Kamis, 28 Februari 2019

PENILAIAN PERSEDIAAN: PENDEKATAN DASAR BIAYA


Pertemuan 8

BAB 8


PENILAIAN PERSEDIAAN: PENDEKATAN DASAR BIAYA




8.1 Klasifikasi dan Pengendalian Persediaan

8.1.1 Klasifikasi

Persediaan  atau  yang  biasa  disebut  sebagai  inventory  merupakan  suatu  pos aktiva yang dimiliki perusahaan dengan tujuan dijual pada operasi bisnis yang normal, atau barang yang akan digunakan perusahaan dalam memproduksi barang-barang yang akan dijual. Deskripsi serta pengukuran persediaan memerlukan suatu kecermatan. Suatu investasi di dalam persediaan umumnya adalah aktiva lancar yang paling besar dari suatu perusahaan barang dagang  dan juga perusahaan manufaktur.

Suatu perusahaan  dagang atau  merchandising  concern  umumnya melakukan pembelian barang dagang yang siap untuk dijual oleh perusahaan. Perusahaan dagang ini melaporkan biaya-biaya yang berkaitan dengan seluruh unit yang belum  terjual  serta  masih   terdapat  di  tangan  perusahaan,   yaitu  sebagai persediaan barang dagang atau merchandise inventory. Hanya terdapat satu laporan akun persediaan,  yang disebut sebagai  Persediaan Barang Dagang yang tercantum di dalam keuangan.

Perusahaan manufaktur atau yang biasa disebut sebagai manufacturing concern memproduksi suatu barang yang selanjutnya akan dijual ke perusahaan dagang. Jika di perusahaan dagang hanya terdapat satu akun persediaan, yaitu Persediaan Barang dagang, maka di perusahaan manufaktur biasanya memiliki tiga buah akun persediaan, yaitu Bahan Baku atau Raw Materials, Barang dalam Proses atau Work in Process, dan Barang Jadi atau Finished Goods.


8.1.2 Sistem Perpetual

Sistem persediaan perpetual (perpetual inventory system) secara terus-menerus melacak perubahan akun Persediaan, yaitu mengenai semua pembelian ataupun penjualan barang kemudian dicatat oleh  perusahaan secara langsung dengan menggunakan akun Persediaan pada saat terjadinya transaksi. Berikut adalah beberapa ciri akuntansi dari sistem persediaan perpetual, yaitu:

   Apabila  perusahaan  membeli  barang  dagang  untuk  dijual  kembali  atau perusahaan membeli bahan baku untuk memproduksi suatu barang, maka akan didebet ke akun Persediaan, bukan ke akun Pembelian.
   Adanya biaya beberpa komponen seperti biaya transportasi masuk, adanya retur pembelian, maupun pengurangan atas bunga, serta diskon atas pembelian  akan  didebet  ke akun  Persediaan,  bukan  ke suatu  akun  yang terpisah.
   Adanya Harga Pokok Penjualan (HPP) diakui pada setiap penjualan dengan cara mendebet Harga Pokok Penjualan, dan kemudian mengkredit akun Persediaan Barang Dagang.
   Dalam buku besar pembantu akan menunjukkan kuantitas serta biaya dari semua   jenis persediaan  yang masih ada di tangan atau masih disimpan perusahaan dan belum digunakan ataupun dijual.

Sistem persediaan perpetual ini dapat menunjukkan suatu catatan yang berkelanjutan mengenai saldo perusahaan, baik pada akun Persediaan ataupun dalam akun Harga Pokok Penjualan.

8.1.3 Sistem Periodik

Karakteristik akuntansi dari sistem persediaan secara periodic adalah sebagai berikut.

1.   Pembelian barang dagang didebet kea kun Pembelian.

2.   Persediaan akhir diketahui dari perhitungan fisik.

3.   Perhitungan Harga Pokok Penjualan:



Beginning inventory             $ 100,000

Purchases, net                          800,000

Goods available for sale          900,000

Ending inventory                     125,000

Cost of goods sold                $ 775,000




Jika sistem yang digunakan oleh perusahaan adalah sistem persediaan perpetual dan kemudian terjadi perbedaan saldo persediaan perpetual dengan hasil dari perhitungan fisik yang dilakukan perusahaan, maka perusahaan memerlukan suatu

ayat jurnal yang terpisah yang dimaksudkan sebagai penyesuaian akun persediaan perpetual perusahaan.

Ilustrasi:

Asumsikan di akhir periode pelaporan keuangan, akun persediaan persediaan perpetual perusahaan melaporkan jumlah saldo persediaan sebesar $3,000, tetapi berdasarkan  hasil  perhitungan  fisik  menunjukkan  jumlah  persediaan  barang dagang aktual hanya sebesar $2,800. Maka ayat jurnal yang dibutuhkan dalam melakukan pencatatan penyesuaian tersebut adalah sebagai berikut:

Inventory Over and Short                                 200

Inventory                                                                   200


Inventory  Over  and  Short  (kelebihan  dan  kekurangan  persediaan)  digunakan untuk  menyesuaian  Harga  Pokok  Penjualan.  Dalam  praktiknya,  perusahaan kadang-kadang melaporkan kelebihan dan kekuragan persediaan tersebut dalam Other income and expense (pendapatan dan biaya lain-lain) dari laporan laba rugi.


8.1.4 Pengendalian

Semua perusahaan membutuhkan verifikasi secara periodik dari pencatatan persediaan dengan jumlah aktual, berat, atau pengukuran dengan jumlah yang dibandingkan    dengan pencatatan informasi lengkap. Perusahaan harus mengambil persediaan fisik di dekat akhir periode fiskalnya, untuk membandingkan laporan kuantitas persediaan di laporan keuangan tahunan mereka.


8.2 Masalah Mendasar dalam Penilaian Persediaan

Perusahaan harus mengalokasikan biaya seluruh barang yang tersedia dengan tujuan untuk dijual ataupun digunakan bagi proses produksi perusahaan di antara barang yang telah terjual dan barang yang masih ada di tangan.

Penilaian  persediaan  dapat  menjadi  suatu  proses  yang  kompleks  yang  dan membutukan suatu  penentuan atas beberapa faktor di bawah ini:

   Barang  fisik   yang  dimiliki  perusahaan  (barang   yang  ditangan,  barang konsinyasi, barang dalam perjalanan, perjanjian penjualan khusus dengan perusahaan lainnya).
    Biaya yang harus dimasukkan (biaya produk vs. biaya periode).

   Adanya asumsi terhadap arus biaya (biaya rata-rata, LIFO, FIFO, identifikasi khusus,  ritel, dsb)



8.3 Barang Fisik yang Dimasukkan dalam Persediaan

Sebuah  perusahaan  harus  mencatat  pembelian  ketika  hak  legal  atas  barang diterima.


Penaruh Kesalahan Persediaan


Ilustrasi


Persediaan  akhir  Yei  Chen  Corp.  kurang-saji  sebesar  HK$10,000  pada  tahun

2010, semua pos lainnya telah disajikan secara tepat.


8.4 Biaya-biaya yang harus Dimasukkan dalam Persediaan

    Biaya Produk

Adalah biaya yang berhubungan secara langsung dengan pengiriman barang ke lokasi bisnis yang dimiliki pembeli dan mengubah barang itu ke dalam suatu kondisi  di mana barang siap jual.
    Biaya Periode

Merupakan seluruh biaya yang berkaitan secara tak langsung dengan akuisisi ataupun  produksi  barang,  contohnya  seperti  adanya  beban  penjualan  dan beban umum serta administrasi.

    Perlakuan atas Diskon Pembelian

Jika perusahaan memanfaatkan metode kotor, maka adanya suatu diskon pembelian   akan   dilaporkan   perusahaan   sebagai   pengurang   atas   akun pembelian pada laporan laba rugi perusahaan. Jika perusahaan memanfaatkan metode bersih, diskon pembelian barang yang hilang kemudian dicatat sebagai suatu beban keuangan dan kemudian dapat dilaporkan dalam bentuk Beban serta Kerugian Lain-lain di dalam laporan laba rugi perusahaan.

* $4,000 x 2% = $80

**  $10,000 x 98% = $9,800


8.5 Asumsi Arus Biaya Apa yang Harus Dipakai?

Sebetulnya, arus fisik barang aktual dan asumsi arus biaya seringkali sangat berbeda. Tidak ada keharusan bahwa asumsi biaya yang dipakai terus konsisten sesuai dengan pergerakan fisik dari barang. Tujuan utama dipilihnya asumsi arus biaya oleh perusahaan yaitu untuk melakukan pemilihan kira-kira asumsi mana yang dapat paling mencerminkan laba periodik perusahaan, sesuai dengan kondisi yang berlaku.


8.5.1 Identifikasi Khusus

Identifikasi  khusus  dipergunakan  dengan  cara  perusahaan  melakukan identifikasi pada semua barang yang akan dijual dan semua barang yang berada dalam pos persediaan yang dimiliki perusahaan. Biaya semua barang yang telah terjual dimasukkan ke dalam akun Harga Pokok Penjualan, sedangkan biaya bagi barang khusus yang belum terjual selanjutnya dimasukkan pada Persediaan. Metode tersebut bisa dapat digunakan dengan baik pada situasi yang melibatkan beberapa item kecil berharga tinggi dan dapat dibedakan.


8.5.2 Biaya Rata-rata

Metode biaya rata-rata ini mengukur harga pos-pos yang berada di dalam persediaan dengan dasar biaya rata-rata barang yang serupa  yang ada   atau tersedia dalam suatu periode operasi perusahaan. Sebagai ilustrasi, Call Mart Inc. menggunakan metode persediaan periodik, di mana persediaan akhir serta harga pokok penjualan dari barang perhitungannya menggunakan metode rata- rata tertimbang




Dalam metode ini, Call-Mart menghitung sebuah biaya rata-rata tiap unit baru setiap kali perusahaan membeli barag dagang.

8.5.3 First-In, First-Out (FIFO)

Metode ini memiliki asumsi bahwa barang yang pertama dibeli merupakan barang pertama kali digunakan (pada perusahaan manufaktur) atau dijual (dalam perusahaan dagang). Maka dari itu, persediaan yang tersisa merupakan barang yang akan dibeli paling akhir.

Sebagai ilustrasi, asusmsikan bahwa Call-Mart Inc. menggunakan sistem persediaan periodik (jumlah persediaan hanya dihitung pada akhir bulan). Biaya persediaan akan dihitung dengan cara mengambil biaya yang berasal dari pembelian terakhir dan  yang dikerjakan kembali sampai seluruhmua unit di dalam persediaan dilakukan perhitungan.


Jika yang digunakan adalah metode perpetual, maka angka biaya dikaitkan dengan setiap penarikan barang. Kemudian biaya dari 4,000 unit yang dikeluarkan pada tangga 19 Maret akan terdiri dari item-item yang dibeli pada tanggal 2 Maret dan 15 Maret.



0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Recent Posts

Unordered List

Text Widget

Blog Archive

LATEST POSTS

CB Blogger Lab

JASA SEO CB

jam ayam

CONTOH BLOG

JASA SEO CB

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *