The Recording Proses
CHAPTER
2
THE
RECORDING PROCESS
1.
Pengertian Akuntansi
Akuntansi
(accounting) dapat dipahami sebagai suatu proses kegiatan mengolah data
keuangan(input)
agar menghasilkan informasi keuangan (ouput) yang bermanfaat bagi pihak-
pihak
yang berkepentingan dengan perusahaan atau organisasi ekonomi yang
bersangkutan.
Transaksi
adalah kejadian atau situasi yang mempengaruhi posisi keuangan perusahaan,atau
yang
mengakibatkan berubahnya jumlah atau komposisi persamaan antara kekayaan dan
sumber
pembelanjaan.
2.
Proses Pencatatan Transaksi Keuangan
Setiap
transaksi keuangan yang dilakukan harus disertai dengan bukti. Bukti merupakan
salah
satu bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan kerja pada atasan bahwa transaksi
telah
dilakukan.
Berikut macam-macam bukti transaksi :
Bukti
transaksi internal
Memo antar bagian : dibuat oleg bagian-bagian yang terdapat dalam perusahaan
untuk
kepentingan
perusahaan itu sendiri. Digunakan sebagai dasar pencatatan selanjutnya.
Memorial post : merupakan bukti yang menunjukkan adanya keputusan.
Bukti
transaksi eksternal
Faktur : adalah bukti penjualan barang yang dilakukan secara kredit yang dibuat
oleh
pihak
penjual dan diberikan kepada pihak pembeli. Dibuat rangkap, yang asli diberikan
kepada
pembeli sebagai bukti pencatatan pembelian barang, sedangkan salinannya
dipegang
oleh penjual sebagai bukti pencatatan penjualan barang.
Kwitansi : merupakan bukti transaksi bahwa yang bersangkutan telah menerima
uang
atau
telah membayar secara tunai.
Nota kredit : bukti transksi penerimaan kembali barang yang telah dijual secara
kredit(retur
penjualan), atau pengurangan faktur karena barang sebagian rusak atau
kualitas
yang tidak sesuai barang dengan pemesanan.
Nota debit : bukti transaksi pengiriman kembali barang yang telah dibeli karena
sebagian
barang
yang beli ada yang rusak atau tidak sesui pesanan.
Cek
: adalah surat perintah yang dibuat oleh pihak yang mempunyai rekeningdi
Bank,agar
Bank membayar sejumlah uang kepada pihak yang namanya tercantum dalam
cek
tersebut. Pihak-pihak yang berhubungan dalam pengeluaran cek terssebut adalah :
Pihak penarik, yaitu pihak yang mengeluarkan dan menandatangani cek tersebut.
Pihak penerima, yaitu pihak yang menerima pembayaran cek tersebut.
Bilyet giro : merupakan surat perintah dari nasabah suatu bank kepada bank yang
bersangkutan,
untuk memindahbukukan sejumlah uang dari rekeningnya kedalam
rekening
yng namanya tertulis dalam bilyet giro pada bank yang sama atau bank yang
lain.
Penggunaan bilyet giro dalam lalu lintas pembayaran dianggap lebih praktis dan
memudahlan
administrasi pada bank-bank yang bersangkutan.
3.
Analisis Bukti Transaksi
Bukti
transaksi adalah bukti adanya peristiwa yang berhubungan dengan keuangan.
Fungsinya
sebagai dasar pencatatan akuntansi, sebagai bukti tertulis bila terjadi
peristiwa hukum
dimasa
yang akan datang,dan sebagai dasar, pencatatan,penerimaan,pengeluaran keuangan.
Jadi,
fungsi
Analisis Bukti Transaksi yaitu untuk menentukan apakah perkiraan haru didebet
atau
dikredit.
4.
Jurnal
Merupakan
catatan yang tersusun secara sistematis dan berdasarkan kronologis dari
transaksi-transaksi
finansial yang jumlahnya dan keterangannya ringkas. Jurnal disebut juga
“book
of original entry”.
Fungsi
Jurnal :
Fungsi pencatatan ~ artinya semua transaksi yang terjadi berdasarkanbukti
dokumen yang
ada
harus dicatat seluruhnya.
Fungsi historis ~ artinya transaksi dicatat sesuai kejadian waktunya.
Fungsi analisis ~ artinya setiap transaksi yang dicatat dalam jurnal harus
merupakan
analisis
dari bukti-bukti transaksi..
Fungsi instruktif ~ artinya pencatatan dalam jurnal merupakan instruksi atau
perintah
untuk
melakukan postingan debet/kredit kedalam buku besar.
Fungsi informatif ~ artinya jurnal dapat memberikan informasi transaksi yang
terjadi.
Jurnal
terbagi menjadi 2 yaitu :
Jurnal umum, Juirnal yang mencatat seluruh transaksi dlam satu
kesatuan(berdasarkan
urutan
waktu).
Jurnal khusus, Dipergunakan untuk mencatat transaksi-transaksi secara spesifik
berdasarkan
jenis.sesuai kebutuhan perusahaan.
5.
Neraca saldo
Neraca
saldo adalah daftar yang berisi kumpulan seluruh rekening/perkiraan Buku Besar.
Neraca
saldo biasanya disiapkan pada akhir periode atau dapat disiapkan kapan saja
untuk
memastikan
keseimbangan Buku Besar
6.
Jurnal penyesuaian
Setelah
transaksi dicatat seluruhnya kedalam jurnal dan buku besar,kemudian dibuat
neraca
percobaan(trial balance)yang angka-angkanya diambil dari saldo Buku Besar.
Neraca
percobaan
berguna untuk menguji ketepatan pencatatan transaksi kedalam buku jurnal dan
buku
besar
7.Neraca
jalur
Neraca
jalur merupakan kertas berkolom(berlajur)yang digunakan sebagai kertas kerja
untuk
mempermudah penyusunan laporan keuangan perusahaan secara sistematis. Pemakaian
neraca
jalur bermanfaat bagi perusahaan dalam penyusunan laporan keuangan,memeriksa
data(rekening
dan jumlah saldo)yang disajikan dalam laporan keuangan,dapat menunjukkan
bahwa
prosedur-prosedur yang dilakukan untuk menyusun laporan keuangan telah
dilaksanaka,dan
dapat mempermudah menentukan kesalahan yang mungkin dilakukan.
8.
Jurnal penutup
Pada
akhir periode setelah laporan keuangan tersusun, suatu perusahaan masih harus
membuat
jurnal yaitu jurnal penutup. Jurnal penutup digunakan untuk menutup rekening-
rekening
nominal yaitu pendapatan dan biaya.
9.Penyusunan
laporan keuangan
Tujuan
penyusunan laporan keuangan untuk memberikan informasi yang relevan pada
pihak-pihak
diluar perusahaan
10.Neraca
saldo setelah penutupan
Setiap
perkiraan yang belum sesuai pada akhir periode akuntansi dilakukan
penyesuaian,hal
ini dipandang perlu karena: ada suatu transaksi yang terjadi tetapi belum
dilakukan
pencatatan pada perkiraan yang tertentu.
Melakukan
pemeriksaaan dari saldo perkiraan agar menunjukkan saldo yang sebenanrnya.
11.
jurnal pembalik
Jurnal
pembalik ini bukan merupakan keharusan dalam proses akuntansi,akan tetapi
untuk
menyederhanakan akan lebih baik bila dilakukan.
0 komentar:
Posting Komentar