Rabu, 27 Februari 2019

KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI


PERTEMUAN KE 3

BAB 2
KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI

A.   Pengertian Komunikasi Antarpribadi

Komunikasi antar pribadi adalah komunikasi yang dilakukan antara seseorang dengan orang lain dalam suatu masyarakat ataupun organisasi (bisnis dan non bisnis), dengan menggunakan media komunikasi tertentu dan bahasa yang mudan dipahami (informal) untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Berdasarkan pengertian tersebut, paling tidak ada 4 hal tertentu yang perlu diperhatikan dalam mencermati definisi Komunikasi antarpribadi yakni :
·         Komunikasi dilakukan oleh dua orang atau lebih.
·         Menggunakan media tertentu, misalnya telepon, telepon seluler, atau bertatap muka (face to face).
·         Bahasa yang digunakan biasanya bersifat informal (tidak baku), dapat menggunakan bahasa daerah, bahasa pergaulan atau bahasa campuran.
·         tujuan yang ingin dicapai dapat bersifat personal atau pribadi bila komunikasi terjadi dalam suatu masyarakat, dan untuk pelaksanaan tugas pekerjaan bila komunikasi terjadi dalam suatu organisasi.

B.   Tujuan Komunikasi Antarpribadi
Tujuan komunikasi antarpribadi antara lain sebagai berikut :

ü  Menyampaikan informasi
Ketika berkomunikasi dengan orang lain , tentu saja seseorang memiliki berbagai macam tujuan dan harapan. Salah satu diantaranya adalah untuk menyampaikan informasi kepada orang lain agar orang lain tersebut dapat mengetahui informasi tersebut.
Contoh : Seorang mahasiswa yang sudah kuliah akan memberikan informasi perkuliahan dan beasiswa kepada adik kelasnya.

ü  Berbagi pengalaman
Dengan komunikasi antarpribadi juga memiliki fungsi atau tujuan untuk berbagi pengalaman baik itu pengalaman yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan. Contoh : ketika si A telah belajar di luar negeri, dia akan menceeritakan dan berbagi pengalaman yang di alaminya selama di luar negeri.

ü  Menumbuhkan simpati
Misalnya ketika seorang bercerita tentang permasalahan yang sedang dihadapi kepada sahabatnya, maka akan tumbuh rasa simpati dari sahabatnya kepadanya sehingga akan timbul rasa ingin membantu untuk menyelesaikan permasalahannya.




ü  Melakukan kerja sama
Tujuan komunikasi antarpribadi yang lainnya adalah untuk melakukan kerjasama antara seseorang dengan orang lain untuk mencapai tujuan tertentu atau untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi kedua belah pihak.
Contoh : dalam tugas mata kuliah biasanya ada tugas kelompok yang terdiri dari dua, tiga orang atau lebih. Maka dengan komunikasi maka akan timbul kerjasama supaya dapat menyelesaikan tugas kelompoknya dengan baik.

ü  Menceritakan kekecewaan atau kekesalan
Komunikasi antarpribadi juga dapat digunakan seseorang untuk menceritakan rasa kecewa atau kekesalan pada orang lain. Dengan pengungkapan rasa hati itu, sedikit banyak akan mengurangi beban pikiran. Kadang disebut dengan plong ketika telah bercerita apa yang selama ini dipendam.
Contoh : Seorang anak akan curhat kepada ibunya tentang apa yang dirasakannya, baik itu rasa kekecewaan atau kekesalan terhadap temannya di sekolah.

ü  Menumbuhkan motivasi
Melalui komunikasi antarpribadi, seseorang dapat memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu yang baik dan positif. Motivasi adalah dorongan kuat dari dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu. Pada dasarnya, seseorang cenderung untuk melakukan sesuatu karena dimotivasi orang lain dengan berbagai cara seperti pemberian insentif yang bersifat financial maupun non financial,memberikan pengakuan atas kinerjanya ataupun memberikan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi.
Contoh : ketika seorang sahabat mendengarkan keluhan temannya, maka sahabat itu akan terus mensupport dan memberi motivasi kepada temannya untuk tetap teguh, sabar dan kuat dalam menghadapi permasalahannya.

C.      Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan pada dasarnya merupakan suatu cara bagaimana seseorang pemimpin mempengaruhi, mengarahkan, memotivasi dan mengendalikan bawahannya dengan cara tertentu sehingga bawahannya dapat menyelesaikan tugas pekerjaanya secara efektif dan efisien.
Empat Gaya Kepemimpinan :

1)      Pengarahan
Gaya kepemimpinan pengarahan (directing) tepat digunakan pada situasi dan kondisi dimana karyawan belum memiliki pengalaman yang cukup dalam menjalankan tugasnya.

2)      Pembekalan
Gaya kepempinan pembekalan (coaching) tepat digunakan pada situasi dan kondisi dimana karyawan telah memiliki pengalaman yang cukup dalam menyelesaikan tugasnya dan motivasi untuk menyelesaikan tugasnya masih tinggi.



3)      Dukungan
Gaya kepemimpinan dukungan (supporting) tepat digunakan pada situasi kondisi karyawan telah menyenal teknik-teknik yang di runtut dan telah mengembangkan hubungan yang baik dengan seorang manager.

4)      Pendelegasian
Gaya kepemimpinan pendelegasian (delegating) tepat digunakan pada situasi kondisi dimana karyawan telah memahami dengan baik tugas pekerjaan yang harus diselesaikan sehingga layak mendapat pendelegasian dari manager.

Gaya Kepemimpinan Situasional
Gaya kepemimpinan situasional adalah gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh seorang manager yang dapat berubah seiring perubahan dinamika yang berkembang dalam diri karyawan.
Kemampuan yang harus diterapkan pada gaya kepemimpinan situasional adalah:
a)      Keterampilan Analitis
b)      Keterampilan Fleksibilitas
c)      Keterampilan Komunikasi

Kepemimpinan Inti
Menurut Hellriegel dan Slocum, seorang manager yang dinamis harus memiliki kemampuan sebagai berikut:
a)      Pemberdayaan
b)      Intuisi
c)      Pemahaman Diri
d)     Visi
e)      Kesesuaian Nilai

D.Kebutuhan Manusia

Teori Hierarki Kebutuhan
Abraham Maslow yang dikenal dengan teori hierarki/jenjang kebutuhan menyatakan bahwa manusia memiliki lima kebutuhan yaitu:

1)      Kebutuhan Fisiologis (Physiological Needs)
Merupakan kebutuhan tingkat pertama dan utama bagi kelangsungan hidup (survival) mislanya makan, minum, pakaian, perumahan.

2)      Kebutuhan Keamanan (Safety Needs)
Setelah kebutuhan dasar manusia terpenuhi, maka manusia berupaya memenuhi tingkat kebutuhan diatasnya yaitu kebutuhan akan rasa aman dan nyaman, selamat dari marabahaya dan lain-lain.

3)      Kebutuhan Sosial (Social Needs)
Pada dasarnya kebutuhan social berkaitan dengan kegiatan kemasyarakatan, bagaimana seseorang berinteraksi dengan orang lain dalam suatu kegiatan masyarakat.

4)      Kebutuhan Status (Status Needs)
Kebutuhan manusia akan status berkaitan dengan pengakuan, penghargaan dan tingkatan social di masyarakat. Manusia  ingin di akui, dihargai dan dinilai segala kegiatannya didalam masyarakat.

5)      Kebutuhan Aktualisasi Diri (Self-actualizations Needs)
Kebutuhan aktualisasi diri merupakan tingkatan kebutuhan tertinggi menurut Abraham Maslow, dalam hal ini bagaimana seseorang mampu mengkatualisasikan dirinya dalam berbagai kegiatan yang menumbuhkan kreativitas, inovasi-inovasu baru maupun menujukan sifat kearifan dan kebijaksanaan.
           
Teori Dua-Faktor
Menurut Frederick Herzberg, teori dua-faktor/motivasi kesehatan merupakan pengembangan dari teori hierarki Abraham Maslow, yaitu factor ketidakpuasan (dissatisfiers factor) dan factor kesehatan.

E.      Mendengarkan sebagai Keahlian Antarpribadi

Kebiasaaan sebagai pendengar yang efektis memiliki dampak positif antara lain:

1). Pendengar yang baik akan disukai oleh orang lain Karena mereka memuaskan kebutuhan dasar manusia yaitu ingin didengarkan.
2). Kinerja/prestasi karyawan meningkat ketika pesan yang diterima tersebut dapat di mengerti dengan baik.
3). Umpan balik (feedback) yang akurat dari bawahan berdampak positif pada prestasi kerja
4). Manajer dan karyawan terhindar dari miscommunication
5). Pendengar yang baik akan dapatmemisahkan mana gossip mana fakta
6). Pendengar yang baik cenderung terbuka dengan ide-ide baru dari pihak lain sehingga mendorong perkembangan kreatifitas.



0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Recent Posts

Unordered List

Text Widget

Blog Archive

LATEST POSTS

CB Blogger Lab

JASA SEO CB

jam ayam

CONTOH BLOG

JASA SEO CB

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *