KEBIJAKAN EKONOMI DALAM PEMBANGUNAN
PERTEMUAN 13
KEBIJAKAN EKONOMI DALAM PEMBANGUNAN
1. KEBIJAKAN FISKAL
Menurut Wikipedia, Kebijakan fiskal merujuk pada kebijakan yang dibuat pemerintah
untuk mengarahkan ekonomi suatu negara melalui pengeluaran dan pendapatan
(berupa pajak) pemerintah. Kebijakan fiskal
berbeda dengan kebijakan moneter, yang bertujuan men-stabilkan perekonomian
dengan cara mengontrol tingkat bunga dan jumlah uang yang beredar.
Kebijakan Fiskal adalah salah satu kebijakan ekonomi
yang dibuat oleh pemerintah untuk mengarahkan kondisi perekonomian agar menjadi
lebih baik lagi. Salah satu caranya yaitu dengan cara mengubah penerimaan dan
pengeluaran pemerintah.
Arti lain dari kebijakan fiskal yaitu sebagai kebijakan
yang dibuat oleh pemerintah untuk mengarahkan ekonomi dalam suatu negara
melalui pengaturan pengeluaran dan pendapatan (berupa pajak) pemerintah.
Tujuan dari kebijakan fiskal ini mirip juga dengan
kebijakan moneter yaitu untuk mengatur dan mengelola jumlah uang yang beredar.
Namun pada prakteknya kebijakan fiskal lebih menekankan pada pengaturan
pendapatan dan pengeluaran (belanja) pemerintah.
Pemerintah membuat kebijakan fiskal ini dengan tujuan
mendapatkan dana-dana dan kebijaksanaan yang ditempuh oleh pemerintah untuk
membelanjakan dana tersebut dalam rangka menjalankan pembangunan negara.
Kebijakan pemerintah ini juga bertujuan untuk
mempengaruhi proses kehidupan ekonomi masyarakat yang dilaksanakan melalui
Anggaran Belanja Negara (APBN). Pemerintah melalui kebijakan fiskal hanya bisa
mengatur pembelanjaan Negara (pengeluaran Negara) dan pajak dari semua unsur
APBN.
Pada tujuan lain, kebijakan fiskal
berbeda dengan kebijakan moneter, dimana tujuannya yaitu untuk men-stabilkan
perekonomian melalui controlling tingkat
bunga dan jumlah uang yang beredar. Kemudian yang menjadi instrumen utama dalam
kebijakan fiskal yaitu pengeluaran dan pajak.
Perubahan tingkat komposisi pajak serta pengeluaran
pemerintah dapat memengaruhi variabel-variabel berikut ini:
1.
Permintaan
agregat dan tingkat aktivitas ekonomi negara
2.
Pola
persebaran sumber daya yang dimiliki
3.
Distribusi
pendapatan Negara
Contoh
Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal merujuk pada kebijakan yang dibuat
pemerintah untuk mengarahkan ekonomi suatu negara melalui pengeluaran dan
pendapatan (berupa pajak) pemerintah.
Berikut ini beberapa contoh kebijakan fiskal:
1.
Pada
saat perekonomian nasional sedang mengalami inflasi, maka pemerintah akan
mengurangi kelebihan permintaan masyarakat dengan cara memperkecil pembelanjaan
dan atau menaikkan pajak agar tercipta kestabilan kembali. Cara seperti ini
disebut dengan pengelolaan anggaran.
2.
Menaikkan
jumlah pajak dan jenis pajak
3.
Melakukan
pinjaman negara, misalnya dengan mengeluarkan obligasi pemerintah
4.
Melakukan
penghematan pengeluaran negara
5.
Mewajibkan
kepemilikan NPWP (nomor pokok wajib pajak) untuk meningkatkan wajib pajak.
Tujuan
Kebijakan Fiskal
Ada beberapa tujuan kebijakan fiskal yang ada saat
ini, diantaranya adalah sebagai berikut:
1.
Menciptakan
pertumbuhan ekonomi yang diharapkan
2.
Menciptakan
stabilitas perekonomian
3.
Menciptakan
keadilan dalam distribusi pendapatan
4.
Menciptakan
lapangan pekerjaan
1. KEBIJAKAN MONETER
Kebijakan moneter adalah suatu kebijakan dari otoritas
moneter (dalam hal ini adalah bank sentral) dalam bentuk pengendalian agregat
moneter (seperti uang beredar, uang primer, atau kredit perbankan) untuk
mencapai perkembangan kegiatan perekonomian yang dicita-citakan. Perkembangan
perekonomian ini berupa stabilitas harga, pertumbuhan ekonomi yang baik, dan
kesempatan atau peluang kerja yang tersedia.
Pengertian lain dari kebijakan moneter adalah salah
satu upaya untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi secara
berkelanjutan dengan tetap menjaga kestabilan harga.
Pada prakteknya, kebijakan moneter akan mengatur
persediaan uang yang dimiliki suatu negara untuk mencapai tujuan tertentu
seperti menahan laju inflasi, dan juga mendorong usaha pembangunan nasional.
Tujuan dari kebijakan moneter sendiri pada dasarnya
untuk mencapai keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi,
stabilitas harga, pemerataan pembangunan) dan keseimbangan eksternal
(keseimbangan neraca pembayaran) serta tercapainya tujuan ekonomi makro, yaitu
menjaga stabilitas ekonomi yang dapat diukur melalui kesempatan kerja,
kestabilan harga, serta keseimbangan neraca pembayaran internasional.
Pemerintah atau Bank Sentral dapat membuat kebijakan
moneter dengan cara langsung atau tidak langsung. Berikut ini penjelasannya:
- Kebijakan moneter dengan cara langsung yaitu
pemerintah langsung campur tangan dalam hal peredaran uang atau kredit
perbankan.
- Kebijakan moneter dengan cara tidak langsung
dilakukan oleh Bank sentral dengan cara mempengaruhi kemampuan bank-bank
umum dalam memberikan kredit.
Pengaturan jumlah uang yang beredar di
dalam masyarakat diatur dengan cara menambah atau mengurangi jumlah uang yang
beredar. Dengan begitu kebijakan moneter dapat digolongkan menjadi dua, yaitu
sebagai berikut:
- Kebijakan
Moneter Ekspansif (Monetary Expansive Policy), adalah suatu kebijakan
dalam rangka menambah jumlah uang yang beredar. Tujuan dari kebijakan ini
yaitu untuk mengurangi pengangguran dan meningkatkan daya beli masyarakat
saat ekonomi lesu (resesi atau depresi).
- Kebijakan Moneter Kontraktif (Monetary
Contractive Policy), adalah suatu kebijakan dalam rangka mengurangi
jumlah uang yang beredar. Kebijakan ini disebut juga dengan kebijakan uang
ketat (tight money policy). Kebijakan moneter kontraktif
dikeluarkan ketika perekonomian negara sedang mengalami inflasi yang
mengakibatkan naiknya harga barang di pasaran.
Contoh
Kebijakan Moneter
Berikut ini beberapa contoh kebijakan moneter:
- Bank Indonesia melelang sertifikatnya, atau bisa
juga membeli surat-surat berharga di pasar modal.
- Jika kondisi tingkat kegiatan ekonomi masih
berada di harapan, maka bank sentral akan menurunkan tingkat suku bunga.
Hal ini akan membuat masyarakat melakukan pinjaman sehingga banyak
investasi yang ada di masyarakat. Begitu juga sebaliknya, jika bank
sentral ingin membatasi kegiatan ekonomi, maka tingkat suku bunga akan
dinaikkan, hal ini akan membuat masyarakat/pengusaha banyak menabung
sehingga uang yang beredar dapat dikurangi.
- Pada saat perekonomian mengalami resesi, maka
uang yang beredar perlu dilakukan penambahan untuk mendorong kegiatan
ekonomi yaitu dengan cara membeli surat-surat berharga.
- Di dalam mengurangi kegiatan ekonomi yang
berlebihan pada saat terjadinya inflasi, maka harus mengurangi uang yang
beredar dengan cara menjual surat-surat berharga.
- Jika sedang terjadi inflasi maka bank sentral
akan menaikkan cadangan kas minimumnya sehingga uang yang beredar bisa
dikurangi. Sebaliknya jika kondisi perekonomian sedang lesu, maka
pemerintah akan menurunkan cadangan kas minimumnya, sehingga uang yang
beredar akan bertambah akibat banyaknya pinjaman yang diberikan kepada
masyarakat. Kemudian akibat dari naiknya cadangan kas, maka kemampuan bank
umum untuk memberikan pinjaman akan berkurang atau bahkan bank umum tidak
mampu memberikan pinjaman, sehingga dana yang menganggur di bank akan semakin
bertambah.
Tujuan
Kebijakan Moneter
Kebijakan
moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk:
1.
Mencapai
keseimbangan internal yaitu berupa pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas
harga, pemerataan pembangunan
2.
Mencapai
keseimbangan eksternal yaitu berupa keseimbangan neraca pembayaran
3.
Tercapainya
tujuan ekonomi makro, yakni menjaga stabilisasi ekonomi yang dapat diukur
dengan kesempatan kerja, kestabilan harga serta neraca pembayaran internasional
yang seimbang. Apabila kestabilan dalam kegiatan perekonomian terganggu, maka
kebijakan moneter dapat dipakai untuk memulihkan (tindakan stabilisasi).
4.
Mengendalikan
inflasi dengan cara mengatur keseimbangan antara persediaan uang dengan
persediaan barang.
5.
Tercapai
kesempatan kerja, dengan ini maka semakin besar peluang dalam meningkatkan
produksi, selain dapat meningkatkan produksi maka dapat juga membantu
masyarakat yang menjadi pengangguran. Semakin besar gairah untuk berusaha, maka
akan mengakibatkan peningkatan produksi. Peningkatan produksi ini akan diikuti
dengan kebutuhan tenaga kerja. Hal ini berarti akan terjadinya peningkatan
kesempatan kerja dan kesejahteraan pada karyawan.
6.
Memperbaiki
posisi neraca perdagangan dan neraca pembayaran.
7.
Mempertahankan
keseimbangan antara kebutuhan likuiditas perekonomian dan stabilitas tingkat
harga.
Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
BalasHapusNama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut