Current Liabilities (Liabilitas Jangka Pendek)
BAB 1
Current Liabilities (Liabilitas Jangka Pendek)
Liabilitas
adalah kewajiban kini entitas yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya
diperkirakan mengakibatkan pengeluaran sumber daya entitas.
Liabilitas
Jangka Pendek (Liabilitas lancar)
Klasifikasi
liabilitas lancar, jika:
Mengharapkan akan menyelesaikan liabilitas tersebut dalam siklus operasi
normalnya;
Memiliki liabilitas tersebut untuk tujuan diperdagangkan;
Liabilitas tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan
setelah
periode pelaporan; atau
Tidak
memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian liabilitas selama
sekurangkurangnya
12 bulan setelah periode pelaporan.
Liabilitas
jangka pendek termasuk kategori instrumen keuangan (Liabilitas keuangan), yang
diatur
dalam:
PSAK
50 : Penyajian Instrumen Keuangan
PSAK
55: Pengakuan dan Pengukuran Instrumen Keuangan
PSAK
60: Pengungkapan Instrumen Keuangan
Liabilitas
diukur dengan nilai wajar, nilai amortisasi atau harga perolehan. Biaya
transaksi
untuk yang diukur dengan nilai wajar dibebankan sebagi biaya periode berjalan,
sedangkan
untuk yang diukur selain dengan nilia wajar dikapitalisasi. Pengaruh
kapitalisasi
biaya
transaksi akan mempengaruhi effective interest rate dan beban bunga yang
diakui.
Jenis-Jenis
Liabilitas Jangka Pendek
1. Utang
Usaha (Utang Dagang)
Utang
usaha (utang dagang) adalah jumlah yang belum dibayarkan atas
barang
atau jasa yang telah diserahkan atau diselesaikan dari suplier. Pengakuan pada
tanggal
penyerahan barang / penyelesaian jasa. Dasar pencataatan yaitu dengan
adanya
faktur pembelian. Perjanjian pembelian misal 2/10, n/30 maka pembelian akan
diberikan
potongan 2% jika dibayarkan dalam waktu 10 hari, jangka waktu kredit 30
hari.
2. Wesel
Bayar
Wesel
bayar adalah janji untuk membayar sejumlah tertentu pada waktu yang
telah
ditentukan. Wesel bayar diterbitkan untuk melunasi utang atau membayar
pembelian.
Dapat bersifat jangka pendek atau panjang, seringkali berbunga atau
dapat
tidak berbunga. Jika tidak berbunga diterbitkan dengan diskon.
3. Utang
Bank jangka pendek
Utang
bank jangka pendek diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek.
Pencatatan
utang bank jangka pendek hampir sama dengan wesel bayar, tetapi
terdapat
bunga yang harus dibayar. Biaya transaksi menambah nilai utang dan provisi
akan
mengurangi nilai utang. Tingkat suku bunga dihitung ulang untuk memperoleh
tarif
bunga efektif. Tarif bunga efektif digunakan menghitung bunga. Biaya transaksi
menambah
nilai utang dan provisi akan mengurangi nilai utang dan akan
mempengaruhi
tarif bunga efektif
(Pokok
utang – Provisi + Biaya Transaksi) x Tarif bunga Effective = Beban Bunga
4.
Liabilitas jangka panjang yang akan jatuh tempo
Liabilitas
jangka panjang yang akan dilunasi periode berikutnya
diklasifikasikan
menjadi liabilitas jangka pendek kecuali:
Dilunasi dengan akumulasi dana yang tidak diklasifikasikan sebagai aset
lancar
Dibiayai kembali atau dilunasi dengan penerbitan liabilitas jangka panjang
yang
baru.
Dikonversi menjadi saham
Liabilitas
jangka panjang walaupun akan jatuh tempo tetap diklasifikasikan sebagai
liabilitas
jangka pendek.
Entitas
harus menunjukkan kemampuan untuk melengkapi proses pembiayaan ulang.
Hutang
tersebut dibiayai ulang sebelum laporan keuangan diluncurkan, atau
Entitas menandatangani perjanjian pembiayaan ulang.
5.
Liabilitas jangka pendek yang didanai kembali
Liabilitas
keuangan yang dibiayai kembali yang akan jatuh tempo dalam 12
bulan
setelah periode pelaporan diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek,
jika
entitas
tidak memiliki hak tanpa syarat untuk membiayai kembali. Pelanggaran
perjanjian
utang yang mengakibatkan kreditur meminta percepatan pembayaran, maka
liabilitas
tersebut disajikan sebagai liabilitas jangka pendek, meskipun kreditur
mengijinkan
penundaan pembayaran selama 12 bulan setelah tanggal pelaporan tetapi
persetujuan
tersebut diperoleh setelah tanggal pelaporan
6. Utang
dividen
Utang
dividen diakui pada saat pengumuman dividen dalam Rapat Umum
Pemegang
Saham. Utang dividen yang diakui hanyalah dividen tunai atau dividen
yang
diberikan dalam bentuk aset. Dividen saham tidak dicatat oleh penerima dan
tidak
ada pengakuan utang. Dividen saham akan dicatat dengan mereklasifikasikan
saldo
laba ke modal /agio saham
7. Uang
muka pelanggan
8.
Pendapatan diterima dimuka
9. Utang
PPN / PPnBM
10.
Utang pajak penghasilan
11.
Utang gaji
12.
Utang pajak pihak ketiga
0 komentar:
Posting Komentar