Penyusunan anggaran perusahaan jasa
A. Anggaran
Pendapatan/penjualan
Tujuan utama dari berdirinya perusahaan adalah untuk memperoleh
keuntungan. Kemudian keuntungan di dapat apabila perusahaan menjual barang/jasa
dengan harga yang lebih tinggi dari harga pokoknya, kemudian yang di
dapat akan masuk ke dalam kas sebagai pendapatan. Anggaran pendapatan
menyajikan informasi tentang perkiraan pendapatan yang akan diterima dari
penjualan barang/jasa kepada pelanggan dan harga jual dalam satu periode
anggaran. Pada umumnya kemampuan yang dimiliki oleh suatu perusahaan untuk
menjual hasil produksinya adalah terbatas. Dengan demikian tidak ada perlunya
membeli material, menghasilkan barang/jasa, mencari modal atau membeli
mesin-mesin yang lebih besar daari kemampuan menjual. Sehingga dapat dikatakan
bahwa anggaran penjualan merupakan dasar dilakukannya aktivitas-aktivitas yang
lain, dan pada umumnya anggaran penjualan disusun paling dahulu dari
anggaran-anggaran lainnya.
Ada beberapa definisi dari anggaran penjualan (pendapatan),
diantaranya yaitu :
1. Anggaran yang menerangkan secara terperinci
dan teliti tentang penjualan perusahaan dimasa datang dimana didalamnya ada
rencana tentang jenis barang, jumlah, harga, waktu serta tempat penjualan
barang.
2. Anggaran jualan berarti anggaran hasil
penjualan atau anggaran hasil proses menjual. Menjual (sell) berarti
menyerahkan sesuatu kepada pembeli dengan harga tertentu dan pada saat
tertentu. Penjualan (selling) berarti proses kegiatan menjual, yaitu dari
kegiatan penetapan harga jual sampai produk didistribusikan ke tangan konsumen
(pembeli). Jualan (sales) adalah hasil penjualan atau hasil proses menjual.
Jadi, penjualan memiliki arti yang berbeda dengan jualan. Anggaran jualan
disusun oleh fungsi penjualan (manajer pemasaran). Anggaran jualan merupakan rencana
tertulis yang dinyatakan dalam angka dari produk yang akan dijual perusahaan
pada periode tertentu. Jualan merupakan unsur dapatan (revenues) yang disebut
dapatan jualan (sales revenues). Jualan terdiri atas jualan kotor dan jualan
bersih. Jualan bersih diperoleh setelah dikurang dengan potongan dan retur
jualan.
3. Anggaran penjualan yaitu biaya-biaya yang
diperlukan untuk menjual (komisi penjualan, gaji staf penjualan, pengiklanan,
dan promosi penjualan) dan untuk mendistribusikan barang kepada konsumen (biaya
pemrosesan pesanan, penanganan, penyimpanan, dan pengiriman).
Penyusunan anggaran pendapatan sangat penting karena nantinya
informasi yang didapat digunakan sebagai input oleh kebanyakan anggaran lainnya
seperti anggaran produksi, disana kemudian dibuatlah anggaran bahan baku
langsung dan anggaran tenaga kerja langsung. Maka jika anggaran pendapatan
tidak akurat, akan menyebabkan tidak akurat pula anggaran yang lain yang
menggunakannya sebagai sumber.
Tanggung jawab atas informasi pendapatan terletak pada manajer
penjualan namun kita juga bisa mendapat input informasi yang lain mengenai
prospek pendapatan di masa mendatang yang dapat kita peroleh dari sumber antara
lain:
1. Manajer pembelian bagian pembelian dapat memberikan wawasan
apakah ada perubahan yang signifikan atas biaya yang masuk.
2. Managjer teknik manajer tenik dapat memberikan informasi
mengenai status pengembangan produk baru, da kapankemungkinan produk tersebut
dapat dijual. Selanjutnya, jika terdapat masalah dengan produk tersebut yang
menyebabkan penarikan dari pasar, maka manajer teknik dapat mengumngkapkan
produk yang mana, kapan haus ditarik, dan kira-kira sampai kapan.
3. Manajer pemasaran bagian pemasaran tentu memiliki pengetahuan
yang terbaik tentang kapan produk baru dapat dikeluarkan dengan demikian dapat
pula memerikan tanggal dimulainya penjualan dengan tingkat presisi yang tinggi.
4. Analisis keuangan analisis keuangan harus mengkaji jejak 12
bulan sejarah penjualan produk, guna melihat tren volume unit dan point harga
yang tidak disadari oleh manajer penjualan.
5. CEO mungkin sedang mempertimbangkan tindakan
strategis yang menjadikan proyeksi manajer penjualan tidak relevan, seperti
penghentian penjualan atau penutupan lini produk, atau pembukaan daerah
penjualan yang sama sekali baru.
Sumber-sumber informasi pendapatandapat juga kita dapat dari
sumber informasi pendapatan primer dan sumber informasi pendapatan skunder.
Sumber informasi primer adalah sumber yang kemungkinan memiliki keberhasilan
yang tertinggi untuk dicapai pada anggaran pendapatan, dan sumber ini
memberitahu bahwa perusahaan memiliki kemampuan yang jelas untuk menyediakan
barang atau jasa. Sumber primer ini antara lain:
1. Penjualan historis untuk melihat bagaimana alur penjualan
sebelumnya dan apa yang perlu diperbaiki
2. Pembatasan kontrak misal jika perusahaan menjual barang atau jasa
dengan kontrak, maka masukan ke anggaran itu jumlah sisa pendanaan yang
tersedia menurut kontrak
3. Promosi penjualan jika bagian pemasaran merencanakan untuk
meluncurkan promosi penjualan, maka sisipkan dampak promosi tersebut pda
anggaran
4. Pertambahan kenaikan penjualan
roduk jika perusahaan
berencana menawarkan produk baru yang merupakan turunan dari produk yang sudah
ada maka sangat mungkin perusahaan dapat menjualnya dengan sukses.
Sedangkan sumber informasi pendapatan sekunder adalah sumber
yang mempunyai probabilitas sukses lebih rendah dicapai pada anggaran
pendapatan dan ini memberi tahu bahwa perusahaan mempunyai sedikit saja
kemampuan untuk menyediakan produk atau jasa.
1. Penjualan produk baru dimana akan mendapat masalah mengenai
ketidakpastian pemasok, kapabilitas produksi, point harga, pesaing dll
2. Penjualan di negara baru jika perusahaan masuk ke negara baru tanpa
mitra setempat maka ia akan sulit untuk memprediksi penjualannya.
Yang akan di bahas dalam modul ini mengenai perusahaan
jasa. Contoh kasusnya ketika akan menyusun anggaran
pendapatan misal:
Fakultas FEBI akan mengadakan pelatihan terhadap mahasiswa pada
tahun 2016 terdiri pelatihan akuntansi dasar dan menengah, perpajakan, computer
akuntansi, pihak fakultas mengelompokan pelatihan tersebut menjadi dua
berdasarkan tempat pelaksanaan pelatihan yaitu pelatihan Sleman dan pelatihan
Bantul. Pelatihan Sleman mendapat peserta sebanyak 300 dengan tiket
Rp3.500.000 per peserta.
Sedangkan pelatihan Bantul mendapat peserta sebanyak 500 peserta
dengan harga jual tiket Rp2.800.000. Pihak fakultas menargetkan jumlah peserta
dan harga jual tiket akan naik sebesar 10% pada tahun 2017.
FAKULTAS FEBI
Anggaran Pendapatan Pelatihan tahun 2008
|
|||
Pelatihan Sleman
|
Pelatihan Bantul
|
Total
|
|
Jumlah peserta
|
330
|
550
|
|
Harga jual
|
3.850.000
|
3.080.000
|
|
Pendapatan pelatihan
|
1.270.500.000
|
1,694.000.000
|
2.964.500.000
|
Prosentase pendapatan total
|
Target pendapatan pada pelatihan tahun 2008 adalah sebesar Rp
2.964.500.000 mengalami kenaikan 10% dari pendapatan pelatihan di tahun
sebelumnya
B. Anggaran
Beban Langsung Pelatihan
Manajemen Fakultas FEBI mengelompokkan beban-beban yang
dikeluarkan untuk melaksanakan kegiatan pelatihan ke dalam dua kelompok beban,
yaitu beban langsung dan beban tidak langsung pelatihan. Pengelompokan ini
semata-mata untuk memudahkan manajemen merencanakan dan mengendalikan biaya
pelatihan.
Beban langsung pelatihan adalah segala macam pengeluaran yang
dapat ditelusuri dengan mudah ke kegiatan pelatihan. Sementara itu, beban tidak
langsung pelatihan adalah beban-beban yang tetap harus dikeluarkan agar
pelatihan dapat berlangsung tetapi sangat sulit ditelusuri ke kegiatan
pelatihan.
Manajemen Fakultas FEBI telah menentukan beban-beban langsung
pelatihan yang terdiri atas:
1. Beban honor instruktur dan asisten instruktur
pelatihan,
2. Beban sewa ruangan pelatihan,
3. Beban makan-minum peserta pelatihan,
4. Beban perlengkapan pelatihan peserta (seminar
kit, block note,sertifikat, kertas folio, dan alat tulis).
Untuk tahun 2017, manajemen telah menetapkan target persentase
beban langsung terhadap pendapatan pelatihan 2017 untuk pelatihan Sleman dan
Bantul, seperti terlihat pada tabel di bawah ini.
Jenis Beban
|
Pelatihan Sleman
|
Pelatihan Bantul
|
Beban honor instruktur dan asisten instruktur
|
17,5%
|
15%
|
Beban sewa ruangan
|
8%
|
6%
|
Beban makan-minum peserta
|
8%
|
10%
|
Beban perlengkapan pelatihan peserta
|
2%
|
4%
|
Berikut ini adalah anggaran beban langsung pelatihan Fakultas
FEBI untuk tahun 2017,
Fakultas FEBI
Anggaran Beban Langsung Pelatihan Tahun 2017
|
|||
Pelatihan Sleman
|
Pelatihan Bantul
|
Total
|
|
Beban honor instruktur
|
150.000.000
|
90.700.000
|
240.700.00
|
Beban sewa ruangan
|
70.300.000
|
30.300.000
|
100.600.000
|
Beban makan-minum
|
70.300.000
|
40.100.000
|
110.400.000
|
Beban perlengkapan pelatihan
|
15.700.000
|
19.800.000
|
35.500.000
|
Beban langsung pelatihan
|
Rp306.300.000
|
Rp180.900.000
|
Rp487.200.000
|
Efisiensi atas pengeluaran beban langsung pelatihan ini akan
sangat menentukan tinggi-rendahnya keuntungan yang akan diperoleh oleh Fakultas
FEBI.
C. Anggaran Beban
Tidak Langsung Pelatihan
Beban tidak langsung pelatihan yang dikeluarkan oleh Fakultas
FEBI dikelompokkan ke dalam tiga kelompok besar, yaitu:
1. Beban gaji pegawai pelaksana kegiatan
pelatihan, termasuk di dalamnya adalah tunjangan kesehatan, tunjangan hari
raya, dan upah lembur,
2. Beban pemakaian telepon, faks, dan internet,
3. Beban listrik.
Seluruh beban tidak langsung pelatihan ini tidak mengurangi laba
yang diperoleh setiap kegiatan karena beban ini tidak dapat dikendalikan oleh
koordinator setiap pelatihan.
Untuk tahun 2017, manajemen telah menetapkan target persentase
beban tidak langsung terhadap pendapatan pelatihan, seperti terlihat pada tabel
di bawah ini.
Jenis Beban
|
Persentase
|
Beban gaji pegawai pelatihan
|
15%
|
Beban telepon, faks, dan internet
|
3%
|
Beban listrik
|
2%
|
Berikut ini adalah anggaran beban tidak langsung pelatihan
Fakultas FEBI untuk tahun 2017.
Fakultas FEBI
Anggaran Beban Tidak Langsung Pelatihan Tahun 2017
|
|
Total
|
|
Beban gaji pegawai pelatihan
|
180.100.000
|
Beban telepon, faks, dan internet
|
33.000.000
|
Beban listrik
|
22.000.000
|
Total beban tidak langsung pelatihan
|
Rp235.100.000
|
D. Anggaran
Beban Operasional Pelatihan
Anggaran beban operasional Fakultas FEBI dapat dibagi menjadi
dua kelompok.
1. Beban penjualan (selling expenses)
Beban penjualan yang dikeluarkan oleh Fakultas FEBI untuk
mendukung kegiatan pelatihan adalah:
1) Beban pemasangan iklan pelatihan
di media cetak, kompas
2) Beban pembuatan brosur pelatihan
dan biaya pengirimannya.
3) Beban pembuatan desain brosur
dan perlengkapan pelatihan
4) Beban gaji pegawai bagian
penjualan.
2. Beban administrasi (administrative expenses)
Beban administrasi yang dikeluarkan oleh Fakultas FEBI adalah:
1) Beban gaji pegawai bagian
administrasi
2) Beban penyusutan peralatan
administrasi
3) Beban perlengkapan kegiatan
administrasi
Untuk tahun anggaran 2017, manajemen telah memutuskan besarnya
beban penjualan dan administrasi sebesar 10% 5% dari total pendapatan tahun 2017.
Berikut ini adalah anggaran beban operasional pelatihan Fakultas FEBI untuk
tahun 2017.
Fakultas FEBI
Anggaran Beban Operasional Pelatihan Tahun 2017
|
|
Total
|
|
Beban Penjualan
|
110.110.000
|
Beban Administrasi
|
55.055.000
|
Total Beban Operasional Pelatihan
|
Rp 165.165.000
|
E. Anggaran
Laba Rugi Pelatihan
Anggara laba rugi pelatihan Fakultas FEBI disusun untuk
memberikan informasi kepada manajemen tentang perkiraan laba atau rugi yang
akan diperoleh untuk periode anggaran mendatang. Informasi-informasi yang
diperlukan untuk menyusun anggaran laba rugi berasal dari anggaran-anggaran
yang telah disusun sebelumya.
Berikut ini adalah anggaran laba rugi pelatihan Fakultas FEBI untuk tahun 2017.
Fakultas FEBI
Anggaran Laba Rugi Pelatihan Tahun 2017
|
|||
Pelatihan Sleman
|
Pelatihan Bantul
|
Total
|
|
Pendapatan
|
1.270.500.000
|
1,694.000.000
|
2.964.500.000
|
Dikurangi:
Beban Langsung
|
Rp306.300.000
|
Rp180.900.000
|
Rp487.200.000
|
Margin Kontribusi Kotor
|
964.200.000
|
1.513.100.000
|
2.477.300.000
|
Dikurangi:
Tidak Langsung
|
Rp235.100.000
|
||
Margin Kontribusi
|
2.242.200.000
|
||
Dikurangi:
Beban Operasi
|
Rp 165.165.000
|
||
Laba Operasi
|
2.077.035.000
|
||
Pendapatan (Beban) Lain-Lain
|
0
|
||
Laba Sebelum Pajak
|
2.077.035.000
|
||
Pajak Penghasilan (Asumsi 30%)
|
623.110.500
|
||
Laba
Bersih Pelatihan
|
Rp 1.453.924.500
|
RINGKASAN
Tujuan utama dari berdirinya perusahaan adalah untuk memperoleh
keuntungan. Kemudian keuntungan di dapat apabila perusahaan menjual barang/jasa
dengan harga yang lebih tinggi dari harga pokoknya, kemudian yang di
dapat akan masuk ke dalam kas sebagai pendapatan
Beban
operasi adalah beban-beban yang dikeluarkan untuk kegiatan-kegiatan selain
kegiatan produksi seperti jika dalam administrasi kantor tidak ada
urusan hukum, urusan korespondensi. Urusan pajak, telepon dan listrik, alat
tulis dan sebagainya, maka organisasi tidak akan dapat dijalankan. Dan semua
kegiatan tersebut memerlukan biaya yang disesuaikan dengan besarnya organisasi
perusahaan. Sebab, biaya operasional merupakan biaya yang memiliki pengaruh
yang besar di dalam mempengaruhi keberhasilan organisasi/perusahaan didalam
mencapai tujuannya, yaitu memperoleh laba usaha.
Anggaran
induk disusun untuk perencanaan dan pengendalian kegiatan-kegiatan yang ada di
dalam perusahaan. Seperti layaknya penyusunan anggaran perusahaan manufaktur,
anggaran untuk perusahaan jasa dimulai dengan membuat anggaran penjualan atau
anggaran pendapatan.
0 komentar:
Posting Komentar