, 7, 11, 15, 19, 23, 27, 31, 35 adalah barisan aritmatika dengan beda 4
(2) 63, 58, 53, 48, … , 3 adalah barisan aritmatika dengan beda -5
(3) 5 + 8 + 11 + 14 + 17 + … + 50 adalah deret aritmatika dengan beda 3
(4) 3 + 5 + 7 + 9 + 11 + 13 + … adalah deret aritmatika tak hingga dengan beda 2
Jika suku pertama suatu barisan aritmatika dinamakan a, maka diperoleh:
Jadi suku ke-n barisan aritmatika dirumuskan :
Un = a + (n – 1)b
Sebagai contoh diketahui barisan : 3, 7, 11, 15, 19, 23, …
Maka suku ke-6 dapat ditentukan dengan rumus :
U6 = a + (6 – 1)b = a + (6)b = 3 + (6)4 = 27
Untuk
menentukan rumus jumlah sampai suku ke-n, dapat ditentukan dengan cara:
Sn = ½ n (a + Un)
Sn = ½ n [2a+(n+1)b]
Sebagai contoh diketahui barisan
: 3, 7, 11, 15, 19, 23, 27, …
Maka suku ke-6 dapat ditentukan dengan rumus :
Maka suku ke-6 dapat ditentukan dengan rumus :
S6 = ½ 6 (a + U6) = ½ 6 (3 +
27) = 90
Atau S6 = ½ 6 [2a+(6+1)b] =
½ 6 [2 . 3 + (8)4] = 90
Jika suatu
barisasn aritmatika diketahui n ganjil, maka suku tengah dapat ditentukan
dengan rumus sebagai berikut :
Ut = ½ (a + Un)
Sebagai contoh diketahui barisan : 3, 7, 11, 15, 19, 23, 27, …
Jika barisan tersebut diteruskan sampai 15 suku, maka suku tengahnya dapat ditentukan dengan rumus
Ut = ½ (a + Un) = ½ [a + U15] = ½ [3 + (3 + (15 – 1)4)] = ½[6 + 56] = 31
Selanjutnya kita juga dapat merumuskan hubungan antara Un dan Sn , yakni :
Un = Sn – Sn–1
Untuk lebih memantapkan pemahaman konsep di atas ikutilah contoh soal berikut ini:
Ut = ½ (a + Un)
Sebagai contoh diketahui barisan : 3, 7, 11, 15, 19, 23, 27, …
Jika barisan tersebut diteruskan sampai 15 suku, maka suku tengahnya dapat ditentukan dengan rumus
Ut = ½ (a + Un) = ½ [a + U15] = ½ [3 + (3 + (15 – 1)4)] = ½[6 + 56] = 31
Selanjutnya kita juga dapat merumuskan hubungan antara Un dan Sn , yakni :
Un = Sn – Sn–1
Untuk lebih memantapkan pemahaman konsep di atas ikutilah contoh soal berikut ini:
1. Diketahui barisan aritmatika 2, 7, 12, 17, 22, … Tentukanlah suku ke 15
Jawab
a = 2
b = 5
n = 15
maka
U15 = a + (15 – 1)b
U15 = 2 + (14)5
U15 = 2 + 70
U15 = 72
2. Diketahui deret aritmatika 4 + 7 + 10 + 13 + 16 + 19 + … , tentukanlah Jumlah sampai 13 suku pertama
Jawab
Diketahui 4 + 7 + 10 + 13 + 16 + 19 + …
Maka
a = 4
b = 3
n = 13
Sehingga:
S13 = ½ (13) [2a+(6+1)b] = ½ (13) [2 . 4 + (13)3] = ½ (13) [44] = 286
a. BARISAN & DERET
GEOMETRIK
Jika U1 ,
U2 , U3 , U4 , … , Un adalah suku-suku dari suatu barisan,
dimana nilai perbandingan
Sehingga :
(1) 2, 4, 8, 16, 32, 64, … adalah barisan geometri dengan rasio 2
(2) 96, 48, 24, 12, 6, … adalah barisan geometri dengan rasio 1/2
(3) 1 +5 + 25 + 125 + 625 + … adalah deret geometri dengan rasio 5
(4) 1– 3 + 9 – 27 + 81 – 243 + … adalah deret geometri dengan rasio –3
Jika suku pertama suatu barisan geometri dinamakan a, dan rasionya r, maka
(1) 2, 4, 8, 16, 32, 64, … adalah barisan geometri dengan rasio 2
(2) 96, 48, 24, 12, 6, … adalah barisan geometri dengan rasio 1/2
(3) 1 +5 + 25 + 125 + 625 + … adalah deret geometri dengan rasio 5
(4) 1– 3 + 9 – 27 + 81 – 243 + … adalah deret geometri dengan rasio –3
Jika suku pertama suatu barisan geometri dinamakan a, dan rasionya r, maka
suku ke-n
barisan aritmatika dirumuskan : Un = arn-1
Jika suatu barisan geometri mempunyai suku pertama a dan ratio r, maka Jumlah sampai n suku pertama (Sn) dapat dirumuskan:
Jika suatu barisan geometri mempunyai suku pertama a dan ratio r, maka Jumlah sampai n suku pertama (Sn) dapat dirumuskan:
Jika r = 1
maka berlaku :
Sn = a + a + a + a + a + a + a + … + a (a sebanyak n suku)
Sn = an
Jika banyaknya suku-suku pada barisan geometri berjumlah ganjil ( n ganjil), maka suku tengah adalah suku ke n = ½ (n + 1). Sehingga rumus suku tengah dapat ditentukan sebagai berikut
Sn = a + a + a + a + a + a + a + … + a (a sebanyak n suku)
Sn = an
Jika banyaknya suku-suku pada barisan geometri berjumlah ganjil ( n ganjil), maka suku tengah adalah suku ke n = ½ (n + 1). Sehingga rumus suku tengah dapat ditentukan sebagai berikut
Selanjutnya
kita juga dapat merumuskan hubungan antara Un dan Sn , yakni:
Un =
Sn – Sn–1
Untuk lebih
memantapkan pemahaman konsep di atas ikutilah contoh soal berikut ini:
01.
Tentukanlah suku ke 12 dari barisan 32, 16, 8, 4, ….
Jawab
02.
Tentukanlah hasil dari 2 + 4 + 8 + … + 128
Jawab
0 komentar:
Posting Komentar