SUMBER PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN
PERTEMUAN
14
SUMBER
PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN
Secara universal, modal pembiayaan pembangunan
perkotaan diperoleh dari 3 sumber, yaitu pemerintah, swasta, kerjasama antara
pemerintah dan swasta. Sumber-sumber pendanaan tersebut dapat diperoleh dari
instrumen keuangan melalui pendapatan, hutang/pinjaman dan kekayaan. Pembiayaan
juga digunakan untuk memenuhi kebutuhan kota atau negara di berbagai bidang
terutaman di bidang infrastruktur perkotaan. Semakin maju sebuah peradaban,
maka semakin besar kebutuhannya dan secara otomatis anggaran biaya yang
dibutuhkan untuk merealisasikan kebutuhan tersebut juga semakin besar.
Untuk mencapai tujuan bernegara yaitu menciptakan
masyarakat adil makmur dan sejahtera, pemerintah melakukan pembangunan di
segala bidang sesuai dengan rencana pembangunan jangka menengah dan jangka
panjang yang telah ditetapkan. Pembangunan tersebut dimaksudkan untuk mendorong
perekonomian dan mencapai target pertumbuhan yang telah direncanakan setiap
tahun. Apabila ekonomi Indonesia dapat tumbuh sesuai dengan yang direncanakan
maka diharapkan akan tercipta lapangan kerja baru yang diperlukan untuk
menyerap tenaga kerja sehingga akan mengurangi pengganguran.
1. Pajak
Dalam melaksanakan pembangunan untuk mencapai target
pertumbuhan ekonomi yang telah ditetapkan, pemerintah dihadapkan pada berbagai
pilihan sumber pembiayaan. Pembiayaan dalam negeri merupakan pilihan
utama pemerintah untuk pembiayaan pembangunan. Namun sumber penerimaan dalam
negeri yang berasal dari penerimaan pajak, penerimaan migas, serta penerimaan
dalam negeri lainnya belum cukup untuk membiayai pembangunan sesuai target
pertumbuhan yang diinginkan. Saat ini pemerintah Indonesia tidak lagi dapat
mengandalkan penerimaan dari migas, sehingga harus mengupayakan peningkatan penerimaan
pajak. Namun, penerimaan pajak tidak terlepas dari kondisi perekonomian.
Perekonomian yang tumbuh dengan cukup signifikan akan berdampak terhadap
pertumbuhan perusahaan-perusahaan sehingga profitabilitas perusahaan akan
semakin besar. Para pekerjapun akan mengalami peningkatan pendapatan. Dalam
kondisi seperti ini, penerimaan Negara dari perpajakan akan dapat
dipacu peningkatannya. Pajak merupakan instrumen keuangan konvensional yang
sering digunakan di banyak negara. Penerimaan pajak digunakan untuk membiayai
prasarana dan pelayanan perkotaan yang memberikan manfaat bagi masyarakat umum,
yang biasa disebut juga sebagai "public goods".
Bagi pemerintah daerah tingkat II di Indonesia,
penerimaan pajak yang terpenting dan dominan adalah yang bersumber dari Pajak
Pembangunan I, pajak hiburan/tontonan, dan pajak reklame. Selain itu, PBB, yang
pada dasarnya merupakan penerimaan bagi hasil dari pemerintah pusat kepada
pemerintah daerah, dapat dianggap juga sebagai sumber penerimaan pajak yang
utama bagi daerah tingkat II. Oleh karena itu, PBB sering bersama-sama dengan
PAD dikategorikan sebagai Penerimaan Daerah Sendiri (PDS).
2.
Utang
Pada umumnya penerimaan pajak tidak cukup untuk
membiayai seluruh kegiatan pembangunan yang dirancang untuk mengejar
pertumbuhan yang ditargetkan Oleh karena itu, pemerintah mengupayakan
pembiayaan pembangunan tersebut dari utang. Pinjaman dalam negeri digunakan
untuk membiayai kegiatan dalam rangka pemberdayaan industri dalam negeri dan
pembangunan infrastruktur untuk pelayanan umum serta kegiatan investasi yang
menghasilkan penerimaan.
3.
Modal Asing
Sumber dana eksternal (modal asing) dapat
dimanfaatkan untuk mempercepat investasi dan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan
ekonomi yang meningkat perlu diikuti oleh perbankan struktur produksi dan
perdagangan. Modal asing dapat berperan penting dalam mobilisasi dana maupun
transformasi struktural. Kebutuhan akan modal asing menjadi menurun segera
setelah perubahan struktur benar-benar terjadi. Asumsi dasar yang melatar
belakangi hubungan positif antara modal asing dan pertumbuhan ekonomi :
a. Setiap 1$ modal asing akan mengakibatkan kenaikan 1$ impor dan investasi.
Dengan asumsi ini dan ICOR yang stabil dimungkinkan untuk menghitung
dampak modal asing terhadap pertumbuhan ekonomi atau sebaliknya menghitung
berapa modal asing yang diperlukan untuk mencapai target pertumbuhan
tertentu. Incremental Capital Ouput Ratio (ICOR) atau rasio
kenaikan ouput akibat kenaikan kapital adalah indikator ekonomi makro yang
sering digunakan untuk menilai kinerja investasi di suatu Negara. Kegunaan
lainnya adalah untuk menghitung besarnya investasi yang dibutuhkan agar
perekonomian tumbuh dengan laju yang sudah ditetapkan.
4.
Dana Perimbang
Dana perimbangan adalah dana yang bersumber dari penerimaan APBN yang
dialokasikan kepada daerah untuk membiayai kebutuhan daerah dalam rangka
pelaksanaan desentralisasi. Dana perimbangan terdiri dari:
1) Bagian
Daerah atau Bagi Hasil
Bagian daerah merupakan penerimaan daerah yang berasal dari hasil bagi
atas penerimaan pajak dan bumi bangunan (PBB), bea perolehan hak atas tanah dan
atau bangunan (BPHTB), dan sumber daya alam.
2) Dana Alokasi Umum
Menurut Undang-undang No. 25 Tahun 1999 dan Peraturan Pemerintah No. 104 Tahun 2000, dana alokasi umum (DAU) adalah dana yang berasal dari APBN, yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk membiayai kebutuhan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan desentralisai
Menurut Undang-undang No. 25 Tahun 1999 dan Peraturan Pemerintah No. 104 Tahun 2000, dana alokasi umum (DAU) adalah dana yang berasal dari APBN, yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk membiayai kebutuhan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan desentralisai
3) Dana alokasi khusus
Dana alokasi khusus (DAK) adalah alokasi dana dari APBN kepada daerah tertentu untuk membantu membiayai kebutuhan khusus, yaitu kebutuhan yang tidak dapat diperkirakan seperti dana alokasi umum dan kebutuhan yang merupakan komitemen atas dasar prioritas nasional
Dana alokasi khusus (DAK) adalah alokasi dana dari APBN kepada daerah tertentu untuk membantu membiayai kebutuhan khusus, yaitu kebutuhan yang tidak dapat diperkirakan seperti dana alokasi umum dan kebutuhan yang merupakan komitemen atas dasar prioritas nasional
5.
Tabungan Dalam Negeri
Pertumbuhan ekonomi membutuhkan peningkatan
investasi. Peningkatan Investasi pada gilirannya membutuhkan dana pembiayaan
yang berasal dari dalam maupun luar negeri. Dari kedua sumber pembiayaan ini,
sumber dana dalam negeri seyogyanya merupakan sumber pokok pembiayaan. Terutama
dilihat dari konteks pertumbuhan ekonomi jangka panjang, dimana suatu negara
haruslah mendasarkan pembiayaan investasi dari sumber dalam negeri. Dari
berbagai sumber pembiayaan dalam negeri, tabungan domestic merupakan salah satu
faktor penting bagi pembiayaan. Tabungan dalam negeri dapat bersumber dari
tabungan masyarakat/swasta, maupun tabungan pemerintah. Dalam konteks tabungan
domestik, idealnya kedua komponen tersebut harus dapat ditingkatkan secara
sinergis dan bersamaan.
6.
Investasi
Sebagaimana yang telah di ketahui investasi sangat
berpengaruh besar terhadap pembangunan ekonomi, Semakin banyak investasi dalam
negeri semakin besar pula kesempatan Negara kita untuk membangun ekonomi dalam
negeri.
0 komentar:
Posting Komentar