Kamis, 07 Maret 2019

IDE DAN PELUANG KEWIRAUSAHAAN



Pertemuan 9

BAB 9
IDE DAN PELUANG KEWIRAUSAHAAN


A.  Ide Kewirausahaan
Menurut Zimmerer, ide-ide yang berasal dari wirausaha dapat menciptakan peluang untuk memenuhi kebutuhan riil di pasar. Ide-ide itu menciptakan nilai potensial di pasar sekaligus menjadi peluang usaha. Dalam mengevaluasi ide untuk menciptakan nilai-nilai potensial (peluang usaha), wirausaha perlu mengidentifikasi dan mengevaluasi semua resiko yang mungkin terjadi dengan cara :
1. Mengurangi kemungkinan resiko melalui strategi yang proaktif
2. Menyebarkan resiko pada aspek yang paling mungkin
3. Mengelola resiko yang mendatangkan nilai atau manfaat
Ada tiga resiko yang dapat dievaluasi, yaitu :
1. Resiko pasar atau persaingan
2. Resiko financial
3. Resiko teknik[3]
Kreativitas sering  kali muncul dalam bentuk ide untuk menghasilkan barang dan jasa baru. Ide bukanlah peluang dan tidak akan muncul bila wirausaha tidak mengadakan evaluasi dan pengamatan secara terus menerus. Bagaimana ide bisa menjadi peluang? Jawaban atas pertanyaan ini, diantaranya :
1. Ide dapat digerakkan secara internal melalui perubahan cara-cara/metode yang lebih baik untuk melayani dan memuaskan pelanggan dalam memenuhi kebutuhannya.
2. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk dan jasa baru.
3. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi pekerjaan yang dilakukan atau cara melakukan suatu pekerjaan.[4]

B.  Sumber Peluang Potensial
Agar ide-ide potensial menjadi peluang bisnis yang riil, maka wirausaha harus bersedia melakukan evaluasi terhadap peluang secara terus-menerus. Proses penjaringan ide atau disebut screening merupakan suatu cara terbaik untuk menuangkan ide potensial menjadi produk dan jasa riil.
Adapun langkah dalam penjaringan ide dapat dilakukan sebagai berikut:
1.    Menciptakan produk baru dan berbeda
Produk dan jasa yang dibuat harus menciptakan nilai bagi pembeli, untuk itu wirausaha harus benar-benar mengenal prilaku konsumen di pasar. Ada dua unsur pasar yang perlu diperhatikan :
a.    Permintaan terhadap barang/jasa yang dihasilkan
b.    Waktu penyerahan dan waktu permintaan barang/jasa.
Kemampuan untuk memperoleh peluang , sangat bergantung pada kemampuan wirausaha untuk menganalisis pasar, yang meliputi aspek :
a.    Analisis demografi pasar,
b.    Analisis sifat serta tingkah laku pesaing,
c.    Analisis keunggulan bersaing pesaing dan kefakuman pesaing yang dapat dianggap dapat menciptakan peluang.
2.    Mengamati pintu peluang
Wirausaha harus mengamati potensi-potensi yang dimiliki pesaing, misalnya :
a.    Kemungkinan pesaing mengembangkan produk baru,
b.    Pengalaman keberhasilan dalam mengembangkan produk baru,
c.    Dukungan keuangan,
d.   Keunggulan-keunggulan yang dimiliki pesaing di pasar.
Kemampuan pesaing untuk mempertahankan posisi pasar dapat dievaluasi dengan mengamati kelemahan-kelemahan dan resiko pesaing dalam menanamkan modal barunya.
 Untuk mengetahui kelemahan, kekuatan, dan peluang yang dimiliki pesaing, dan peluang yang dapat kita peroleh, menurut Zimmerer (1996 : 67) ada beberapa keadaan yang dapat menciptakan peluang, yaitu :
a.    Produk baru harus segera di pasarkan dalam jangka waktu yang relative singkat,
a.    Kerugian teknik harus rendah,
b.    Bila pesaing tidak begitu agresif untuk mengembangkan strategi produknya
c.    Pesaing tidak memiliki teknologi canggih,
d.   Pesaing sejak awal tidak memiliki strategi dalam mempertahankan posisi pasarnya,
e.    Perusahaan baru memiliki kemampuan dan sumber-sumber untuk menghasilkan produk barunya.
3.    Analisis produk dan proses produksi secara mendalam
            Analisis ini sangat penting untuk menjamin apakah jumlah dan kualitas produk yang di hasilkan memadai atau tidak.
4.    Menaksir biaya awal
Yaitu biaya awal yang diperlukan oleh usaha baru.
5.    Memperhitungkan resiko yang mungkin terjadi[5]
Resiko pesaing, kemampuan dan kesediaan pesaing untuk mempertahankan posisi pasarnya:
a.     Kesamaan dan keunggulan produk yang dikembangkan pesaing
b.     Tingkat keberhasilan yang dicapai pesaing dalam pengembangan produknya
c.     Seberapa besar dukungan keuangan pesaing bagi pengembangan produk baru
Resiko teknik adalah kegagalan dalam proses pengembangan produk. Sedangkan resiko finansial adalah kegagalan yang timbul akibat ketidakcukupan dana.[6] Nilai suatu barang atau produk dapat diciptakan melalui:
1.  Inovasi
Inovasi  adalah kemampun yang dimiki seorang keriwira usahaan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan persoalan-persoalan dan peluang untuk menigkatkan kebutuhan dalam kehidupan.
Menurtu Schumpeter (Dollinger, 2003: 7) dapat mencangkup:
a)   Penawaran produk atau jasa baru
Tirto Utomo pendiri AQUA menghadirkan produk air minum (air putih) dalm kemasan di Indonesia.Ide mwmbuat minuman dalam kemasan tersebut muncul setelah seorang rekan bisnisnya terserang diare akibat kekurangan minum air yang tidak hegienis sesaat setelah mereka bermain bulu tangkis di Rawamangun.Pada saat itu air minum dalam kemasan merupakan produk baru yang ditawarkan kepada konsumen Indonesia.
b)   Penggunaan metode atau teknologi baru
 Microsoft meghabiskan dana yang sangat besar setiap tahun nya untuk megembangkan teknologi baru di bidang computer sehigga progam Windows senantiasa memiliki keunggulan di bidang progam-progam pesaing.
c)    Penciptaan pasar sarana yang baru
Para pengusaha  penyalur Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJKTI) melihat peluang pengirim jasa tenaga kerja professional di bidang pembangunan infrastruktur dan tenaga medis, segera setelah pasukan multinasional memenagkan peperangan dan berhasil mengusir pasukan Irak yang melakiakn invasi ke quait.
d)   Penghunaan sember pasukan bahan baku dan sumber daya lainnya yang baru
Salah satu suber daya menejeman yang dapat memberikan kontribusi terhadap kemampuan bersaing perusahaan, adalah sumber daya manusia.
e)    Penciptaan bentuk organisasi industri yang baru
Organisasi yang baru dapat dibentuk diantaranya melalui pelaksaan merger untuk memperkuat struktur permodalan perusahan mempertinggi kinerja operasi perusahaan melalui penciptaan sinergi di antara perusahaan yang melakukan merger.[7]
Proses inovasi :
1.  Wirausahawan melihat adanya kebutuhan
2.  Mengumpulkan data dan mendefinisikan konsep-konsep
3.  Menguraikan masalah-masalah
4.  Menggunakan daya ingat untuk mencari kesamaan
5.  Menemukan kesamaan dan gagasan yang berhubungan
6.  Melihat bagaimana menggabungkan kesamaan dan gagasan yang berhubungan
7.  Mencari pemecahan sementara
8.  Meneliti pemecahan dengan hati-hati
9.  Bergerak terus jika semuanya baik
10. Mencapai keberhasilan[8]

2.    Mengubah tantangan menjadi peluang
Menciptakan permintaan melalui penemuan baru. ide-ide yang berasal dari wirausaha dapat menciptakan peluang untuk memenuhi kebutuhan pasar.



0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Recent Posts

Unordered List

Text Widget

Blog Archive

LATEST POSTS

CB Blogger Lab

JASA SEO CB

jam ayam

CONTOH BLOG

JASA SEO CB

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *