Minggu, 03 Maret 2019

Aktiva Tak Berwujud


BAB 12

AKTIVA TAK BERWUJUD
12.1 Masalah Aktiva Tak Berwujud

12.1.1 Karakteristik

Aktiva tak berwujud memiliki dua karakteristik :


    Kurang memiliki eksistensi fisik

Tidak seperti pembahasan di bab sebelumnya, yaitu properti, pabrik, dan peralatan, aktiva tak berwujud cenderung tidak memiliki wujud yang jelas, tetapi berharga bagi perusahaan.
    Bukan merupakan instrumen keuangan

Aktiva  yang  memiliki  instrument  keuangan  cenderung  akan menghasilkan hak (klaim) agar di masa depan, dapat menerima kas atau ekuivalen kas. Contohnya seperti deposito, piutang jangka panjang, dan lain-lain. Dan aktiva tidak berwujud tidak dapat menghasilakan hak (klaim) atas kas maupun ekuivalen kas di masa depan, sehingga bukan meupakan  instrument  keuangan.  Contoh  dari  aktiva  tidak  berwujud antara lain seperti hak cipta, hak paten, lisensi, merek dagang atau nama dagang, dan goodwill.

12.1.2 Penilaian

Aktiva Tak Berwujud yang Dibeli

Aktiva tak berwujud yang dibeli oleh perusahaan yang berasal dari pihak lain dicatat oleh perusahaan sebagai suatu biaya. Apabila aktiva tak berwujud tersebut didapat dengan menukarkan saham atau menukarkannya dengan   aktiva yang lain, maka biaya atas suatu aktiva yang tak berwujud tersebut merupakan nilai pasar yang wajar dari beberapa pertimbangan yang diberikan  atau  merupakan  suatu  nilai  pasar  wajar  atas  aktiva  yang  tak berwujud yang diterima, di mana hal tersebut mempunyai bukti yang lebih jelas.

Aktiva Tak Berwujud yang Dibuat secara Internal

Beberapa pihak berpendapat bahwa biaya yang dikeluarkan secara internal untuk menciptakan aktiva tak berwujud tidak memiliki hubungan dengan nilai riilnya. Oleh karena itu, membebankan biaya ini dengan aktiva tak berwujud tertentu. Pihak lain berpendapat bahwa sulit untuk menghubungkan biaya ini dengan aktiva tak berwujud tertentu. Pihak yang lainnya lagi berpendapat bahwa karena subjektivistas yang mendasari berhubungan dengan aktiva tak berwujud, maka pendekatan konservatif harus digunakan yaitu dibebankan ketika terjadi. Akibatnya hanya biaya internal yang dikapitalisasi yang berwujud biaya langsung.

Amortisasi Aktiva Tak Berwujud

Aktiva tak berwujud bisa memiliki umur manfaat yang sifatnya terbatas ataupun umur manfaat tidak terbatas. Perusahaan melakukan amortisasi aktiva tak berwujudnya yang memiliki umur manfaat terbatas, dan tidak mengamortisasi aktiva berwujud yang memiliki umur manfaat tidak terbatas.

 Aktiva tak berwujud yang mempunyai umur manfaat terbatas Amortisasi merupakan alokasi biaya pada aktiva yang tak berwujud atau intangible assets dengan menggunakan suatu cara yang sistematis.

Berikut terdapat faktor- faktor yang harus diperhatikan:


    Perkiraan penggunaan aktiva ini oleh perusahaan

    Perkiraan umur manfaat aktiva

    Persyaratan hukum yang membatasi umur manfaat

    Persyaratan hukum memperbarui atau memperpanjang umur

    Dampak keusangan

    Tingkat beban pemeliharaan yang diperlukan



 Aktiva tak berwujud yang mempunyai umur manfaat terbatas

Jika  tidak  terdapat  faktor  (undang-undang,  peraturan, perjanjian, persaingan, atau lainnya) pembatasan pada umur kegunaan dari aset tak berwujud, perusahaan menganggap nilai kegunaannya adalah  tak  terbatas.  Umur  hidup  tak  terbatas  berarti  tidak  adanya

pembatasan  yang dapat diduga dari periode waktu dimana aset tak berwujud  tersebut  diharapkan  menyediakan  aliran  kas.  Perusahaan tidak mengamortisasi sebuah akiva tak berwujud dengan umur tak terbatas








12.2 Jenis-jenis Aktiva Tak Berwujud

12.2.1 Aktiva Tak Berwujud yang Berhubungan dengan Pemasaran

Perusahaan secara utama menggunakan aktiva tak berwujud yang berhubungan dengan pemasaran dalam kegiatan pemasaran atau promosi produk dan jasa. Sebagai contohnya: nama dagang, kepala surat kabar, nama domain di internet, dam persetujuan tanpa persaingan.

Merek atau merek dagang adalah kata, frase, atau simbol yang membedakan atau mengidentifikasi produk perusahaan secara khusus. Contohnya : Mercedes-Benz, Honda, dan Pepsi-Cola.

12.2.2 Aktiva Tak Berwujud yang Berhubungan dengan Pelanggan

Aset  tak berwujud  yang berhubungan  dengan  pelanggan  dihasilkan dari interaksi dengan pihak luar. Contohnya : daftar pelanggan, pemesanan atau jaminan simpanan produksi, semua perjanjian kontrak dan hubungan pelanggan non-kontrak.

12.2.3 Aktiva Tak Berwujud yang Berhubungan dengan Artistik


Aset tak berwujud yang berhubungan dengan artistik melibatkan hak kepemilikan untuk bermain, karya yang berhubungan dengan literatur atau kesusasteraan, karya musik, gambar, foto, dan video dan bahan audio visual. Hak cipta melindungi hak kepemilikan tersebut.

Hak cipta adalah hak penghargaan pemerintah yang dimiliki oleh pengarang, pelukis, musisi, pemahat, dan dan seniman lainnya dalam  kreasi dan ekspresinya.

12.2.4 Aktiva Tak Berwujud yang Berhubungan dengan Kontrak

Aktiva yang tak berwujud yang kemudian berhubungan dengan suatu kontrak yaitu merupakan nilai dari hak yang timbul dari suatu perjanjian kontrak. . Umumnya, bentuk aktiva yang tak berwujud yang kemudian terhubung   dengan   suatu   kontrak   disebut   dengan   waralaba.   Waralaba (franchise) adalah perjanjian kontraktual di mana pemilik waralaba memberikan hak kepada pemegang waralaba untuk melaukuan penjualan atas produk ataupun suatu jasa tertentu, dengan memanfaatkan merk dagang atau nama dagang. Contoh dari waralaba seperti adanya perjanjian lisensi, adanya izin bangunan, adanya suatu hak siaran maupun kontrak jasa.

Jenis lain dari waralaba yaitu perjanjian yang umumnya dilakukan antara pemerintah kota dan pemanfaatan properti publik oleh perusahaan perusahaan bisnis. Contohnya : penggunaan tanah publik untuk kabel telepon. Hak pengoperasion didapat melalui suatu perjanjian dengan suatu unit ataupun lembaga pemerintahan yang kemudian disebut dengan lisensi atau ijin. Waralaba dapat berlangsung selama periode waktu tertentu, selama periode yang tidak terbatas atau perpetual. Biaya waralaba atau lisensi dengan umur yang terbatas harus diamortisasi sebagai beban operasi selama umur waralaba.

12.2.5 Aktiva Tak Berwujud yang Berhubungan dengan Teknologi

Aktiva yang tak berwujud yang kemudian terhubung dengan teknologi baru  yang  terkait  dengan  inovasi  maupun  kemajuan  teknologi.  Beberapa contoh dari suatu teknologi yang telah dipatenkan dan suatu rahasia dagang yang diberikan oleh US Patent dan trademark office. Paten memberi suatu hak

eksklusif kepada pemegangnya dalam mempergunakan, membuat, maupun menjual produk yang ia miliki selama periode 20 tahun tanpa campur tangan dari pihak lain.

Terdapat dua tipe utama paten, yaitu paten produk yang terdiri dari produk fisik aktual maupun paten proses yang memiliki fungsi dalam pengaturan proses untuk membuat suatu produk. Perusahaan membebankan biaya hukum dan biaya lainnya yang dikeluarkan dalam upaya yang berhasil untuk mempertahankan tuntutan paten didebet ke paten   yaitu akun aktiva, karena tuntutan semacam itu memberikan hak hukum bagi pemegang paten. Biaya ini harus diamortisasi bersama dengan biaya akuisisi selama masa manfaat  paten  tersisa.  Walaupun  masa  manfaat  paten  seharusnya  tidak melebihi umur hukumnya selama 20 tahun. Namun modifikasi ayau penambahan kecil dapat menghasilkan paten baru. Biaya yang belum diamortisasi dari paten lama ke paten baru jika paten baru itu memberikan manfaat yang sama. Sebaliknya jika suatu paten menjadi tidak berharga (menurun nilainya) karena permintaan atas produk yang diproduksi menurun, maka aktiva itu harus dihapuskan dengan segera ke beban.

12.2.6 Goodwill

Walaupun  perusahaan  dapat  mengkapitalisasi  biaya-biaya  tertentu yang dikeluarkan dalam  mengembangkan aset khusus diidentifikasi seperti hak paten dan hak cipta, jumlah yang dikapitalisasi umumnya tidak signifikan. Tetapi perusahaan melakukan rekaman materi jumlah aset tidak berwujud saat membeli aset tidak berwujud, khususnya apabila berada di dalam situasi yang kemudian bisa melibatkan suatu penggabungan usaha atau merupakan pembelian bisnis lain.

Contohnya : Perusahaan Porto memutuskan untuk membeli perusahaan Aqui . Dalam situasi ini, perusahaan Porto mengukur aset yang diperoleh dan kewajiban diasumsikan sebesar nilai wajarnya. Dalam pengukuran aset dan kewajiban tersebut, perusahaan Porto harus mengidentifikasi semua aset dan kewajiban perusahaan Aqui . Sehingga, Porto dapat mengenali beberapa aset atau kewajiban yang sebelumnya tidak diakui oleh Aqui . Misalnya, Porto mengakui  aset  tidak  berwujud  seperti  nama  merek,  paten,  atau  daftar

pelanggan yang tidak dicatat oleh Aqui. Dalam kasus ini, Aqui tidak mengakui aset   tersebut   karena   aset   tersebut   dikembangkan   secara   internal   dan dibebankan.

Goodwill diukur sebagai selisih antara biaya pembelian atas nilai wajar aset bersih yang dapat diidentifikasi (aset dikurangi kewajiban) yang dibeli. Misalnya, jika Porto dibayar $2,000,000 untuk membeli aset neto yang teridentifikasi Aqui (dengan nilai wajar $1,500,000), dari catatan Porto goodwill  $500,000.  Oleh  karena  itu  Goodwill  diukur  sebagai  sisa  ukuran secara langsung. Itulah sebabnya goodwill kadang-kadang disebut sebagai penghubung, pengisi celah, atau penilaian akun utama.

Secara  konseptual,  goodwill  merupakan  manfaat  ekonomi  di  masa yang akan datang yang muncul dari aset lainnya yang diperoleh dalam penggabungan bisnis yang tidak teridentifikasi secara perorangan serta diakui secara terpisah. Hal ini sering disebut "paling tidak berwujud dari aset tidak berwujud" sebab yang teridentifikasi hanya bisnis dengan keseluruhan. Satu- satunya cara untuk menjual goodwill.

Recording Goodwill


Goodwill yang dihasilkan secara internal tidak harus dikapitalisasi dalam akun. Mengukur goodwill terlalu rumit dan menyatukan biaya dengan manfaat masa depan terlalu sulit. Manfaat masa depan goodwill mungkin tidak ada hubungannya dengan biaya-biaya yang pengeluarannya digunakan untuk mengembangkan  goodwill  tersebut.  Bahkan  Goodwill  tanpa  biaya  khusus untuk mengembangkannya. Karena tidak ada transaksi yang obyektif dengan pihak luar berlangsung, banyak subjektivitas terjadi.

Seperti yang ditunjukkan sebelumnya, goodwill dicatat hanya ketika seluruh bisnis dibeli. Untuk merekam goodwill, sebuah perusahaan membandingkan nilai wajar aset tidak berwujud nyata dan dapat diidentifikasi bersih dengan harga pembelian (biaya) dari bisnis yang diakuisisi. Perbedaannya dianggap goodwilll. Goodwill merupakan sisa dari suatu kelebihan biaya terhadap  nilai wajar aset bersih teridentifikasi.

Multi Inc memutuskan bahwa ia membutuhkan sebuah divisi bagian untuk  melengkapi  distributor  traktor  yang ada.  Direktur  Multi  Inc tertarik membeli perusahaan Tractorling di Brazil. Setelah negosiasi, Tractorling memutuskan untuk menerima tawaran Multi $400,000.

Pernyataan historis posisi keuangan Tractorling tidak mengungkapkan nilai wajar asets identifikasinya. Multi menyelidiki . Asset pokok Tractorling untuk menentukan nilai wajar. Investigasi tersebut dapat dicapai baik melalui audit pembelian yang dilakukan oleh Multi atau oleh penilai independen dari beberapa sumber lain.

Biasanya, perbedaan antara nilai wajar dengan nilai buku sering terjadi pada aset tidak lancar dibandingkan aset lancar. Kas tidak menimbulkan masalah untuk nilai. Piutang biasanya cukup dekat dengan valuasi saat ini meskipun kadang-kadang perlu penyesuaian tertentu karena tidak memadai ketentuan kredit macet. Kewajiban biasanya disajikan sebesar nilai buku. Namun, jika suku bunga telah berubah sejak perusahaan mendatangkan kewajiban, suatu penilaian yang berbeda (seperti present value berdasarkan arus kas yang diharapkan) adalah tepat. Analisis yang cermat harus dilakukan untuk menentukan bahwa tidak ada kewajiban yang tidak tercatat.

Perbedaan  persediaan  Tractorling sebesar $80,000  (122,000-42,000) bisa terjadi akibat sejumlah faktor. Yang paling mungkin adalah bahwa perusahaan menggunakan biaya rata-rata. Ingat bahwa selama periode inflasi, biaya rata-rata akan menghasilkan penilaian persediaan yang lebih rendah dibandingkan FIFO.

Dalam banyak kasus, nilai aset tidak lancar seperti properti, pabrik, dan peralatan dan tidak berwujud mungkin telah meningkat secara substansial selama bertahun-tahun. Perbedaan ini bisa disebabkan oleh perkiraan akurat dari masa manfaat, membebankan terus-menerus pengeluaran kecil (kurang dari $300), perkiraan akurat dari nilai residu, dan penemuan beberapa aset yang tidak tercatat.

Misalnya dalam kasus Tractroling, analisis menentukan Paten memiliki nilai  wajar  $18,000  atau  nilai  wajar  mungkin  telah  meningkat  secara

substansial. Penyelidikan sekarang menentukan nilai wajar aktiva bersih menjadi $350,000. Multi membayar $400,000 karena Tractroling mempunyai reputasi yang baik dari peringkat kredit, tim manajemen puncak, karyawan yang terlatih, dan sebagainya. Faktor-faktor ini membuat nilai bisnis lebih besar dari $350,000. Premi Multi pada kekuatan pendapatan masa depan serta pada struktur modal dasar perusahaan saat ini.

Perbedaan antara harga pembelian $400,000 dari nilai wajar $350,000 sebagai  goodwill.  Goodwill  dipandang sebagai  satu  atau sekelompok  nilai dikenali (intangible asset), biaya yang "diukur dengan selisih antara biaya kelompok  aset  atau  kewajiban  perusahaan  yang  diakuisisi  kurang diasumsikan." Prosedur ini disebut master metode penilaian. Hal ini mengasumsikan goodwill, mencakup semua nilai-nilai yang tidak dapat diidentifikasi secara khusus dengan aset berwujud atau tidak berwujud yang dapat diidentifikasi. Perusahaan sering mengidentifikasi goodwill pada laporan posisi keuangan sebagai kelebihan biaya atas nilai wajar aset bersih  yang diperoleh.

Penghapusan Goodwill


Perusahaan yang mengakui goodwill dalam penggabungan usaha, mempertimbangkan kehidupan yang tidak terbatas. Sehingga goodwill tidak dapat diamortisasi. Meskipun nilai goodwill dapat turun dari waktu ke waktu, memprediksi goodwill dan pola amortisasinya sangat sulit. Selain itu, investor menemukan biaya amortisasi sedikit digunakan dalam mengevaluasi kinerja keuangan.

Jika investor ingin tahu jumlah yang diinvestasikan dalam goodwill, maka dilihat dari aset berwujud terbesar pada laporan perusahaan posisi keuangan. Oleh karena itu, perusahaan menyesuaikan nilai tercatat hanya jika goodwill terganggu. Pendekatan ini berdampak signifikan pada laporan laba rugi dari beberapa perusahaan.

12.3 Penurunan Nilai Aktiva Tak Berwujud


Dalam beberapa kasus, jumlah tercatat aktiva jangka panjang tidak dapat dipulihkan. Oleh karena itu, perusahaan perlu menghapusnya. Penghapusan ini berarti penurunan nilai.









12.3.1 Penurunan Nilai Aktiva Tak Berwujud dengan Masa Manfaat Terbatas


Peraturan umum yang berlaku untuk penurunan nilai penurunan nilai properti, pabrik, dan peralatan juga berlaku bagi aktiva yang tak berwujud dengan umur manfaat yang terbatas. Dalam menelaah pengujian kemampuan pemulihan ini, perusahaan dapat membuat estimasi arus kas di masa yang akan datang yang diharapkan akan didapat dari penggunaan aktiva dan disposisi akhirnya.Selanjutnya perusahaan menggunakan menggunakan pengujian nilai wajar.

12.3.2 Penurunan Nilai Aktiva Tak Berwujud dengan Umur Tidak Terbatas Selain


Goodwill


Aktiva   tak   berwujud   dengan   umur   manfaat   tak   terbatas   harus dilakukan pegujian terhadap adanya penurunan nilai aktiva tak berwujud tersebut minimal satu tahun sekali. Pengujian penurunan nilai untuk aktiva dengan umur tak terbatas selain goodwill ini adalah penurunan nilai wajar. Adanya pengujian tersebut berguna dalam membandingkan nilai wajar dari aktiva yang tak berwujud dengan jumlah tercatatnya.

12.3.3 Penurunan Nilai Goodwill


Aturan dalam menurunkan nilai goodwill merupakan suatu proses yang terdiri atas dua tahap. Pada tahap pertama, perusahaan harus melakukan perbandingan terhadap nilai wajar unit yang kemudian dilaporkan pada jumlah yang tercatat, termasuk goodwill. Apabila nilai wajar unit yang dilaporkan perusahaan melebihi dari jumlah yang tercatat, maka penurunan nilai goodwill tidak  dipertimbangkan.  Perusahaan  tidak  perlu  melakukan  apa-apa  lagi. Kedua, menetapkan nilai wajar goodwill dan membandingkannya dengan jumlah tercatatnya.




12.4 Biaya Penelitian dan Pengembangan


Penelitian dan pengembangan biaya tidak dengan sendirinya aktiva tidak berwujud . Namun, kami menyajikan akuntansi untuk biaya penelitian dan pengembangan di sini karena kegiatan penelitian dan pengembangan sering mengakibatkan dalam pengembangan paten atau hak cipta yang dapat memberikan nilai masa depan .




12.4.1 Mengidentifikasi Aktivitas Penelitian dan Pengembangan


    Kegiatan Penelitian

Merupakan investigasi asli serta direncanakan yang dilaksanakan dengan suatu prospek untuk   memperoleh suatu pengetahuan ilmiah ataupun teknis dan pemahaman baru.
    Kegiatan Pembangunan

Penerapan temuan riset atau pengetahuan lainnya untuk suatu rencana ataupun suatu desain dalam produksi bahan baru atau secara substansial ditingkatkan, merencanakan, produk, proses, sistem atau jasa sebelum dimulainya produksi komersial atau pemakaian.

12.4.2 Akuntansi Aktivitas Penelitian dan Pengembangan


    Bahan, peralatan, dan fasilitas

Beban biaya keseluruhan, kecuali item memiliki alternatif penggunaan masa depan. Jika ada alternatif penggunaan masa depan, membawa barang-barang sebagai persediaan dan mengalokasikan dana dikonsumsi, atau memanfaatkan dan depresiasi yang digunakan.

    Personil

Beban  sebagai  gaji  yang  dikeluarkan,  upah  dan  biaya  yang  terkait lainnya   yang  berasal   dari   karyawan   yang   melibatkan   diri   dalam penelitian dan pengembangan.
    Dibeli berwujud

Mengakui dan mengukur pada nilai wajar. Setelah pengakuan awal, account untuk sesuai dengan alam mereka.
    Kontrak jasa

Beban biaya dari jasa yang kemudian dilakukan oleh orang lain sehubungan dengan penelitian dan pengembangan pada saat terjadinya .
    Biaya tidak langsung

Sertakan alokasi yang wajar biaya tidak langsung dalam biaya penelitian dan pengembangan, kecuali untuk biaya umum dan administrasi, yang harus jelas terkait dalam rangka untuk dimasukkan dalam penelitian dan pengembangan.



12.4.3 Biaya-biaya Lain yang Mirip dengan Biaya R&D


Ada banyak biaya memiliki karakteristik mirip dengan biaya penelitian dan pengembangan. Contohnya adalah sebagai berikut:

    Biaya Start-Up

Biaya Start-up dikeluarkan untuk suatu kegiatan yang dilaksanakan satu kali demi memulai suatu operasi perusahaan yang baru. Salah satu contohnya yaitu  membuka pabrik baru, mengenalkan suatu produk atau jasa yang baru atau melakukan bisnis di wilayah baru. Biaya Start-up meliputi biaya organisasi, seperti biaya hukum dan negara yang dikeluarkan untuk mengatur entitas bisnis baru. Akuntansi untuk biaya start-up secara langsung : Beban biaya start-up saat terjadinya.

    Kerugian Operasi Awal

Kerugian awal usaha yang biasanya terjadi pada saat memulai bisnis. Biaya  kerugian  operasi  tersebut  merupakan  biaya  yang  tidak  dapat

dihindari  ketika  memulai  bisnis.  IFRS  menyatakan  bahwa  kerugian usaha yang terjadi di tahun-tahun awal tidak boleh dikapitalisasi.

    Biaya Iklan

IASB mengakui bahwa iklan dan kegiatan promosi bisa meningkatkan atau menciptakan hubungan dengan pelanggan,  yang pada suatu saat nanti akan menghasilkan pendapatan. Namun, pengeluaran tersebut tidak berbeda   dari   aset   tidak   berwujud   internal   yang   lainnya   ,   yang memberikan kontribusi cukup penting bagi pengembangan bisnis secara keseluruhan.  Oleh  karena itu,  mereka  tidak  memenuhi  kriteria untuk diidentifikasi secara terpisah dan harus dibebankan pada saat terjadinya.

    Pertanyaan Konseptual

Perusahaan membebankan biaya awal merupakan hal yang konserpatif, juga solusi yang praktis. Tetapi praktek penghapusan biaya secara langsung   yang   dibuat   dengan   keuntungan   dimasa   depan   secara konseptual salah. Ada beberapa perbedaan dari sudut pandang laporan laba-rugi. Hal ini terjadi karena sifat dari penelitian dan pengembangan yang sedang berlangsung, jumlah biaya penelitian dan pengembangan yang dibebankan ke setiap periode akuntansi adalah sama, apakah ada pembebanan langsung atau kapitalisasi dan amortisasi berikutnya.




12.5 Penyajian Pos-pos yang Tak Berwujud Dan Pos-pos yang Terkait


12.5.1 Penyajian Aktiva Tak Berwujud

Pelaporan aktifa tak berwujud mirip dengan pelaporen Property, Bangunan dan  Peralatan.  Nama  baik  perusahaan  sebaiknya  disajikan  secara  terpisah. Pada laporan laba rugi perusahaan sebaiknya menyajikan biaya amortisasi dan kerugian  impairment  serta  pembalikan  untuk  aset  tak  berwujud,  secara terpisah.

12.5.2 Aktiva Tak Berwujud

Intangible assets terdiri dari indefinite life intangible assets dan finite life intangible assets. Indefinite life intangible assets adalah aset-aset yang umur

nulai  guna  ekonominya  tidak  dapat  ditentukan  saat  aset  tersebut  didapat melalui kalim-klaim legal lainnya yang dapat diperbaharui tanpa biaya khusus.

12.5.3 Penurunan Nilai Goodwill dan Indefinite Life Intangible Assets

Goodwill dan indefinite life intangible assets diuji untuk impairment secara annual. Pengujian impairment dilakukan secara annual pada saat yang sama tiap tahunnya dan pada saat cash generating unit (CGU) level.







0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Recent Posts

Unordered List

Text Widget

Blog Archive

LATEST POSTS

CB Blogger Lab

JASA SEO CB

jam ayam

CONTOH BLOG

JASA SEO CB

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *