Sabtu, 02 Maret 2019

Akuntansi Biaya

BAB 15
AKUNTANSI BIAYA

Pengertian Akuntansi Biaya
Akuntansi Biaya adalah suatu proses pencatatan keuangan yang didalamnya terjadi
penggolongan dan peringkasan atas suatu biaya produksi, penjualan produk ataupun jasa
menggunakan suatu cara tertentu lengkap dengan penjelasannya.
Akuntansi biaya ini diperlukan untuk pertanggungjawaban kepada pihak eksternal perusahaan
seperti investor ataupun kreditur, serta pihak internal (manajemen) perusahaan itu sendiri.
Akuntansi biaya sangat dibutuhkan oleh setiap perusahaan, karena data historis yang disajikan
dalam pencatatannya akan sangat penting digunakan oleh manajemen dalam mengambil
keputusan atau kebijakan di waktu yang akan datang.

Fungsi Akuntansi Biaya
1. Penentuan Harga Pokok
Fungsi akuntansi biaya yang pertama adalah untuk menentukan penentuan harga pokok atas
suatu produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Jangan sampai harga yang ditawarkan
terlalu tinggi ataupun terlalu rendah oleh konsumen. Penentuan harga pokok diperoleh dengan
cara mencatat, menggolongkan, memonitor, dan meringkas seluruh komponen biaya yang
berhubungan dengan proses produksi dari data histori yang dijadikan acuan pihak manajemen
dalam penentuan harga pokok produksi.
2. Perencanaan & Pengendalian Biaya
Dasar yang digunakan dalam estimasi biaya adalah data histori dengan mempertimbangkan
faktor-faktor lain yang diprediksi akan memengaruhi biaya. Dalam perencanaan dan
pengendalian biaya,  pihak manajemen akan memonitor apakah terjadi penyimpangan (ada
selisih antara biaya sesungguhnya dengan perencanaan biaya). Jika ada, pihak manajemen akan
menganalisis penyebab terjadinya selisih serta mempertimbangkan tindakan koreksi yang
memang perlu dilakukan sebagai bentuk pengendalian.

Klasifikasi Beban
Klasifikasi biaya merupakan proses pengelompokan biaya berdasarkan tujuan dari informasi
biaya yang disajikan.Untuk memudahkan dalam melakukan pencatatan biaya dan menyusun
laporan keuangan, serta memberikan gambaran informasi yang akurat kepada pihak manajemen,
maka komponen biaya dikelompokan dalam beberapa akun dengan klasifikasi sebagai berikut.

Berdasarkan Fungsi Pokok dari Aktivitas Perseroan
a. Biaya Produksi (Production Cost)
Akumulasi dari semua biaya-biaya yang dibutuhkan dalam proses produksi dengan tujuan untuk
menghasilkan suatu produk atau barang. Biaya-biaya ini meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga
kerja, biaya operasional barang atau pabrik, dan lain sebagainya.
b. Biaya Pemasaran (Marketing Expenses)
Biaya yang harus dikeluarkan untuk memastikan semua produk terbeli oleh konsumen. Contoh
dari biaya pemasaran adalah biaya promosi dan Iklan yang dilakukan perusahaan.
c. Biaya Administrasi & Umum (General Administration Expenses)
Biaya-biaya yang digunakan untuk mengkoordinasikan kegiatan produksi dan pemasaran
produk, misalnya biaya gaji karyawan, overhead kantor, dan biaya terkait lainnya.  
Berdasarkan Kegiatan atau Volume Produksi
a. Biaya Variabel (Variable Cost)
Komponen biaya yang berubah-ubah sesuai dengan volume produksi yang dihasilkan. Makin
besar volume penjualan, makin besar pula biaya yang harus dikeluarkan. Contoh biaya bahan
baku dan biaya tenaga kerja dalam pembuatan sepatu. Jika bahan kulit sepatu adalah Rp2.000 per
pasang dan biaya karyawan adalah Rp500 per sepatu, maka biaya produksi 1 pasang sepatu
adalah Rp2.500.
Jika 1 hari= 10 sepatu x 2500 = 25.000
Jika 1 hari= 20 sepatu x 2500 = 50.000
Biaya tidak tetap ini disebut variable cost atau biaya variabel.


b. Biaya Tetap (Fixed Cost)
Biaya yang selalu konstan dan tidak dipengaruhi oleh volume produksi. Biaya tetap memiliki dua
karakteristik, yaitu biaya tidak berubah atau tidak dipengaruhi oleh periode atau aktivitas terentu.
Dan biaya per unitnya berbanding terbalik dengan perubahan volume. Bila volumenya rendah
maka fixed cost atau biaya tetap tinggi, sebaliknya pada volume yang tinggi biaya tetap per
unitnya rendah. Contohnya seperti, gaji karyawan toko komputer per bulan adalah Rp800.000.
Jika dalam satu bulan toko tersebut hanya melayani 10x pembelian atau 30x, gaji karyawan
tersebut tetap Rp800.000. Gaji tetap tersebut yang disebut sebagai fixed cost atau biaya tetap.

Berdasarkan Objek yang Dibiayai
a. Biaya Langsung (Direct Cost)
Biaya yang dapat diidentifikasi langsung berhubungan dengan produksi barang objeknya.
Contohnya seperti biaya tenaga kerja langsung dan biaya bahan baku.
b. Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost)
Biaya yang tidak dapat diidentifikasi langsung dengan proses produksi secara keseluruhan.
Contohnya biaya listrik, penyusutan mesin, upah mandor, dan biaya administrasi pabrik.

Berdasarkan Pembebanan Periode Akuntansi
a. Pengeluaran Modal (Capital Expenditure)
Biaya-biaya yang dikeluarkan dalam rangka memperoleh aktiva tetap, meningkatkan efisiensi
operasional dan kapasitas produktif aktiva tetap, serta memperpanjang masa manfaat aktiva
tetap. Contohnya mesin pabrik yang memiliki  penyusutan selama 5 tahun.

b. Pengeluaran Penghasilan (Revenue Expenditure)
Biaya-biaya yang hanya akan memberi manfaat dalam periode berjalan, sehingga biaya-biaya
yang dikeluarkan tidak akan dikapitalisasi sebagai aktiva tetap di neraca, melainkan akan
langsung dibebankan sebagai beban dalam laporan laba rugi periode berjalan di mana biaya
tersebut terjadi (dikeluarkan).


Akuntansi biaya merupakan bagian penting dari penghitungan pembiayaan produksi yang akan
berdampak pada kelangsungan produksi dan penentuan masa depan strategi bisnis Anda. Untuk
menghasilkan sebuah pencatatan akuntansi biaya, tentunya sebuah perusahaan harus memiliki
pencatatan setiap transaksi dengan baik dan benar agar terhindar dari salahnya perhitungan
dalam penyusunan laporan keuangan

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Recent Posts

Unordered List

Text Widget

Blog Archive

LATEST POSTS

CB Blogger Lab

JASA SEO CB

jam ayam

CONTOH BLOG

JASA SEO CB

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *