Presentasi Bisnis
PERTEMUAN
KE 13
Bab 16
Presentasi Bisnis
A. Tujuan
Presentasi Bisnis
Secara
umun presentasi bisnis memiliki empat tujuan pokok yaitu :
1.
Menginformasikan
pesan-pesan bisnis kepada audiens
Pesan-pesan
bisnis yang disampaikan harus menarik ,sederhana , mudah dipahami
,dan mudah
didengar audiens hindari presentasi yang membosankan ,monoton ,tidak
jelas dan
bahasanya sulit dipahami.
2.
Menghibur
audiens
Untuk
mencapai tujuan presentasi bisnis seorang pembicara perlu menyiapkan humor-
humor segar yang
mampu menghidupkan suasana.yang perlu diingat adalah bahwa
umur yang
diselipkan dalam suatu presentasi bisnis sebagai selingan dan bukan
sebagai yang
utama.
3.
Menyentuh emosi
audiens
Dengan
gaya bicara dan dengan intonasi yang menarik ,seorang pembicara mampu
menggugah emosi
audiens
4.
Memotivasi
audiens untuk melakukan sesuat
Untuk
bertindak sesuatau untuk memotivasai audiens seorang pembicara
menyatakannya
secara exsplisit dan bukan menggunakan bahasa basa-basi dalam arti
bahwa apa yang
diinginkan pembiacra harus secara tegas dan jelas tercangkup dalam
presentasi.
B. Persiapan
Presentasi Bisnis
Dalam
hal ini persiapan yang diperlukan untuk presentasi bisnis mencangkup beberapa
hal
antara lain :
1.
Penguasan
terhadap topik atau materi yang akan dipresentasikan
Penguasaan
terhadap materi yang akan disampaikan merupakan hal terpenting dalam
sebuah
presentasi. Berhasil atau tidaknya sebuah presentasi bergantung pada
kemampuan
pembicara dalam memahami setiap detail hal-hal yang terkandung dalam
isi materi
presentasi. Ketidaksiapan
2.
Penguasaan
berbagai alat bantu presentasi dengan baik
Presentasi
yang baik bukan hanya terlihat dari isi materi yang disampaikan tetapi juga
dipengaruhi oleh
bagaimana cara membawakannya.
3.
Menganalisis audiens
Agar
tujuan presentasi dapat tercapai, maka pembicara perlu mengenal siapa
sebenarnya yang
menjadi audiens.
4.
Menganalisis
berbagai lingkungan lokasi atau tempat untuk presentasi
Seorang
pembicara harus mengenal lebih dekat dengan lingkungan lokasi atau tempat
dimana ia akan
melakukan presentasi.
C. Alat Bantu
Presentasi Bisnis
Alat
bantu presentasi mencangkup banyak variasi, yaitu:
1.
Papan tulis
hitam dan putih
Keunggulan:
·
Fleksibilitas
dalam penulisannya.
·
Kemudahan dalam
melakukan koreksi.
·
Dapat merangkum
pendapat peserta maupun pembicara pada saat yang sama.
Kelemahan:
·
Tulisan sering
kali sulit dibaca.
·
Pembicara
menutupi peserta saat menulis.
·
Pembicara tidak
dapat menulis dan berbicara pada saat yang sama.
·
Tersedianya
papan tulis yang sangat terbatas sehingga apabila suda penuh harus
dihapus
dulu.
·
Spidol sangat
mengganggu dan sering mengering sehingga tidak dapat dimanfaatkan
secara
optimal.
·
Tidak efektif
untuk peserta yang berjumlah lebih dari 15 orang.
2.
Flip charts
Flip
charts adalah sebuah papan yang dilengkapi dengan lembaran-lembaran kertas
berukuran besar.
Keunggulan:
·
Fleksibilitas
dalam penulisan.
·
Pembicara dapat
mempersiapkan penulisannya sebelum presentasi.
·
Pembicara dapat
merujuk catatan (lembar kertas) sebelumnya.
·
Biaya relatif murah.
·
Bisa diletakkan
di mana saja.
Kelemahan:
·
Sukar dibaca
karena keterbatasan tulisan tangan
·
Pembicara sering
menutupi peserta saat menulis.
·
Pembicara tidak
dapat menulis dan berbicara pada saat yang sama.
·
Mutu kertas yang
jelek dan kemungkinan spidol yang digunakan macet.
·
Biasanya kertas
flip charts hanya digunakan untuk sekali presentasi saja.
·
Muncul suara
berisik ketika mengganti lembar kertas.
·
Tidak cocok
untuk peserta yang lebih dari 20 orang.
3.
Transparansi
overhead projector
Keunggulan:
·
Cepat dan murah
jika menggunakan fotokopi.
·
Dapat dibuat
dengan artwork dengan kualitas tinggi, tetapi biayanya relatif mahal.
·
Layar tetap
jelas meskipun dalam ruang yang terang.
·
Visual dapat
dioperasikan secara cepat dan mudah diubah meskipun beberapa saat
sebelum
presentasi dilakukan.
·
Informasi dapat
ditampilkan secara progresif meskipun secara manual.
·
Overhead
projector umumnya banyak tersedia di berbagai tempat pertemuan atau
pelatihan.
Kelemahan:
·
Kualitas
transparansinya jelek jika ditulis dengan tangan.
·
Umumnya hasil
fotokopi adalah hitam dan putih.
·
Pergantian
secara manual seringkali mengganggu pembicara dan mengalihkan
pembicaraan.
·
Menimbulkan
distorsi gambar manakala OHP tidak fokus.
·
Kipas pada OHP
seringkali berisik.
·
Transparansi
sangat peka dengan bekas sidik jari dan mudah rusak.
4.
Slide
Keunggulan:
·
Slide foto warna
mudah pembuatannya.
·
Slide grafis
berkualitas tinggi dapat dihasilkan oleh PC.
·
Dapat
dimungkinkan slide dengan 3D dan efek khusus lainnya.
·
Daya tahan cukup
tinggi
·
Terlindung dari
sidik jari dan kerusakan jika disimpan dalam tempat penyimpanan
yang
terbuat dari kaca.
·
Slide yang
dihasilkan dari komputer dapat disimpan dalam disket.
·
Hasil cetakannya
lebih kecil dan lebih portable.
Kelemahan:
·
Proses produksi
slide film 35 mm memerlukan waktu cukup lama.
·
Harganya relatif
mahal
5.
Papan tulis
elektronik
Keunggulan:
·
Fleksibilitas
dalam penulisan materi.
·
Koreksi dapat
dilakukan dengan mudah.
·
Mampu
menampilkan tulisan pembicara dan peserta pada layar tersebut.
·
Hasil cetakan
dapat disimpan maupun diedarkan kepada peserta.
Kelemahan:
·
Tulisan tangan.
·
Peserta sering
kali terhalang oleh pembicara saat menulis.
·
Pemicara tidak
dapat menulis dan berbicara pada saat bersamaan sehingga arus dan ritme
terganggu.
·
Hasil cetakan
sering kali berkualitas rendah dan sukar dibaca jika tulisan tangannya
memang
jelek.
·
Sering kali
pembicara menghadapi kesulitan dalam operasionalnya.
6.
Video cassete
recorder
Keunggulan:
·
Sangat praktis.
·
Monitor TV dan
VCR cukup banyak tersedia di perkantoran.
·
Video dapat
menambah penguasaan materi dan sekaligus hiburan.
·
Tersedia pokok
materi subjek sacara luas termasuk pelatihan perusahaan dan program
motivasional.
Kelemahan:
·
Kualitas
tampilan lebih rendah jika diproyeksikan dalam layar lebar.
·
Perlu kecermatan
dalam memilih peralatan dan jenis video yang akan digunakan.
·
Untuk peserta
yang relatif banyak, sarana video kurang efektif.
·
Diperlukan
tenaga ahli khusus untuk operator video.
7.
Panel LCD
projector
Keunggulan:
·
Proyeksi data
secara langsung dari PC secara “real time”
·
Proyeksi
langsung memungkinkan tingkat interaktifnya semakin tinggi.
·
Panel LCD dapat
diletakkan di bagian atas dari proyektor overhead standar.
Kelemahan:
·
Panel LCD versi
lama cenderung menghasilkan kualitas gambar yang jelek.
·
Keterbatasan
kualitas gambar dari proyektor overhead karena rendahnya kekuatan
watt.
·
Ada tiga
peralatan yang diperlukan seperti kompuer, proyektor overhead, dan panel LCD.
8.
Protector LCD
Keunggulan:
·
Tampilan data
dilakukan secara “real time”
·
Presentasi bisa
dilakukan secara interaktif dengan audiens
·
Dengan software
presentasi, tampilan presentasi menjadi semakin menarik karena
·
yang ditampilkan
dapat berupa data teks, suara, dan video
Kelemahan:
·
LCD versi lama
cenderung menghasilkan kualitas gambar yang kurang bagus
·
Harga LCD
proyektor masih relative masih mahal, meskipun dari waktu ke waktu
cenderung
harganya turun.
·
Peralatan
diperlukan seperti computer, LCD proyektor, dan layar.
·
Kadangkala
terjadi ketidaksesuaian (tidak kompetibel) antara merek LCD proyektor
tertentu
dengan computer yang digunakan
D. ANALISIS AUDIENS
Untuk
dapat melakukan presentasi bisnis yang salah satu persyaratannya harus
menganalisis
audiens secara
tepat. Oleh karena itu, dalam
menganalisis audiens seoarang pembicara harus
mampu menjawab 6
pertanyaan mendasar berikut ini.
1.
Siapa audiensnya
?
Analisis
audiens ini berkaitan dengan kepada siapa seseorang itu berbicara. Semakin
banyak informasi
yang dapat diperoleh dari para audiens, pembicara semakin mudah
melakukan
presentasi secara tepat.
2.
Apa yang
diinginkan audiens ?
Dengan
memahami apa yang diharapkan audiens, seorang pembicara tentunya akan
berupaya
semaksimal mungkin untuk melakukan presentasi sebaik mungkin, sehingga
dapat memuaskan
audiens.
3.
Dimana melakukan
presentasi ?
Pemahaman
tempat presentasi,akan membantu pembicara untuk menyusun strategi
yang tepat.
4.
Kapan melakukan
presentasi ?
Dengan
mengetahui kapan seseorang harus melakukan presentasi, paling tidak dia
akan
mempersiapkan strategi atau trik-trik apa yang paling tepat untuk melakukan
presentasi
bisnis tersebut.
5.
Mengapa
melakukan presentasi ?
Sebelum
melakukan presentasi bisnis pembicara harus menjawab pertanyaan
mengapa
melakukan presentasi bisnis. Jawaban atas pertanyaan tersebut tentunya
akan sangat
bervariasi antara seseorang dengan orang lain.
6.
Bagaimana
melakukan prentasi ?
Dalam
melakukan presentasi seorang pembicara tentunya memiliki strategi yang
berbeda-beda.
Selain itu, perlu diperhatikan apakah presentasi bisnis memerlukan tata
letak meja
secara khusus untuk diskusi kelompok.
E. Analisis Bahasa
Tubuh
v Ekspresi
wajah
v Senyuman
v Kontak
mata
v Gerakan
tangan
v Gerakan
bahu
v Gerakan
kepala
v Cara
berdiri
F. Peninjauan
Lokasi
Peninjauan
lokasi bagi pembicara merepakan salah satu factor penting yang perlu
diperhatikan
sebelum melakukan presentasi bisnis.
G. Percaya Diri
Ketidakpercayaan
diri seorang pembicara dalam suatu presentasi bisnis diekspresikan dalam
berbagai macam sikap atau perilaku gemetar, bicara terputus-putus, tangan
berkeringat
dingin, mulut
kering, terlalu banyak liur, tersengal-sengal, tegang wajah, dan tenggorokan
tersumbat. Ada
beberapa cara untuk mengendalikan hal tersebut.
1.
Gemetar
Melakukan
gerakan tubuh yang termotivasu oleh apa yang sedang disampaikan kepada audiens.
2.
Bicara
terputus-putus
Sebaiknya
lepaskan kontak mata dengan audiens ambil nafas dalam-dalam hembuskan nafas
secara perlahan-lahan, sambil melihat catatan-catatan kecil.
3.
Mulut kering
Sebaiknya
segera minta disediakan segelas air minum dengan cara langsung atau tidak
langsung.
4.
Tenggorokan
tersumbat
Sebaiknya
belajarlah menguap diam-diam sambil tundukan kepala, katupkan bibir, buka
bagian belakang tenggorokan dan tarik udara masuk lewat hidung.
5.
Tersenggal-senggal
Tundukan
kepala dan alihkan fokus daeri audiens. Lipatkan lengan kiri menyilang bagian
bawah perut, kendurkan bahu, tarik nafas dalam-dalam kebagian bawah perut dan
hembuskan nafas perlahan-lahan.
H. Berlatih
Presentasi Bisnis
Agar
presentasi bisnis yang dilakukan oleh pembicara dapat mencapai sasarannya,
perlu
diperhatikan
beberapa hal berikut ini :
Ø Identifikasi
audiens
Ø Buatlah
pokok-pokok pikiran presentasi bisnis
Ø Tulislah
teks presentasi bisnis dengan lengkap
Ø Buatlah
rangkuman presentasi bisnis ke dalam sub-subjudul
Ø Tulislah
ke dalam kartu ukuran kartu pos
BAB
17
NEGOSIASI
A. Pengertian
Negosiasi
Dalam
suatu proses negosiasi, selalu ada dua belah pihak yang berlawanan ataunberbeda
sudut pandangnya. Agar dapat menemukan titik temu atau kesepakatan, kedua
belahpihak perlu bernegosiasi.
Hartman
menegaskan bahwa negosiasi
merupakan suatu proses
komunikasi antara dua
pihak, yang masing-masingmempunyai tujuan dan sudut
pandang mereka sendiri, yang berusaha mencapai kesepakatanyang memuaskan kedua
belah pihak mengenai masalah yang sama.
Menurut Oliver,
negosiasi adalah sebuah
transaksi dimana kedua
belah pihakmempunyai hak atas
hasil akhir. Hal ini memerlukan persetujuan kedua belah pihak sehinggaterjadi
proses yang saling memberi dan menerima sesuatu untuk mencapai
kesepakatanbersama. Sementara itu Casse, negosiasi adalah proses dimana paling
sedikit ada dua pihakdengan persepsi, kebutuhan, dan motivasi yang berbeda
mencoba untuk bersepakat tentangsuatu hal demi kepentingan bersama.
Berdasarkan
ketiga pengertian negosiasi tersebut, dapat dikemukakan bahwa suatuproses
negosiasi selalu melibatkan dua orang atau lebih yang saling berinteraksi,
mencarisuatu kesepakatan kedua belah pihak, dan mencapai tujuan yang
dikehendaki bersama keduabelah pihak yang terlibat dalam negosias.
Selain
untuk memperoleh kesepakatan kedua belah pihak, menurut Thong, alasan
bernegosiasi adalah untuk mendapatkan sebuah keuntungan atau menghindarkan
kerugian atau memecahkan problem yang lain. Untuk mendapatkan suatu kesepakatan
kedua belah pihak, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:
·
Persiapan yang
cermat.
·
Persentasi dan
evaluasi yang jelas mengenai posisi kedua belah pihak.
·
Keterampilan,
pengalaman, motivasi, pikiran yang terbuka.
·
Pendekatan yang
logis untuk menciptakan dan mempertahankan hubungan yang
baik
dan saling menguntungkan dan saling menghormati.
·
Kemauan untuk
membuat konsensi untuk
mencapai kesepakatan melalui
·
kompromi bila
terjadi kemacetan.
B. Proses Bernegosiasi
Menurut Hartman,
ada empat poin
penting yang perlu
diperhatikan sebelum
bernegosiasi, antara
lain pencarian fakta
terutama dari pihak
lain (lawan negosisasi),
menaksir posisi lawan negosisasi, membuat perencanaan yang
baik, dan memilih
serta
mengatur tim negosiasi. Sementara itu, menurut Casse,
ada tiga tahapan penting dalam
bernegosiasi, yaitu
tahap perencanaan (sebelum
negosiasi), tahap implementasi
(selama
negosiasi), dan
tahap peninjauan (setelah negosiasi).
1.
Tahap
perencanaan
Tahap perencanaan
negosiasi membutuhkan tiga
tugas utama yaitu:
Ø Sasaran
Negosiasi
Ø Strategi
Negosiasi
Ada
beberapa strategi negosiasi yang dapat digunakan dalam bernegosiasi antara
lain:
v Strategi
Kooperatif
v Strategi
Kompetitif
v Strategi
Analitis
C. Proses Negosiasi
Menurut Casse
dalam proses negoasiasi
ada enam tahapan
penting yang perlu
diperhatikan,
antara lain :
v Persiapan,
v Kontak
Pertama
v Konfrontasi
v Konsiliasi
v Solusi
v Pascanegosiasi
D. Tahap Implementasi
Tahap
implementasi merupakan tahapan penerapan atau tindakan yang diperlukan
agar mencapai
sukses dalam bernegosiasi. Implementasi memiliki komponen penting
antara lain :
taktik negosiasi, ketrampilan negosiasi, dan perilaku negosiasi. Berikut ini
merupakan beberapa taktik negfosiasi yang sering digunakan dalam prakterk
bernegosiasi antara lain:
v Taktik
cara anda.
v Taktik
bekerja sama.
v Taktik
tidak bertindak apa-apa.
v Taktik
melangkah ke tujuan lain.
E. Tahap Peninjauan
Negosiasi
Alasan
penting mengapa tahap peninjauan negosiasi perlu dilakukan, antara lain:
Ø Untuk
memeriksa apakah anda sudah mencapai tujuan
Ø Jika
tidak, hal ini dapat menajadi pelajaran sekaligus pengalaman yang sangat
berhaga bagi negosiator
Ø Jika
ya, pastikan apa yang sudah dilakukan dengan baik dan bangunlah kesuksesan
anda.
Ketrampilan
bernegosiasi.
v Persiapan.
v Memulai
negosiasi.
v Strategi
dan teknis.
v Kompromi.
v Menghindari
kesalahan taktis.
Menurut
Oliver,ada enam kunci dasar yang perlu diperhatikan dalam bernegosiasi, antara
lain: persiapan
yang baik, berlatih,
menggambarkan posisi Anda,
membuat usulan,
penawaran, dan
persetuuan. Masing-masing kunci dasar dalam bernegosiasi tersebut dapat
dijelaskan
berikut ini:
v Persiapan
yang baik
v Berlatih
v Menggambarkan
posisi Anda
v Membuat
suatu usulan / proposal
v Penawaran
v Persetujuan
Untuk mencapai suatu kesepakatan
yang baik (efektif) bagi kedua belah pihak, Anda
perlu memahami
dengan sebaik-baiknya apa yang sebenarnya diinginkan oleh pihak lawan.
Menurut Mattock dan Ehrenborg, ada
sepuluh hal yang sangat diinginkan oleh pihak
lawan Anda,
antara lain:
v merasa
nyaman akan dirinya sendiri,
v tidak
merasa dibohongi,
v sekutu
yang kekal,
v mengetahui
dan memahami lebih banyak,
v menyelesaikan
negosiasi tanpa harus bekerja terlalu kera,
v uang,
barang, dan pelayanan yang bagus,
v diperlakukan
dengan ramah-artinya didengarka,disenangi,
v komunikasi
yang jelas,
v mengetahui
kemampuan dan usahanya-dari Anda, bos, dan rekan kerjanya.
Tipe Negosiator
·
Negosiator Curang
·
Negosiator
Profesional.
·
Negosiator Bodoh
·
Negosiator Naif
0 komentar:
Posting Komentar