Kamis, 07 Maret 2019

PROFIL USAHA KECIL DAN PERKEMBANGANNYA



Pertemuan 13

BAB 13
PROFIL USAHA KECIL DAN PERKEMBANGANNYA

Profil Usaha Kecil
Sampai saat ini batasan usaha kecil masih berbeda-beda tergantung pada fokus permasalahannya masing-masing. Usaha kecil telah didefinisikan dengan carayang berbeda tergantung pada kepentingan organisasi.Dan Steinhoff dan John F. Burgess (1993: 14),
―A small business is one which independently owned and operated and is notdominant in its field‖.

―Small Business Development Centre‖ University of Winconsin
-Madison, perusahaan kecil memiliki ciri-
ciri sebagai berikut: ―Greater potential, greater
risk, limited access to capital, one or few managers, and less able to survive
major mistakes‖.
M. Kusman Sulaeman (1988-1989:43), mengemukakan beberapa ciri pekerjaanmanajerial dari usaha kecil, yaitu :
―No training, job is directly important, challenging, satisfying, less formal work,
much operating, mixed works, direct contact, informal communication, andmuch more telephone, sales less than $200 m, earning/share is low, lessdiversified production, less conservative financing method, and market positionis weak, more operational, routine work, authoritarian, short term thinking, and
operating orientation‖.
 Di Indonesia sendiri belum ada batasan dan kriteria yang baku mengenai usahakecil, Berbagai instansi menggunakan batasan dan knitenia menunut fokus penmasalahan yang dituju. Dalam Undang-undang No. 9/1995 Pasal 5 tentangusaha kecil disebutkan beberapa kriteria usaha kecil sebagai berikut:1) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 (dua ratus jutarupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, atau2) Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 1.000.000.000 (satumiliar rupiah).Biro Pusat Statistik Indonesia (BPS) mendefinisikan usaha kecil denganukuran tenaga kerja, yaitu 5 sampai dengan 19 orang yang terdiri (termasuk) pekerja kasar yang dibayar, pekerja pemilik, dan pekerja keluarga. Perusahaanindustri yang memiliki tenaga kerja kurang dan 5 orang diklasifikasikan sebagaiindustri rumah tangga (home indus¬tri). Berbeda dengan klasifikasi yangdikemukakan oleh Stanley dan Morse, bahwa industri yang menyerap tenagakerja 1-9 orang termasuk industri kerajinan numah tangga. Industri kecilmenyerap 10-49 orang, industri sedang menyerap 50-99 orang, dan industri besar menyerap tenaga kerja 100 orang lebih.Pada usaha kecil, manajer yang mengoperasikan perusahaan adalah pemilik, majikan, dan investor yang me-ngambil berbagai keputusannya secaramandiri. Jumlah modal yang diperlukan juga biasanya relatif kecil dan hanyadari beberapa sumber saja. Karena permodalan relatif kecil dan dikelola secanamandiri, maka daerah operasinya juga adalah lokal, majikan dan karyawantinggal dalam suatu daerah yang sama, bahan baku lokah dan pemasarannyapunhanya pada lokasi/daerah tertentu. Akan tetapi, secara keseluruhan meru-pakansektor yang mampu menyerap tenaga kerja lokal yang cukup besar dan tersebar
Komisi untuk Perkembangan Ekonomi (Commity for EconomicDevelopment
 —
CED), mengemukakan kriteria usaha kecil sebagai berikut:1) Manajemen berdiri sendiri, manajer adalah pemilik.2) Modal disediakan oleh pemilik atau sekelompok kecil.3) Daerah operasi bersifat lokal.4) Ukuran dalam keseluruhan relatif kecil.Kekuatan dan kelemahan Usaha KecilBebenapa kekuatan usaha kecil antara lain:-

Memiliki kebebasan untuk bertindak. Bila ada perubahan, misalnya perubahan produk baru, teknologi baru, dan perubahan mesin baru, usahakecil bisa bertindak dengan cepat untuk menyesuaikan dengan keadaanyang berubah tersebut. Sedangkan, pada perusahaan besar, tindakan cepattersebut susah dilakukan.-

Fleksibel. Perusahaan kecil sangat luwes, ia dapat menyesuaikan dengankebutuhan setempat. Bahan baku, tenaga kerja dan pemasaran produkusaha kecil pada umumnya menggunakan sumber-sumber setempat yang bersifat lokal. Beberapa perusahaan kecil di antaranya menggunakan bahan baku dan tenaga kerja bukan lokal yaitu menda-tangkan dari daerahlain atau impor.-

Tidak mudah goncang. Karena bahan baku dan sumber daya lainnyakebanyakan lokal, maka perusahaan kecil tidak rentan terhadap fluktuasi bahan baku impor. Bahkan bila bahan baku impor sangat mahal sebagaiakibat tingginya nilai mata uang asing, maka kenaikan mata uang asingtersebut dapat dijadikan peluang dengan memproduksi barang-baranguntuk keperluan ekspor.

Kelemahan perusahaan kecil dua aspek, yaitu :1.

Aspek kelemahan struktural
. Kelemahan dalam struktur perusahaanmisalnya kelemahan dalam bidang manajemen dan organisasi, kelemahandalam pengendalian mutu, kelemahan dalam mengadopsi dan penguasaanteknologi, kesulitan mencari permodalan, tenaga kerja masih lokal, danterbatasnya akses pasar. Kelemahan faktor struktural yang satu salingterkait dengan faktor yang lain kemudian membentuk lingkaranketergantungan yang tidak berujung pangkal dan membuat usaha kecilterdominasi dan rentan.Secara struktural, salah satu kelemahan usaha kecil yang paling menonjoladalah kurangnya permodalan. Akibatnya terjadi ketergantungan pada kekuatan pemilik modal. Karena pemilik modal juga lebih menguasai sumber-sumber bahan baku dan dapat mengusahakan bahan baku, maka pengusaha kecilmemiliki ketergan-tungan pada pemilik modal yang sekaligus penguasa bahan baku. Akibat dan ketergantungan tersebut, otomatis harga jual produk yangdihasilkan usaha kecil secara tidak langsung ditentukan oleh penguasa pasar dan pemilik modal, maka terjadilah pasar monopsoni.Dengan kondisi ini, maka batas keuntungan pengusaha kecil ditentukan oleh batas harga jual produk dan batas harga beli bahan baku. Terjadilah repatriasikeuntungan yang mengakibatkan permodalan usaha kecil jumlahnya tetap kecil.Kondisi tersebut mengakibatkan ketengantungan pengusaha kecil yang menjadi buruh pada perusahaan sendiri dengan upah yang ditentukan oleh bataskeuntungan dari pemilik modal sekaligus penguasa pasar dan penguasa sumber-sumber bahan baku.2.

Aspek kelemahan Kultural
. Kelemahan kultural mengakibatkankelemahan struktural. Kelemahan kultural mengakibatkan kurangnyaakses informasi dan lemahnya berbagai persyaratan lain gunamemperoleh akses permodalan, pemasaran, dan bahan baku, seperti:a.

Informasi peluang dan cara memasarkan produk. b.

Informasi untuk mendapatkan bahan baku yang baik, murah, dan mudahdidapat.c.

Informasi untuk memperoleh fasilitas dan bantuan pengusaha besar dalammenjalin hubungan kemitraan.d.

Informasi tentang tata cara pengembangan produk, baik desain, kualitas,maupun kemasannya.




0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Recent Posts

Unordered List

Text Widget

Blog Archive

LATEST POSTS

CB Blogger Lab

JASA SEO CB

jam ayam

CONTOH BLOG

JASA SEO CB

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *