Revenue Recognition (Pengakuan Pendapatan – Kontrak Konstruksi)
BAB 10
Karakteristik
Kontrak Konstruksi
1. Kontrak
konstruksi dapat untuk aset tunggal atau berkaitan dengan sejumlah aset.
2.
Kontrak konstruksi meliputi :
a.
Kontrak konstruksi aset, misalnya, pelayanan jasa untuk manajer proyek dan arsitek;
dan
b.
kontrak untuk penghancuran atau restorasi aset dan restorasi lingkungan setelah
penghancuran aset.
3.
Kontrak dapat berbentuk:
a.
Kontrak harga tetap
b.
Kontrak biaya plus
Pendapatan
Kontrak
Pendapatan
kontrak terdiri dari:
nilai
pendapatan semula yang disetujui dalam kontrak; dan
penyimpangan dalam pekerjaan kontrak, klaim, dan pembayaran insentif: sepanjang
hal ini memungkinkan untuk menghasilkan pendapatan; dan dapat diukur secara andal.
Penyimpangan
Kontrak
Penyimpangan
adalah suatu instruksi yang diberikan pelanggan mengenai perubahan
dalam
lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan berdasarkan kontrak. Penyimpangan
dimasukkan
ke dalam pendapatan kontrak jika:
kemungkinan besar pelanggan akan menyetujui penyimpangan dan jumlah
pendapatan
yang timbul dari penyimpangan tersebut; dan
jumlah
pendapatan dapat diukur secara andal.
Klaim
Klaim
adalah jumlah yang diminta kontraktor kepada pelanggan atau pihak lain
sebagai
penggantian untuk biaya-biaya yang tidak termasuk dalam nilai kontrak.
Pengukuran
pendapatan
dari klaim mengandung ketidakpastian dan tergantung pada hasil negosiasi.
Klaim
dimasukkan ke dalam pendapatan kontrak jika:
negosiasi telah mencapai tingkat akhir sehingga kemungkinan besar pelanggan
akan
menerima
klaim tersebut; dan
nilai
klaim yang kemungkinan besar akan disetujui oleh pelanggan, dapat diukur secara
andal.
Pembayaran
Insentif
Pembayaran
insentif adalah jumlah tambahan yang dibayarkan kepada kontraktor apabila
standar-standar
pelaksanaan yang telah ditentukan telah terpenuhi atau dilampaui. Misalnya,
pembayaran
karena penyelesaian yang lebih awal dari suatu kontrak. Pembayaran insentif
dimasukkan
dalam pendapatan kontrak jika:
kontrak tersebut cukup aman sehingga kemungkinan besar pelanggan memenuhi atau
melampaui
standar pelaksanaan; dan
jumlah
pembayaran insentif dapat diukur secara andal.
Pengakuan
Pendapatan dan Beban Kontrak
Jika
hasil kontrak konstruksi dapat diestimasi secara andal, maka pendapatan kontrak
dan
biaya kontrak yang berhubungan dengan kontrak konstruksi diakui sebagai
pendapatan
dan
beban dengan memperhatikan tahap penyelesaian aktivitas kontrak pada tanggal
akhir
periode pelaporan. (Par 22). Taksiran rugi pada kontrak konstruksi tersebut
segera
diakui
sebagai beban sesuai dengan paragraf 36.
Pendapatan
– Konstruksi (PSAK 34)
Ada dua
metode akuntansi untuk kontrak konstruksi jangka panjang:
1.
Metode prosentase penyelesaian.
Pendapatan kontrak diakui sebagai pendapatan dalam laba rugi pada periode
akuntansi
di mana pekerjaan dilakukan.
Biaya
kontrak biasanya diakui sebagai beban dalam laba rugi pada periode
akuntansi
di mana pekerjaan yang berhubungan dilakukan.
Dasar
pemikiran penggunaan metode prosentase penyelesaian adalah:
Pembeli dan penjual memiliki hak yang dilaksanakan (enforceable rights).
Pembeli memiliki hak secara hukum untuk meminta kinerja spesifik di dalam
kontrak.
Penjual memiliki hak untuk meminta pembayaran atas kemajuan kontrak
untuk
memberikan bukti kepemilikan pembeli.
Hasilnya, penjualan berkelanjutan terjadi sementara pekerjaan berlanjut, dan
entitas
harus mengakui pendapatan sesuai dengan kemajuan pekerjaan
tersebut.
Perusahaan
menggunakan metode prosentase penyelesaian jika semua kondisi berikut
terpenuhi.
1.
Jumlah pendapatan kontrak dapat diukur dengan andal
2. Ada
kemungkinan manfaat ekonomis terkait kontrak masuk ke perusahaan
3. Biaya
kontrak sampai selesai dan tingkat penyelesaian pada akhir periode
pelaporan
dapat diukur dengan andal.
4. Biaya
kontrak yang berasal dari kontrak dapat diidentifikasi dan diukur
dengan
andal, sehingga biaya aktual kontrak dapat dibandingkan dengan
perkiraan
awal.
Perhitungan
pendapatan yang diakui – prosentase penyelesaian
Penyajian
Laporan Keuangan – Prosentase Penyelesaian
Untuk
menghindari double-counting akun persediaan, selama kontrak PT A
melaporkan
selisih akun konstruksi dalam proses dan akun penagihan konstruksi dalam
proses
di dalam laporan posisi keuangan. Jika selisih tersebut di posisi debit, maka
dilaporkan
sebagai aset lancar. Jika selisih tersebut di posisi kredit, maka dilaporkan
sebagai
kewajiban lancar.
2.
Metode kontrak selesai, artinya pendapatan diakui jika kontraknya telah selesai
dilaksanakan.
Kerugian
untuk Kontrak Jangka Panjang
Kerugian di suatu periode di dalam kontrak yang menguntungkan
Hanya di
metode prosentase penyelesaian, peningkatan biaya yang diperkirakan
memerlukan
penyesuaian laba kotor yang diakui periode sebelumnya pada periode
sekarang.
Kerugian pada kontrak yang merugikan
Terdapat
di kedua metode, perusahaan harus mengakui keseluruhan perkiraan kerugian
pada
periode sekarang.
Pengungkapan
di Laporan Keuangan
Kontraktor
konstruksi harus mengungkapkan:
Pendapatan yang diakui selama periode dan metode yang digunakan untuk
menentukan
pendapatan
kontrak dan tingkat penyelesaian.
Untuk
kontrak yang sedang berlangsung, perusahaan harus mengungkapakan jumlah
agregat
biaya yang dibebankan dan laba bersih yang diakui, jumlah uang muka, dan
jumlah
retention.
0 komentar:
Posting Komentar