IDE DAN PELUANG KEWIRAUSAHAAN
Pertemuan 9
BAB 9
IDE DAN PELUANG KEWIRAUSAHAAN
A. Ide Kewirausahaan
Menurut Zimmerer, ide-ide yang berasal
dari wirausaha dapat menciptakan peluang untuk memenuhi kebutuhan riil di
pasar. Ide-ide itu menciptakan nilai potensial di pasar sekaligus menjadi
peluang usaha. Dalam mengevaluasi ide untuk menciptakan nilai-nilai potensial
(peluang usaha), wirausaha perlu mengidentifikasi dan mengevaluasi semua resiko
yang mungkin terjadi dengan cara :
1. Mengurangi kemungkinan resiko melalui
strategi yang proaktif
2. Menyebarkan resiko pada aspek yang
paling mungkin
3. Mengelola resiko yang mendatangkan
nilai atau manfaat
Ada tiga resiko yang dapat dievaluasi,
yaitu :
1. Resiko pasar atau persaingan
2. Resiko financial
3. Resiko teknik[3]
Kreativitas sering kali
muncul dalam bentuk ide untuk menghasilkan barang dan jasa baru. Ide bukanlah
peluang dan tidak akan muncul bila wirausaha tidak mengadakan evaluasi dan
pengamatan secara terus menerus. Bagaimana ide bisa menjadi peluang? Jawaban
atas pertanyaan ini, diantaranya :
1. Ide dapat digerakkan secara internal
melalui perubahan cara-cara/metode yang lebih baik untuk melayani dan memuaskan
pelanggan dalam memenuhi kebutuhannya.
2. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk
produk dan jasa baru.
3. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk
modifikasi pekerjaan yang dilakukan atau cara melakukan suatu pekerjaan.[4]
B. Sumber Peluang Potensial
Agar ide-ide potensial menjadi peluang
bisnis yang riil, maka wirausaha harus bersedia melakukan evaluasi terhadap
peluang secara terus-menerus. Proses penjaringan ide atau disebut screening
merupakan suatu cara terbaik untuk menuangkan ide potensial menjadi produk dan
jasa riil.
Adapun langkah dalam penjaringan ide
dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Menciptakan
produk baru dan berbeda
Produk dan jasa yang dibuat harus
menciptakan nilai bagi pembeli, untuk itu wirausaha harus benar-benar mengenal
prilaku konsumen di pasar. Ada dua unsur pasar yang perlu diperhatikan :
a. Permintaan terhadap
barang/jasa yang dihasilkan
b. Waktu
penyerahan dan waktu permintaan barang/jasa.
Kemampuan untuk memperoleh peluang ,
sangat bergantung pada kemampuan wirausaha untuk menganalisis pasar, yang
meliputi aspek :
a. Analisis
demografi pasar,
b. Analisis sifat
serta tingkah laku pesaing,
c. Analisis
keunggulan bersaing pesaing dan kefakuman pesaing yang dapat dianggap dapat
menciptakan peluang.
2. Mengamati
pintu peluang
Wirausaha harus mengamati
potensi-potensi yang dimiliki pesaing, misalnya :
a. Kemungkinan
pesaing mengembangkan produk baru,
b. Pengalaman
keberhasilan dalam mengembangkan produk baru,
c. Dukungan
keuangan,
d. Keunggulan-keunggulan
yang dimiliki pesaing di pasar.
Kemampuan pesaing untuk mempertahankan
posisi pasar dapat dievaluasi dengan mengamati kelemahan-kelemahan dan resiko
pesaing dalam menanamkan modal barunya.
Untuk mengetahui kelemahan,
kekuatan, dan peluang yang dimiliki pesaing, dan peluang yang dapat kita
peroleh, menurut Zimmerer (1996 : 67) ada beberapa keadaan yang dapat
menciptakan peluang, yaitu :
a. Produk baru
harus segera di pasarkan dalam jangka waktu yang relative singkat,
a. Kerugian
teknik harus rendah,
b. Bila pesaing
tidak begitu agresif untuk mengembangkan strategi produknya
c. Pesaing tidak
memiliki teknologi canggih,
d. Pesaing sejak awal
tidak memiliki strategi dalam mempertahankan posisi pasarnya,
e. Perusahaan
baru memiliki kemampuan dan sumber-sumber untuk menghasilkan produk barunya.
3. Analisis
produk dan proses produksi secara mendalam
Analisis
ini sangat penting untuk menjamin apakah jumlah dan kualitas produk yang di
hasilkan memadai atau tidak.
4. Menaksir biaya
awal
Yaitu biaya awal yang diperlukan oleh
usaha baru.
5. Memperhitungkan
resiko yang mungkin terjadi[5]
Resiko pesaing, kemampuan dan kesediaan
pesaing untuk mempertahankan posisi pasarnya:
a. Kesamaan
dan keunggulan produk yang dikembangkan pesaing
b. Tingkat
keberhasilan yang dicapai pesaing dalam pengembangan produknya
c. Seberapa
besar dukungan keuangan pesaing bagi pengembangan produk baru
Resiko teknik adalah kegagalan dalam
proses pengembangan produk. Sedangkan resiko finansial adalah kegagalan yang
timbul akibat ketidakcukupan dana.[6] Nilai
suatu barang atau produk dapat diciptakan melalui:
1. Inovasi
Inovasi adalah
kemampun yang dimiki seorang keriwira usahaan untuk menerapkan kreativitas
dalam rangka memecahkan persoalan-persoalan dan peluang untuk menigkatkan
kebutuhan dalam kehidupan.
Menurtu Schumpeter (Dollinger, 2003: 7)
dapat mencangkup:
a) Penawaran produk
atau jasa baru
Tirto Utomo pendiri AQUA menghadirkan
produk air minum (air putih) dalm kemasan di Indonesia.Ide mwmbuat minuman
dalam kemasan tersebut muncul setelah seorang rekan bisnisnya terserang diare
akibat kekurangan minum air yang tidak hegienis sesaat setelah mereka bermain
bulu tangkis di Rawamangun.Pada saat itu air minum dalam kemasan merupakan
produk baru yang ditawarkan kepada konsumen Indonesia.
b) Penggunaan metode
atau teknologi baru
Microsoft meghabiskan dana yang
sangat besar setiap tahun nya untuk megembangkan teknologi baru di bidang
computer sehigga progam Windows senantiasa memiliki keunggulan di bidang
progam-progam pesaing.
c) Penciptaan
pasar sarana yang baru
Para pengusaha penyalur Jasa
Tenaga Kerja Indonesia (PJKTI) melihat peluang pengirim jasa tenaga kerja
professional di bidang pembangunan infrastruktur dan tenaga medis, segera
setelah pasukan multinasional memenagkan peperangan dan berhasil mengusir
pasukan Irak yang melakiakn invasi ke quait.
d) Penghunaan sember
pasukan bahan baku dan sumber daya lainnya yang baru
Salah satu suber daya menejeman yang
dapat memberikan kontribusi terhadap kemampuan bersaing perusahaan, adalah
sumber daya manusia.
e) Penciptaan
bentuk organisasi industri yang baru
Organisasi yang baru dapat dibentuk
diantaranya melalui pelaksaan merger untuk memperkuat struktur permodalan
perusahan mempertinggi kinerja operasi perusahaan melalui penciptaan sinergi di
antara perusahaan yang melakukan merger.[7]
Proses inovasi :
1. Wirausahawan melihat adanya
kebutuhan
2. Mengumpulkan data dan
mendefinisikan konsep-konsep
3. Menguraikan
masalah-masalah
4. Menggunakan daya ingat
untuk mencari kesamaan
5. Menemukan kesamaan dan
gagasan yang berhubungan
6. Melihat bagaimana
menggabungkan kesamaan dan gagasan yang berhubungan
7. Mencari pemecahan
sementara
8. Meneliti pemecahan dengan
hati-hati
9. Bergerak terus jika
semuanya baik
10. Mencapai keberhasilan[8]
2. Mengubah
tantangan menjadi peluang
Menciptakan permintaan melalui penemuan
baru. ide-ide yang berasal dari wirausaha dapat menciptakan peluang untuk
memenuhi kebutuhan pasar.
0 komentar:
Posting Komentar