PERSYARATAN DASAR PEMBANGUNAN
PERTEMUAN 9
PERSYARATAN
DASAR PEMBANGUNAN
Negara terbelakang yang berhasrat ingin maju harus
memenuhi prasyarat-prasyarat dasar
bagi pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi tidak
dapat dicapai semata-mata dengan
menyingkirkan hambatan yang menghalangi kemajuan
ekonomi. Menurut Prof. W.A. Lewis,
“pendorong utama pertumbuhan ekonomi ialah: upaya
untuk berhemat (ekonomis), peningkatan
pengetahuan atau penerapannya di bidang produksi, dan
peningkatan jumlah modal atau sumber
lain per-kepala.” Akan tetapi karena pembangunan
ekonomi berkaitan erat dengan “kekayaan
manusia, sikap sosial, kondisi politik dan latar
sejarah” maka kondisi ekonomi saja tidaklah
cukup. Kondisi politik, psikologi, sosial dan budaya,
merupakan syarat yang sama pentingnya
dengan kondisi ekonomi.
Berikut ini akan
dibahas beberapa persyaratan dasar pembangunan
ekonomi. :
1. Atas dasar kekuatan sendiri
Syarat utama bagi pembangunan ekonomi ialah bahwa proses pertumbuhannya harus
bertumpu pada kemampuan perekonomian di dalam negeri.
Hasrat untuk memperbaiki nasib
dan prakarsa untuk menciptakan kemajuan material harus
muncul dari warga Negara itu
sendiri. Prof. Cairncross mengatakan dalam hal ini:
“Pembangunan tidak akan mungkin jika
ia tidak berkenan di hati rakyat.”
2. Menghilangkan
ketidaksempurnaan pasar
Syarat kedua berkaitan
dengan usaha
menghilangkan ketidaksempurnaan pasar
yang
menyebabkan immobilitas faktor dan menghambat ekspansi
sektoral dan pembangunan. Prof.
Schultz mengatakan, “untuk mencapai pertumbuhan
ekonomi yang cukup berarti, maka
Negara seperti itu di dalam mengalokasikan modal dan
usahanya harus melakukan tiga hal:
meningkatkan kuantitas barang yang dapat direproduksi, memperbaiki kualitas manusia
sebagai agen produksi, dan meningkatkan kadar seni
produksinya.”
3. Perubahan Struktural
Perubahan structural mengandung arti peralihan dari masyarakat pertanian tradisional
menjadi ekonomi industri modern, yang mencakup
peralihan lembaga, sikap sosial dan
motivasi
yang ada
secara radikal. Perubahan structural
semacam ini menyebabkan
kesempatan kerja semakin banyak, produktivitas buruh,
stok modal, pendayagunaan sumber-
sumber baru serta perbaikan teknologi akan semakin
tinggi.
4. Pembentukan modal
Pembentukan modal merupakan faktor paling penting dan strategis dalam proses
pembangunan ekonomi. Pembentukan modal bahkan disebut
sebagai “kunci utama menuju
pembangunan ekonomi.” Sekali proses ini berjalan, ia akan senantiasa mengumpal dan
menghidupi dirinya sendiri. Proses ini berjalan
melalui tiga tingkatan: (i) kenaikan volume
tabungan nyata yang tergantung pada kemauan dan kemampuan untuk menabung; (ii)
keberadaan lembaga kredit dan keuangan untuk
menggalakkan dan menyalurkan tabungan
agar dapat dialihkan menjadi dana yang dapat
diinvestasikan; dan (iii) penggunaan tabungan
untuk tujuan investasi dalam barang-barang modal pada
perusahaan. Pembentukan modal
juga berarti pembentukan keahlian, karena keahlian
kerapkali berkembang sebagai akibat
pembentkan modal.
5. Kriteria investasi yang tepat
Menentukan pola investasi sama pentingnya dengan
menentukan laju pembentukan modal.
Tetapi ini bukanlah tugas yang mudah.negara terbelakang tidak saja harus menentukan
besarnya tingkat investasi tetapi juga komposisi
investasi itu. Negara memiliki tanggung
jawab untuk melakukan investasi yang paling
menguntungkan masyarakat. Pola optimum
investasi sebagian besar tergantung pada iklim
investasi yang tersedia di negeri itu dan pada
produktivitas marginal sosial dari berbagai jenis
investasi.
6. Persyaratan sosio-budaya
Wawasan sosio-budaya masyarakat haruslah diubah
jikalau pembangunan diharapkan dapat
berjalan.
Manakala terdapat hambatan
sosial yang menghalangi
kemajuan ekonomi,
hambatan tersebut harus disingkirkan atau disesuaikan.organisasi sosial seperti keluarga
bersama, system kasta, warna kulit, dogma agama dan
kehidupan desa harus dimodifikasi
sehingga selaras dengan pembangunan. Setiap perubahan
sosial atau budaya akan membawa
ketidakpuasan dan perlawanan dibelakangnya, yang
karena itu dapat berpengaruh buruk pada
perekonomian. “karena kesejahteraan ekonomi hanyalah merupakan sebagian saja dari
kesejahteraan sosial pada umumnya maka yang terakhir
inilah yang harus mendapatkan
perhatian utama. Kenaikan pendapatan nasional tidak
akan membawa kenaikan kesejahteraan
sosial, jika kenaikan pendapatan itu kurang dibarengi
dengan penyesuaian budaya.”
7. Administrasi
Kehadiran administrasi yang kuat, berwibawa dan tidak
korup, merupakan sine qua non
pembangunan ekonomi. Pemerintahan harus kuat, mampu
menegakkan hukum
dan
ketertiban serta dapat mempertahankan negeri melawan agresi
dari luar. Tanpa alat
perlengkapan administratif yang baik dan efisien, rencana
pembangunan publik maupun
privat tidak akan dapat dilaksanakan secara sempurna.
Kebutuhan akan pemerintahan yang
bersih dalam pembangunan ekonomi secara singkat
dijelaskan oleh Prof. Herman Finer:
“pembangunan ekonomi memerlukan hukum dan peraturan perundang-undangan yang
berfungsi sebagai pedoman dan memberikan kepastian
tentang keuntungan yang sepadan
dengan usaha dan pengorbanan seperti dijanjikan oleh
program pembangunan. Pembangunan
ekonomi juga memerlukan suatu system administrasi yang
tepat untuk melaksanakan rencana
yang dicantumkan di dalam peraturan
perundang-undangan. Pemerintahan seperti itu harus
menyediakan pelayanan kepada masyarakat, kapan saja dibutuhkan, untuk mendorong:
pembangunan ekonomi; ketertiban, keadilan, polisi, pertahanan; imbalan yang sepadan
dengan kemampuan dan penerapan di dalam produksi;
jaminan dalam menikmati hak milik
yang sifatnya bias sangat beraneka ragam; hak waris; jaminan bahwa persetujuan dan
perjanjian bisnis akan ditepati; ketentuan-ketentuan
tentang standar satuan berat; ukuran dan
mata uang serta stabilitas sistem pemerintahan itu
sendiri, untuk memelihara rasa ketertiban
dan harapan serta tugas masa depan yang dapat
diperhitungkan
0 komentar:
Posting Komentar