Aspek Keuangan
2.1
PENGERTIAN ASPEK KEUANGAN
2.1.1 Keuangan
Keuangan (bahasa Inggris: finance) mempelajari
bagaimana individu, bisnis, dan organisasi meningkatkan, mengalokasi, dan
menggunakan sumber daya moneter sejalan dengan waktu, dan juga menghitung
risiko dalam menjalankan proyek mereka. Istilah keuangan dapat berarti:
§ Ilmu
keuangan dan asset lainnya
§ Manajemen
asset tersebut
§ Menghitung
dan mengatur risiko proyek
Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk
menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan.
Aspek keuangan memberikan gambaran yang berkaitan
dengan keuntungan perusahaan, sehingga merupakan salah satu aspek yang sangat
penting untuk diteliti kelayakanya.
Alat ukur untuk menentukan kelayakan suatu usaha
berdasarkan kriteria investasi dapat dilakukan melalui pendekatan
— Payback
Period (PP)
— Average
Rate of Return (ARR)
— Net Present
Value (NPV)
— Internal
Rate of Return (IRR)
—
Profitability Index (PI)
— Break event
point (BEP)
2.2
SUMBER-SUMBER DANA
Untuk mendanai suatu kegiatan investasi maka
biasanya diperlukan dana yang relative cukup besar. Perolehan dana dapat dicari
dari berbagai sumber dana yan ada seperti dari modal sendiri atau dari modal
pinjaman atau keduanya. Pilihan apakah menggunakan modal sendiri atau modal
pinjaman atau gabungan dari keduanya tergantung dari jumlah modal yang
dibutuhkan dari kebijakan pemilik usaha. Pertimbangannya tidak lain adalah
untung ruginya jika menggunakan salah satu modal atau dengan modal gabungan
Dilihat dari segi sumber asalnya, modal dibagi 2
(dua) macam, yaitu:
1.
Modal asing (modal pinjaman)
Modal asing atau modal pinjaman merupakan modal yang
diperoleh dari pihak luar perusahaan dan
biasanya diperoleh secara pinjaman.
Sumber dana dari modal asing dapat siperoleh antara
lain:
a. Pinjaman dari dunia perbankan
b.
Pinjaman darilembaga keuangan seperti perusahaan modal ventura,
asuransi, leasing, dana pension, atau lembaga keuangan lainnya.
c.
Pinjaman dari perusahaan nonbank.
2.
Modal sendiri
Modal sendiri adalah modal yang diperoleh dari
pemilik perusahaan dengan cara mengeluarkan saham baik tertutup atau terbubuka.
Perolehan dana dari modal sendiri biasanya berasal
dari:
a.
Setoran dari pemegang saham.
b. Dari
cadangan laba.
c. Atau
dari laba yang belum dibagi.
2.3 BIAYA
KEBUTUHAN INVESTASI
Komponen yang terkandung dalam biaya kebutuhan
investasi biasanya disesuaikan dengan jenis usaha yang akan dijalankan. Secara
garis besar biaya kebutuhan investasi meliputi:
1. Biaya pra investasi
2. Biaya
akhir tetap
3. Biaya
operasi
Secara umum komponen biaya kebutuhan investasi
adalah sebagai berikut:
1. Biaya
pra investasi terdiri dari:
a.
Biaya pembuatan study
b. Biaya
pengurusan izin-izin
2. Biaya
pembelian aktiva tetap seperti:
a.
Aktiva tetap berwujud antara lain:
·
Tanah
·
Mesin-mesin
·
Bangunan
·
Peralatan
·
Inventaris kantor
·
Aktiva berwujud lainnya
b.
Aktiva tetap tidak berwujud antara lain:
·
Good will
· Hak
cipta
·
Lisensi
·
Merk pedagang
3. Biaya
operasional yang terdiri dari:
a. Upah
dan gaji karyawan
b. Biaya
listrik
c.
Biaya telpon dan air
d. Biaya
pemeliharaan
e.
Pajak
f.
Premi asuransi
g. Biaya
pemasaran
h.
Biaya-biaya lainnya.
2.4 ARUS KAS
(CASH FLOW)
Arus kas adalah jumlah uang yang masuk dan keluar
dalam suatu perusahaan mulai dari investasi dilakukan sampai dengan berakhirnya
investasi tersebut.Dalam hal ini investor yang terpenting adalah berapa kas
bersih yang diterima dari uang yang diinvestasikan disuatu usaha. Pentingnya
kas akhir bagi investor jika dibandingkan dengan laba yang diterima perusahaan
dikarenakan:
1. Kas
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan uang tunai sehari-hari.
2. Kas
digunakan untuk membayar semua kewajiban yang jatuh tempo.
3. Kas
juga digunakan untuk melakukan investasi kembali.
4.
Jenis-jenis cash flow yang dikaitkan dengan suatu usaha terdiri dari:
a.
Intial cash flow
b.
Operasional cash flow
c.
Terminal cash flow
2.5 KRITERIA
PENILAIAN INVESTASI
Adapun kriteria yang biasa digunakan untuk
menuntukan kelayakan suatu usaha atau investasi adalah:
1.
Playback period (PP)
2.
Average rate of return (ARR)
3. Net
present value (NPV)
4.
Internal rate of return (IRR)
5.
Profitability index (IP)
6. Serta
berbagai rasio keuangan seperti rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan
profabilitas.
2.6
RASIO-RASIO KEUANGAN
2.6.1 Pengertian laporan keuangan
Pada praktiknya setiap perusahaan, baik bank maupun
nonbank pada suatu waktu(periode) akan melaporkan semua kwgiatan keuanganya.
Pembuatan masing-masing laporan laporan keuangan memiliki tujuan tersendiri.
Secara umum tujuan pembuatan laporan keuangan suatu perusahaan adalah sebagai
berikut:
1.
Memberikan informasi keaungan, jumlah aktiva, jenis-jenis aktiva
2.
Jumlah kewajiban, jenis-jenis kewajiban, dan jumlah modal.
3.
Membirikan informasi tentang hasil usaha yang tercermindari jumlah pendapatn
yang diperoleh,sumber-sumber pendapatan.
4.
Jumlah biaya-biaya yang dikeluarkan berikut jenis-jenis biaya yang
dikeluarkan dalam periode tertentu.
5.
Memberikan informasi tentangperubahan-perubahan yang terjadi dalam
aktiva, kewajiban, dan modal suatu perusahaan
6.
Memberikan informasi tentang kinerja manajemen dalam suatu periode dari
hasil laporan keuangan yang disajikan.
2.6.2 Pihak-pihak yang berkepentingan
Adapun pihak-pihak yang memiliki kepentingan
terhadap laporan keuangan perusaan adalah sebagai berikut:
1.
Kreditor
2.
Pemegang saham
3.
Pemerintah
4.
Manajemen
5.
Karyawan
2.6.3 Jenis- jenis laporan keuangan
Dalam praktiknya jenis-jenis laporan keuangan yang
ada adalah sebagai berikut:
1. Neraca
2.
Laporan laba/ rugi
3.
Laporan arus kas
4.
Laporan perubahan modal
2.6.4 Bentuk-bentuk laporangan keuangan
Berikut ini bentuk laporan keuangan yang umum yang
sesuaidengan ketentuan yang berlaku:
1.
Laporan keuangan neraca
Dalam laporan keuangan neraca terdapat tiga macam
bentuk, yaitu:
a.
Bentuk skontro atau horizontal(account form)
b.
Bentuk laporan atau vertical(report form)
c.
Bentuk lainnya dengan kebutuhan dan posisi keuangan perusahaan
2.
Bentuk laporan laba / rugi
Khusus untuk laporan laba/rugi hanya memiliki dua
macam yaitu:
a.
Bentuk tunggal (single step system)
b. Bentuk
majemuk (multiple step system)
2.7 PROYEKSI
NERACA DAN LAPORAN LABA/RUGI
Di samping itu membuat cash flow perusahaan juga
diminta untuk membuat proyeksi laporan keuangannya untuk beberapa periode
(biasanya seumur proyek). Proyeksi laporan keuangan yang dibuat adalah neraca
dan laporan laba/rugi.
Untuk lebih mengenal memahami neraca daan laporan
laba/rugi ada baiknya kita mengulang kembali pengertian dan komponen-komponen
apa saja yang terdapat dalam dua laporan keungan tersebut.
2.7.1 Neraca (income statement)
Neraca merupakan laporan keungan yang menunjukan
posisi harta, utng, dan modal perusahan pada waktu tertentu.Artinya, neraca
dapat dibuat untuk mengetahui kondisi keungan perusahaan dalam waktu tertentu
setiap saat dibutuhkan.
Secara garis besar neraca menggambarkan jumlah harta
di posisi aktiva dan jumlah utang serta modal (ekuitas) diposisi posiva.
Komponen harta yang tergambar diposisi adalah sebagai berikut:
1.
Aktiva lancer terdiri dari:
a. Kas
b.
Rekening pada bank(giro dan tabungan)
c.
Deposito berjangka
d.
Surat-surat berharga
e. Piutang/kredit yang diberikan
f.
Persediaan
g. Biaya
yang dibayar dimuka
h.
Pendapatan yang masih harus diterima
i.
Aktiva lancer lainnya
2.
Penyertaan
3.
Aktiva tetap yang terdiri dari:
a.
Aktiva tetap berwujud yaitu:
·
Tanah
·
Mesin
·
Bangunan
·
Akumulasi penyusutan
·
Aktiva tetap lainnya.
b.
Aktiva tetap yang tidak berwujud, yaitu:
·
Good will
· Hak
cipta
· Lisensi
·
Merek dagang
4.
Aktiva lainnyaterdiri dari antara lain:
a.
Gedung dalam proses
b. Tanah
dalam penyelesaiaan
c.
Piutang jangka panjang
d. Uang
jaminan
e. Uang
muka investas
Kemudian, komponen utang (kewajiban) serta modal
(ekuitas) tergambar dalam posisi pasiva sebagai berikut:
1. Utang
lancar (kewajiban jangka pendek) trdiri dari:
a.
Utang dagang
b. Utang
wesel
c.
Utang bank
d. Utang
pajak
e.
Biaya yang masih harus dibayar
f.
Utang sewa guna usaha
g. Utang
dividen
h. Utang
lancer lainnya
2. Utang
jangka panjang terdiri dari:
a.
Utang hipotek
b. Utang
obligasi
c.
Utang bank jangka panjang
d. Utang jangka panjang lainnya.
3.
Ekuitas terdiri dari:
a.
Modal saham
b. Aigo
saham
c. Laba
ditahan
d. Modal
sumbangan
2.7.2 Laporan Laba/Rugi (balance sheet)
Laporan laba/rugiadalah laporan yang menunjukan
jumlah pendapatan yang diperoleh dan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam suatu
periode tertentu
Berikut ini adalah komponen-komponen yang terdapat
dalamsuatu laporan laba/rugi, antara lain:
1.
Penjualan (pendapatan)
2. HPP
(harga pokok penjaulan)
3. Laba
kotor
4. Biaya
operasi terdiri dari:
·
Biaya umum
·
Biaya penjualan
·
Biaya sewa
·
Biaya administrasi
5. Laba
koter operasional
6.
Penyusutan (depresiasi)
7.
Pendapatan bersih operasi
8.
Pendapatan lainnya
9. Laba
sebelum laba dan pajak atau EBIT (earning before intrest and tax)
10. Biaya
bunga terdiri dari:
·
Bunga wesel
·
Bunga bank
·
Bunga hipotek
·
Bunga obliges
·
Bunga lainnya
11. Laba
sebelum pajak atau EBT (earning before tax)
12. Pajak
(tax)
13. Labah
sesudah bunga dan pajak atau EAIT (earning after interest and tax)
14. Laba perlembar
saham (earning per share
2.8
PENGUKURAN DENGAN RASIO KEUANGAN
Agar laporan keungan yang disajikan dapat diartikan
dengna angka-angka yang ada dilaporan keuangan, maka perlu dianalisis.Alat
analisis yang dapat digunakan adalah rasio-rasio keuangan.
2.8.1 Bentuk rasio keuangan
Ungtuk mengukur keungan perusahaan dengan
menggunakan rasio-rasio keuangan terdiri dari beberapa rasio.Setiap rasio
mempunyai tujuan, kegunaan, dan mengandung arti tertentu.Kemudian setiap rasio
diukur dan diinterprestasikan, sehingga menjadi berarti bagi pengambilan
keputusan.
Adapun sebagian dari jenis-jenis rasio-rasio
keuangan yang dimaksud adalah sebagai berikut:
2.8.2 Rasio likuiditas (liquidity ratio)
Rasio likuiditas merupakan rasio yang digunakan
untuk mengukur seberapa likuid suatu perusahaan.caranya adalah dengan
membandingakan seluruh komponen yang ada di aktiva lancer dengan komponen di
pasiva lancer(utang jangka pendek).
Untuk mengukur rasio likuiditas dapat digunakan
beberapa rasio, antara lain:
1.
Current Ratio (CR)
2. Quick
Ratio (acid Test Ratio)
3.
Inventory To Net Working Capital
4. Cash
Ratio
2.8.3 Laverage Ratio
Laverage ratio merupakan rasio yang digunakan untuk
mengartur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Seperti
diketahui dalam mendanai usahanya, perusahaan memiliki beberapa sumber dana.
Sumber-sumber dana yang dapat diperoleh adalah dari sumber pinjam atau modal
sendiri.
Adapun rasio-rasio yang ada dalam laverage ratio
antara lain:
1. Debt
to asset ratio (debt ratio)
2. Debt
to equity ratio
3. Long term debt to equity ratio
4.
Current liabilities to net worth
2.8.4 Rasio aktivitas (activity ratio)
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
tingkat efesien pemanfaatan sumber daya perusahaan(penjualan, persediaan,
penagihan piutang, dan lainnya). Atau rasio untuk menilai kemampuan perusahaan
dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari.
Adapun sebagian dari rasio-rasio aktivitas adalah
sebagai berikut:
1.
perputaran piutang (turnover receivable)
2.
Perputaran persediaan (inventory turnover)
3.
Working capital turnover
4.
Fixed assets turnover
5.
Asset turnover
2.8.5 Rasio profitabilitas (profitability ratio)
Rasio profatibilitas merupakan rasio untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran
tingkat efektivitas menejemensuatu perusahaan.rasio ini terdiri dari
1. profil
margin (profil marygin onsales)
2. return
on investment ( Roi)
3. return
on equity (Roe)
0 komentar:
Posting Komentar