UANG, INSTITUSI KEUANGAN DAN PENAWARAN UANG
BAB 8
UANG, INSTITUSI KEUANGAN
DAN PENAWARAN UANG
2.1 Definisi dan Ciri-ciri
Uang
Dari sudut pandang
ekonomi, uang merupakan stok aset-aset yang digunakan untuk
transaksi. Uang (money) adalah sesuatu yang diterima atau dipercaya masyarakat sebagai alat
pembayaran atau transaksi. Uang diciptakan dalam perekonomian dengan tujuan
untuk melancarkan kegiatan tukar-menukar dan perdagangan. Maka uang selalu
didefinifikan sebagai: benda-benda yang disetujui oleh masyarakat sebagai alat
perantaraan untuk mengadakan tukar menukar atauperdagangan. Yang dimaksudkan dengan kata disetujui dalam definisi ini
adalah terdapat kata sepakat di antara angota-anggota mesyarakat untuk
menggunakan satu atau beberapa benda sebagai alat perantaraan dalam kegiatan
tukar-menukar. Agar masyarakat menyetujui penggunaan sesuatu benda sebagai
uang, haruslah benda itu memenuhi syarat syarat berikut:
1. Nilainya tidak mengalami
perubahan dari waktu ke waktu
2. Mudah dibawa-bawa
3. Mudah disimpan tanpa
mengurangi nilainya
4. Tahan lama
5. Jumlahnya terbatas (
tidak berlebi-lebihan)
6. Bendanya mempunyai mutu
yang sama
2.2 Fungsi Uang
Dalam ilmu ekonomi
peranan atau fungsi uang dalam melancarkan kegiatan perdagangan dibedakan
menjadi empat jenis mereka adalah:
1. Uang sebagai perantara
tukar menukar
Seseorang yang ingin
memperoleh berbagai jenis barang untuk memenuhi kebutuhannya. Akan dapat dengan
mudah memperolehnya apabila memiliki uang yang cukup untuk membeli
kebutuhan tersebut. Kegiatan tukar menukar adalah lebih rumit didalam
perdagangan secara barter. Tukar menukar baru akan berlangsung apabila
seseorang dapat menawarkan sesuatu barang yang diingini oleh seseorang lainnya
, dan orang lain itu memiliki barang yang diinginkan oleh orang yang pertama.
2. Uang Sebagai Satuan
Nilai
Keuntungan selanjutnya
dari penggunaan uang dalam masyarakat bersumber kesanggupan untuk bertindak
sebagai satuan nilai. Yang dimaksudkan dengan satuan nilai adalah satuan ukuran
yang menentukan besarnya nilai dari berbagai jenis barang. Dengan adanya uang,
nilai sesuatu barang dapat dengan mudah dinyatakan, yaitu dengan menunjukan
jumlah uang yang diperlukan untuk memperoleh barang tersebut.Penggunaan uang
sebagi alat satuan nilai menyebabkan masyarakat tidak perlu bersusah payah
untuk menentukan nilai suatu barang dengan cara menentukan nilai tukar barang
tersebut dengan berbagai jenis barang lainnya.
3. Uang Sebagai Alat
Pembayaran Tertunda
Transaksi-transaksi dalam perekonomian yang sudah berkembang
banyak sekali dilakukan dengan pembayaran yang ditunda, atau penjualan secara
kredit. Para pembeli memperoleh barangnya terlebih dahulu dan membayarnya pada
masa yang akan datang. Penggunaan uang sebagai alat perantara dalam tukar
menukar dapat medorong perkembangan perdagangan yang bersifat demikian karena
para penjual akan lebih merasa yakin bahwa pembayaran yang ditunda itu sesuai
dengan yang diharapkan. Dengan perkataan lain, mutu benda yang akan
diperolehnya dimasa yang akan datang sebagai pembayaran penjualannya, yaitu
uang, akan sesuai dengan yang diharapkan pada waktu menjual barangnya.
Satu syarat penting agar
fungsi uang yang ketiga ini dapat dijalankannya dengan baik adalah bahwa nilai
uang yang digunakan harus tetap stabil. Nilai uang dikatakan stabil apabila
sejumlah uang yang dibelanjakan akan tetap memperoleh barang barang yang sama
banyak dan sama mutunya dari waktu ke waktu. Apabila syarat ini tidak dipenuhi
maka fungsi uang sebagai ukuran untuk pembayaran tertunda tisak akan dapat
dijalankan dengan sempurna. Ada kemungkinan orang lebih suka menerima
pembayaran yang tertunda dalam bentuk barang atau menghindari tukar menukar
dengan pembayaran yang ditunda.
4. Uang Sebagai Alat
Penyimpanan Nilai
Penggunaan uang
memungkinkan kekayaan seseorang disimpan dalam bentuk uang. Apabila harga harga
barang stabil, menyimpan kekayaan dalam bentuk uang lebih menguntungkan dari
menyimpannya dalam bentuk barang. Di dalam perekonomian yang sudah
maju, jenis uang yang terutama adalah uang bank dan uang giral. Uang jenis
ini tidak memerlukan biaya untuk menyimpannya dan mudah mengurusnya. Jenis dari
uang yang sekarang ini banyak digunakan adalah uang kertas.
2.3 Jenis Uang Sepanjang
Sejarah
Sejarah uang sangat
berhubungan dengan sejarah peradaban manusia. Semenjak manusia memilih
peradabannya dan ke luar dari “zaman baru”, mereka telah menciptakan berbagai
bentuk barang digunakan sebagai alat perantara dalam tukar menukar. Uraian
berikut secara ringkas menerangkan perkembangan bentuk uang sepanjang peradaban
manusia.
1. Jenis Uang yang
Mula-Mula Sekali Digunakan
Uang yang mula-mula
sekali digunakan terdiri dari barang-barang yang sangat dibutuhkan masyarakat
dan yang banyak mereka gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Barang-barang
tersebut dapat berupa bahan makanan seperti beras, jagung, gandum, ikan, dan binatang-binatang
ternak. Kalau diperhatikan ciri-ciri yang harus dimiliki oleh benda yang akan
bertindak sebagai uang, maka sebenarnya barang-barang di atas belumlah
memenuhi syarat-syarat yang diperlukan. untuk berperan sebagai uang. OIeh sebab
itu penggunaan barang-barang di tas sebagai uang hanya terjadi dalam masyarakat
yang sangat kurang maju.
2. Penggunaan Emas Dan
Perak Sebagai Uang
Jenis uang yang sudah
sejak lama digunakan, dan yang selama kurang lebih dua puluh satu abad
merupakan mata uang yang paling banyak digunakan oleh berbagai negara, adalah
mata uang emas dan perak. Emas dan perak mempunyai ciri-ciri yang diperlukan
untuk menjadi uang yang baik.
· Ciri-Ciri Khusus Emas
dan Perak
Sifat-sifat yang
menyebabkan kedua-dua jenis logam tersebut sangat sesuai untuk digunakan
sebagai uang adalah:
1. Banyak orang menyukai
benda tersebut karena dapat digunakan sebagai perhiasan.
2. Emas maupun perak
mempunyai mutu yang sama.
3. Kedua-duanya tidak mudah
rusak, tetapi dapat dengan mudah dibagi-bagi apabila diperlukan.
4. Jumlahnya sangat
terbatas dan untuk rnemperolehnya perlu biaya dan usahz
5. Kedua barang itu sangat
stabil nilainya karena mereka tidak bcrubah mutunya dalam jangka panjang dan
tidak mengalami kerusakan.
Uang yang terbuat dari
emas dan perak telah mulai digunakan sejak abad ketujuh sebelum masehi dan
sampai permulaan abad kesembilan belas mata uang emas dan perak adalah uang
yang paling penting dan paling banyak digunakan. Kemajuan ekonomi yang dicapai
sesudah Revolusi Industri menyebabkan perdagangan berkembang dengan pesat
sekali. Permintaan ke atas emas dan perak untuk digunakan sebagai uang
bertambah dengan sangat pesat pula. Maka kesulitan-kesulitan mulal timbul dalam
menggunakan’kedua logam tersebut sebagai uang. Sebab-sebab utama dari kesulitan
tersebut diterangkan dalam uraian berikut:
- Memerlukan tempat yang
agak besar untuk menyimpan pada waktu transaksi belum begitu besar
nilainya, masalah menyimpan uang belum timbul karena belum banyak ruangan.yang
diperlukan. Kemajuan ekonomi yang diikuti pula oleh perkembangan perdagangan
menyebabkan nilai transaksi menjadi berkali-kali lipat besarnya. Lebih banyak
uang diperlukan untuk transaksi-transaksi tersebut dan masalah menyediakan
tempat untuk menyimpan uang itu mulai timbul.
- Merupakan benda yang
berat kalau nilai transaksi adalah kecil, maka jumlah mata uang emas dan
perak yang digunakan dalam transaksi tersebut tidak terlalu banyak. maka bentuk
benda tersebut belum menimbulkan kesulitan kepada kedua belah pihak yang
melakukan transaksi tersebut. Dalam perekonomian yang bertambah maju nilai
transaksi meningkat menjadi berkali.
2.4 Bentuk-bentuk Uang
1. Uang Fiat
Uang tanpa nilai
intristik disebut uang fiat (fiat money). Flat hanya merupakan sebuah perintah
atau perjanjian dan uang flat dibuat sebagai uang oleh dekrit pemerintah.
2. Uang Komoditas
Ketika uang berbentuk
komoditas dengan nilai intrinstik, hal itu disebut sebagai uang komoditas (comodity
money).Istilah nilai intrinstik berarti bahwa barang tersebut akan memiliki
nilai, bahkan jika tidak digunakan sebagai uang.
2.5 Peranan Dan Kegiatan
Bank Umum
Yang dimaksudkan dengan
lembaga keuangan atau institusi keuangan adalah semua perusahaan yang kegiatan
utamanya adalah meminjamkan uang yang disimpan kepada mereka. Badan-badan itu
mendorong masyarakat untuk membuat tabungan kepada mereka. Sebagai “balas jasanya”
para penabung akan diberi “pendapatan” berupa bunga ke atas tabungan yang
mereka buat. Tabungan yang dikumpulkan oleh lembaga keuangan tersebut
selanjutnya akan dipinjamkan kembali kepada individu-individu dan
perusahaan-perusahaan yang membutuhkannya. Sebagian lagi digunakan untuk
membeli saham-saham berbagai perusahaan. Lembaga keuangan yang lazim terdapat
di suatu Negara dapat dibedakan menjadi beberapa jenis :
1. Bank umum atau bank
perdagangan. Institusi ini adalah bank yang bukan saja dapat meminjamkan atau
menginvestasikan berbagal jenis tabungan yang diperolehnya, tetapi juga dapat
membedakan pinjaman dari rnenciptakan sendiri uang giral. Bagaimana hal mi
dilakukan akan dijelaskan kemudian.
2. Bank tabungan. Bank mi melakukan
kegiatan hampir seperti perusahaan peminjaman Tabungan, menerima simpanan dalam
bentuk tabungan atau simpanan berjangka panjang dan kemudian meminjamkan atau
menginvestasikan uang tersebut.
3. perusahaan peminjaman. Merupakan badan
keuangan yang menerima simpanan dalam bentuk tabungan atau simpanan berjangka
lama (yaitu hanya dapat diambil kembali oleh pemiliknya sesudab beberapa waktu
yang ditentukan), dan selanjutny; meminjamkan nan menginvestasikan tabungan
tersebut.
4. Pasaran saham. Suatu lembaga yang fungsi
utamanya adalah menjadi tempat-tempat saham perusahaan-perusahaan
diperjualbelikan.
5. Perusahaan asuransi Terdiri dari
perusahaan yang memperoleb uang dengan menjanjikan akan membuat sejunlah ganti
rugi kepada individu, perusahaan dan badan-badan lainnya apabila sesuatu
peristiwa seperti: kecelakaan, kebakaran, kehilangan dan dan sebagainya—berlaku
ke atas orang, perusahaan atau badan yang membayar uang asuransi kepada
perusabaan asuransi. Uang asuransi yang dikumpul kan oleb badan ini akan diinvestasikan
atau dipinjamkan.
1. Beberapa Keistimewaan
Dari Bank Umum
Dikatakan bahwa bank
umum rnerupakan lembaga keuangan yang paling penting dan paling berpengaruh
dalam kegiatan ekonomi. Ini disebabkan karena bank umum mempunyai beberapa
keistimewaan yang tidak dimiliki oleh lembaga-lembaga keuangan Iainnya.
Keistimewaan 1: Tabungan Dapat
Diambil dengan Cek
Satu keistimewaan itu
adalah kesanggupan bank umum untuk menciptakan uang yang dapat sewaktu-waktu
diambil dengan menggunakan cek, yaitu tabungan keistimewaan untuk menciptakan
tabungan yang boleb diambil dengan menggunakan cek dimiliki oleh
lembaga-lembaga keuangan lainnya. Tabungan di dalam lembaga-lembaga antara lain
hanya boleh diambil apabila pemiliknya datang langsung ke badan-badan tersebut.
Keistimewaan 2: Dapat Menciptakan
“Daya Beli”
Keistimewaan yang kedua
dari bank umum bersumber dan kemampuannya untuk menciptakan daya beli baru atau
menghapuskan daya beli yang ada di dalam perekonomian. Kegiatannya secara
otomatis akan menimbulkan perubahan-perubahan bagi uang yang tersedia dalam
perekonomian. Kegiatan “menciptakan” atau “menghapuskan” daya beli dilakukan
oleh bank umum apabila ia memberikan atau membatalkan pinjaman kepada
nasabahnya. Bagaimana berlakunya proses tersebut akan diuraikan kemudian.
Keistimewaan 3: Memberi Pinjaman Jangka
Pendek
Keistimewaan yang ketiga
dari bank umum bersumber dan kegiatan meminjamkan uang yang dilakukannya. Bank
umum terutama memberikan pinjaman jangka pendek. Ini berarti bank umum
merupakan satu badan yang penting peranannya kepada perusahaan-perusahaan untuk
menyetarakan keadaan keuangannya dengan gerak naik turunkegiatan ekonorni. Pada
waktu perekonorniag mencapai tingkat kegiatan yang tinggi biasanya pant
pengusaha memerlukan Iebih banyak modal kerja, dan bank umum dapat dengan
segera menyediakan modal yang diperlukan tersebut. Sebaliknya, apabila kegiatan
ekonomi mengalami kemunduran, perusahaan-perusahaan harus mengurangi kegiatan
mereka. Dengan sendirinya keperluan untuk memperoleh tambahan modal kerja akan
berkurang maka para pengusaha akan mengembalikan modal kerja yang mereka pinjam
dari bank-bank umum.
2.6 Proses Penciptaan Uang
Giral
1. Penciptaan
tabungan giral (rekening koran)
Tabungan giral atau
rekening koran yang diciptakan oleh bank umum dapat dibedakan menjadi jenis:
tabungan giral utama dan tabungan giral derifatif. Bank umum akan menciptakan
tabungani utama apabila ia mendapat uang dari langgananya dalambentuk
uang tunai atau cek yang ditarik dari bank lain. Setelah menerima uang tunai
atau cek tersebut bank umumakan menambah nilai tabungan giral dari
pihak yang memasuk
2. Proses penciptaan uang
giral di dalam kenyataan
Dalam kenyataan yang
sebenamya proses penciptaan uang tidaklah sebesar seperti yang baru saja
diterangkan. Proses penciptaan uang yang telah digambarkan, hanya akan terjadi
apabila pemisalan-pemisalan yang dikemukakan pada permulaan uraian di atas
berlaku seperti yang dinyatakan dalam pemisalan. Kalau tidak demikian, gambaran
mengenai proses penciptaan uang akan mempunyai bentuk yang berbeda. Dan yang
lebih penting lagi, di dalam kenyataan proses penciptaan uang tidak akan sejauh
atau seluas seperti yang digambarkan. Di bawab ni diuraikan tiga faktor penting
yang membatasi penciptaan uang.
a. Kebocoran uang tunai Salah
sam faktor yang membatasi luasnya prows penciptaan uang adalah berlakunya
kebocoran uang tunai,yaitu stsebagian dari uang yang seharusnya disimpan ke
bank umum yang berikut tetap di pegang oleh pemiliknya. Ini merupakan keadaan
yang lazim berlaku dalam masyarakat. Seseorang yang menerima uang tidak selalu
memasukkan semua uang tersebut ke dalam bank. Sebagian akan disimpan dalam
rumah, dalam perusahaan atau dalam kantong. Faktor ini akan membatasi luasnya
penciptaan uang yang akan berlaku.
b. Bank ingin mempunyai
cadangan yang lebih banyak faktor penting jam yang akan membatasi Iuasnya
penciptaan uang adalah keinginan bank untuk membuat cadangan uang, tabungan
giral yang lebih besar daripada yang ditetapkan oleb peraturan perbankan.
Apabila bank-bank umum dalam contoh kecil bukan mempertahankan cadangan sebesar
20 persen tetapi sebesar 25 persen mata tabungan giral yang akan tercipta
bukanlah sebesar 500 juta rupiah. tetapi hanya sebesar 400 juta rupiah.
2.7 Mata uang Dalam
Peredaran, Uang Berkurang Dan kekayaan Mudah Tunai
1. Mata Uang Dalam
Peredaraan Dan Uang Beredar
Di
dalam membahas mengenai uang yang terdapat dalam perekonomian, adalah penting
untuk membedakan diantara mata uang dalam peredaraan dan uang beredar. Mata
uang dalam peredaraan adalah seluruh jumlah mata uang yang telah dikeluarkan
dan di edarkan oleh bank sentral. Mata uang tersebut terdiri dari dua jenis
yaitu, uang logam dan uang kertas. Dengan demikian mata uang dalam peredaraan
adalah sama dengan uang katral. Sedangkan uang beredar adalah semua
jenis uang yang berada didalam perekonomian, yaitu jumlah dari mata
uang dalam peredaraan di tambah dengan uang giral dalam bank-bank umum.
Uang beredar adalah uang yang berada di tangan
masyarakat. Namun definisi ini terus berkembang, seiring dengan perkembangan
perekonomian suatu negara. Cakupan definisi jumlah uang beredar di negara maju
umumnya lebih luas dan kompleks dibandingkan negara sedang berkembang (NSB).
a. Uang
Beredar Dalam Arti Sempit (Narrow Money) / M1
Uang
beredar dalam arti sempit (narrow money) adalah bentuk asset
keuangan yang paling likuid. Artinya uang ini langsung dapat menjalankan semua
fungsinya sebagai uang. Ketika seseorang hendak melakukan
transaksi jual beli misalnya. Maka uang uang ini langsung dapat dipergunakan
sebagai alat pertukaran. Dalam hal ini tentu uang telah memenuhi fungsinya
sebagai medium of exchange (Aulia Pohan, 2008). Pengertian
paling sempit atau biasa dikenal dengan istilah narrow money adalah
daya beli yang langsung bisa digunakan untuk pembayaran atau dapat diperluas
mencakup alat-alat pembayaran yang mendekati “uang” (deposito berjangka dan
tabungan). Narrow money yang biasanya disimbolkan dengan M1 terdiri dari uang
tunai/kartal (currency) dan uang giral (Demand Deposit). Uang
kartal merupakan uang kertas dan uang logam yang ada di tangan masyarakat umum,
sedangkan uang giral mencakup saldo rekening koran/giro milik masyarakat umum
yang disimpan di bank.
b. Uang
Beredar Dalam Arti Luas (Broad Money) / M2.
Selanjutnya
apa yang dimaksud dengan uang beredar dalam arti luas. Sesungguhnya pengertian
ini adalah pengertian uang yang memasukkan semua asset keuangan yang memenuhi
fungsinya sebagai uang. Tentunya dengan tingkat likuiditas yang berbeda satu sama
lain. Uang dalam arti luas (M2) itu terdiri dari M1 + Quasy Money +
Surat Berharga (securities) selain saham.
2. Kekayaan Mudah Tunai
(Berlikuiditas Tinggi)
Kekayaan
mudah tunai adalah “ harta-harta yang bersifat uang “, yaitu berbagai
jenis kekayaan yang dapat ditukarkan dengan barang atau uang dalam waktu yang
cepat dan tanpa kerugian nilai. Uang dapatlah dipandang sebagai
kekaayaan mudah tunai yang paling sempurna.
Beberapa kekayaan yang
bersifat uang lainnya tidak dapat dengan serta merta digunakan untuk memperoleh
barang-barang, tetapi mereka dapat dengan mudah ditukarkan kepada
uang. Kekayaan seperti itu adalah tabungan, deposito berjangka, dan
surat pinjaman jangka pendek pemerintah dan sertifikat bank Indonesia.
Di dalam mengamati
kegiatan perekonomian negara, jumlah kekayaan mudah tunai yang dimiliki
masyarakat perlu dengan sungguh-sungguh diperhatikan. Nilai kekayaan tersebut
mencerminkan sampai dimana masyarakat dapat menciptakan pengeluaran agregat,
yaitu ia dapat menunjukkan besarnya daya beli yang dimiliki masyarakat, yang
dalam waktu yang singkat dapat digunakan untuk membeli barang-barang dan
jasa-jasa.
2.8 Perkembangan Bank
Sentral
Bank
sentral merupakan institusi keuangan yang didirikan dan diberi tugas untuk
mengawasi dan mengatur kegiatan institusi keuangan lain dalam system finansial.
1. Perekembangan Bank
Sentral Di Berbagai Negara
Pada masa ini hampir
setiap negara mempunyai bank sentral, yaitu suatu bank yang diberi tugas oleh
pemerintah untuk mengatur dan mengawasi kegiatan lembaga-lembaga keuangan yang
terdapat dalam perekonomian. Berdasarkan kepada fungsi yang harus
dilaksanakannya ini bank sentral dapat didefinisikan: sebagai suatu lembaga
keuangan yang pada umumnya dimiliki pemerintah yang diserahi tanggung jawab
untuk mengatur dan mengawasi kestabilan kegiatan lembaga-lembaga keuangan, dan
untuk menjamin agar kegiatan lembaga-lembaga keuangan itu akan membantu
menciptakan tingkat kegiatan ekonomi yang tinggi dan stabil.
Tidak semua bank sentral
yang ada sekarang ini dari semenjak didirikan telah merupakan bank sentral. Di
Inggris dan Swedia misalnya, bank sentral yang ada sekarang ini pada mulanya
adalah bank umum. Di Swedia bank yang sekarang ini menjadi bank sentral
didirikan pada tahun 1660, tetapi baru pada tahun 1897 bank tersebut bertindak
sebagai bank sentral. Bank of England, yaitu bank sentral inggris didirikan
pada tahun 1694 tetapi fungsinya sebagai bank sentral baru mulai dijalankan
sejak tahun 1884. Di Amerika Serikat bank sentralnya dinamakan Federat Reserve
System, dan badan tersebut didirikan pada tahun 1913. Di negara-negara
berkembang, termasuk Indonesia, bank sentral didirikan semenjak mereka mencapai
kemerdekaan, yaitu pada tahun-tahun sesudah Perang Dunia Kedua. Bank sentral di
negara kita adalah Bank Indonesia.
2. Perbedaan Bank Sentral
Dan Bank Umum
a. Dalam perekonomian hanya
ada satu bank sentral
b. Bank umum kebanyakan
dimiliki oleh pihak swasta
c. Tujuan kegiatan bank
sentral dan bank umum berbeda
d. Bank sentral diberi
kekuasaan untuk mencetak uang kertas dan logam
3. Fungsi Utama Bank
Sentral
Kalau diperhatikan
peranan dan kegiatan yang dijalankan oleh bank sentral di berbagai negara, maka
akan dapat dilihat bahwa pada umumnya bank sentral ditugaskan oleh pemerintah
untuk menjalankan lima kegiatan berikut :
- Bertindak sebagai bank kepada
pemerintah
- Bertindak sebagai bank kepada
bank-bank umum
- Mengawasi kegiatan bank umum
dan lembaga-lembaga keuangan lainnya
- Mengawasi keseimbangan kegiatan
perdagangan luar negeri
- Mencetak uang logam dan uang
kertas yang diperlukan umtuk melancarkan kegiatan produksi dan perdagangan
c. Bank Sentral Sebagai
Bank Kepada Pemerintah
Untuk mengurus
pengeluaran dan pendapatan pemerintah tersebut ia memerlukan jasa-jasa bank,
dan salah satu fungsi bank sentral adalah untuk memenuhi kebutuhan ini. Bank
sentral bertindak sebagai lembaga keuangan terutama yang menyimpan uang yang
dimiliki pemerintah. Seterusnya pemerintah menggunakan jasa-jasa bank sentral
untuk membayar dan mengirimkan uang kepada pemerintah daerah dan
departemen-departemen yang lain.
Cara lain yang dapat
dilakukan oleh pemerintah untuk membiayai desifit dalam pengeluarannya adalah
dengan mengeluarkan surat pinjaman (obligasi) jangka panjang atau dengan
meminjam langsung dari bank sentral. Apabila peminjaman uang kepada bank
sentral itu sangat berlebih-lebihan. Maka bank sentral harus lebih banyak
mencetak uang. Langkah yang demikian dapat menimbulkan inflasi.
d. Sebagai Bank Kepada Bank
Umum
Bank sentral disebut
sebagai bank dari bank-bank lainnya karena jasa-jasa yang diberikannya kepada
bank umum adalah sama sifatnya dengan jasa bank umum kepada masyarakat.
Selanjutnya bank sentral
disebut sebagai bank dari bank-bank lainnya karena bank-bank umum dapat
meminjam dari bank sentral apabila bank umum itu mengalami kekurangan cadangan.
Disamping meminjam, cara lain yang dapat dilaksanakan oleh bank umum untuk
mengatasi masalahnya adalah dengan menjual surat berharga yang dimiliki oleh
bank umum kepada bank sentral.
e. Mengawasi Bank Umum Dan
1nstitusi Keuangan Lain
Lembaga-lembaga
keuangan, termasuk bank umum, merupakan perusahaan yang mencari keuntungan dari
meminjamkan uang yang dimilikinya atau yang ditabungkan kepadanya Untuk memperoleh
keuntungan yang maksimal mereka haruslah meminjamkan kepada
perusahaan-perusahaan dan perorangan-perorangan sebanyak yang mungkin mereka
pinjamkan. Apalagi kemajuan ini terlalu ditekankan oleh lembaga-lembaga
keuangan tersebut, maka akan timbul akibat buruk kepada masyarakat di
perekonomian.
Lembaga-lembaga keuangan
mungkin memberi terlalu banyak pinjaman sehingga sehingga uang tunai yang
ditinggalkan sebagai cadangan tidak mencukupi lagi. Pada ketika masyarakat
menarik lebih banyak uangnya dan lembaga-lembaga keuangan tersebut, mereka
tidak akan mempunyai cukup dana untuk melakukan pembayaran tersebut. Keadaan
seperti Itu akan menghilangkan kepercayaan masyarakat kecuali. Lembaga-lembaga
keuangan. Di samping itu, pinjaman yang akan diawasi akan menyebabkan lembaga
keuangan takut meminjamkan uangnya kepada usaha yang sangat tinggi resikonya.
f. Mengawasi Kestabilan
Kurs Valuta Asing
Salah satu usaha yang
perlu dilakukan untuk menciptakan kestabilan ekonomi adalah dengan
mempertahankan kestabilan nilai kurs mata uang asing. Untuk mencapai tujuan ini
pertama-tama haruslah dijaga agar terdapat keseimbangan di antara ekspor dan
aliran masuk modal di satukan dengan impor dan aliran ke market modal di lain
pihak. Selanjutnya harus pula dijaga agar terdapat cukup cadangan mata uang
asing yang dapat sewaktu-waktu digunakan untuk membiayai pembayaran uang asing
yang berlebihan ke negara-negara lain karena aliran keluar untuk pembayaran
impor dan kebutuhan lain adalah lebih besar daripada aliran masuk yang diterima
dari ekspor dan pendapatan dari luar lainnya.
Menjamin agar
keadaan seperti itu selalu dapat diwujudkan merupakan salah satu tugas penting
dari bank sentral. Sebagai contoh, apabila terdapat tekanan-tekanan yang akan
menurunkan nilai kurs mata uang asing. bank sentral haruslah melakukan usaha
untuk menghapuskan tekanan ini. Salah satu langkah yang dapat dilakukan ialah
menaikkan suku-bunga. Dengan naiknya suku bunga, investasi dan menyimpan uang
menjadi lebib menguntungkan di negara tersebut dan akan menggalakkan aliran
masuk modal. Langkah lainnya adalah dengan berusaha membatasi impor Salah satu
faktor yang dapat menjatuhkan nilai mata uang adalah keadaan
perdagangan liar negeri di mana impor lebih kecil dari ekspor. Maka untuk
menjaga agar nilai kurs mata uang tetap stabil bank sentral haruslah mengambil
langkah-langkah yang menjamin agar masyarakat tidak mengimpor secara
berlebih-lebihan dan negara lain. Berdasarkan kepada contoh di atas dapatlah
dikatakan bahwa bank sentral merupakan suatu lembaga pemerintahyang bertugas
untuk menjaga kestabilan kegiatan ekspor, impor, dan aliran modal luar negeri
dengan tujuan untuk menjamin tercapainya perekonomian Negara.
0 komentar:
Posting Komentar