Rabu, 27 Februari 2019

AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI


Pertemuan 1


BAB 1


AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI




1.1 Laporan Keuangan dan Pelaporan Keuangan

Karakteristik yang dimiliki akutansi yaitu meliputi kegiatan mengidentifkasi, mengukur, dan mengkomunikasikan informasi keuangan mengenai entitas ekonomi kepada pihak- pihak yang memiliki kepentingan. Akuntansi keuangan atau yang biasa dikenal dengan financial accounting merupakan suatu proses yang berakhir pada dibuatnya suatu laporan keuangan yang memberikan gambaran isi perusahaan secara keseluruhan dan informasi keuangan tersebut akan digunakan oleh pihak- pihak yang berkepentingan, baik pihak internal ataupun pihak eksternal perusahaan. Sebaliknya, akuntansi manajerial atau yang biasa dikenal dengan manajerial accounting yaitu proses mengidentifikasi, mengukur, menganalisis, dan mengkomunikasikan informasi keuangan yang ada di dalam perusahaan yang dibutuhkan oleh manajemen perusahaan  untuk  melihat,  mengendalikan,  mengevaluasi  kinerja  suatu perusahaan, dan merencanakan langkah perusahaan ke depannya. Laporan keuangan  sering disajikan  dalam  bentuk  (a) neraca,  (b) laporan  laba-rugi,  (c) laporan arus kas, dan (d) laporan ekuitas pemilik. Selain itu, catatan atas laporan keuangan juga merupakan salah satu bagian dari sebuah laporan keuangan.

1.1.1    Tantangan yang Dihadapi Akuntansi Keuangan

Dewasa ini, teknologi maupun pikiran manusia semakin berkembang. Dari teori yang dahulunya sederhana, kemudian banyak dikembangkan oleh ahli-ahli di masa kini. Bukan tidak mungkin, di masa yang akan datang, akuntansi akan dihadapkan pada hal-hal berikut.
    Pengukuran Nonkeuangan

Laporakeuangan  di  masa sekarang hanya menyediakan  informasi keuangan saja, dan tidak menyajikan ukuran kerja seperti indeks kepuasa pelanggan,   informasi   tentang   pemesana yang   belum diproses, tingkat penolakan atas barang yang dibeli konsumen, dan lain-lain. Padahal data-data ataupun informasi yang berkaitan dengan laporan keuangan sangat diperlukan oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Kondisi suatu perusahaan tidak bisa dilihat hanya dari data-data  keuangan  saja,  tetapi  informasi  pengukuran  nonkeuangan juga diperlukan agar pihak-pihak dalam maupun luar dapat mengevaluasi secara menyeluruh apa saja yang terjadi di perusahaan selama periode ini, sehingga dapat dijadikan pelajaran untuk lebih baik ke depannya.


    Informasi yang Berorientasi ke Depan

Laporan keuangan yang ada saat ini tidak menyajikan informasi yang berorientasi ke depan, padahal hal tersebut dibutuhkan oleh investor maupun kreditor. Laporan keuangan yang ada saat ini hanya menggunakan data historis dan yang terjadi saat itu. Dan hal tersebut belum mampu mencerminkan keuangan perusahaan ke depannya. Oleh karena itu, ke depannya, diperlukan laporan keuangan yang mampu berorientasi ke depan sehingga pihak internal maupun eksternal dapat mengetahui perkiraan kondisi perusahaan ke depannya. Hal tersebut akan sangat berpengaruh terhadap keputusan yang diambil oleh terutama   pihak-pihak   eksterna perusahaa seperti   investor   dan kreditor perusahaan.

    Aktiva Lunak

Laporan keuangan yang ada sekarang hanya menyajikan aktiva-aktiva keras saja, seperti bangunan, persediaan saja, dan hanya sedikit membaha mengena aktiva   lunak.   Padaha terdapa aktiva   tak berwujud (aktiva lunak) yang sebetulnya sangat berharga seperti keahlian (pengetahuan) yang dimiliki oleh Micsrosoft, sistem pemasaran yang unik yang dimiliki oleh Dell, dan lain-lain. Aktiva- aktiva lunak ini padahal merupakan aset yang sangat berharga di beberapa perusahaan  tertentu,  hanya saja belum  ada ukuran-ukuran dalam akuntansi untuk megukur nilai maupun sekadar mengakui aset- aset lunak ini.


    Ketepatan Waktu

Laporakeuangan  hanya disajikan  per  bulan,  per 1  semester, atau bahkan per tahun dan biasanya hanya diaudit 1 kali dalam 1 tahun. Tidak banyak laporan keuangan yang tersedia setiap waktu. Ke depannya mungkin  akan ada laporan keuangan  yang disajikan  real time selayaknya indeks harga saham atau kurs nilai tukar rupiah terhadap dollar maupun sebaliknya. Dan hal tersebut bukan tidak mungkin dapat terjadi mengingat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang saat ini berkembang dengan pesatnya.

Tantangan tersebut bukan tidak mungkin dapat terselesaikan seiring dengan perkembangan zaman, karena para ahli di bidang akuntansi tentunya  akan  terus  mencari  celah  dalam  menyeles  aikan permasalahan-permasalahan yang terjadi di bidang akuntansi. Tanda- tanda mengenai penyelesaian permasalahan-permasalahan ini pun bermunculan, antara lain sebagai berikut.

   Beberapa perusahaan telah mengungkapkan informasi yang dianggap relevan bagi investor
Jadi saat ini beberapa perusahaan telah bersedia menampilkan informasi-informasi  yang bersifat nonkeuangan.  Dan ini merupakan hal yang cukup baik, karena tidak semua hal dapat dinilai dari aktivitas

keuangannya saja. Contoh perusahaan yang telah melakukannya adalah BankOne Corp., Fifth Third Bancorp, dan Sun Trust Banks yang telah mengungkapkan data-data nonkeuangan mereka seperti pertumbuhan pinjaman, kualitas kredit, pendapatan honor, efisiensi operasi, manajemen modal, dan strategi manajemen yang sangat berguna dalam melakukan penilaian tentang kondisi perusahaan tersebut.


   Semakin banyak perusahaan yang menerbitkan laporan keuangannya ke dalam beberapa format web
Dahulu, perusahaan hanya menggunakan format World Wide Web dalam menyajikan laporan keuangannya, namun sekarang lebih banyak bermunculan perusahaan-perusahaan yang menggunakan format lain untuk menyajikan data-data keuangannya dalam bentuk laporan keunagan. Format baru yang digunakan oleh perusahaan dalam menyajikan laporan keuangannya antara lain dengan menggunakan format spread sheet Excel dan dengan menggunakan bahasa pelaporan bisnis yang dapat diperluas (XBRL). Dengan adanya format-format tersebut   tentunya   lebih   memudahka para   pengguna   informasi keuangan perusahaan dalam mencari informasi yang ia butuhkan.


   Lebih  banyak  standar  akutansi  yang  menyaratkan  pencatatan  atau pengungkapan informasi tentang nilai wajar
Perubahan dalam bentuk ini dapat menambah relevansi laporan keuangan dan akan lebih baik dalam penyediaan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dalam maupun luar perusahaan.


1.1.2    Tujuan Pelaporan Keuangan

Pelaporan keuangan  yang dibuat oleh sebuah  perusahaan harus memenuhi tujuan-tujuan berikut.
   Menyediakan informasi  yang bermanfaat dalam keputusan investasi dan kredit

Informasi keuangan suatu perusahaan akan sangat berguna bagi pihak- pihak   yang  berkepentinga di   suatu   perusahaan.   Karena  alasan tersebut, maka perusahaan sebaiknya melakukan pelaporan keuangan dan harus informatif agar pembacanya paham  dan menggambarkan dengan jelas kondisi perusahaan tersebut. Setelah kondisi perusahaan tergambar dari pelaporan keuangan yang dibuat perusahaan, maka investor maupun kreditor akan bisa membuat keputusan mengenai investasi maupun kredit bagi perusahaan tersebut.


   Menyediakan informasi yang bermanfaat bagi penilaian arus kas di masa depan
Selain menyediakan informasi yang berguna bagi investor maupun kreditor, pelaporan keuangan juga diharapkan mampu menyediakn informasi yang berguna bagi penilaian arus kas di masa depan. Dengan adanya pelaporan ini, dirapkan mampu menjadi data historis keuangan perusahaan, sehingga dapat dijadikan acuan untuk meramalkan arus kas di masa yang akan datang berdasarkan data-data di masa yang lalu.


   Menyediakan    informasi    tentang    sumber    daya    yang    dimiliki perusahaan, suatu klaim terhadap sumber daya perusahaan itu, serta perubahannya
Tujuan diadakannya pelaporan keuangan oleh perusahaan selain dua tujuan di atas adalah untuk menyediakan informasi tentang sumber daya  yang dimiliki  oleh perusahaan,  tetang  klaim  terhadap  sumber daya tersebut, dan mengenai perubahannya. Sumber daya yang dimiliki oleh  suatu  perusahaan  tentunya  menjadi  pertimbagan  sendiri  bagi pihak-pihak yang terkait dengan perusahaan. oleh karena itu, dibuatlah suatu pelaporan keuangan yang membahas tentang hal tersebut beserta klaim dan perubahannya agar lebih jelas dan lengkap.


1.1.3    Kebutuhan untuk Membuat Standar

Kontroversi utama ketika menetapkan suatu standar akuntansi ialah Peraturan siapakah yang seharusnya dipatuhi, dan kemudian apa peraturannya? Untuk

menjawab pertanyaan tersebut memang tidaklah mudah. Harus ada standar akuntansi yang disetujui oleh semua negara sehingga dapat dijadikan pedoman dalam mebuat laporan keuangan. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, dibuatlah standar internasional beruba prinsip-prinsip akuntansi yang dapat diterima umum (General Accepted Accounting Principles) atau yang lebih dikenal dengan GAAP. Setelah ada standar tersebut, diharapkan akan menyajikan laporan keuangan yang wajar, jelas, dan lengkap.


1.2 Pihak- pihak yang Terlibat dalam Pentapan Standar

Organisasi-organisasi yang merupakan pengembang standar akuntansi keuangan di A.S. antara lain:
1.   Securities and Exchange Commision (SEC)

2.   American Institute of Certified Public Accountants (AICPA)

3.   Financial Accounting Standards Board (FASB)

4.   Government Accounting Standards Boards (GSAB)



1.2.1    Securities and Exchange Commision (SEC)

Pendirian SEC dimaksudkan untuk membantu pengembangan dan standarisi informasi keuangan yang akan disajikan kepada pemegang saham. Perusahaan penerbit sekuritas yang diperdagangkan pada bursa saham harus melaporkan laporan keuangan yang telah diaudit kepada SEC. SEC juga berkuasa dalam menentukan praktek dan standar akuntansi mana yang dipakai oleh perusahaan-perusahaan yang berada di bawah yuridiksinya.
Saat didirikannya SEC, belum ada kelompok yang menerbitkan standar akuntansi. SEC telah mendorong pendirian badan penetapan standar akuntansi dari pihak swasta, karena pihak swasta dianggap lebih bisa dan lebih baik dalam membentuk standar akuntansi. Akibatnya standar akuntansi secara umum terbentuk oleh pihak swasta, melalui AICPA dan FASB. Selanjutnya SEC bergantung pada FASB dalam penetapan standar akuntansi.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek wajib menyampaikan laporan laporan keuangannya kepada SEC, maka akibatnya jika SEC merasa laporan keuangan yang diserahkan oleh perusahaan mengadung sesuatu yang manyimpang, maka SEC akan  mengirimkan  surat  kepada  perusahaan  pembuat  laporan  keuangan

tersebut.  Apabila  tidak  segera  diatasi  oleh  perusahaan  yang  bersangkutan, maka SEC dapat menurunkan surat perintah penghentian. Dampak terbitnya surat penghentian  dari  SEC tersebut adalah perusahaan  tersebut dilarang , menerbitkan atau memperdagangkan sekuritas di bursa. Selain itu, apabila dinyatakan melanggar hukum, maka dapat diajukan tuntutan terhadap perusahaan tersebut.


1.2.2    American Institute of Certified Public Accountants (AICPA)

AICPA merupakan organisasi profesi yang bertaraf nasional dari Certified Public Accountants (CPA). AICPA berperan penting dalam pengembangan GAAP. Beberapa komite dan dewan yang dibentuk sejak berdirinya AICPA telah memberi kontribusi terhadap upaya ini, antara lain Committee of Accounting Procedure (CAP) dan Accounting Principles Board
(APB).

Pada awalnya, AICPA dipaksa oleh SEC agar membentuk CAP

yang menangani berbagai masalah-masalah akuntansi yang tejadi antara tahun

1939-1959.   Namun   CAP   dinailai   gagal,   kemudian   AICPA  mendirikan

Accounting Principles Board (APB) yang bertujuan sebagai berikut.

    Mengajukan rekomendasi prinsip akuntansi secara tertulis

    Menentukan praktek akuntansi yang tepat

    Mempersempit area perbedaan serta ketidakkonsistenan dalam praktik


Sayangnya  APB  banyak  mendapat  kecaman  karena  dianggap kurang produktif dan gagal bertindak cepat untuk menangani tuduhan-tuduhan penyalahgunaan akutansi. Kemudian pada tahun 1971, pemimpin profesi akuntansi di Amerika membentuk Study Group on Estabilishment of Accounting Principles atau yang dikenal denga Wheat Commite. Grup ini mulai aktif pada awal tahun 1973.



1.2.3    Financial Accounting Standards Board (FASB)

Pembubaran APB kemudian diikuti pembentukan 3 organisasi baru, yait Financia Accounting   Foundation   (FAF),   Financia Accounting Standards  Board  (FASB),  dan  Financial  Accounting  Standards  Advisory

Council (FASAC). FASB merupakan organisasi utama di antara ketiga organisasi tersebut. FASB dalam pendiriannya bermisikan membentuk serta memperbaiki standar akuntansi yang ada dan juga pelaporan keuangan dalam rangka melakukan pembimbingan dan pendidikan publik, seperti   emiten, auditor, dan juga pihak-pihak yang memakai informasi keuangan.
FASB telah membentuk standar keuangan dengan nama GAAP. Terdapat tiga jenis ketetapan yang dikeluarkan oleh FASB, yaitu antara lain: (1) standar, interpretasi, dan posisi staf, (2) konsep dari akuntansi keuangan, (3) pernyataan dari EITF (Emerging Issues Task Force Statements).


1.2.4    Governmental Accounting Standards Board (GASB)

GASB didirikan karena laporan keuangan yang dibuat oleh pemerintah daerah/lokal tidak dapat dibandingkan dengan laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan swasta. Pembentukan dan perperbaikan standar dari akuntansi keuangan bagi pemerintah lokal maupun pemerintah negara bagian di AS merupakan tujuan pembentukan organisasi ini.
Struktur  operasional  GASB  serupa  dengan  struktur  osrganisasi yang telah  berdiri  sebelumya,  yaitFASB.  GASB memiliki struktur  yang cukup sederhana, yaitu terdiri dari dewan penasehat yang dikenal dengan Govermental Accounting Standards Advisory Council (GASAC), yang dibantu oleh beberapa staf teknis.
Berdirinya GASB awalnya diwarnai kontroversi oleh beberapa pihak. Banyak pihak yang beranggapan bahwa hanya boleh ada satu badan pembuat standard an telah ada FASB saat itu. Adanya harapan terpisahnya pembuatan standar antara GASB yang berkepentingan terhadap pemerintahan dan FASB yang menangani semua entitas lain tidak akan memunculkan konflik.


1.3 Prinsip-prinsip Akuntansi yang Diterima Umum (GAAP)

GAAP memiliki dukungan yang substansial. Code of Professional Conduct  dari  AICPA.  AICPA mewajibkan  para anggotanya  membuat  laporan keuangan dengan standar GAAP. Secara khusus, Aturan 203 dari Code melarang anggota mengungkapkan pendapat jika laporan keuangan sesuai dengan GAAP

jika apabila laporan tersebut ternyata justru menyimpang dari prinsip-prisip yang diterima umum.
Sedang   FASB   sendiri   meyusun   standa Hierarki   prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum (GAAP), yang kemudian telah didefinisikan pula arti dari prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum (GAAP). Standaryang ada inilah yang kemudian menentukan sumber dari prinsip akuntansi serta kerangka kerja dari prinsip yang kemudian akan digunakan dalam menyusun laporan keuangan. Standar yang ada ini duat suatu kelompok sumber utama dari GAA, yaitu: standar, interpretasi, dan posisis staf FASB; APB Opinions; dan Accounting Research Bulletins AICPA.




1.4 Isu-isu dalam Pelaporan Keuangan

Berikut adalah beberapa isu yang cukup banyak diperbincangkan dan menyangkut pelaporan keuangan.
1.4.1    Penetapan Standar dalam Lingkungan Politik

Politik merupakan salah satu bidang yang sangat berpengaruh terhadap bidang yang lain, termasuk bidang ekonomi yang dalam hal ini masalah penerapan standar akuntansi. Politik memang tidak secara langsung berkaitan dengan pengembangan standar akuntansi, mungkin kelompok pengguna standar akuntansi lebih berkaitan secara langsung dengan pengembangan standar akuntansi ini. Standar akuntansi yang ada merupakan sebuah temuan dari proses yang memerlukan penelitin dan empiris, selain itu merupakan sebuah produk dari adanya tindakan politik. Oleh karena itu, penerapan standar akuntansi tidak bisa dilepaskan dari masalah politik.


1.4.2    Kesenjangan Ekspektasi (Harapan)

Skandal akuntansi di berbagai perusahaan seperti Enron, Cendant, Sunbeam telah menarik perhatian kongres sehingga dikeluarkanlah Undang- Undang Sarbanes Oxley Act. Undang-Undang ini digunakan untuk melawan tindak kecurangan dan mengendalikan praktek pelaporan yang buruk. Kesenjangan  ekspektasi  di  sini  berarti  apa  yang  menurut  publiharus dilakukan dan apa yang menurut akuntan bisa dilakukan.

Hal tersebut sangat sulit dihilangkan. Kasus-kasus pelaporan tindak kecurangan yang diduga dilakukan oleh akuntan menimbulkan pertanyaan bahwa apakah mereka telah menjalankan tugas mereka sesuai dengan yang seharusnya? Sudah menjadi keharusan bahwa akuntan harus memenuhi kebutuhan masyarakat dalam bidangnya, bukan malah melakukan tindakan kecurangan yang akan merugikan pihak-pihak lain.


1.4.3    Standar Akuntansi Internasional

Saat ini, negara di dunia yang menggunakan IFRS sebagai standar akuntansinya kurang lebih berjumlah 90 negara. Dan di Uni Eropa diwajibkan atas   semua   perusahaa yang   terdafta di   pasa modal   Eropa   untuk menggunakan standar IFRS. Saat ini FASB dan IASB sedang berusaha menemukan kesepakatan tenatng standar akuntansi yang dipakai di dunia.
Meski  perubahan  standar  ke  IFRS  membutuhkan  waktu  dan kendala-kendala lainnya seperti yang terjadi di Indonesia, namun hal tersebut tidak mengahalangi adanya penetapan standar akuntansi internasional yang pastinya akan memudahkan para pengguna laporan keuangan karena standar yang digunakan seragam atau sama di semua negara. Pelatihan-pelatihan serta sosialisasi   mutlak   diperluka agar   standar   in dapa dijadikan   standar akuntansi di semua negara. Diharapkan beberapa tahun ke depan, standar akuntansi yang digunakan oleh semua perusahaan di semua negara bisa disamakan sehingga akan memudahkan penggna laporan keuangan itu sendiri.


1.4.4    Etika dalam Lingkungan Akuntansi Keuangan

Seperti   dalam   bidang   lainnya,   dalam   bidang   akuntansi   pun seringkali  terjadi  dilema  etika,  di  mana  selalu  saja  ada  tekanan  untuk
membengkokan aturanSeringkali itu muncul karena adanya tekanan dari pihak lain yang lebih memiliki kekuasaan, meski tidak dipungkiri bahwa tekanan tersebut bisa jadi berasal dari keinginan diri sendiri. Namun, sebagai seorang manusia yang bekerja dalam hal yang cukup sensitif karena menyangkut  masalah  keuangan,  seoranakuntan  diharuskan  mempunyai etika. Ia harus bisa menolak tekanan-tekanan untuk membengkokan aturan‖ dan menjaga etikanya sebagai seorang akuntan.

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Recent Posts

Unordered List

Text Widget

Blog Archive

LATEST POSTS

CB Blogger Lab

JASA SEO CB

jam ayam

CONTOH BLOG

JASA SEO CB

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *