Selasa, 26 Februari 2019

Long Term Liabilities (Liabilitas Jangka Panjang)

BAB 2 Long Term Liabilities (Liabilitas Jangka Panjang)


Liabilitas jangka panjang terdiri atas perkiraan aliran sumber daya keluar perusahaan akibat
kewajiban yang tidak dapat diselesaikan dalam kurun waktu 1 tahun atau siklus operasi
perusahaan.
Penilaian utang obligasi
Penerbitan obligasi ke publik Emiten harus menetapkan penjamin emisi, mendapatkan
persetujuan regulasi atas penerbitan obligasi, menjalani proses audit, dan menerbitkan
prospectus, dan memiliki sertifikat obligasi tercetak. Harga jual atas penerbitan obligasi
ditetapkan oleh mekanisme permintaan dan penawaran, resiko relative, kondisi pasar,
dan keadaan ekonomi. Nilai obligasi pada present value dari arus kas masa depan yang
diharapkan, yang terdiri atas bunga dan nilai nominal /principal.

Suku Bunga
a. Suku nominal/kupon/tercatat
Suku nominal merupakan suku bunga yang tertulis di dalam kontrak/perjanjian
obligasi. Pada suku nominal, emiten menetapkan suku nominal yang dinyatakan
sebagai persentase nilai nominal obligasi (par).

b. Suku bunga pasar atau effective yield
Suku bunga pasar yaitu suku bunya yang memberikan tingkat pengembalian
sepadan dengan risiko. Suku bunga pasar merupakan nilai sesungguhnya yang
diterima pemegang obligasi

Jumlah bunga yang dibayarkan kepada pemegang obligasi setiap periode :
Suku bunga nominal x Nilai nominal obligasi

Jumlah bunga yang dicatat sebagai beban oleh emiten :
Suku bunga pasar x Nilai tercatat (buku) obligasi

Obligasi dijual dengan diskon
Obligasi dijual lebih murah daripada nilai nominal obligasi ketika:
a. Investor bisa mendapatkan bunga lebih tinggi jika berinvestasi di tempat lain
dengan tingkat resiko sepadan (suku bunga pasar/yield > kupon obligasi).
b. Investor tidak mau membeli pada harga nominal obligasi, mengingat jumlah
kupon yang diterima tidak dapat diganti.
c. Karena investor membeli obligasi lebih murah daripada nilai nominalnya, maka
investor tetap mendapatkan tingkat pengembalian efektif (suku bunga
pasar/yield).

Metode suku bunga efektif
a. Obligasi diterbitkan dengan diskon – jumlah yang dibayar saat jatuh tempo lebih
besar daripada harga penerbitan obligasi.
b. Obligasi diterbitkan dengan premium – perusahaan menjual obligasi dengan harga
lebih tinggi daripada nilai nominal yang dibayarkan saat jatuh tempo.
Penyesuaian terhadap beban bunga obligasi dicatat melalui proses yang disebut
amortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Dengan menggunakan
metode suku bunga efektif, beban bunga periodik dicatat pada persentase konstan atas
nilai buku obligasi.

2. Wesel bayar
Penerbitan wesel bayar terdiri dari dua kategori:
a. Wesel bayar diterbitkan pada nilai normal
Contoh soal:
Tanggal 1 Januari 2013, PT BBB menerbitkan wesel bayar pada nilai nominal Rp
100 juta dengan bunga 10 persen dan periode jatuh tempo 5 tahun. Bunga atas
wesel harus dibayar setiap akhir tahun. PT BBB melakukan pencatatan jurnal
sebagai berikut:
1 Januari 2013
Kas 100 juta
Wesel bayar 100 juta
31 Desember 2013
Beban bunga 10 juta
Kas (Rp 10 juta x 10%) 10 juta

b. Wesel bayar tidak diterbitkan pada nilai normal

Wesel Tanpa Bunga (Zero-Interest-Bearing Notes)
Perusahaan penerbit mencatat perbedaan antara nilai nominal dengan present value
(harga jual) sebagai diskon yang diamortisasi sebagai beban bunga selama umur
wesel.
Contoh soal: Tanggal 1 Januari 2013, PT CCC menerbitkan wesel tanpa bunga
senilai Rp 500 juta dengan periode jatuh tempo 5 tahun seharga Rp 296.725.664.
Suku bunga implisit wesel tersebut adalah 11 persen. Siapkan jurnal yang perlu
dicatat PT CCC pada tanggal 1 Januari 2013, 31 Desember 2013 dan 31 Desember
2014!

Wesel dengan Bunga (Interest-Bearing Notes)
Akuntansi pada wesel bayar dengan kupon/bunga serupa dengan akuntansi pada
obligasi. Jika terdapat diskon atau premium, maka jumlah tersebut diamortisasi
selama umur wesel bayar dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

c. Situasi wesel khusus
Wesel yang diterbitkan untuk properti, barang dan jasa
Ketika melakukan penukaran instrumen liabilitas dengan properti, barang, atau jasa
di dalam transaksi tawar-menawar, maka suku bunga tercantum dianggap wajar,
kecuali:
(1) Tidak dicantumkan suku bunga, atau
(2) Suku bunga tercantum tidak masuk akal, atau
(3) Nilai nominal berbeda secara material dengan harga kas saat transaksi untuk
item serupa atau dari nilai wajar instrumen liabilitas saat transaksi.

Pemilihan suku bunga
Jika perusahaan tidak dapat menentukan nilai wajar atas properti, barang, jasa, atau
hak lainnya, dan belum ada pasar tersedia untuk wesel tersebut, maka perusahaan
harus memperkirakan suku bunga yang dapat digunakan (imputation) di dalam
menggunakan metode suku bunga efektif. Pemilihan suku bunga dipengaruhi oleh:
o Suku bunga berlaku untuk instrumen sejenis.
o Faktor seperti perjanjian pengikat, jaminan, jadwal pembayaran, dan suku
bunga utama.

Wesel bayar Mortgage
Wesel bayar mortgage merupakan wesel dengan jaminan dokumen yang yang
menjanjikan hak untuk properti sebagai pengaman pinjaman.

3. Utang hipotek
4. Kewajiban pensiun
5. Kewajiban leasing

Pelunasan Kewajiban Jangka Panjang

Pelunasan dengan Kas sebelum jatuh tempo
 Harga reakuisisi > Nilai buku bersih = Rugi
 Harga reakuisisi < Nilai buku bersih = Untung
 Pada saat reakuisisi, premium atau diskon harus diamortisasi sampai tanggal rekuisisi.

Pelunasan dengan Pertukaran Aset atau Sekuritas
 Kreditur harus mencatat aset non-kas atau bunga ekuitas yang diterima pada nilai
wajar.
 Debitur mengakui keuntungan sebesar kelebihan nilai buku terutang terhadap nilai
wajar aset atau ekuitas yang ditransfer.

Pelunasan dengan Persyaratan Modifikasi
Kreditur dapat menawarkan satu atau kombinasi dari kombinasi berikut:
1. Pengurangan suku bunga nominal.
2. Perpanjangan jatuh tempo pembayaran nilai nominal utang.
3. Pengurangan nilai nominal utang.
4. Pengurangan atau penangguhan accrued interest.

Opsi Nilai Wajar
Perusahaan dapat memilih mencatat pada nilai wajar pada akun untuk sebagian besar
aset dan liabilitas keuangan, termasuk obligasi dan weset bayar. IASB yakin bahwa
pengukuran instrumen keuangan pada nilai wajar memberikan informasi yang lebih relevan
dan dapat dipahami daripada biaya amortisasi. Ketika perusahaan mencatat pada nilai wajar,
maka laba/rugi yang belum direalisasi dilaporkan sebagai bagian dari laba bersih.

Pembiayaan Di Luar Neraca
Pembiayaan di luar neraca merepresentasikan pinjaman yang tidak dicatat. Tujuannya untuk
meningkatkan rasio keuangan tertentu seperti rasio hutang terhadap ekuitas. Jenis –
Jenisnnya antara lain:
1. Anak Perusahaan yang Tidak Terkonsolidasi
2. Entitas dengan Tujuan Khusus
3. Sewa Guna Usaha Operasi

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Recent Posts

Unordered List

Text Widget

Blog Archive

LATEST POSTS

CB Blogger Lab

JASA SEO CB

jam ayam

CONTOH BLOG

JASA SEO CB

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *