Penulisan Laporan Bisnis
PERTEMUAN
KE 14
Bab 19.
Penulisan Laporan Bisnis
A. Pengertian
Laporan Bisnis
Menurut
para ahli laporan bisnis dapat diartikan sebagai berikut :
·
Menurut Herta
A.Murphy dan Herbert W.H
Laporan
bisnis adalah suatu laporan yang memiliki sifat netral , tidak memihak,
memiliki tujuan yang jelas, dan berisi rencana penyajian fakta kepada seorang
atau lebih untuk tujuan bisnis tertentu.
·
Menurut
Himstreet dan Batty.
Laporan
bisnis adalah suatu pesan – pesan objectif yang disusun secara teratur dan
digunakan untuk menyampaikan informasi dari suatu bagian organisasional atau
dari suatu institusi atau lembaga ke lembaga yang lain guna membntu pengambilan
keputusan atau pemecahan masalah.
Bagi suatu
perusahaan , umumnya penulisan laporan bisnis digunakan untuk memenuhi berbagai
keperrluan antara lain :
1.
Untuk memonitor
dan mengendalikan operasional perusahaan. Misalnya : laporan operasional dan
laporan kegiatan personal.
2.
Untuk membantu
mengimplementasikan kebijakan – kebijakan dan prosedur – prosedur yang telah
ditetapkan perusahaan. Misalnya : kebijakan penetapan posisi kerja.
3.
Untuk memenuhi
persyaratan – persyaratan hokum dan peraturan – peraturan yang berlaku bagi
perusahaan. Misalnya : laporan pajak, laporan analisi dampak lingkungan, dan
laporan ketenagakerjaan.
4.
Untuk
mendokumentasikan prestasi kerja yang diperlukan baik untuk keperluan internal
maupun eksternal. Misalnya : laporan perkembangan dan laporan akhir suatu
kegiatan.
5.
Untuk
menganalisis informasi dan memberikan bimbingan bagi pengambilan keputusan –
keputusan atas isu – isu tertentu. Misalnya : laporan penelitian/ riset.
6.
Untuk memperoleh
sumber pendanaan atau membuka bisnis baru. Misalnya : proposal penjualan.
b. Penggolangan
Rapat Bisnis
1.
Menurut
Fungsinya
Suatu
laporan dapat dibedakan atas dasar untuk memberi informasi atau untuk analisis.
Laporan memberikan informasi yaitu menyajikan fakta – fakta dan rangkuman, yang
terdiri atas
·
Laporan
perkembangan
·
Laporan semester
·
Laporan triwulan
Laporan
analitikal (analytical report), yaitu menyajikan fakta – fakta, menganalisis,
mengambil kesimpulan dan memberikan rekomendasi.
2.
Menurut
Subjeknya
Suatu
laporan dapat dibedakan menurut department mana laporan itu diperoleh. Misalnya
: laporan akuntansi, laporan periklanan, laporan pemasaran, laporan produksi,
laporan personalia, Dll.
3.
Menurut
Formalitasnya
Suatu
laporan dapat dibedakan dari segi formal atau nonformal.
4.
Menurut
Keasliannya
Suatu
laporan dapat dibedakan atas dasar otoritas atau sukarela dan juga apakah berasal
dari public atau swasta.
·
Laporan
otoritas, dibuat atas dasar permintaan.
·
Laporan sukarela
yaitu suatu laporan yang dibuat atas inisiatif sendiri
·
Laporan swasta
yaitu suatu laporan yang dibuat atas laporan swasta
·
Laporan public
yaitu laporan yang dibuat oleh lembaga – lembaga pemerintah, rumah sakit atau
yang dibiayai oleh pemerintah.
5.
Menurut
Frekuensinya
Laporan
dapat dibedakan atas dasar secara berkala atau khusus.
·
Laporan berkala
: dikeluarkan secara harian, bulanan, semester, atau tahunan. Misalnya:laporan
penjualan tiap hari, laporan biaya tiap bulan, laporan produksi tiap bulan.dll.
·
Laporan khusus :
mencakup situasi dan kejadian yang unik, seperti munculnya krisis diperusahaan.
6.
Menurut
Jenisnya.
Laporan
dipengaruhi oleh formalitas dan panjangnya laporan. Jenis laporan dapat
bersifat informal (laporan singkat) maupun formal (laporan panjang)
7.
Menurut Kegiatan
Proyek.
Dalam
melaksanakan suatu pronyek terdapat tiga jenis laporan yaitu :
·
Laporan
pendahuluan
·
Laporan
perkembangan
·
Laporan akhir
8.
Menurut Pelaksanaan
Pertemuan
Laporan bisnis
dapat dibedakan atas :
·
Agenda: suatu
dokumen yang ditulis sebelum suatu pertemuan berlangsung
·
Resolusi:
laporan singkat yang secara formal berisi pengumuman hasil konsensus dalam
suatu pertemuan
·
Notulen: laporan
resmi dalam suaru pertemuan yang berlangsung
·
Laporan
pertemuan: laporan resmi yang cakupan bahasanya lebih luas dan berisi
hasil-hasil pertemuan atau konferensi penting.
C.Persiapan Penulisan Laporan Bisnis
Definisi
masalah, tujuan, dan ruang lingkup.
Ø Tahap
pertama perencanaan adalah melakukan analisis masalah yang mencakup tujuan
penyusunan laporan.
Ø Pertimbangkan
siapa yang akan menerima laporan
Ø Tentukan
ide atau gagasan
Ø Mengumpulan
bahan yang diperlukan
Ø Menganalisis
dan menafsirkan data
Ø Mengorganisasi
data dan mempersiapkan kerangka akhir.
D. Bagian Pokok Laporan Bisnis
1.
Pendahuluan
·
Pemberi kuasa
·
Layout / rencana
persentasi
·
Masalah
·
Maksud penulisan
·
Ruang lingkup
·
Metedologi
·
Sumber – sumber
primer atau skunder
·
Latar belakang
·
Defenisi Istilah
·
Keterbatasan
·
Rekomendasi
2.
Teks
Membahas
dan mengembangkan hal – hal penting secara rinci. Penulisan laporan bisnis yang
baik harus mencakup temuan fakta yang penting dan relevan.
3.
Penutup
Bagian
penutup berfungsi untuk merangkum laporan secara menyeluruh, mengambil kesimpulan,
atau memberikan rekomendasi. Bagian penutup sendiri diberi judul “ rencana tindakan” atau “proposisi”.
·
Rangkuman
·
Kesimpulan
·
Rekomendasi
·
Rencana tindakan
·
Proposisi
E.
Organisasi Tubuh Laporan Bisnis
Cara menyusun
tubuh laporan bisnis:
·
Cara deduktif
Menggambarkan
laporan dari belakang kedepan atau menjelaskan ide pokok atau rekomendasi
terlebih dahulu sebelum hal – hal rinci dijelaskan.
·
Cara induktif
Menjelaskan
fakta – fakta yang ada sebelum ide – ide pokok, kesimpulan, atau rekomendasi
dikemukakan.
Cara menyusun
teks laporan bisnis :
·
Membuat topic –
topic atau criteria
·
Menyusun urutan
suatu peristiwa atau kejadian – kejadian
·
Mendeskripsikan
lokasi / tempat
·
Menjelaskan
suatu proses atau prosedur
·
Menyusun urutan
berdasarkan tingkat kepengtingan
·
Menyusun urutan
tingkat familiaritas
·
Menyusun sumber
– sumber yang digunakan
·
Pemecahan
masalah
Metode Kerangka
·
Jenis – jenis
judul
·
Format kerangka
·
paralelisme
dalam judul
Bab
20.
Penulisan
Laporan Singkat
A. Karakteristik
Laporan Singkat
Kebanyakan
laporan singkat hanya mencakup materi pendukung yang relatif sedikit bagi
pencapaian komunikasi yang efektif. Laporan singkat itu sendiri dapat berbentuk
memo ataupun surat yang terdiri atas satu atau dua halaman. Secara umum,
laporan singkat dalam dunia bisnis jarang dilengkapi dengan preliminary parts
(seperti lembar halaman judul, surat pengantar, daftar isi, dan rangkuman atau
abstrak) karena hanya terdiri atas satu atau dua halaman saja. Oleh karena itu,
laporan singkat lebih menekankan pada tubuh (body) suatu laporan yang mencakup
pembuka, hasil temuan, bahasan, dan bagian penutup.
Selain
itu, laporan singkat mungkin saja mencakup beberapa elemen penting dalam suatu
laporan formal, antara lain :
Ø Gaya
penulisan pribadi yang menggunakan gaya penulisan orang pertama atau kedua.
Ø Grafik
untuk lebih menekankan penulisan.
Ø Judul
dan sub-subjudul dalam tubuh laporan.
Ø Format
memo atau surat.
B.
Membuat Laporan Bisnis yang Baik
Laporan
bisnis yang dibuat oleh suatu organisasi sangat diperlukan untuk berkomunikasi
baik dengan pihak intern maupun ekstern organisasi. Beberapa laporan diperlukan
sebagai dokumentasi yang bersifat permanen (tetap); sementara yang lainnya
diperlukan untuk memecahkan masalah atau sekedar menjawab suatu pertanyaan.
Adakalanya suatu laporan mengalir dari pimpinan ke bawahan sebagai
pertanggungjawaban terhadap berbagai keputusan atau kebijakan yang telah
dilaksanakan oleh suatu organisasi. Tetapi, adakalanya suatu laporan mengalir
dari bawahan ke pimpinan sebagai alat untuk memantau kegiatan-kegiatan yang
dilakukan oleh unit-unit atau departemen-departemen yang ada dalam suatu
organisasi
Tujuan
mengembangkan suatu laporan adalah membuat informasi sejelas mungkin. Katakan
kepada para pembaca apa yang perlu mereka ketahui, tidak lebih dan tidak
kurang, dan sajikan suatu informasi yang dapat memenuhi kebutuhan atau
keinginan mereka.
Ada tiga hal
yang harus ada dalam suatu laporan bisnis :
1.
Akurat
Hal pertama yang
harus diperhatikan oleh seorang penulis laporan bisnis adalah bagaimana
mengatakan suatu kebenaran.Beberapa hal berikut ini akan dapat membantu
mengatasi kemungkinan terjadinya distorsi :
Ø Jelaskan
fakta atau peristiwa yang terjadi secara konkret.
Ø Laporkan
semua fakta yang relevan.
Ø Tempatkan
fakta yang ada dalam suatu perspektif.
Ø Berilah
bukti-bukti terhadap kesimpulan yang dibuat.
Ø Sajikan
hanya bukti yang valid dan mendukung kesimpulan.
Ø Jaga
bias pribadi dalam suatu laporan
2.
Keputusan yang
Baik
Laporan
bisnis dibuat tidak hanya untuk kepentingan pihak intern saja, tetapi juga
pihak ekstern organisasi. Karena laporan bisnis merupakan dokumen resmi yang
dibaca oleh masyarakat luas, sudah sepantasnya untuk tetap menjaga etika
bisnis. Di lain pihak, pembaca akan merasa senang membaca suatu laporan yang
mencakup lima hal berikut :
Ø Adanya
ide pokok pada permulaan suatu laporan.
Ø Melihat
fakta-fakta yang tersedia.
Ø Menerima
uraian atau cerita secara menyeluruh.
Ø Menggunakan
bahasa yang mudah dimengerti.
Ø Mempelajari
sesuatu yang dapat membuat pekerjaan atau tugas-tugas mereka menjadi lebih
mudah.
3.
Format, Gaya,
dan Organisasi yang Responsif
Sebelum
menulis, kita harus memutuskan akan menggunakan format surat yang seperti apa
serta gaya penulisan yang bagaimana. Dalam hal ini, ajukan pertanyaan berikut
pada diri sendiri :
Ø Siapa
yang Berinisiatif Membuat Laporan?
Ø Apa
Subjek yang akan Dimasukkan ke Dalam Laporan?
Ø Kapan
suatu Laporan Dibuat?
Ø Ke
mana Laporan akan Dikirim?
Ø Mengapa
suatu Laporan Dibuat?
Ø Bagaimana
Sikap Pembaca?
C. Perencanaan
Laporan Singkat
Dalam merencanakan suatu laporan
singkat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain audiens, tujuan,
dan subjek laporan. Masing-masing elemen akan mempengaruhi format dan panjang,
gaya, serta organisasi suatu laporan.
Ada beberapa
format laporan yang dapat dipilih oleh penulis, antara lain :
a.
Preprinted
Bentuk
sebelum dicetak pada dasarnya digunakan untuk mengisi laporan yang kosong.
Kebanyakan laporan preprinted relatif pendek, sekitar lima atau kurang dari
lima halaman, dan berkaitan dengan informasi rutin. Contohnya adalah laporan
otoritas.
b.
Surat
Format
surat dapat digunakan untuk laporan yang jumlah halamannya lima atau kurang,
dan ditujukan kepada pihak luar organisasi. Laporan tersebut mencakup semua
bagian surat, dan dilengkapi dengan judul, catatan kaki, table, dan gambar.
c.
Memo
Format
yang paling umum untuk laporan singkat yang digunakan untuk kepentingan pihak
intern suatu organisasi. Memo mencakup beberapa hal berkut : tanggal, kepada,
dari, dan subjek.
d.
Manuskrip
Laporan
ini terdirk atas beberapa halaman sampai ratusan halaman yang memerlukan
pendekatan formal. Karena panjangnya, format manuskrip memerlukan lebih banyak
komponen baik sebelum teks (prefatory parts) maupun setelah teks (supplementary
parts).
D. Penentuan
Struktur Dasar
Selain memutuskan format dan
panjang suatu laporan, hal penting lainnya yang harus diperhatikan ialah
penentuan struktur dasar. Ada tiga masalah yang biasanya muncul dalam
menentukan struktur dasar, yaitu :
Ø Informasi
apa yang seharusnya dimasukkan? Apakah semua data akan dimasukkan atau akan
mengeliminasi beberapa data?
Ø Pendekatan
psikologis apa yang sesuai dengan pembaca tertentu? Apakah menggunakan direct
order atau indirect order?
E. Pengorganisasian
Laporan Singkat
Metode
apa yang akan digunakan agar materinya jelas dan meyakinkan? Apakah akan
menggunakan pengorganisasian suatu topik atas dasar tingkat pentingnya, urutan,
kronologis, lokasi, atau kategori? Atau apakah akan mengorganisasi ide menurut
suatu argument yang logis?
1.
Pengorganisasian
laporan Infornasional memiliki satu tujuan dasar, yaitu menjelaskan sesuatu
dengan istilah yang tegas. Dalam menulis laporan informasional, kita tidak
perlu terlalu khawatir terhadap reaksi pembaca. Pembaca akan menanggapi materi
secara tidak emosional sehingga kita dapat menyampaikan laporan secara
langsung. Yang seharusnya kita perhatikan adalah pemahaman atau pengertian
pembaca. Informasi harus disajikan secara logis dan akurat sehingga pembaca
akan mengerti dengan tepat apa yang dimaksud dan dapat menggunakan informasi
dalam cara yang praktis.
Laporan
infornasional terdiri atas suatu laporan periodik (berkala) dan laporan
aktivitas personal dalam suatu konferensi.
a.
Laporan Periodik
(Berkala)
Laporan
periodik adalah suatu laporan internal yang menjelaskan apa yang terjadi dalam
suatu departemen atau divisi selama periode tertentu. Tujuan laporan periodik
ialah untuk memberikan suatu gambaran bagaimana sesuatu berjalan sehingga
manajer dapat mengikuti perkembangan dan dapat melakukan koreksi jika perlu.
Kebanyakan
laporan disusun berdasarkan urutan berikut :
·
Peninjauan atas
Tanggung Jawab Rutin
·
Diskusi /
Pembahasan Proyek Khusus
·
Rencana Periode
yang akan Datang
·
Analisis Masalah
/ Problem
b.
Laporan
Aktivitas Personal (Individu)
Laporan
aktivitas personal berisi suatu deskripsi individual terhadap apa yang terjadi
selama suatu konferensi, konvensi, atau dalam perjalanan. Tujuan laporan ini
untuk menginformasikan kepada manajemen terhadap setiap informasi penting atau
keputusan yang muncul.
2.
Pengorganisasian
Laporan Analitikal
Berbeda
dengan laporan informasional yaitu untuk mendidik pembaca, laporan analitikal
dirancang untuk melakukan persuasi kepada pembaca agar dapat menerima suatu
kesimpulan atau rekomendasi.
Contoh-contoh
laporan analitikal ialah sebagai berikut :
a.
Laporan
Justifikasi
Ialah
usulan intern yang digunakan untuk melakukan persuasi kepada manajemen puncak
untuk menyetujui suatu investasi atau proyek tertentu.
b.
Usulan Bisnis
Baru di Luar Klien
Usulan
untuk pihak di luar klien dimaksudkan untuk memperoleh produk, atau proyek yang
diterima oleh bisnis atau pemerintah di luar klien.
c.
Laporan
Troubleshooting
Laporan
trobleshooting (troubleshooting reports) adalah dokumen yang berorientasi
kepada keputusan yang disusun untuk kepentingan manajemen puncak. Jika kita
ingin agar pembaca berkonsentrasi dan mudah memahami ide-ide yang kita buat,
maka kita perlu memberikan suatu argumen yang logis dalam laporan.
Namun,
tidak semua masalah dapat diatasi dengan rencana organisasional. Beberapa
laporan analitikal disusun melalui keputusan antara yang pro dan kontra.
Laporan analitikal juga dapat disusun dengan
membandingkan beberapa alternatif dari serangkaian kriteria yang ada.
Yang terpenting adalah bahwa kita memilih suatu struktur yang sesuai dengan
proses yang akan digunakan untuk memecahkan masalah. Tujuannya adalah untuk
memfokuskan perhatian pembaca atas kesimpulan dan rekomendasi secara rasional.
Bab
21.
Penulisan
Laporan Formal
Laporan
panjang sering disebut dengan laporan formal (formal report). Secara umum,
jumlah halaman laporan formal lebih banyak daripada jumlah halaman laporan
singkat. Oleh karena itu, perencanaan dalam menyusun sesuatu laporan formal
sangat penting.
Dalam membuat perencanaan formal,
banyak hal yang perlu dipertimbangkan, antara lain mendefinisikan masalah,
membuat kerangka (outline)untuk melakukan analisis, menyusun rencana kerja,
melakuikan penelitian (riset), dan menganalisis data. Poin-poin penting
tersebut akan dijelaskan secara lebih rinci berikut ini.
A. Mendefinisikan
Masalah
Dalam
menulis suatu laporan, baik itu laporan informasional atau laporan analitikal,
tahap pertama adalah mendefinisikan masalah. Anda harus memutuskan informasi
apa yang Anda perlukan untuk menyelesaikan suatu laporan. Sebagai contoh, Anda
akan melakukan penelitian tentang peredaran obat-obaat terlarang. Dalam hal
ini, Anda perlu menggali berbagai pertanyaan yang berkaitan dengan peredaran
obat-obatan terlarang, seperti apa yang melatarbelakangi orang kecanduan
obat-obatan terlarang, di mana memperoleh obat-obatan terlarang, bagaimana cara
penyaluran obat-obatan tersebut, dan sebagainya. Jawaban atas pertanyaan
tersebut akan membantu Anda dalam melakukan investigasi terhadap isi laporan
yang Anda buat.
1.
Pertanyaan yang
Tepat
Sering
kali,suatu masalah yang didefinisikan untuk Anda telah ditetapkan oleh
orang-orang yang memiliki otoritas terhadap suatu laporan . Bila hal ini
terjadi, Anda perlu mempertanyakan apa tujuan laporan tersebut dibuat, sebelum
Anda melakukan investigasi lebih jauh. Pertanyaan-pertanyaan berikut ini akan
dapat membantu Anda dalam melakukan investigasi/penelitian.
·
Apa yang perlu
ditentukan?
·
Mengapa masalah
tersebut penting?
·
Siapa yang
terlibat dalam situasi tersebut?
·
Di mana munculnya
suatu masalah?
·
Kapan masalah
itu muncul?
2.
Mengembangkan
Pernyataan Tujuan
Dalam
mengembangkan suatu pernyataan tujuan, Anda dapat menggunakan satu di antara
tiga cara berikut ini.
·
Menggunakan
kalimat infinitive.
·
Menggunakan
pertanyaan.
·
Menggunakan suatu
pernyataan deklaratif.
Pernyataan
tujuan laporan harus dibuat sejelas mungkin dan hindari memasukkan informasi
yang tidak relevan.
B. Kerangka Untuk
Analisis
Setelah Anda mendefiniskan masalah
dan menentukan tujuan penelitian, Anda dapat mulai melakukan suatu penelitian.
Untuk mengorganisasikan suatu penelitian, Anda perlu mengelompokkan masalah ke
dalam serangkaian pertanyaan khusus. Proses ini sering disebut dengan
factoring.
Penelitian
juga memerlukan kerangka (outline) untuk keperluan analisis karena memungkinkan
Anda memecahkan masalah, seperi kerangka
laporan memungkinkan Anda menulis dengan cata yang sistematis. Akan tetapi,
membuat kerangkan untuk penelitian tentu akan berbeda dengan cara membuat
kerangka laporan. Kerangka penelitian berisi langkah-langkah pemecahan masalah,
sedangkan kerangka laporan berisi alternative pemecahan masalah.
1.
Mengembangkan
Struktur yang Logis
. Mulailah dengan melihat tujuan
penelitian Anda secara akan menyeluruh
untuk menentukan apakah Anda akan menggunakan kerangka (outline) informasional,
analitikal, atau gabungan keduananya.
Jika tujuan umum Anda adalah untuk
memberikan informasi yang akan ditafsirkan orang lain, kerangka informasional
lebih sesuai diterapkan meskipun beberapa bagian dari penelitian Anda perlu
dianalisis untuk menekankan fakta-fakta yang penting. Jika tujuan penelitian
Anda adalah mengajukan suatu kesimpulan dan rekomendasi, Anda dapat menggunakan
kerangka analitikal.
·
Tugas
Informasional
Suatu studi yang mengarah kepada
laporan factual dengan sedikit analisis atau penafsiran umumnya dikelompokkan
atas dasar sub-subtopik. Sub-subtopik tersebut dapat disusun dalam berbagai
cara.
1.
Urutan Tingkat
Kepentingan
Misalnya,
saat menelaah lima kelompok produk, Anda dapat mengorganisasi studi Anda dengan
membuat peringkat penjulan setiap kelompok produk, mulai dari kelompok yang
menghasilkan pendapatan paling besar hingga paling kecil.
2.
Secara Berurutan
Jika
sedang melakukan suatu proses penelitian, Anda menyajikan informasi selangkah
demi selangkah, mulai dari langkah/tahap 1,2,3 dan seterusnya.
3.
Secara
kronologis
Ketika
melakukan suatu investigasi atau serangkaian peristiwa, Anda mengorganisasi
peristiwa-peristiwa tersebut menurut urutan kejadian tau peristiwa kajadiannya,
seperti peristiwa yang terjadi bulan Januari,Februari,Maret dan seterusnya.
4.
Menurut Ruang
Tempatnya
Jika
Anda sedang mempelajari suatu objek secara fisik, Anda dapat mempelajarinya
dari kiri ke kanan, dari atas ke bawah, atau dari luar ke dalam, dan seterusnya.
5.
Menurut
Geografis
Jika
lokasi merupakan factor yang pentingndalam studi Anda, Maka gunakanlah
geografis sebagai dasar untuk menyusun sub-subtopik, seperti daerah
Jakarta,Semarang,Yogyakata,Surakarta, dan sebagainya
6.
Menurut Kategori
Jika
Anda diminta untuk menelaah beberapa aspek penting dari suatu objek, perhatikan
suatu kategori seperti penjualan,laba,biaya dan investigasi.
Metode-metode tersebut biasa digunakan
dalam menyusun suatunlaporan pemantauan atau laporan pengendalian, prosedur dan
kebijaksanaan, dan laporan perkembangan sementara.
·
Tugas Analitikal
Laporan yang berisi analisis, kesimpulan,
dan rekomendasi umunya dikategorikan dengan metode pemecahan masalah
(problem-solving method). Hipotesis merupakan suatu pendekatan structural yang
paling umum. Bila masalahnya adalah untuk menemukan penyebabnya, memprediksi
hasil, atau mencari pemecahan suatu
masalah, salah satu cara untuk mengatsainya adalah mengformulasikan penjelasan
hipotesis. Misalnya, masalah Anda adalah menentukan mengapa perusahaan Anda
mengalami kesulitan dalam mencari sekretaris yang terampil.
2.
Aturan Pembagian
Membagi
sesuatu secara fisik adalah relative
udah dibandingkan membagi suatu ide yang tak nampak secara fisik.
Bagaiamana Anda dapat membagi ide-ide Anda dengan baik? Berikut ini adalah
ebebrapa aturan singkat mengenai pembagian suatu ide ke dalam beberapa
komponen.
v Memilih
prinsip-prinsip dasar pembagian secara benar.
v Gunakan
satu kategori/pronsip setiap kali membagi laporan ke dalam sub-subtopik.
v Setiap
pembagian kelompok harus terpisah dan berbeda.
v Teliti
dalam melakukan pendaftaran semua komponen.
3.
Menyusun
Kerangka Pembuka
Anda dapat menggunakan format kerangka untuk
menyajikan ide-ide Anda. Kerangka pembuka (preliminary outline) memberikan
kemudahan dalam melakukan investigasi. Kerangka sangat diperlukan, jika
v Anda
merupakan salah satu di antara beberapa orang yang melakukan suatu tugas.
v Investigasi
Anda akan semakin luas dan akan mencakup banyak sumber dan jenis datanya.
v Anda
tahu dari pengalaman masa lalu bahwa orang yang meminta untuk melakukan studi
(riset) akan melakukan revisi terhadap tugas selama kegiatan investigasi Anda.
Secara
umum ada dua system pembuatan kerangka (outlining), yaitu system alfanumeris
dan system decimal. Kedua-duanya dapat diterima, tetapi beberapa perusahaan
lebih senang menggunakan salah satu system yang lebih disukainya. Anda harus
menulis suatu caption pada setiap level kerangka Anda dalam gramatikal yang sama. Dengan kata
lain, jika uraian menggunakan kata kerja, uraian II, III, dan IV juga harus
menggunakan kata kerja.
Dalam
menulis kerangka, Anda juga harus memilih antara caption kerangka deskriptif
(topical) dan informatif (talking). Caption
kerangka deskriptif memuat subjek yang akan dibahas, sedangkan caption
kerangka informative (dalam bentuk pertanyaan dan rangkuman) memuat arti suatu
masalah. Meskipun caption kerangka informative lebih panjang dalam
penulisannya, secara umum caption tersebut lebih bermanfaat dalam memberikan
petunjuk pekerjaan Anda, terutama jika Anda menggunakan pertanyaan Anda
rencanakan untuk dijawab dalam studi Anda. Di samping itu, keuntungan lainnya
adalah memudahkan orang lain untuk melakukan telaah (review). Jika orang lain
memberi komentar tentang kerangka Anda, mereka mungkin tidak dapat menangkap
ide yang jelas bila Anda menggunakan caption kerangka deskriptif.
C.
Menyusun Rencana Kerja
Setelah
Anda mendefinisikan masalah dan memuat kerangka, selanjutnya Anda perlu
menetapkan suatu rencana kerja yang didasarkan pada kerangka pembuka (pendahuluan).
Jika
Anda melakukan studi formal, rencana kerja akan lebih rinci karena hal itu akan
memberikan petunjuk prestasi atas sejumlah tugas pekerjaan yang telah
dilakukan. Lebih lanjut, sebuah proposal (usulan) memerlukan rencana kerja
secara rinci sebagai dasar kontrak, jika usulan diterima. Suatu rencana kerja
formal umunya mencakup beberapa hal sebagai berikut :
·
Permasalahan
yang dihadapi
·
Maksud dan scopr
(ruang lingkup) atas investigasi Anda.
·
Pembahasan atas
urutan tugas (sumber informasi,observasi atau eksperimen, dan batasan waktu,
uang, atau data yang tersedia).
·
Telaah atas
pekerjaan proyek, jadwal, dan sumber-sumber yang diperlukan (siapa yang
bertanggung jawab, kapan akan dilakukan ,dan berapa biaya investigasi)
D. Melakukan
Penelitian
Nilai
laporan Anda tergantung pada kualitas suatu informasi. Pada saat Anda
mengumpulkan informasi, perhatian Anda untuk pertama kali adalah bagaimana
mengorganisasi informasi yang Anda peroleh. Apabila Anda melakukan penelitian
secara berkelompok, Anda harus dapat melakukan koordinasi dengan anggota
lainnya.
Rencana
kerja yang telah Anda siapkan akan sangat membantu Anda selama penelitian
berlangsung. Dalam kaitan ini, bagaimana Anda memperoleh informasi yang Anda
perlukan baik melalui sumber-sumber primer (primary sources) maupun sekunder
(secondary resources).
Sumber
primer akan memberikan informasi atau data yang dikumpulkan dari sumber-sumber
asli (tangan pertama) untuk tujuan tertentu. Sedangkan sumber sekunder akan
memberikan data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain untuk tujuan tertentu.
Data sekunder tersebut berasal dari laporan tangan kedua.
1.
Sumber-sumber
Primer
Apabila
informasi yang Anda perlukan tidak tersedia dari sumber-sumber sekunder, Anda
harus mengumpulkan dan menafsirkan data dengan melakukan penelitian primer.
Anda harus melakukan penelitian secara langsung ke dalam dunia nyata. Ada 4
cara untuk mengumpulkan data primer, yaitu memeriksa dokumen0dokumen
,observasi, survey, dan melakukan eksperimen.
a.
Dokumen
Dokumen
– dokumen bisnis yang termasuk ke dalam data primer antara lain laporan
penjualan, neraca, laporan laba rugi, kebijakan-kebijakan, korespondensi dengan
pelanggan dan pemasok, dan kontrak. Di samping itu, dokumen-dokumen resmi
pemerintah juga termasuk sumber-sumber primer.
b.
Observasi
Observasi
(observation) atau pengamatan merupakan salah satu cara untuk memperoleh sumber
data primer dalam dunia bisnis. Anda mungkin dapat mengunjungi atau mengamati
suatu kegiatan yang tengah berlangsung dalam suatu bisnis
c.
Survey
Suatu
cara untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang Anda ajukan
adalah bertanya kepada orang-orang yang mempunyai pengalaman atau keahlian yang
relevan dengan bidang keahliannya.Anda dapat melakukan survey dengan
menggunakan suatu daftar pertanyaan yang telag Anda susun sedemikian rupa
sehingga memudahkan Anda untuk melakukan wawancara. Melakukan wawancara
nampaknya sederhana, tetapi kalau tidak dipersiapkan dengan cermat akan sia-sia
saja hasilnya.
Suatu survey formal memerlukan
beberapa keputusan penting yang mencakup antara lain
·
Apakah Anda
ingin wawancara tatap-muka, lewat telepon, atau lewat daftar pertanyaan?
·
Berapa jumlah
sampek yang akan Anda teliti?
·
Pertanyaan
khusus apa yang harus Anda ajukan agar memperoleh suatu gambaran yang valid?
Pengembangan suatu daftar pertanyaan
memerlukan keterampilan tertentu. Ada beberapa bentuk pertanyaan yang dapat
Anda gunakan untuk memperoleh informasi dari para responden, antara lain dengan
menggunakan pertanyaan terbuka, ya atau tidak, pilihan, skala, checklist,
peringkat, dan isian.
d. Eksperimen
Kegiatan
eksperimen (eksperiment) lebih banyak dilakukan untuk bidang-bidang teknis. Hal
ini disebabkan karena suatu eksperimen memerlukan manipulasi factor-faktor yang
tercakup di salamnya secara lebih ekstensif. Di samping itu, biaya yang
diperlukan untuk melakukan eksperimen pada umunya relative mahal dan untuk
mengetahui eksperien perlu waktu ng cukup lama.
Sebagai
contoh, Anda ingin mengetahui apakah ada pengaruh terhadap produktivitas kerja
antara pekerja biasa dengan pekerja yang diberi bonus atau insentif atas
prestasi kerjanya. Untuk dapat mengetahui hasilnya, kedua kelompok pekerja
tersebut perlu diuji coba dan diteliti secara lebih mendalam.
2.
Sumber-sumber
Sekunder
Meskipun
penelitian Anda kebanyakan menggunakan sumber-sumber primer, pertama kali Anda
akan menelaah informasi yang berasal dari sumber sekunder. Dalam kaitanyya
dengan sumber-sumber sekunder, Davis menyatakan bahwa dengan semakin
berkembangnya teknologi dewasa ini, banyak informasi yang dapat diperoleh
melalui Internet (online) mauoun yang tersimpan dalam bentuk CD-ROM (Compact
Disc- Read Only Memory).
Ada bebrapa alasan yang
melatarbelakangi mengapa orang menggunakan sumber-sumber sekunder, yaitu
melalui jasa online atau jaringan Internet.
·
Hemat Waktu
·
Ketelitian
·
Relevansi
·
Efektivitas
Biaya
E.
Analisis Data
Setelah melakukan penelitian dan
memperoleh data yang Anda inginkan, selanjutnya Anda perlu melakukan analisis
terhadap hasil temuan Anda tersebut. Proses analisis pada dasarnya merupakan
suatu pencarian hubungan di antara fakta-fakta yang telah Anda temukan
tersebut. Dengan melihat data yang telah Anda kumpulkan dari berbagai sudut
pandang, Anda akan dapat menjawab berbagai pertanyaan yang Anda siapkan dalam
suatu rencana kerja (work plan).
1.
Perhiutungan
Stastistik
Kebanyakan
data yang Anda peroleh dari suatu penelitian berbentuk angka-angka. Dengan
perhitungan statistic secara sederhana, Anda dapat menghitung rata-rata
(average) , perkembangan (trends), dan korelasi (correlations).
Salah
satu cara untuk melihat data adalah dengan mencari rata-ratanya. Dalam hal ini,
rata-rata dapat dibedakan ke dalam tiga bentuk yaitu mean, median, dan mode.
2.
Kesimpulan
Pengambilan
kesimpulan dapat didsarkan pada suatu kombinasi antara fakta-fakta yang
tersedia, pertimbangan nilai, dan asumsi-asumsi. Oleh karena itu, sangat jarang
pengambilan kesimpulan hanya disadarkan pada penemuan fakta semata. Meskipun
demikian, Anda juga perlu tahu bahwa pengambilan kesimpulan terhadap suatu
kasus dapat mengandung unsur-unsur yang bersifat subjektif.
3.
Rekomendasi
Kesimpulan
berbeda dengan rekomendasi. Kesimpulan merupakan opini atau penafsiran terhadap
suatu pokok bahaasan tertentu, sedangkan rekomendasi adalah sran yang diberikan
untuk melakukan tindakan tertentu.
Suatu
rekomendasi yang baik (good recommendations), paling tidak mencakup tiga
criteria yaitu (1) praktis, (2) dapat diterima oleh pembaca, dan (3)
penjelasannya cukiup rinci sehingga pembaca dapat melakukan suatu tindakan.
0 komentar:
Posting Komentar