PENYUSUTAN, PENURUNAN, DAN DEPLESI
Pertemuan 11
BAB 11
PENYUSUTAN, PENURUNAN, DAN DEPLESI
11.1 Penyusutan –
Metode Alokasi Biaya
Penyusutan merupakan salah satu kata yang tidak begitu asing
di dunia akuntansi. Penyusutan ini bukan merupakan suatu masalah
penilaian, tetapi masalah
alokasi biaya. Penyusutan merupakan suatu proses
akuntansi dalam pengalokasian biaya aktiva yang
berwujud ke beban dengan menggunakan cara-
cara yang
rasional dan juga sistematis selama periode manfaat dari penggunaan
aktiva
tersebut. Sebagai contoh, perusahaan Big Lots tidak menyusutkan
aktivanya berdasarkan nilai pasar wajar yang
dimilikinya, tetapi berdasarkan pembebanan
sistematis terhadap
beban.
Big Lots menggunakan pendekatan
ini karena nilai aktiva
cenderung
fluktuaif. Nilai aktiva
pada saat perusahaan membeli aktiva dan pada saat
perusahaan menjual aktivanya cenderung berbeda. Pengukuran terhadap
perbedaan ini nilainya sulit diukut secara objektif. Oleh karena itu, Big Lots membebankan biaya aktiva ke beban penyusutan selama
masa manfaat aktiva tersebut. Pendekatan alokasi biaya ini digunakan oleh
Big Lots sebab penandingan antara jumla
biaya
dan
jumlah pendapatan
perusahaan harus
dilakukan, selain itu, alasan lainnya adalah karena fluktuasi dari nilai pasar sangat sulit diukur secara objektif.
11.1.1 Faktor-faktor yang Terlibat dalam
Proses Penyusutan
Terdapat tiga pertanyaan mendasar yang harus dijawab sebelum pola
pembebanan terhadap pendapatan
dapat ditetapkan,
antara lain sebagai berikut.
Dasar penyusutan
apa yang akan digunakan untuk
menyusutkan aktiva?
Berapa umur
manfaat dari
aktiva yang dimiliki perusahaan?
Metode pengalokasian
biaya
apa yang
terbaik
dalam mengestimasikan biaya depresiasi atas
suatu jenis aktiva?
Dasar Penyusutan
Aktiva
Dasar yang digunakan untuk menyusutkan suatu aktiva merupakan sebuah fungi dari 2 faktor, biaya
awal dan jumlah nilai sisa
atau pelepasan
aktiva. Nilai sisa didefinisikan sebagai estimasi
harga aktiva
perusahaan
setelah masa manfaatnya selesai jika
aktiva tersebut dijual atau ditarik dari
penggunaannya. Seringkali, nilai sisa
dari suatu aktiva dianggap nol meskipun
beberapa aktiva jangka panjang memiliki nilai sisa yang substansial.
Estimasi Umur Pelayanan atau
Jasa
Umur pelayanan seringkali berbeda dengan umur fisiknya. Sebuah
mesin secara fisik bisa jadi dapat memproduksi sejumlah produk selama
beberapa tahun
melebihi umur pelayanannya, tetapi
bisa
jadi
sebuah perusahaan tidak menggunakan mesin tersebut selama tahun itu karena
biaya produk
dalam tahun-tahun terakhir mungkin akan menjadi
sangat tinggi.
Terdapat dua
alasan mengapa
sebuah aktiva ditarik dari
penggunaannya, antara lain:
faktor-faktor
fisik dan faktor-faktor
ekonomi. Yang
termasuk faktor-faktor fisik antara lain keausan, dekomposisi, serta
kerusakan yang membuat asset itu tidak dapat berfungsi secara maksimal. Faktor-faktor fisik ini menetapkan batas luar dalam
penentuan umur pelayanan suatu aktiva.
Sedangkan faktor-faktor
ekonomi atau fungsional dapat dibedakan ke dalam
tiga kategori
berikut ini:
Ketidaklayakan, merupakan suatu keadaan di mana suatu aktiva tidak lagi berguna lagi bagi suatu perusahaan karena
permintaan produk perusahaa tidak meningkat.
Pengantian, merupakan penggantian satu aktiva dengan aktiva lain yang dianggap
dapat
lebih ekonomis
dan efektif bagi perusahaan.
Keusangan,
merupakan tempa pembuangan untuk situasi yang
tidak
berhubungan
dengan ketidaklayakan
dan
penggantian.
11.1.2 Metode Penyusutan
Faktor ketiga
dari tiga faktor yang kemudian terlibat pada suatu proses penyusutan yaitu metode pembaian biaya yang
adil. Suatu perusahaan
memanfaatkan satu dari beberapa metode penyusutan
berikut ini.
1. Metode aktivitas (unit penggunaan
atau unit produksi)
2. Metode
garis lurus
3. Metode beban
menurun (dipercepat):
a. Jumlah angka tahun
b. Metode saldo
menurun
Metode Aktivitas
Metode aktivitas atau
biasa
dikenal sebagai pendekatan
unit produksi, mengasumsikan bahwa penyusutan merupakan suatu fungsi dari produktivitas
dan
bukan berlalalunya waktu. Umur aktiva
disebut sebagai keluaran (output) yang disediakan, dan
jumlah jam kerja yang merupakan masukan (input).
Keterbatasan utama
dari metode ini adalah
metode ini tidak tepat jika
digunakan pada situasi
di
mana
penyusutan
merupakan suatu fungsi dari
waktu dan bukan merupakan fungsi dari
aktivitas.
Sebagai contohnya, bangunan kantor atau pabrik akan mengalami kerusakan seiring
dengan
berjalannya waktu, meskipun
tidak digunakan.
Metode Garis-Lurus
Metode garis lurus ini mempertimbangkan penyusutan sebagai fungsi
dari waktu dan bukan merupakan fungsi dari penggunaan. Metode ini
banyak
digunakan oleh perusahaan karena
metode ini dianggap sederhana, sehingga
mudah digunakan oleh perusahaan. prosedur yang ada
pada
metode ini juga seringkali paling
sesuai dengan keadaan di lapangan. Apabila keusangan bertahap merupakan alasan yang
paling utama atas keterbatasan umur
pelayanan, maka penurunan nilai manfaatnya akan konstan dari satu periode ke periode lainnya dalam masa
manfaatnya
Keterbatasan utama dalam penggunaan metode ini adalah bahwa metode garis lurus didasarkan pada dua buah
asusmsi yang tidak
realistis, yaitu:
a. Keguaan aktiva itu
sama di setiap tahunnya
b. Beban reparasi dan pemeliharaan pada dasarnya sama di setiap periode selama masa manfaatnya
Metode Beban Menurun
Metode beban menurun menyediakan biaya penyusutan yang lebih tinggi di tahun-tahun awal kepemilikan suatu
aktiva, dan kemudian beban
yang lebih rendah pada tahun-tahun sesudahnya, selama masa manfaat aktiva
tersebut. Metode ini disebut metode
penyusutan dipercepat karena meperbolehkan pembebanan yang lebih tinggi di awal jika dibandingkan
dengan pengaplikasian
metode garis lurus.
Justifikasi
utama dalam pendekatan ini adalah penyusutan harus lebih
banyak dibebankan di awal masa manfaat karena
di awal masa manfaat,
biasanya produktivitasnya akan lebih banyak apabila dibandingkan dengan
produktivitas suatu mesin di akhir masa manfaatnya. Alasan lainnya adalah
karena metode ini akan memberikan biaya yang cenderung lebih konstan karena beban
penyusutan
akan lebih rendah pada periode
terakhir masa
manfaat suatu aktiva, di mana pada saat itu biaya
reparasi dan pemeliharaan
sering kali lebh
tinggi jika dibandingkan pada saat baru memiliki
aktiva.
Metode
Jumlah Angka Tahun. Metode jumlah
angka
tahun menghasilkan beban penyusutan sebagai dasae pecahan yang diturunkan dari suatu biaya yang bisa disusutkan. Setiap pecahan yang ada mengguakan jumlah angka
tahun, yang merupakan masa manfaat, yang
digunakan sebagai penyebut (5+4+3+2+1=15).
Sedangkan pembilangnya merupakan jumlah
tahun estimasi umur aktiva yang tersisa pada awal tahun. Pembilang menurun setiap tahun dan
penyebutnya konstan..
Metode Saldo
Menurun. Metode saldo
menurun menggunakan tarif penyusutan yang
digambarkan dengan suatu presentase berupa beberapa
kelipatan dari metode garis lurus. Contoh:
tarif saldo menurun berganda untuk aktiva yang memiliki masa manfaat 10 tahun akan menjadi 20% (dua kali tariff garis lurus
11.1.3 Masalah
Penyusutan
Khusus
Berikut ini merupakan
beberapa masalah khusus yang berhubunga dengan
penyusutan:
Penyusutan dan Periode Parsial atau Sebagian
Diasumsikan Big Lots membeli mesin dengan harga € 150,000
pada tanggal 1
Agustus 2010. Perusahaan mengestimasikan mesin
akan menghasilkan nilai
sisa sebesar
€
24,000
di
akhir masa manfaatnya. Jika
masa
manfaatnya
diestimasikan 5 tahun, dan lamanya bekerja
diestimasikan 21,000 jam, periode
berakhir 31 Desember. Hitunglah
biaya
depresiasi berdasarkan metode
berikut
ini.
Metode Jumlah
Angka Tahun
|
Depreciable
|
|
|
|
Annual
|
|
Partial
|
Current
Year
|
Accum.
|
Year
|
Base
|
|
Years
|
|
Expense
|
|
Year
|
Expense
|
Deprec.
|
2010
|
$ 126,000
|
x
|
5/15
|
=
|
42,000
|
x
|
5/12
|
$ 17,500
|
$17,500
|
2011
|
126,000
|
x
|
4.58/15
|
=
|
38,500
|
|
|
38,500
|
56,000
|
2012
|
126,000
|
x
|
3.58/15
|
=
|
30,100
|
|
|
30,100
|
86,100
|
2013
|
126,000
|
x
|
2.58/15
|
=
|
21,700
|
|
|
21,700
|
107,800
|
2014
|
126,000
|
x
|
1.58/15
|
=
|
13,300
|
|
|
13,300
|
121,100
|
2015
|
126,000
|
x
|
.58/15
|
=
|
4,900
|
|
|
4,900
|
126,000
|
Journal entry:
2010 Depreciation expense
|
$ 126,000
Metode Saldo Menurun
Current
Year
|
Depreciable
Base
|
|
Rate per Year
|
|
Annual
Expense
|
|
Partial
Year
|
|
Year
Expense
$ 25,000
|
2010
|
$ 150,000
|
x
|
40%
|
=
|
$60,000
|
x
|
5/12
|
=
|
|
2011
|
125,000
|
x
|
40%
|
=
|
50,000
|
|
|
|
50,000
|
2012
|
75,000
|
x
|
40%
|
=
|
30,000
|
|
|
|
30,000
|
2013
|
45,000
|
x
|
40%
|
=
|
18,000
|
|
|
|
18,000
|
2014
|
27,000
|
x
|
40%
|
=
|
10,800
|
|
Plug
|
|
3,000
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
$ 126,000
|
Journal entry:
2010 Depreciation expense 25,000
Accumultated depreciation 25,000
Penyusutan
dan
Penggantian
Aktiva Tetap
Penyusutan
tidak
melibatkan arus kas keluar periode berjalan
Penyusutan tidak menyediakan dana
bagi penggantian aktiva, penggantian dari aktiva
perusahaan mempunyai asal dari suatu
pendapatan yang kemudian dihasilkan
dari
penggunaan aktiva
Revisi Tarif Penyusutan
Tarif
penyusutan ditentukan berdasarkan pengalaman
di
masa
lalu,
dengan acuan
aktiva yang sejenis
dan
informasi yang terkait
Kemunduran fisik yang tidak diharapkan atau keusangan yang tidak
terduga akan
memperpendek
masa manfaat aktiva
Prosedur
pemeliharaan yang baik,
revisi prosedur operasi,
dan
pengembangan-pengembangan yang sejenis bisa memperpanjang umur aktiva
Tidak ada ayat
jurnal yang dibuat
pada saat melakukan perubahan estimasi
Beban penyusutan pada periode selanjutnya didasarkan dari adanya pembagian nilai sisa yang dikurangi
dengan semua nilai sisa dengan menggunakan suatu
estimasi atau
perkiraan umur dari aktiva yang tersisa
11.2
Penurunan Nilai
11.2.1
Pengakuan
Penurunan
Nilai
Sebuah aset
berwujud
jangka
panjang terganggu
ketika
perusahaan
tidak
mampu memulihkan jumlah tercatat aset baik saat menggunakannya atau
menjualnya. Untuk menentukan apakah aset terganggu secara tahunan, perusahaan meninjau aset untuk indikator gangguan yaitu penurunan kemampuan kas aset melalui penggunaan untuk dijual. Ulasan ini
harus mempertimbangkan informasi sumber
internal dan sumber eksternal. Jika
indikator penurunan yang hadir, maka pengujian harus dilakukan. Pengujian
ini membandingkan jumlah
aset
yang diperbaiki
dengan
nilai
tercatatnya.
Apabila nilai tercatat
lebih
tinggi
dari jumlah yang
diperbaiki,
selisihnya adalah penurunan
nilai. Jika jumlah yang diperbaiki lebih besar dari
nilai tercatat, tidak ada penurunan nilai diakui.
Jumlah yang dapat
diperbaiki
didefinisikan
sebagai nilai tertinggi
antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual atau menilainpenggunaan.
Nilai wajar dikurangi biaya untuk
menjual berarti aset yang bisa
dijual setelah dikurangi biaya pelepasan. Nilai pakai yaitu nilai saat ini yang berasal dari
arus kas yang
diharapkan di masa yang akan datang serta akhirnya penjualan aktiva di
akhir waktu pakainya.
11.2.2
Aktiva yang Akan Dilepaskan
Aktiva yang ditahan dengan tujuan dilepaskan tidak akan dilakukan
penyusutan ataupun
dilakukan amortisasi selama satu periode aktiva tersebut dimiliki perusahaan. Dasar
pemikirannya adalah
bahwa
penyusutan tidak konsisten dengan pendapat tentang aktiva yang akan dilepaskan dan
penggunaan mana yang terendah antara biaya atau niali
realisasi bersih.
11.3
Deplesi
Sumber daya
alam, atau yang
disebut
aktiva
yang bisa habis,
yang
mencakup minyak, kayu, serta mineral. Aktiva ini diklasifikasikan dalam dua tipe, yaitu sebagai
berikut:
Pengambilan
(penggunaan) sepenuhnya aktiva itu, dan
Penggantian aktiva itu
hanya dapat dilakukan oleh tindakan alam.
Membangun Basis Deplesi
Perhitungan
dasar deplesi
melibatkan
benar akuntansi
untuk tiga jenis belanja:
Biaya Pra-eksplorasi
Eksplorasi dan Biaya Evaluasi
Contoh
beberapa jenis
Eksplorasi dan Biaya Evaluasi adalah
sebagai berikut:
1. Akuisisi hak untuk mengeksplorasi
2. Topografi, geologi, geokimia, dan
geofisika studi
3. Pengeboran eksplorasi
4. Sampling
5. Kegiatan yang berkaitan dengan evaluasi kelayakan dan komersial
kelayakan teknis untuk penggalian sumber
daya mineral
Biaya
Pengembangan
Suatu perusahaan dapat
melakukan
biaya
pengembangan
dalam dua bagian, yaitu:
1. Biaya peralatan nyata. Sertakan
semua alat berat dan transportasi lainnya yang diperlukan
untuk mengekstrak
sumber daya dan
siap
untuk pasar.
2. Biaya pengembangan berwujud. Apakah barang-barang seperti biaya pengeboran,
terowongan, lubang, dan sumur.
Write-Off Biaya
Sumberdaya
Biasanya, perusahaan menghitung
deplesi pada metode unit produksi. Dengan demikian,
deplesi merupakan fungsi yang berasal dari suatu jumlah unit
diekstraksi dalam periode itu. Dalam pendekatan ini, total biaya sumber
daya
mineral kurang nilai sisa dibagi dengan jumlah unit yang diperkirakan berada di
deposit sumber daya, dalam mendapatkan biaya per unit dari suatu produk.
Dalam melakukan perhitungan deplesi,
adanya
biaya
per unit kemudian
dikalikan dengan jumlah unit diekstraksi.
Memperkirakan Cadangan Dipulihkan
Kadang-kadang perusahaan perlu mengubah perkiraan cadangan dipulihkan.
Mereka melakukannya baik karena mereka
memiliki informasi baru
atau karena adanya
suatu proses produksi yang ternyata lebih canggih dan tersedia. Masalah
ini sama dengan akuntansi
untuk perubahan perkiraan untuk
masa manfaat aset tetap. Prosedur ini untuk merevisi tingkat penipisan secara
prospektif. Sebuah perusahaan membagi
biaya yang tersisa
dengan estimasi
baru dari cadangan yang
dipulihkan. Adanya pendekatan ini mempunyai banyak
manfaat sebab estimasi yang diperlukan begitu
pasti.
Liq u id atin g Di vid en d s
Sebuah perusahaan sering memiliki aset utama sebagai
properti yang hanya berniat untuk
mengekstrak sumber
daya mineral. Apabila suatu perusahaan tidak mengharapkan pembelian
property ataupun peralatan tambahan, mungkin secara
bertahap melakukan pendistribusian terhadap pemegang
saham dari investasi modal mereka dengan cara melakukan
pembayaran Liquidating Dividends, dividen yang
lebih besar dari jumlah
pendapatan bersih yang diakumulasikan.
Contoh, akhir tahun, Perusahaan mempunyai retained earning sebesar
$1,650,000, akumulasi depresiasi mineral properties
$2,100,000 dan share
premium $5,435,493.
Perusahaan menyatakan deviden
sebesar
3
per saham
dalam 1,000,000 shares outstanding.
Dicatat $3,000,000.
Retained earnings
|
1,650,000
|
|
Share Premium – Ordinary
Cash
|
1,350,000
|
3,000,000
|
Perusahaan menginformasikan ke pemegang
saham jika deviden 3 per
saham
mempersentasikan 1.65 (1,650,000
:
1,000,000) per saham
kembali dalam investasi
dan 1.35 (1,350,000 : 1,000,000) per
saham liquidating dividends.
11. 4 Revaluasi
11.4.1 Revaluation – Land
Contoh: Perusahaan membeli tanah $20,000
tanggal 5 Januari 2010. Perusahaan menggunakan revaluation
untuk tanah dalam periode
kemudian.
31 Desember 2010, nilai tanah $23,000. Perusahaan mencatat pembelian tanah tersebut sebagai berikut:
Land
23,000
Unrealized Gain on Revaluation –
Land 23,000
11.4.2 Revaluation – Depreciable
Assets
Contoh, perusahaan membeli peralatan $40,000 pada tanggal 2 Januari
2010. Peralatannya digunakan 4 tahun,
menggunakan metode garis lurus dan
nilai residunya 0. Perusahaan mencatat biaya
depresiasi
10,000 (40,000 : 4) pada 31 Desember 2010.
Depreciation
Expense
10,000
Accumulated Depreciation – Eq 10,000
Setelah ini, peralatan memiliki nilai
30,000. Perusahaan menerima penilaian
untuk nilai peralatan pada 31
Desember 2010
sebesar 26.000.
Pencatatannya.
1. Mengurangi
akumulasi depresiasi
2. Mengurangi
akun peralatan
4,000
3. Mencatat Unrealized
Gain
dalam
Revaluation
Accumulated Depreciation – Eq
|
10,000
|
|
Equipment
|
|
4,000
|
Unrealized Gain on Revaluation – Eq
|
|
6,000
|
Revaluasi
Revaluasi aktiva
tetap perusahaan merupakan penilaian kembali terhadap suatu aktiva
tetap atau yang biasa disebut sebagai fixed assets,
biasanya disebabkan oleh adanya perubahan nilai dari aktiva tetap teitu, baik
terjadinya suatu kenaikan atas nilai aktiva tetap perusahaan ataupun rendahnya
suatu nilai aktiva tersebut yang
merupakan akibat dari suatu devaluasi ataupun
hal-hal lain yang lain.
Suatu model revaluasi yang
merupakan kebijakan akuntansi
bagi perusahaan serta diterapkannya suatu kebijakan yang
berpengaruh terhadap
semua aset tetap atau fixed assets di dalam suatu kelompok yang
serupa. Bila
suatu perusahaan memanfaatkan
model
biaya maka sesudah
adanya
pengakuan sebagai asset perusahaan, suatu aktiva tetap perusahaa
dicatat sebesar biaya perolehan yang
kemudian dikurangi dengan akumulasi atau jumlah
seluruh penyusutan serta akumulasi dari rugi penurunan terhadap nilai aktiva perusahaan.
11.5 Penyajian dan Analisis
11.5.1 Penyajian Properti, Pabrik,
Perlengkapan, dan Barang Tambang
Perusahaan mengungkapkan dasar penilaian terhadap aktiva
tetap dengan jaminan,
janji dan komitmen yang
berkaitan dengan asset tersebut.
Dalam hal ini, perusahaan memisahkan aset tetap saat tidak digunakan sebagai
penghasil asset
dalam bisnis dari aset yang digunakan
dalam operasi.
11.5.2 Analisis Properti,
Pabrik, Perlengkapan,
dan
Barang Tambang
1. Turn over
ratio
Net
sales
Turn
over ratio =
Average total asset
2. Profit margin
Net income
Profit margin
on sales ratio
=
Net
sales
3. Rate
of return
Net income
Rate of
return on asset =
Average total
asset
0 komentar:
Posting Komentar