KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
PERTEMUAN
KE 3
BAB 2
KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
A. Pengertian
Komunikasi Antarpribadi
Komunikasi
antar pribadi adalah komunikasi yang dilakukan antara seseorang dengan orang
lain dalam suatu masyarakat ataupun organisasi (bisnis dan non bisnis), dengan menggunakan
media komunikasi tertentu dan bahasa yang mudan dipahami (informal) untuk
mencapai suatu tujuan tertentu.
Berdasarkan
pengertian tersebut, paling tidak ada 4 hal tertentu yang perlu diperhatikan
dalam mencermati definisi Komunikasi antarpribadi yakni :
·
Komunikasi
dilakukan oleh dua orang atau lebih.
·
Menggunakan
media tertentu, misalnya telepon, telepon seluler, atau bertatap muka (face to
face).
·
Bahasa yang
digunakan biasanya bersifat informal (tidak baku), dapat menggunakan bahasa
daerah, bahasa pergaulan atau bahasa campuran.
·
tujuan yang
ingin dicapai dapat bersifat personal atau pribadi bila komunikasi terjadi
dalam suatu masyarakat, dan untuk pelaksanaan tugas pekerjaan bila komunikasi
terjadi dalam suatu organisasi.
B. Tujuan
Komunikasi Antarpribadi
Tujuan
komunikasi antarpribadi antara lain sebagai berikut :
ü Menyampaikan
informasi
Ketika
berkomunikasi dengan orang lain , tentu saja seseorang memiliki berbagai macam
tujuan dan harapan. Salah satu diantaranya adalah untuk menyampaikan informasi
kepada orang lain agar orang lain tersebut dapat mengetahui informasi tersebut.
Contoh : Seorang
mahasiswa yang sudah kuliah akan memberikan informasi perkuliahan dan beasiswa
kepada adik kelasnya.
ü Berbagi
pengalaman
Dengan
komunikasi antarpribadi juga memiliki fungsi atau tujuan untuk berbagi
pengalaman baik itu pengalaman yang menyenangkan maupun yang tidak
menyenangkan. Contoh : ketika si A telah belajar di luar negeri, dia akan
menceeritakan dan berbagi pengalaman yang di alaminya selama di luar negeri.
ü Menumbuhkan
simpati
Misalnya
ketika seorang bercerita tentang permasalahan yang sedang dihadapi kepada
sahabatnya, maka akan tumbuh rasa simpati dari sahabatnya kepadanya sehingga
akan timbul rasa ingin membantu untuk menyelesaikan permasalahannya.
ü Melakukan kerja
sama
Tujuan
komunikasi antarpribadi yang lainnya adalah untuk melakukan kerjasama antara
seseorang dengan orang lain untuk mencapai tujuan tertentu atau untuk melakukan
sesuatu yang bermanfaat bagi kedua belah pihak.
Contoh : dalam
tugas mata kuliah biasanya ada tugas kelompok yang terdiri dari dua, tiga orang
atau lebih. Maka dengan komunikasi maka akan timbul kerjasama supaya dapat
menyelesaikan tugas kelompoknya dengan baik.
ü Menceritakan
kekecewaan atau kekesalan
Komunikasi
antarpribadi juga dapat digunakan seseorang untuk menceritakan rasa kecewa atau
kekesalan pada orang lain. Dengan pengungkapan rasa hati itu, sedikit banyak
akan mengurangi beban pikiran. Kadang disebut dengan plong ketika telah
bercerita apa yang selama ini dipendam.
Contoh : Seorang
anak akan curhat kepada ibunya tentang apa yang dirasakannya, baik itu rasa
kekecewaan atau kekesalan terhadap temannya di sekolah.
ü Menumbuhkan
motivasi
Melalui
komunikasi antarpribadi, seseorang dapat memotivasi orang lain untuk melakukan
sesuatu yang baik dan positif. Motivasi adalah dorongan kuat dari dalam diri
seseorang untuk melakukan sesuatu. Pada dasarnya, seseorang cenderung untuk
melakukan sesuatu karena dimotivasi orang lain dengan berbagai cara seperti
pemberian insentif yang bersifat financial maupun non financial,memberikan
pengakuan atas kinerjanya ataupun memberikan penghargaan kepada karyawan yang
berprestasi.
Contoh : ketika
seorang sahabat mendengarkan keluhan temannya, maka sahabat itu akan terus
mensupport dan memberi motivasi kepada temannya untuk tetap teguh, sabar dan
kuat dalam menghadapi permasalahannya.
C. Gaya Kepemimpinan
Gaya
kepemimpinan pada dasarnya merupakan suatu cara bagaimana seseorang pemimpin
mempengaruhi, mengarahkan, memotivasi dan mengendalikan bawahannya dengan cara
tertentu sehingga bawahannya dapat menyelesaikan tugas pekerjaanya secara
efektif dan efisien.
Empat
Gaya Kepemimpinan :
1) Pengarahan
Gaya
kepemimpinan pengarahan (directing) tepat digunakan pada situasi dan kondisi
dimana karyawan belum memiliki pengalaman yang cukup dalam menjalankan
tugasnya.
2) Pembekalan
Gaya kepempinan
pembekalan (coaching) tepat digunakan pada situasi dan kondisi dimana karyawan
telah memiliki pengalaman yang cukup dalam menyelesaikan tugasnya dan motivasi
untuk menyelesaikan tugasnya masih tinggi.
3) Dukungan
Gaya
kepemimpinan dukungan (supporting) tepat digunakan pada situasi kondisi
karyawan telah menyenal teknik-teknik yang di runtut dan telah mengembangkan
hubungan yang baik dengan seorang manager.
4) Pendelegasian
Gaya
kepemimpinan pendelegasian (delegating) tepat digunakan pada situasi kondisi
dimana karyawan telah memahami dengan baik tugas pekerjaan yang harus
diselesaikan sehingga layak mendapat pendelegasian dari manager.
Gaya
Kepemimpinan Situasional
Gaya
kepemimpinan situasional adalah gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh seorang
manager yang dapat berubah seiring perubahan dinamika yang berkembang dalam
diri karyawan.
Kemampuan yang
harus diterapkan pada gaya kepemimpinan situasional adalah:
a)
Keterampilan
Analitis
b)
Keterampilan
Fleksibilitas
c)
Keterampilan
Komunikasi
Kepemimpinan
Inti
Menurut
Hellriegel dan Slocum, seorang manager yang dinamis harus memiliki kemampuan
sebagai berikut:
a)
Pemberdayaan
b)
Intuisi
c)
Pemahaman Diri
d)
Visi
e)
Kesesuaian Nilai
D.Kebutuhan
Manusia
Teori Hierarki
Kebutuhan
Abraham Maslow
yang dikenal dengan teori hierarki/jenjang kebutuhan menyatakan bahwa manusia
memiliki lima kebutuhan yaitu:
1) Kebutuhan Fisiologis (Physiological Needs)
Merupakan
kebutuhan tingkat pertama dan utama bagi kelangsungan hidup (survival) mislanya
makan, minum, pakaian, perumahan.
2) Kebutuhan Keamanan (Safety Needs)
Setelah
kebutuhan dasar manusia terpenuhi, maka manusia berupaya memenuhi tingkat kebutuhan
diatasnya yaitu kebutuhan akan rasa aman dan nyaman, selamat dari marabahaya
dan lain-lain.
3) Kebutuhan Sosial (Social Needs)
Pada dasarnya
kebutuhan social berkaitan dengan kegiatan kemasyarakatan, bagaimana seseorang
berinteraksi dengan orang lain dalam suatu kegiatan masyarakat.
4) Kebutuhan Status (Status Needs)
Kebutuhan
manusia akan status berkaitan dengan pengakuan, penghargaan dan tingkatan
social di masyarakat. Manusia ingin di
akui, dihargai dan dinilai segala kegiatannya didalam masyarakat.
5) Kebutuhan Aktualisasi Diri
(Self-actualizations Needs)
Kebutuhan
aktualisasi diri merupakan tingkatan kebutuhan tertinggi menurut Abraham
Maslow, dalam hal ini bagaimana seseorang mampu mengkatualisasikan dirinya
dalam berbagai kegiatan yang menumbuhkan kreativitas, inovasi-inovasu baru
maupun menujukan sifat kearifan dan kebijaksanaan.
Teori
Dua-Faktor
Menurut
Frederick Herzberg, teori dua-faktor/motivasi kesehatan merupakan pengembangan
dari teori hierarki Abraham Maslow, yaitu factor ketidakpuasan (dissatisfiers
factor) dan factor kesehatan.
E. Mendengarkan sebagai Keahlian
Antarpribadi
Kebiasaaan
sebagai pendengar yang efektis memiliki dampak positif antara lain:
1). Pendengar
yang baik akan disukai oleh orang lain Karena mereka memuaskan kebutuhan dasar
manusia yaitu ingin didengarkan.
2).
Kinerja/prestasi karyawan meningkat ketika pesan yang diterima tersebut dapat
di mengerti dengan baik.
3). Umpan balik
(feedback) yang akurat dari bawahan berdampak positif pada prestasi kerja
4). Manajer dan
karyawan terhindar dari miscommunication
5). Pendengar
yang baik akan dapatmemisahkan mana gossip mana fakta
6). Pendengar
yang baik cenderung terbuka dengan ide-ide baru dari pihak lain sehingga
mendorong perkembangan kreatifitas.
0 komentar:
Posting Komentar