PENDAPATAN PERKAPITA SEBAGAI INDEKS TINGKAT KESEJAHTERAAN
PERTEMUAN 10
PENDAPATAN
PERKAPITA SEBAGAI INDEKS TINGKAT KESEJAHTERAAN
Pendapatan
perkapita selain bisa memberikan gambaran tentang laju
pertumbuhan kesejahteraan masyarakat di berbagai negara juga dapat
menggambarkan perubahan corak perbedaan tingkat kesejahteraan masyarakat yang
sudah terjadi diantara berbagai negara.
PENDAPATAN PERKAPITA PERTAHUN PERLU DIKETAHUI UNTUK :
1.
MEMBANDINGKAN TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DARI
MASA KE MASA
2.
MEMBANDINGKAN LAJU PERKEMBANGAN EKONOMI ANTARA
BERBAGAI NEGARA
3.
MELIHAT BERHASIL TIDAKNYA PEMBANGUNAN EKONOMI SUATU
NEGARA.
Kelemahan :
1.
Kelemahan umum pendekatan pendapatan perkapita sebagai
indikator pembangunan (indeks kesejahteraan) adalah bersumber pada anggapan
bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat ditentukan oleh besarnya pendapatan
perkapita.
2.
Kelemahan metodologis yang timbul karena perbandingan
tingkat kesejahteraan antar masyarakat mengabaikan adanya perbedaan antara
negara-negara sebagai berikut : struktur umur penduduk, distribusi pendapatan
masyarakat nasional, metode perhitungan pendapatan dan perbedaan kurs.
KELEMAHAN AD 1
v
kelemahan metodologis & statistis dalam menghitung pendapatan perkapita
dalam nilai mata uang sendiri maupun mata uang asing.
v
terjadi penafsiran yang salah / terlalu rendah thd negara miskin karena
jenis-jenis kegiatan di negara miskin terdiri dari unit-unit kecil dan tersebar
di berbagai pelosok shg tidak dimasukkan dalam variabel perhitungan pendapatan
nasional.
v
nilai tukar resmi mata uang suatu negara dengan valuta asing tidak mencerminkan
perbandingan harga kedua negara, walaupun dalam teori dikatakan nilai tukar ini
menyatakan harga.
KELEMAHAN AD 2
faktor-faktor
lain menentukan pendapatan dari tingkat kesejahteraan masyarakat suatu negara
1. FAKTOR EKONOMI :
v
struktur umur penduduk
v
distribusi pendapatan tidak merata, sebagian tidak menikmati hasil pembangunan.
v
corak pengeluaran masyarakat berbeda
v
masa lapang / waktu senggang tinggi
v
pembangunan ekonomi tdk hanya untuk meningkatkan pendapatan masyarakat tetapi
juga harus mengurangi jumah pengangguran.
2. FAKTOR NON EKONOMI :
v
pengaruh adat istiadat
v
keadaan iklim dan alam sekitar
v
ketidakbebasan bertindak dan mengeluarkan pendapat dan bertindak
1.
2. Indikator Kesejahteraan
Ekonomi Bersih (Net Economic Welfare) => William Nordhaus dan James Tobin
(1972)
Diperkenalkan
William Nordhaus dan James Tobin (1972), menyempurnakan nilai-nilai GNP untuk
memperoleh indicator ekonomi yg lebih baik, dgn dua cara :
1.
a. Koreksi Positip : Memperhatikan waktu senggang (leisure time)
dan perekonomian sector informal.
2.
b. Koreksi Negatif : Kerusakan lingkungan oleh kegiatan pembangunan
INDIKATOR NON MONETER
1.
Indikator Sosial
Oleh
Backerman ; dibedakan 3 kelompok :
1.
Usaha membandingkan tingkat kesejahteraan masy. di dua
negara dengan memperbaiki cara perhitungan pendapatan nasional, dipelopori oleh
Collin Clark dan Golbert dan Kravis.
2.
Penyesuaian pendapatan masy. dibandingkan dengan
mempertimbangkan tingkat harga berbagai negara.
3.
Usaha untuk membandingkan tingkat kesejahteraan dari
setiap negara berdasarkan data yg tdk bersifat moneter (non monetary
indicators).
Indikator
non moneter yg disederhanakan (modified non-monetary indicators).
1.
Indeks Kualitas Hidup dan Indeks Pembangunan Manusia
Morris D : Physical Quality of Life Index (PQLI)
Indeks Kualitas Hidup (IKH) yaitu gabungan tiga faktor : tingkat harapan hidup, angka kematian dan tingkat melek huruf.
Sejak thn 1990 UNDP mengembangkan indeks pembangunan manusia (Human Development Index = HDI) : (1) Tingkat harapan
hidup (2) Tingkat melek huruf masyarakat dan (3) Tingkat pendapata riil
perkapita masy. berd. Daya beli masing-masing negara. Besarnya indeks 0 s/d 1.
Semakin mendekati 1 berarti indkes pembangunan manusianya tinggi demikian
sebaliknya.
1.
Indeks Campuran
BPS
: Indikator Kesejahteraan Rakyat Susenas Inti (Core Susenas) Pendidikan : tk
pendidikan, tk melek huruf & tk partisips pendidikan
1.
Kesehatan : rata-rata hari sakit, fasilitas kesehatan
2.
Perumahan : sumber air bersih & listrik, sanitasi
& mutu rumah
3.
Angkatan kerja : partisipasi tenaga kerja, jml jam
kerja, sumber penghasilan utama, status pekerjaan
4.
Keluarga Berencana dan Fertilisasi : Penggunaan ASI,
tingkat imunisasi, kehadiran tenaga kesehatan pada kelahiran, penggunaan alat
kontrasepsi
5.
Ekonomi : tingkat konsumsi perkapita
6.
Kriminalitas : jml pencurian pertahun, jumlah
pembunuhan pertahun, jumlah perkosaan pertahun.
7.
Perjalanan wisata : frekuensi perjalanan wisata
pertahun
8.
Akses di media massa : jumlah surat kabar, jumlah
radio dan jumlah televisi
0 komentar:
Posting Komentar