Selasa, 26 Februari 2019

Anggaran biaya pabriktidak langsung, Anggaran biaya penjualan dan biaya administrasi

Pengertian Biaya Overhead Pabrik



Biaya overhead pabrik adalah biaya-biaya dalam pabrik yang dikeluarkan perusahaan dalam rangka proses produksi, kecuali biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung.

Manfaat Anggaran Biaya Overhead Pabrik

Secara umum anggaran biaya overhead pabrik disusun sebagai alat pedoman kerja. Sedangkan secara khusus tujuan penyusunan anggaran biaya overhead pabrik adalah:
  1. Mengetahui penggunaan biaya secara lebih efisien
  2. Menentukan harga pokok produk secara lebih tepat
  3. Mengetahui pengalokasian biaya overhead pabrik sesuai dengan tempat (departemen) dimana biaya dibebankan
  4. Sebagai alat pengawasan biaya overhead pabrik
    Tujuan pengawasan biaya overhead pabrik :

    1. Untuk mengetahui sesuai tidaknya realisasi dengan yang direncanakan
    2. Untuk mengetahui besar kecilnya biaya overhead
    3. Untuk menentukan bagian-bagian yang bertanggung jawab

    Sifat Biaya Overhead Pabrik 
    Sifat biaya overhead pabrik terdiri dari tiga macam :

    1. Biaya tetap Adalah biaya yang jumlahnya tidak berubah (tetap) pada berbagai tingkat produksi. Termasuk dalam biaya ini misalnya biaya depresiasi gedung, mesin, kendaraan, gaji pegawai bagian produksi. 
    2. Biaya Variabel Adalah biaya yang jumlahnya berubah sesuai dengan jumlah produksi pada satu periode.Termasuk ke dalam biaya ini misalnya biaya bahan penolong. 
    3. Biaya semivariabel Adalah biaya yang jumlahnya berubah tetapi tidak proporsional dengan perubahan jumlah produksi.Termasuk dalam biaya ini adalah biaya pemeliharaan, biaya tenaga kerja tidak langsung.
    Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran BOP

    Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun anggaran BOP adalah :

    1. Anggaran unit yang akan diproduksi, terutama yang berkaitan dengan kualitas dan kuantitasnya dari waktu ke waktu selama periode yang akan dating 
    2. Berbagai standar yang telah ditetapkan perusahaan (misalnya standar pemakaian bahan pembantu, pemakaian listrik dan sebagainya) 
    3. Sistem pembayaran upah yang dipakai oleh perusahaan 
    4. Metode depresiasi, khususnya terhadap aktiva tetap 
    5. Metode alokasi biaya yang dipakai oleh perusahan untuk membagi biaya-biaya yang semula merupakan satu kesatuan, menjadi beberapa kelompok biaya dimana biaya tersebut terjadi.

    Penyusunan Anggaran Biaya Overhead Pabrik

    Karena biaya overhead pabrik terdiri dari tiga macam sifat biaya maka penentuan anggaran BOP adalah sebagai berikut :

    1. Biaya tetap adalah biaya yang besarnya ditentukan oleh pihak manajemen, baik bagian pabrik atau produksi maupun manajemen puncak. Kemungkinan yang lain, biaya tetap ditentukan oleh pihak luar, misalnya ditentukan oleh pemerintah. 
    2. Biaya yang bersifat variable ditentukan berdasarkan tarif tertentu yang disesuaikan dengan kondisi yang akan dating. 
    3. Biaya yang bersifat semivariabel akan ditentukan dengan menganalisis biaya pada beberapa periode yang lalu, kemudian mengelompokannya ke dalam biaya tetap dan biaya variable.

    Alokasi Biaya Overhead Pabrik 

    Alokasi biaya overhead pabrik adalah pembagian biaya overhead pabrik departemen pembantu ke departemen produksi, atau dari departemen pembantu yang lain dan departemen produksi. 

    Satuan kegiatan atau satuan penghitung adalah satuan yang dipakai untuk mengetahui jumlah kegiatan yang telah dilakukan oleh bagian produksi dan bagian jasa, dalam rangka proses produksi. 

    Ditinjau dari bagian yang bertanggung jawab, biaya overhead pabrik dikelompokkan sebagai: 
    1. Biaya langsung, yakni biaya yang semata-mata menjadi tanggung jawab bagian yang bersangkutan dan tidak dibebankan ke bagian lain. 
    2. Biaya tidak langsung, yakni biaya yang menjadi tanggung jawab beberapa bagian pada pabrik. 


    Kapasitas yang dapat dipakai sebagai dasar penyusunan anggaran biaya overhead pabrik, antara lain adalah: 
    1. Kapasitas praktis, adalah teoritis (yakni kapasitas pabrik untuk menghasilkan produk pada kecepatan penuh, tanpa berhenti selama jangka waktu tertentu) dikurangi dengan kerugian waktu yang tidak dapat dihindari karena hambatan intern perusahaan. 
    2. Kapasitas normal, adalah kemampuan perusahaan berproduksi dan menjual produknya dalam jangka panjang. 
    3. Kapasitas sesungguhnya yang diharapkan, adalah kapasitas sesungguhnya yang diperkirakan akan dapat dicapai dalam periode yang akan datang.




    Anggaran biaya penjualan merupakan anggaran yang merencanakan secara rinci biaya-biaya penjualan yang akan dikeluarkan pada saru periode yad.
    Biaya penjualan/distribusi adalah semua biaya yang dikeluarkan dalam rangka menyampaikan barang kepada konsumen.

    Pendekatan Penentuan Anggaran Biaya Penjualan
              Untuk menentukan berapa besarnya anggaran biaya penjualan pada suatu periode dapat digunakan beberapa pendekatan.

    1. Persentase Tertentu dari Penjualan
              Besarnya biaya penjualan ditentukan berdasarkan persentase ttt dari total penjualan, persentase tsb ditentukan oleh keputusan manajemen, kas yang tersedia dan biaya penjualan pada periode sebelumnya.
    Contoh :
    Pada tahun 200y penjualan tw I 25%, tw II 20%, tw III 35% dan tw IV 20% dengan total penjualan Rp 100.000.000,-. Sedangkan besarnya setiap biaya proporsinya ditetapkan sama dengan tahun sebelumnya, yakni :
                                 Biaya Penjualan tahun 200x
    Biaya-biaya
    Proporsi
    Promosi
    40%
    Komisi
    10%
    Gaji pegawai
    15%
    Transpor
    20%
    Lain-lain
    15%

                       Anggaran Biaya Penjualan Tahun 200y
    No.
    Biaya-biaya
    TW I
    TW II
    TW III
    TW IV
    Jumlah
    1
    2
    3
    4
    5
    Promosi
    Komisi
    Gaji Pegawai
    Transpor
    Lain-lain
    3.000.000
    750.000
    1.125.000
    1.500.000
    1.125.000
    2.400.000
    600.000
    900.000
    1.200.000
    900.000
    4.200.000
    1.050.000
    1.575.000
    2.100.000
    1.575.000
    2.400.000
    600.000
    900.000
    1.200.000
    900.000
    12.000.000
    3.000.000
    4.500.000
    6.000.000
    4.500.000
    Jumlah
    7.500.000
    6.000.000
    10.500.000
    6.000.000
    30.000.000

    Penjelasan :
         1.Anggaran bi penj = 35% x Rp 100.000.000,-
                                           = Rp 30.000.000,-
    2.Anggaran biaya penjualan per triwulan
    Tw I           = 25% x Rp 30.000.000,-    = Rp 7.500.000,-
    Tw II                   = 20% x Rp 30.000.000,-    = Rp 6.000.000,-
    Dst
    1.    Rincian anggaran Tw I
    a. Promosi           = 40% x Rp 7.500.000,-
    b. Komisi            = 10%
    c. Gaji pegawai   = 15% x Rp 7.500.000,-
    d. Transpor                   = 20% x Rp 7.500.000,-
    e. Lain-lain          = 15% x Rp 7.500.000,-

    2. Jumlah Tertentu untuk Setiap Unit Penjualan
    Besarnya biaya penjualan ditetapkan sebesar jumlah ttt untuk setiap unit produk yang terjual.
    Contoh :
    Tahun 200y perusahaan memproduksi 2 jenis produk yakni produk merah dan hijau. Anggaran penjualan kedua produk sbb
                                 Anggaran Penjualan tahun 200y
    Triwulan
    Produk merah (Rp)
    Produk hijau (Rp)
    I
        10.000.000
        15.000.000
    II
        20.000.000
        25.000.000
    III
        35.000.000
        30.000.000
    IV
        40.000.000
        50.000.000
    Jumlah
      105.000.000
      120.000.000
    Harga jual merah Rp 10.000,-, hijau Rp 20.000,-. Pada hatga tsb sudah diperhitungkan biaya penjualan sebesar Rp 1.500,- untuk merah dan Rp 2.000,- untuk hijau.
    Anggaran biaya penjualan tahun 200y disusun sbb : (Komposisi biaya seperti contoh sebelumnya)
                       Anggaran Biaya Penjualan
    No.
    Biaya-biaya
    TW I
    TW II
    TW III
    TW IV
    Jumlah
    1
    2
    3
    4
    5
    Promosi
    Komisi
    Gaji Pegawai
    Transpor
    Lain-lain
    1.200.000
    300.000
    450.000
    600.000
    450.000
    3.000.000
    750.000
    1.125.000
    1.500.000
    1.125.000
    3.300.000
    825.000
    1.237.500
    1.650.000
    1.237.500
    4.400.000
    1.100.000
    1.650.000
    2.200.000
    1.650.000
    11.900.000
    2.975.000
    4.462.000
    5.950.000
    4.462.000
    Jumlah
    3.000.000
    7.500.000
    8.250.000
    11.000.000
    29.750.000

    Penjelasan :
    1. Produk merah
      Tw I           Penjualan = 1000 unit
                         Biaya penj = 1000 x 1.500 = 1.500.000
      Tw II                   Penjualan = 2000 unit
                         Biaya penj = 2000 x 1.500 = 3.000.000
      Dst
    2. Produk hijau
      Tw I           Penjualan = 750 unit
                         Biaya penj = 750 x 2.000 = 1.500.000
      Tw II                   Penjualan = 1200 unit
                         Biaya penj = 1200 x 2.000 = 4.500.000
    Dst
    3. Biaya penjualan tahun 2007 untuk kedua produk :
      Tw I           = 1.500.000 + 1.500.000 = 3.000.000
      Tw II                   = 3.000.000 + 4.500.000 = 7.500.000
    Dst

    3. Berdasarkan Keuntungan Periode Sebelumnya
    Besarnya anggaran biaya penjualan periode yad tergantung pada keuntungan yang diperoleh pada periode sebelumnya.

    4. Berdasarkan Return On Investment (ROI)
    ROI adalah suatu tingkat pengembalian investasi yakni seberapa besar keuntungan yang diperoleh dari penanaman investasi ttt.
                           Laba
              ROI = ----------
                          Investasi
    Bila ROI periode sebelumnya lebih besar maka biaya penjualan yang dianggarkan relative besar.

    5. Berdasarkan Tingkat Persaingan
     Bila persaingan usaha dirasa relatif ketat, maka biaya penjualan pada periode yad akan dianggarkan lebih besar.

    Contoh :
    Perusahaan akan menyusun anggaran biaya administrasi penjualan tahun 2013 dengan data sbb :
    a. Anggaran penjualan tahun 2013 sebesar Rp 50.000.000,-
    b. Biaya administrasi penjualan ditentukan sebesar 20% dari penjualan
    c. Pada tahun 2012 realisasi biaya administrasi penjualan masing-masing dengan proporsi sbb :
    - Biaya promosi               25%
    - Biaya komisi                  10%
    - Biaya akomodasi           20%
    - Biaya depresiasi             10%
    - Gaji pegawai                  20%
    - Gaji lain                         15%
    d. Penjualan per triwulan
    Diminta :
    Menyusun anggaran biaya administrasi penjualan per triwulan tahun 2013.
    Jawab :
    Anggaran Biaya Penjualan Tahun 2013
    No.
    Biaya-biaya
    TW I
    TW II
    TW III
    TW IV
    1 tahun
    1
    2
    3
    4
    5
    6
    B. Promosi
    B. Komisi
    B.Akomodasi
    B. Depresiasi
    Gaji Pegawai
    Lain-lain
    625.000
    250.000
    500.000
    250.000
    500.000
    375.000
    625.000
    250.000
    500.000
    250.000
    500.000
    375.000
    625.000
    250.000
    500.000
    250.000
    500.000
    375.000
    625.000
    250.000
    500.000
    250.000
    500.000
    375.000
    2.500.000
    1.000.000
    2.000.000
    1.000.000
    2.000.000
    1.500.000
    Jumlah
    2.500.000
    2.500.000
    2.500.000
    2.500.000
    10.000.000

    Penjelasan :
    1. Biaya adm penjualan thn 2013 = 20% x 50.000.000= 10.000.000
    2. Rincian biaya setiap triwulan :
              Biaya Promosi
              1 tahun = 25% x 10.000.000         = 2.500.000
                                          2.500.000
              Per triwulan = -----------------         = 625.000                                                                     
                                              4
             
              Biaya Komisi
              1 tahun = 10% x 10.000.000         = 1.000.000
                                          1.000.000
              Per triwulan = -----------------         = 250.000
                                                    4                                              Dst

    ANGGARAN BIAYA ADMINISTRASI

    Anggaran biaya administrasi merupakan anggaran yang disusun secara terperinci tentang besarnya biaya administrasi perusahaan dan biaya-biaya lain untuk keperluan secara keseluruhan dari perusahaan.
    Biaya administrasi meliputi :
    1.    Gaji karyawan
    2.    Persediaan kantor
    3.    Biaya pemeliharaan gedung
    4.    Biaya pemeliharaan kantor
    5.    Biaya listrik dan air
    6.    Biaya depresiasi

    Biaya bersama akan muncul akibat penggunaan fasilitas secara bersama. Dasar yang digunakan untuk pembagian biaya bersama tergantung fasilitas tsb.
    Misal :       Gedung didasarkan luas bangunan
                       Kendaraan didasarkan kilometer pemakaian, dsb

    Biaya administrasi terdiri dari berbagai biaya, dimana sifat masing-masing komponen biaya didasarkan pada :
              Biaya tetap
              Biaya variabel
              Biaya semivariabel

    Contoh :
    Berikut data yang dipakai untuk menyusun anggaran biaya administrasi tahun 200x

    Triwulan
    Produksi X
    Produksi Y
    I
    5.000
    3.000
    II
    4.000
    2.000
    III
    8.000
    4.000
    IV
    8.000
    6.000
    Jumlah
    25.000
    15.000

    Biaya administrasi tahun 200x dianggarkan sbb :
    1.    Gaji pegawai per bulan Rp 5.000.000,-
    2.    Biaya depresiasi per tahun Rp 20.000.000,-
    3.    Biaya alat tulis/bulan Rp 1.500.000,-
    4.    Biaya listrik dan air/bulan Rp 500.000,-
    5.    Biaya pemeliharaan/bulan Rp 500.000,- ditambah Rp 1.000,-/JKL. Rata-rata JKL yang digunakan adalah 200JKL/bulan
    Kemudian anggaran biaya administrasi tahun 200x akan dibebankan kepada kedua produk secara proporsional.

    Anggaran Biaya Administrasi Tahun 200x
    No
    Jenis Biaya
    Jumlah
    Produk X
    Produk Y
    1.
    Gaji pegawai
      60.000.000
    37.500.000
    22.500.000
    2.
    Depresiasi
      20.000.000
    12.500.000
      7.500.000
    3.
    Alat tulis
      18.000.000
    11.250.000
      6.750.000
    4.
    Listrik dan air
        6.000.000
      3.750.000
      2.250.000
    5.
    Pemeliharaan
        8.400.000
      5.250.000
      4.150.000
    Jumlah
    112.000.000
    70.250.000
    42.150.000

    Keterangan : Gaji pegawai 1 tahun = 5.000.000 x 12
                                                                 = 60.000.000,-
                          25.000
    Produk X = ----------- x 60.000.000
                          40.000
                       = 37.500.000,-
    Dst

    Biaya pemeliharaan per bulan sbb :
              Tetap                                                = Rp 500.000,-
              Variabel : 200 x Rp 1.000,-           = Rp 200.000,-
                                                                       --------------------
                                                                       = Rp 700.000,-

    Biaya pemeliharaan per tahun = 12 x Rp 700.000,-
                                                        = Rp 8.400.000,-

    0 komentar:

    Posting Komentar

    Popular Posts

    Recent Posts

    Unordered List

    Text Widget

    Blog Archive

    LATEST POSTS

    CB Blogger Lab

    JASA SEO CB

    jam ayam

    CONTOH BLOG

    JASA SEO CB

    Formulir Kontak

    Nama

    Email *

    Pesan *