Akuntansi Biaya
BAB 15
AKUNTANSI
BIAYA
Pengertian
Akuntansi Biaya
Akuntansi
Biaya adalah suatu proses pencatatan keuangan yang didalamnya terjadi
penggolongan
dan peringkasan atas suatu biaya produksi, penjualan produk ataupun jasa
menggunakan
suatu cara tertentu lengkap dengan penjelasannya.
Akuntansi
biaya ini diperlukan untuk pertanggungjawaban kepada pihak eksternal perusahaan
seperti
investor ataupun kreditur, serta pihak internal (manajemen) perusahaan itu
sendiri.
Akuntansi
biaya sangat dibutuhkan oleh setiap perusahaan, karena data historis yang
disajikan
dalam
pencatatannya akan sangat penting digunakan oleh manajemen dalam mengambil
keputusan
atau kebijakan di waktu yang akan datang.
Fungsi
Akuntansi Biaya
1.
Penentuan Harga Pokok
Fungsi
akuntansi biaya yang pertama adalah untuk menentukan penentuan harga pokok atas
suatu
produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Jangan sampai harga yang
ditawarkan
terlalu
tinggi ataupun terlalu rendah oleh konsumen. Penentuan harga pokok diperoleh
dengan
cara
mencatat, menggolongkan, memonitor, dan meringkas seluruh komponen biaya yang
berhubungan
dengan proses produksi dari data histori yang dijadikan acuan pihak manajemen
dalam
penentuan harga pokok produksi.
2.
Perencanaan & Pengendalian Biaya
Dasar
yang digunakan dalam estimasi biaya adalah data histori dengan mempertimbangkan
faktor-faktor
lain yang diprediksi akan memengaruhi biaya. Dalam perencanaan dan
pengendalian
biaya, pihak manajemen akan memonitor apakah terjadi penyimpangan (ada
selisih
antara biaya sesungguhnya dengan perencanaan biaya). Jika ada, pihak manajemen
akan
menganalisis
penyebab terjadinya selisih serta mempertimbangkan tindakan koreksi yang
memang
perlu dilakukan sebagai bentuk pengendalian.
Klasifikasi
Beban
Klasifikasi
biaya merupakan proses pengelompokan biaya berdasarkan tujuan dari informasi
biaya
yang disajikan.Untuk memudahkan dalam melakukan pencatatan biaya dan menyusun
laporan
keuangan, serta memberikan gambaran informasi yang akurat kepada pihak
manajemen,
maka
komponen biaya dikelompokan dalam beberapa akun dengan klasifikasi sebagai
berikut.
Berdasarkan
Fungsi Pokok dari Aktivitas Perseroan
a. Biaya
Produksi (Production Cost)
Akumulasi
dari semua biaya-biaya yang dibutuhkan dalam proses produksi dengan tujuan
untuk
menghasilkan
suatu produk atau barang. Biaya-biaya ini meliputi biaya bahan baku, biaya
tenaga
kerja,
biaya operasional barang atau pabrik, dan lain sebagainya.
b. Biaya
Pemasaran (Marketing Expenses)
Biaya
yang harus dikeluarkan untuk memastikan semua produk terbeli oleh konsumen.
Contoh
dari
biaya pemasaran adalah biaya promosi dan Iklan yang dilakukan perusahaan.
c. Biaya
Administrasi & Umum (General Administration Expenses)
Biaya-biaya
yang digunakan untuk mengkoordinasikan kegiatan produksi dan pemasaran
produk,
misalnya biaya gaji karyawan, overhead kantor, dan biaya terkait lainnya.
Berdasarkan
Kegiatan atau Volume Produksi
a. Biaya
Variabel (Variable Cost)
Komponen
biaya yang berubah-ubah sesuai dengan volume produksi yang dihasilkan. Makin
besar
volume penjualan, makin besar pula biaya yang harus dikeluarkan. Contoh biaya
bahan
baku dan
biaya tenaga kerja dalam pembuatan sepatu. Jika bahan kulit sepatu adalah
Rp2.000 per
pasang
dan biaya karyawan adalah Rp500 per sepatu, maka biaya produksi 1 pasang sepatu
adalah
Rp2.500.
Jika 1
hari= 10 sepatu x 2500 = 25.000
Jika 1
hari= 20 sepatu x 2500 = 50.000
Biaya
tidak tetap ini disebut variable cost atau biaya variabel.
b. Biaya
Tetap (Fixed Cost)
Biaya
yang selalu konstan dan tidak dipengaruhi oleh volume produksi. Biaya tetap
memiliki dua
karakteristik,
yaitu biaya tidak berubah atau tidak dipengaruhi oleh periode atau aktivitas
terentu.
Dan
biaya per unitnya berbanding terbalik dengan perubahan volume. Bila volumenya
rendah
maka
fixed cost atau biaya tetap tinggi, sebaliknya pada volume yang tinggi biaya
tetap per
unitnya
rendah. Contohnya seperti, gaji karyawan toko komputer per bulan adalah
Rp800.000.
Jika
dalam satu bulan toko tersebut hanya melayani 10x pembelian atau 30x, gaji
karyawan
tersebut
tetap Rp800.000. Gaji tetap tersebut yang disebut sebagai fixed cost atau biaya
tetap.
Berdasarkan
Objek yang Dibiayai
a. Biaya
Langsung (Direct Cost)
Biaya
yang dapat diidentifikasi langsung berhubungan dengan produksi barang objeknya.
Contohnya
seperti biaya tenaga kerja langsung dan biaya bahan baku.
b. Biaya
Tidak Langsung (Indirect Cost)
Biaya
yang tidak dapat diidentifikasi langsung dengan proses produksi secara
keseluruhan.
Contohnya
biaya listrik, penyusutan mesin, upah mandor, dan biaya administrasi pabrik.
Berdasarkan
Pembebanan Periode Akuntansi
a.
Pengeluaran Modal (Capital Expenditure)
Biaya-biaya
yang dikeluarkan dalam rangka memperoleh aktiva tetap, meningkatkan efisiensi
operasional
dan kapasitas produktif aktiva tetap, serta memperpanjang masa manfaat aktiva
tetap.
Contohnya mesin pabrik yang memiliki penyusutan selama 5 tahun.
b.
Pengeluaran Penghasilan (Revenue Expenditure)
Biaya-biaya
yang hanya akan memberi manfaat dalam periode berjalan, sehingga biaya-biaya
yang dikeluarkan
tidak akan dikapitalisasi sebagai aktiva tetap di neraca, melainkan akan
langsung
dibebankan sebagai beban dalam laporan laba rugi periode berjalan di mana biaya
tersebut
terjadi (dikeluarkan).
Akuntansi
biaya merupakan bagian penting dari penghitungan pembiayaan produksi yang akan
berdampak
pada kelangsungan produksi dan penentuan masa depan strategi bisnis Anda. Untuk
menghasilkan
sebuah pencatatan akuntansi biaya, tentunya sebuah perusahaan harus memiliki
pencatatan
setiap transaksi dengan baik dan benar agar terhindar dari salahnya perhitungan
dalam penyusunan laporan
keuangan
0 komentar:
Posting Komentar