Rabu, 27 Februari 2019

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI


Pertemuan 3

BAB 3


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI




3.1 Sistem Informasi Akuntansi


Sistem informasi akuntansi (accounting information system) adalah sistem pengumpulan data serta memroses data transaksi juga melakuakan penyebaran informasi  keuangan  perusahaan  kepada  pihak-pihak  dinilai  perusahaan mempunyai kepentingan atas hal informasi keuangan tersebut. Faktor-faktor yang turut memengaruhi adanya perbedaan sistem akuntansi dari satu perusahaan ke perusahaan yang lain antara lain seperti sifat bisnis transaksi-transaksi yang terkait dengan perusahaan, ukuran dari perusahaan, jumlah data yang harus ditangani oleh perusahaan, dan juga kebutuhan informasi dari manajemen perusahaan juga pihak lain yang terkait dengan perusahaan.


3.1.1 Terminologi Dasar
                                    

Terminologi dasar akuntansi terdiri dari beberapa hal berikut.


    Kejadian (Event)

Kejadian adalah sesuatu yang dapat mengubah satu, dua, atau bahkan tiga sisi, yaitu asset, liabilities, dan equity.
    Transaksi (Transaction)

Transaksi ini merupakan suatu pertukaran antara satu perusahaan atau lebih.

    Akun (Account)

Akun merupakan suatu catatan yang sistematis yang kemudian dapat menunjukkan pengaruh transaksi yang terjadi serta kejadian lainnya pada unsur-unsur tertentu, seperti aktiva, kewajiban, ataupun ekuitas pemilik.
    Akun Riil dan Akun Nominal

Akun riil adalah akun-akun yang tidak ditutup dan saldo yang ada akan berlanjut ke peridode berikutnya, akun-akun ini akan tertera di neraca.

  Akun nominal yaitu,pendapatan,  beban,  serta  deviden,  akun-akun  ini  akan  tertera  di  dalam laporan laba-rugi dan akun-akun ini juga ditutup secara periodic.

    Buku Besar (Ledger)

Buku besar umum isinya berupa seluruh akun aktiva, kewajiban, ekuitas pemilik, pendapatan, dan beban. Buku besar pembantu yaitu berisi catatan yang merupakan penjelasan yang tidak tercantum pada buku besar umum.
    Jurnal

Jurnal adalah pencatatan paling awal yang merupakan catatan atas transaksi maupun kejadian yang berkaitan dengan keuangan perusahaan. Jumlah yang tercatat pada jurnal selanjutnya akan diposting ke buku besar.
    Pemindahbukuan (Posting)

Posting adalah suatu proses memindahkan angka-angka yang tercatat dalam jurnal dan memisahkannye berdasarkan akunnya masing-masing.
    Neraca Saldo (Trial Balance)

Neraca saldo merupakan ringkasan dari buku besar. Neraca saldo ini ada setelah adanya penyesuaian dimasukkan ke buku besar yang disebut neraca saldo yang disesuaikan. Neraca saldo ada setelah semua jurnal penutup dimasukkan ke buku besar disebut neraca saldo pasca-penutupan.
    Ayat Jurnal Penyesuaian (Adjusting Entries)

Ayat jurnal ini digunakan untuk menyesuaikan akun-akun agar jumlah yang ada sesuai dengan yang sebenarnya.
     Laporan Keuangan

Laporan  ini  merupakan  suatu  catatan  yang mencerminkapengumpulan, tabulasi, dan ikhtisar akhir dari data keuangan perusahaan. Terdapat empat laporan keuangan yang umum yang dibuat oleh perusahaan, antara lain: (a) neraca, yang menampilkan kondisi keuangan perusahaan di akhir periode akuntansi, (b) laporan laba-rugi, yang menghitung besarnya hasil operasi dari  perusahaan selama satu periode akuntansi, (c) laporan arus kas, yang melaporkan arus kas perusahaan selama satu periode, dan (d) laporan laba ditahan, yang merekonsiliasi saldo akun laba di tahan dari awal periode sampai dengan akhir periode akutansi perusahaan.
     Ayat Jurnal Penutup

Ayat jurnal ini digunakan untuk menutup semua akun terporer perusahaan.

3.1.2 Debet dan Kredit


Kata debet dan kredit masing-masing berarti kanan dan kiri. Kedua kata itu  bukan  berarti  peningkatan  maupun  suatu  penurunan,  tetapi  digunakan sebaga suatu   lambang   pada   prose pencatata denga tujua dapat menunjukkan  di  mana ayat  jurnal  tersebut  dibuat.  Sebagai  contoh,  tindakan mencatat suatu jumlah pada sisi kiri akun disebut mendebet, dan membuat ayat jurnal pada sisi kanan disebut mengkredit akun. Apabila total dari kedua sisi dibandingkan, maka sebuah akun dikatakan memiliki saldo debet jika jumlah debet melampaui jumlah kredit. Sebaliknya sebuah akun dikatakan memiliki saldo kredit jika jumlah saldo kredit melebihi jumlah saldo debitnya.



3.1.3 Persamaan Dasar


Persamaan dasar akuntansi yaitu Assets = Liabilities + Equity yang kemudian Equitynya diperluas lagi seberti gambar di atas. Aturan debet dan kredit juga diilustrasikan pada gambar di atas. Setiap kali sebuah perusahaan mengadakan transaksi, maka persamaan dasar akuntansi akan berubah di dua sisi sekaligus, yaitu sisi debet dan kredit.

3.2.1 Mengidentifikasi dan Mencatat Transaksi serta Kejadian Lainnya


Langkah pertama yang harus dilakukan dalam siklus akuntansi adalah melakukan analisis transaksi dan kejadian-kejadian tertentu lainnya. FASB menggunakan fase transaksi serta kejadian lainnya dan situasi yang memengaruhi perusahaan bisnis‖ digunakan dalam melakukan penjelasan penyebab dari adanya perubahan aktiva, kewajiban, dan ekuitas dari sebuah perusahaan. Kejadian terdiri dari dua tipe, yaitu: (a) kejadian eksternal, yang berinteraksi antara suatu perusahaan dengan lingkungan perusahaan tersebut, contohnya transaksi dengan perusahaan lain, berubahnya harga barang atau jasa yang dibeli dan dijual entitas, banjir atau gempa bumi, atau kemajuan teknologi pesaing;  (2)  kejadian  internal  yang  terjadi  dalam  entitas,  seperti  pemakaian

bangunan dan mesin dalam operasi atau transfer atau penggunaan bahan baku dalam proses produksi.

Transaksi, yang merupakan salah satu tipe dari kejadian eksternal, dapat berupa pertukaran di mana kedua entitas saling menerima dan menyerahkan sesuatu yang memiliki nilai, seperti pembelian dan penjualan barang atau jasa. Transaksi juga dapat berupa transfer satu arah di mana sebuah perusahaan menerima kewajiban tetapi perusahaan tidak secara langsung menerima sesuatu yang bernilai sebagai gantinya, seperti sumbangan amal. Contoh lain adalah investasi oleh pemilik, distribusi kepada pemilik, pembayaran pajak, dan lain- lain.

3.2.2 Pembuatan Jurnal


Berbagai transaksi dan kejadian yang memengaruhi unsur-unsur bisnis dasar   dikategorikan   dan   dikumpulkan   dalam   akun   (accounts).   Akun   T digunakan dalam ilustrasi pengaruh dari transaksi yang terjadi dalam periode tersebut terhadap pos-pos aktiva, ekuitas, kewajiban, beban-beban, dan juga pendapatan yang diperoleh perusahaan.




Contoh: Pada tanggal 1 September pemegang saham menginvestasikan uang tunai $15,000 dalam perusahaan dengan imbalan saham biasa.

3.2.3 Neraca Saldo


Neraca saldo merupakan daftar akun denagn jumlah saldonya pada waktu tertentu.  Tujuan utama dari adanya neraca saldo ini yaitu sebagai bukti adanya kesamaan  matematis  dari  jumlah debet  dan  jumlah kredit  setelah  terjadinya pemostingan. Neraca saldo ini juga berfungsi untuk sebagai pendeteksi adanya kesalahan-kesalahan dalam membuat jurnal dan posting, di samping bermanfaat untuk menysun suatu laporan keuangan. Berikut merupakan prosedur dalam membuat neraca saldo:

1.   Dibuat daftar judul akun serta jumlah saldonya

2.   Dijumlahkannya kolom debet dan kredit

3.   Dibuktikan kesamaan antara kedua kolom tersebut
3.2.4 Ayat Jurnal Penyesuaian


Ayat jurnal penyesuaian dapat diklasifikasikan sebagai pembayaran di muka
(prepayment)  ataupun  akrual  (accrual).  Masing-masing  akan  diilustrasikan dalam gambar di bawah ini.


1.   Beban Dibayar di Muka


Beban yang dibayarkan secara tunai yang kemudian dilakukan pencatatan sebagai suatu aktiva sebelum digunakan atau dikonsumsi diidentiikasikan sebagai beban dibayar di muka (prepaid expenses). Bila biaya telah terjadi, maka   kemudian   akun   aktiva   ini   akan   didebet   yang   berguna   dalam menunjukkan jasa atau manfaat yang akan diterima di masa yang akan datang. Contoh dari beban di bayar di muka seperti asuransi, biaya sewa, iklan, dan lain-lain. Beban dibayar di muka lambat laun akan mengalami masa jatuh tempo, baik akibat berlalunya waktu (contohnya sewa, asuransi), ataupun karena konsumsi atau pemakaian (misalnya perlengkapan).

2.   Pendapatan yang Belum Dihasilkan

Pendapatan yang diterima dalam bentuk kas dan dicatat sebagai kewajiban sebelum dihasilkan dinamakan pendapatan yang belum dihasilkan (unearned revenues). Contohnya hampir sama seperti  prepaid expenses,  yaitu seperti sewa, langganan majalah, pulsa, dan lain-lain. Unearned revenues ini merupakan prepaid expenses dari sisi perusahaan yang menjual jasa tersebut. Apabila pembayaran diterima oleh sebuah perusahaan untuk jasa yang akan

disediakan di periode akuntansi lainnya, maka akun pendapatan yang belum dihasilkan harus dikredit untuk mengakui kewajiban yang muncul. Pendapatan yang belum dihasilkan akan diakui/diterima apabila jasa telah diterima oleh konsumen.
3.   Pendapatan Akrual

Pendapatan yang telah dihasilkan tetapi belum diterima dalam bentuk kas atau dicatat pada tanggal laporan keuangan disebut pendapatan akrual. (accrual revenues). Pendapatan akrual dapat terakumulasi menjadi hak perusahaan seiring berjalannya waktu, seperti bunga dan sewa. Ayat jurnal penyesuaian diperlukan untuk memperlihatkan piutang yang timbul pada tanggal neraca dan juga dapat mencatat pendapatan yang telah dihasilkan selama satu periode tersebut.  Sebelum  penyesuaian,  baik  ativa  maupun  pendapatan  ditetapkan masih terlalu rendah. Untuk itu, ayat jurnal penyesuaian untuk pendapatan akrual berupa debet (menaikkan) pada akun aktiva dan kredit (menaikkan) pada akun pendapatan.
4.   Beban Akrual

Beban yang telah terjadi namun belum dibayarkan atau dicatat pada tanggal laporan keuangan disebut sebagai beban akrual (accrual expenses). Contohnya seperti bunga, gaji, pajak, dan lain-lain. Beban akrual yang terjadi di suatu perusahaan merupakan pendapatan akrual di perusahaan lain yang berinteraksi dengannya. Sebagai contohnya adalah pendapatan jasa akrua sebesar $2.000 dalam pembukuan Pioneer Advertising merupakan beban akrual dalam pembukuan kilen yang menerima jasa Pioneer. Ayat jurnal penyesuaian untuk beban akrual akan berupa debet (menaikkan) akun beban dan kredit (menaikkan) pada akun kewajiban.


3.2.5 Neraca Saldo yang Telah Disesuaikan


Setelah ayat jurnal penyeseuaian dibuat dan diposting, neraca saldo berikutnya lalu dibuat dari adanya akun-akun di buku besar. Neraca saldo ini disebut neraca saldo yang disesuaikan (adjustment trial balance). Neraca saldo ini selanjutnya memperlihatkan jumlah saldo dari semua akun, termasuk akun- akun  yang  telah  mendapat  penyesuaian  di  akhir  periode  tersebut.  Tujuan adanya neraca saldo yang telah disesuaikan ini yaitu   untuk menampilkan
pengaruh dari semua jenis kejadian keuangan yang telah terjadi selama satu periode akuntansi perusahaan.

3.2.6 Penyusunan Laporan Keuangan

Setelah membuat neraca saldo yang telah disesuaikan, perusahaan akan menyusun laporan keuangan dengan mengambil data akun-akun dan jumlah saldo yang terdapat di neraca saldo setelah penyesuaian. Umumnya laporan keuangan terdiri dari laporan laba rugi, laporan laba ditahan, dan neraca.


3.2.7 Penutupan

    Proses Dasar

Prosedur  yang umumnya diikuti dengan tujuan sebagai   pengurang saldo akun nominal agar menjadi nol dalam rangka persiapan akun- akun tersebut untuk periode selanjutnya mentransfer semua saldo akun pendapatan dan beban kea kun kliring atau akun temporer yag disebut Ikhtisar Laba-Rugi. Akun tersebut mencerminkan laba atau rugi bersih dalam satu periode akuntansi, yang selanjutnya akan ditransfer kea kun ekuitas pemilik.
    Ayat Jurnal Penutup

Beberapa  hal  yang  seharusnya  perusahaan  perhatikan  dalam pembuatan ayat jurnal penutup yaitu sebagai berikut: (a) Menghindari adanya penggandaan yang tidak disengaja atas saldo pendapatan dan beban,  atau  malah  menghapusnya.  (b)  Jangan  menutup  Dividen melalui  akun  Ikhtisar  Laba  Rugi  karena  dividen  bukan  merupakan beban dan tidak menentukan jumlah laba bersih.
    Memposting Ayat Jurnal Penutup

Setelah perusahaan melakukan posing terhadap ayat jurnal penutup, maka semua akun temporer akan menjadi nol. Saldo yang terdapat pada akun laba yang ditahan akan menjadi akumulasi laba yang tidak didistribusikan.  Setelah  posting  tersebut,  akun-akun  beban, pendapatan, dan dividen akan menjadi nol dan siap digunakan di periode selanjutya.
3.2.8 Neraca Saldo Pasca-Penutupan


Neraca saldo setelah penutupan atau yang sering disebut sebagai neraca saldo pasca-penutupan  ini  pembuatannya  setelah  adanya  jurnal  penutup,  isinya hanya berupa akun-akun riil seperti aktiva, ekuitas pemilik, dan kewajiban yang tidak ditutup oleh jurnal penutup.

3.2.9  Ayat Jurnal Pembalik

Setelah  seesainya laporan  keuanga dan  penutupan  pembukuan, perusahaan biasanya akan melakukan pembalikan sebagian dari ayat jurnal penyesuaian sebelum mencatat transaksi regular pada periode berikutnya, ayat jurnal ini biasa disebut dengan ayat jurnal pembalik (reversing entries).



3.3. Laporan Keuangan untuk Perusahaan Dagan


3.3.1 Laporan Laba-Rugi


Laporan laba-rugi yang digunakan oleh perusahaan dagang salah satunya merupakan self-explanatory. Laporan laba-rugi ini menklasifikasikan jumlah ke dalam kategori seperti laba kotor atas penjualan, laba operasi, laba sebelum pajak, dan laba bersih.

3.3.2 Laporan Laba Ditahan


Ketika perusahaan memiliki laba dari hasil penjualan, maka perusahaan tersebut dapat memilih dua pilihan, yaitu mendistribusikan laba tersebut ke pemegang saham dalam bentuk deviden, atau menahannya dalam bentuk laba yang ditahan.

3.3.3 Neraca
                        Laporan posisi keuangan atau neraca dapat disajikan berklasifikasi, artinya yaitu mengkategorikan setiap akun ke dalam suatu klasifikasi tertentu. Tanah, mesin, dan peralatan dapat diklasifikasikan ke dalam aktiva tetap. Sedangkan piutang, kas, dan perlengkapan dapat diklasifikasikan ke dalam aktiva lancar

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Recent Posts

Unordered List

Text Widget

Blog Archive

LATEST POSTS

CB Blogger Lab

JASA SEO CB

jam ayam

CONTOH BLOG

JASA SEO CB

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *