Selasa, 26 Februari 2019

Sistem Harga Pokok Standar - Penentuan Standar

akuntansi biaya bab9 POKOK BAHASAN 9: SISTEM HARGA POKOK STANDAR - PENENTUAN STANDAR SUBPOKOK BAHASAN: 1.1. Standar, normal, dan sesungguhnya. 1.2. Penggunaan biaya standar. 1.3. Jenis standar. 1.4. Standar bahan baku. 1.5. Standar tenaga kerja langsung. 1.6. Standar overhead pabrik. MATERI PERKULIAHAN 1.1. Standar, Normal, dan Sesungguhnya Harga pokok produk dapat ditetapkan atas dasar harga pokok sesungguhnya, harga pokok normal, dan harga pokok standar. Penentuan harga pokok produk berdasar biaya sesungguhnya memiliki kelemahan dalam hal pengumpulan biaya overhead pabrik sesungguhnya. Oleh karena itu, penentuan harga pokok produk berdasar biaya sesungguhnya ini dimodifikasi dengan menetapkan biaya overhead pabrik atas dasar taksiran. Untuk kepentingan pengendalian biaya, harga pokok produk ditetapkan berdasar biaya standar. 1.2. Penggunaan Biaya Standar Biaya standar dapat digunakan untuk (1) pengendalian biaya, (2) penentuan harga pokok persediaan, (3) perencanaan anggaran, (4) penentuan harga jual, dan (5) mengurangi pekerjaan pencatatan (record-keeping). Tujuan pengendalian biaya adalah untuk membantu manajemen agar dapat membuat produk dengan biaya produksi yang serendah mungkin pada standar kualitas yang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan adanya standar, manajemen dapat membuat perbandingan antara biaya sesungguhnya dengan biaya standar sehingga dapat mengukur prestasi dan menghilangkan ketidak-efisienan. Harga pokok persediaan dapat dinilai sebesar biaya standar, sedang selisih dengan biaya sesungguhnya akibat ketidak-efisienan dan kapasitas mengganggur dilaporkan sebagai biaya periode. Untuk keperluan pelaporan kepada pihak eksternal, persediaan harus disesuaikan sehingga disajikan sebesar biaya sesungguhnya. Biaya standar sangat bermanfaat untuk penyusunan anggaran pada periode tertentu. Anggaran adalah biaya standar pada tingkat aktivitas yang diharapkan untuk periode tertentu. Harga jual dan harga pokok mempunyai hubungan yang sangat erat. Jika harga jual diturunkan maka diharapkan kuantitas yang dijual akan meningkat. Jika kuantitas yang dijual bertambah maka harga pokok per unit akan turun karena adanya biaya overhead pabrik tetap. Dengan adanya biaya standar, manajemen dapat membuat kombinasi harga jual dan kuantitas yang dijual pada berbagai tingkat kegiatan sehingga akan dicapai laba yang maksimal. Kegiatan pencatatan akan dapat dikurangi jika digunakan biaya standar karena dengan menggunakan standar pencatatan rinci tidak diperlukan. Jika persediaan dinilai sebesar harga pokok standar maka pencatatan persediaan hanya membutuhkan catatan tentang kuantitas persediaan saja. 1.3. Jenis Standar. Ada tiga jenis standar, yaitu (1) standar tetap (dasar), (3) standar ideal, dan (3) standar yang dapat dicapai. Standar tetap adalah standar yang sekali ditetapkan tidak berubah. Standar ini mungkin ideal pada saat ditetapkan tetapi dengan berjalannya waktu terjadi perubahan yang mendasari disusunnya standar sehingga menyebabkan standar tersebut tidak sesuai lagi. Standar ini jarang digunakan akibat penyusutan manfaatnya. Standar ideal adalah standar yang disusun pada kondisi yang sempurna. Standar ini disusun dengan asumsi bahwa biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik dapat diperoleh dengan harga yang termurah (minimum) setiap saat. Dalam penyusunan standar ideal diasumsikan bahwa pemakaian biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik telah optimal pada kapasitas produksi 100%. Dalam kenyataan, standar ini tidak akan dapat ditemui sehingga selisih yang terjadi selalu merupakan selisih yang tidak menguntungkan (unfavorable variances). Standar yang dapat dicapai (attainable standards) adalah standar yang didasarkan pada tingkat efisiensi yang tinggi yang dapat dicapai oleh karyawan. Standar ini disusun dengan asumsi bahwa biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik dapat diperoleh dengan harga terbaik (good overall price). Dalam menyusun standar ini dipertimbangkan bahwa tenaga kerja tidak dapat berkerja 100% efisiensi, dimungkinkan adanya produk rusak normal, dan perusahaan tidak mungkin beroperasi pada kapasitas 100%. Standar dapat dibedakan menjadi (1) standar bahan baku, (2) standar tenaga kerja langsung, dan (3) standar overhead pabrik. 1.4. Standar Bahan Baku Standar bahan baku adalah biaya bahan baku yang seharusnya dikeluarkan untuk memproduksi satu unit produk. Standar bahan baku dapat dibedakan menjadi standar harga bahan baku dan standar efisiensi (pemakaian) bahan baku. Contoh Dalam tahun 1999, Standard Corporationmerencanakan memproduksi 2.000 unitclown customes (pakaian) dan akan dijual dengan harga Rp100,00 per unit. Berdasarkan penelitian, setiap unit produk jadi (clown customes) membutuhkan bahan baku (kain) 2 yards. Harga bahan baku yang dapat disanggupi oleh pemasok adalah Rp5,00 per yard. Pertanyaan: 1. Tentukan standar harga bahan baku per yard. 5 2. Tentukan standar efisiensi bahan baku per unit produk 2. 3. Tentukan standar biaya bahan baku per unit produk. 5 x 2 = 10 1.5. Standar Tenaga Kerja Langsung Standar tenaga kerja langsung adalah biaya tenaga kerja langsung yang seharusnya dipekerjakan untuk memproduksi satu unit produk. Standar tenaga kerja langsung dapat dibedakan menjadi standar tarip upah langsung dan standar efisiensi tenaga kerja langsung. Contoh Clown customes pada Standard Corporation di atas diproses melalui dua tahap, yaitu cutting (pemotongan) dansewing (penjahitan). Berdasarkan penelitian, waktu yang dibutuhkan untuk memotong setiap unit produk adalah 1 jam, sedang untuk menjahit adalah 2 jam. Perusahaan mempunyai satu mesin potong dan dua mesin jahit yang masing-masing dikerjakan oleh seorang karyawan yang bekerja selama 40 jam seminggu. Dalam satu tahun karyawan bekerja selama 50 minggu. Tarip upah per jam untuk setiap karyawan ditetapkan sebagai berikut. Moe (pemotong) Rp12,00 Larry (penjahit) 7,00 Curly (penjahit) 5,00 Pertanyaan: 1. Tentukan total jam kerja langsung yang diharapkan dalam tahun 1999. 2. Tentukan standar tarip upah langsung per jam kerja langsung. 3. Tentukan standar efisiensi tenaga kerja langsung per unit. 4. Tentukan standar biaya tenaga kerja langsung. 1.6. Standar Overhead Pabrik Standar overhead pabrik adalah biaya overhead pabrik yang seharusnya dikeluarkan untuk memproduksi satu unit produk. Standar overhead pabrik dapat dibedakan menjadi standar overhead pabrik tetap dan standar overhead pabrik variabel. Contoh Budget overhead pabrik pada Standard Corporation di atas diproyeksikan pada tingkat kegiatan 6.000 jam kerja langsung. Biaya overhead pabrik variabel: Bahan penolong Rp 600,00 Upah tidak langsung 3.000,00 Pemeliharaan 1.200,00 Bahan bakar 1.800,00 Rp6.600,00 Biaya overhead pabrik tetap: Listrik Rp 3.500,00 Supervisi 25.000,00 Depresiasi 1.500,00 Sewa pabrik 6.000,00 Rp36.000,00 Pertanyaan: 1. Tentukan tarip overhead pabrik variabel. 2. Tentukan tarip overhead pabrik tetap. 3. Tentukan standar biaya overhead pabrik variabel. 4. Tentukan standar biaya overhead pabrik tetap. 5. Tentukan standar untuk Standard Corporation: a. Unit produksi yang diharapkan pada kapasitas normal. b. Jam kerja langsung pada kapasitas normal. c. Harga pokok standar per unit. LATIHAN Berikut ini adalah data yang dikumpulkan dari Bates Corporation. Rencana produksi tahun 1999 30.000 unit Bahan baku yang dibutuhkan untuk setiap unit produk 2 ton Harga bahan baku per ton atas dasar pesanan: 1 – 25.000 ton Rp200,00 per ton 25.0001 – 50.000 ton Rp190,00 per ton 50.0001 – 75.000 ton Rp185,00 per ton Tenaga kerja langsung yang dibutuhkan: Shaping time per ton 3 jam Welding time per unit 10 jam Tarip upah per jam: Shaper Rp11,00 Welder Rp15,00 Budget overhead pabrik atas dasar jam kerja langsung: Budget overhead pabrik tetap Rp 57.600,00 Budget overhead pabrik variabel Rp120.000,00 Pertanyaan: 1. Tentukan standar harga bahan baku per ton. 2. Tentukan standar efisiensi bahan baku per unit. 3. Tentukan standar tarip upah langsung per jam kerja langsung. 4. Tentukan standar efisiensi tenaga kerja langsung per unit. 5. Tentukan tarip overhead pabrik variabel. 6. Tentukan tarip overhead pabrik tetap. 7. Tentukan harga pokok standar.

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Recent Posts

Unordered List

Text Widget

Blog Archive

LATEST POSTS

CB Blogger Lab

JASA SEO CB

jam ayam

CONTOH BLOG

JASA SEO CB

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *